Anda di halaman 1dari 4

Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi

oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika.[1]

Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku
aneh, dan perilaku menyimpang.[1] Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang
tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial
manusia yang sangat mendasar.[1] Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial,
yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah
perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain.[1] Penerimaan terhadap perilaku
seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial.[1]
Dalam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk mengidentifikasi
faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan. Intervensi
terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan yang holistik dan
komprehensif.[1]

Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi dan
kedokteran.[1]

Daftar isi
 1 Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku manusia
 2 Ruang lingkup
o 2.1 Perilaku Sehat
 3 Lihat pula
 4 Referensi

Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku manusia


1. Genetika
2. Sikap – adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu.
3. Norma sosial – adalah pengaruh tekanan sosial.
4. Kontrol perilaku pribadi – adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya
melakukan suatu perilaku. dll

Ruang lingkup
Benjamin Bloom[1], seorang psikolog pendidikan, membedakan adanya tiga bidang perilaku,
yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemudian dalam perkembangannya, domain perilaku
yang diklasifikasikan oleh Bloom dibagi menjadi tiga tingkat:

 Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek
melalui indera yang dimilikinya.[1]

 Sikap (attitude)
Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang
sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan.[1]

 Tindakan atau praktik (practice)

Tindakan ini merujuk pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang
merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki.[1]

Selain itu, Skinner juga memaparkan definisi perilaku sebagai berikut perilaku merupakan
hasil hubungan antara rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon).[2] Ia membedakan
adanya dua bentuk tanggapan, yakni:

 Respondent response atau reflexive response, ialah tanggapan yang ditimbulkan oleh
rangsangan-rangsangan tertentu. Rangsangan yang semacam ini disebut eliciting
stimuli karena menimbulkan tanggapan yang relatif tetap.[1]
 Operant response atau instrumental response, adalah tanggapan yang timbul dan
berkembangnya sebagai akibat oleh rangsangan tertentu, yang disebut reinforcing
stimuli atau reinforcer. Rangsangan tersebut dapat memperkuat respons yang telah
dilakukan oleh organisme. Oleh sebab itu, rangsangan yang demikian itu mengikuti
atau memperkuat sesuatu perilaku tertentu yang telah dilakukan.[1]

Perilaku Sehat

Menurut Becker [3]. Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari konsep
perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan perilaku kesehatan menjadi tiga
domain, yakni pengetahuan kesehatan (health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health
attitude) dan praktik kesehatan (health practice). Hal ini berguna untuk mengukur seberapa
besar tingkat perilaku kesehatan individu yang menjadi unit analisis penelitian. Becker
mengklasifikasikan perilaku kesehatan menjadi tiga dimensi [4] :

1. Pengetahuan Kesehatan Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa yang diketahui oleh
seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang penyakit
menular, pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait. dan atau memengaruhi kesehatan,
pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan pengetahuan untuk menghindari
kecelakaan.

2. Sikap terhadap kesehatan sikap yang sehat dimulai dari diri sendiri, dengan memperhatikan
kebutuhan kesehatan dalam tubuh dibandig keinginan.

3. Praktik kesehatan Praktik kesehatan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau
aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit
menular dan tidak menular, tindakan terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau
memengaruhi kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan untuk
menghindari kecelakaan.

Selain Becker, terdapat pula beberapa definisi lain mengenai perilaku kesehatan. Menurut
Solita, perilaku kesehatan merupakan segala bentuk pengalaman dan interaksi individu
dengan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang
kesehatan, serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan.[2] Sedangkan Cals dan
Cobb [5] mengemukakan perilaku kesehatan sebagai: “perilaku untuk mencegah penyakit
pada tahap belum menunjukkan gejala (asymptomatic stage)”.

Menurut Skinner [6] perilaku kesehatan (healthy behavior) diartikan sebagai respon seseorang
terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor
yang memengaruhi kesehatan seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan
49kesehatan. Dengan kata lain, perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan
seseorang, baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati
(unobservable), yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan
masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan, dan mencari penyembuhan apabila sakit
atau terkena masalah kesehatan[7].

3. Perilaku dapat diobservasi, dijelaskan, dan direkam oleh orang lain atau orang yang
terlibatdalam perilaku tersebut.4. Perilaku mempengaruhi lingkungan, lingkungan fisik atau
sosial.5. Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan (
lawful)
.6. Perilaku bisa tampak atau tidak tampak. Perilaku yang tampak bisa diobservasi oleh
oranglain, sedangkan perilaku yang tidak tampak merupakan kejadian atau hal pribadi yang
hanya bisa dirasakan oleh individu itu sendiri atau individu lain yang terlibat dalam
perilakutersebut.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia
Perilaku atau aktivitas pada individu atau organisme tidak timbul dengan sendirinya,
tetapisebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang bersangkutan baik
stimuluseksternal maupun stimulus internal. Perilaku individu dapat mempengaruhi individu
itusendiri, di samping itu perilaku juga berpengaruh pada lingkungan. Demikian
pulalingkungan dapat mempengaruhi individu, demikian sebaliknya. Oleh sebab itu,
dalam perspektif psikologi, perilaku manusia (human behavior) dipandang sebagai reaksi
yangdapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks (Bandura, 1977; Azwar, 2003).Lebih
lanjut, Icek Ajzen dan Martin Fishbein (1980, dalam Brehm and Kassin,
1990)mengemukakan teori tindakan beralasan (theory of reasoned action). Dengan
mencobamelihat anteseden penyebab perilaku volisional (perilaku yang dilakukan atas
kemauansendiri), teori tindakan beralasan ini didasarkan pada asumsi-asumsi: (a) bahwa
manusia padaumumnya melakukan sesuatu dengan cara-cara yang masuk akal; (b) bahwa
manusiamempertimbangkan semua informasi yang ada; dan (c) bahwa secara eksplisit
maupunimplisit manusia memperhitungkan implikasi tindakan mereka.Teori tadi kemudian
diperluas dan dimodifikasi oleh Ajzen (1988) dengan teori perilakuterencana (theory of
planned behavior), di mana determinan intensi tidak hanya dua (sikapterhadap perilaku yang
bersangkutan dan norma-norma subjektif) melainkan tiga dengandiikutsertakannya aspek
kontrol perilaku yang dihayati (perceived behavioral control).Keyakinan-keyakinan
berpengaruh pada sikap terhadap perilaku tertentu, pada norma-normasubjektif, dan pada
kontrol perilaku yang dihayati. Keyakinan mengenai perilaku apa yang bersifat normatif dan
motivasi untuk bertindak sesuai dengan harapan normatif tersebutmembentuk norma
subjektif dalam diri individu. Kontrol perilaku ditentukan oleh pengalaman masa lalu dan
perkiraan individu mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan perilaku yang
bersangkutan.Secara garis besar, perilaku manusia diakibatkan oleh:
Genetika

Sikap - adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu.

Norma sosial - adalah pengaruh tekanan sosial.

Kontrol perilaku pribadi - adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya


melakukan suatu perilaku

Anda mungkin juga menyukai