FISIKA TERAPAN
ACARA IV
(PENERAPAN PRINSIP BERNOULLI)
Kelompok 5 Rombongan 1
Oleh:
Hartika Mahening P
NIM A1F018079
Aliyyanur Mu’izzah
NIM A1F018009
A. Latar Belakang
kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam yang dapat
mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang
dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering
tidak disadari.
Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat
cair, contohnya air, minyak pelumas, dan susu. Gas juga termasuk fluida seperti
udara atau angin yang dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Zat
padat seperti batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga tidak digolongkan
dalam fluida.
fluida dan gaya yang bekerja padanya yang dinamakan mekanika fluida.
Mekanika fluida terbagi atas fluida statis dan fluida dinamis. Dalam
kehidupan sehari-hari sering kita jumpai penerapan dari fluida statis antara
lain rem hidrolik, pompa hidrolik, dongkrak hidrolik, dan pembuktian keaslian
2
kerja karburator mobil atau motor, tabung venturi, mengetahui kebocoran dinding
hari sangatlah banyak, oleh karena itu penting kiranya mempelajari mekanika
penyemprot parfum, dan alat semprot serangga. Asas Bernoulli juga dapat
digunakan untuk melakukan kalkulasi kebocoran pada tangki atau ember air
B. Tujuan
berlubang.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir. Fluida, baik gas maupun
cairan, akan bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke tekanan rendah. Fluida ini
tekanan fluida bisa berubah-ubah tergantung laju aliran fluida tersebut. Selain itu,
tekanan fluida juga bisa berubah-ubah tergantung pada ketinggian fluida tersebut
(Carita, 2010).
lebih kecil daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah”. Jadi semakin
besar kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan
sebaliknya makin kecil kecepatan fluida dalam suatu pipa maka semakin besar
tekanannya. Pada zat cair diam (hydrostatic), gaya-gaya yang bekerja dapat
dihitung dengan mudah, karena dalam hidrostatika hanya bekerja gaya tekanan
lebih sulit. Faktor-faktor yang diperhitungkan tidak hanya kecepatan dan arah
geser antara partikel- partikel zat cair dan juga antara zat cair dan dinding batas.
4
Gerak zat cair tidak mudah diformulasikan secara matematik, sehingga diperlukan
teoritis. Persamaan Bernoulli menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik
didalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain
bentuk khusus dari konsep dalam mekanika fluida secara umum, yang dikenal
Fluida yang berada dalam suatu wadah memiliki berat akibat pengaruh
grafitasi bumi. Berat fluida menimbulkan tekanan pada setiap bidang permukaan
tegak lurus pada suatu bidang tiap satuan luas bidang tersebut. Besarnya tekanan
bergantung pada besarnya gaya dan luas bidang tempat gaya bekerja. Bila ditinjau
dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair pada dasar wadah
tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di atasnya. Semakin ke
bawah, maka tekanan zat cair tersebut akan semakin besar. Sebaliknya, semakin
mendekati permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan zat cair tersebut (Abidin
Misalkan ketika asap naik dalam cerobong, aliran udara yang bersirkulasi pada
5
lubang rumah tikus dan marmut, dan bagian atap mobil terbuka yang
Biasanya persamaan ini digunakan dalam penggunaan alat pompa hidrolik, sistem
berbagai jenis aliran fluida. Asas Bernoulli juga dapat digunakan untuk
melakukan kalkulasi kebocoran pada tangki atau ember air (Teorema Toricelli).
Persamaan Bernoulli pada kasus tersebut dikenal sebagai persamaan untuk aliran
6
III. METODE
1. Alat:
b. Mistar
c. Stopwatch
2. Bahan:
a. Air
b.Lakban
7
B. Prosedur Kerja
Diisi dengan air sebanyak satu liter, kemudian diukur ketinggian air dari
permukaan gelas ke bagian dasar, ketinggian air dari permukaan gelas ke lubang
Lakban dilepaskan, kemudian dicatat waktu yang diperlukan air saat jatuh
pertama kali ke dasar, dan di ukur jarak yang ditempuh air saat jatuh pertama kali
Data yang diperoleh dimasukn ke dalam tabel, diulangi perlkun yang sama untuk
8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Kelompok Tinggi Permukaan air dan Tinggi lubang dari Waktu Tempuh Jarak Jatuh air Kecepatan aliran fluida
dasar tabung (m) permukaan (m) (detik) (m) (R) (m/s) (V)
9
Perhitungan :
R = 2 √ℎ (𝐻 − ℎ) V = √2 𝑔ℎ
√2 ( 𝐻−ℎ)
t= g = 10 𝑚⁄𝑠
𝑔
Kelompok 1A
R = 2 √ℎ ( 𝐻 − ℎ)
= 2 √0,06 ( 0,08)
= 2 √0,0048
= 2 (0,07)
= 0,14
V = √2 𝑔 ℎ
= √2 𝑥 10 𝑥 0,06
= √1,2
√2 ( 𝐻−ℎ)
t= 𝑔
√2 ( 0,14 −0,06)
= 10
√2 (0,08)
= 10
= √0,016
= 0,13 s
10
Kelompok 1B
R = 2 √ℎ (𝐻 − ℎ)
= 2 √0,07 (0,07)
= 2 √0,0049
= 2 (0,07)
= 0,14 m
V = √2 𝑔 ℎ
= √2 𝑥 10 𝑥 0,07
= √1,4
= 1,18 𝑚⁄𝑠
√2 ( 𝐻−ℎ)
t= 𝑔
√2 ( 0,14 −0,07)
= 10
√2 ( 0,07)
= 10
= √0,014
= 0,12 s
11
Kelompok 2A
R = 2 √ℎ (𝐻 − ℎ)
= 2 √0,032 ( 0,108)
= 2 √0,003456
= 2 (0,059)
= 0,12 m
V = √2 𝑔 ℎ
= √2 𝑥 10 𝑥 0,32
= √0,64
= 0,80 𝑚⁄𝑠
√2 ( 𝐻−ℎ)
t= 𝑔
√2 ( 0,14−0,032)
= 10
√2 (0,018)
= 10
= √0,0216
= 0,15 s
12
Kelompok 2B
R = 2 √ℎ (𝐻 − ℎ)
= 2 √0,074 (0,066)
= 2 √0,004884
= 2 ( 0,07 )
= 0,14 m
V = √2 𝑔 ℎ
= √2 𝑥 10 𝑥 0,074
= √1,48
= 1,22 𝑚⁄𝑠
√2 ( 𝐻−ℎ)
t = 𝑔
√2 ( 0,14 −0,074)
= 10
√2 ( 0,14−0,014)
= 10
√2 ( 0,66 )
= 10
= √0,0132
= 0,11 s
13
B. PEMBAHASAN
keluar melalui lubang pada sebuah gelas plastik yang dilakukan pengulangan
sebanyak empat kali, praktikan mengukur tinggi permukaan fluida dari dasar
bidang (H) dan tinggi lubang dari permukaan fluida (h) menggunakan mistar.
Ketika sumbat dilepas, waktu tempuh yang diperlukan fluida untuk jatuh pada
permukaan dasar diluar gelas plastik dihitung dan dicatat yang dapat dilihat pada
Menurut Kustanto (2016) arah fluida yang keluar awalnya horizontal tegak
lurus arah gravitasi bumi dan sejajar dengan permukaan tanah. Sehingga gerakan
mendatarnya adalah gerak lurus beratutan dan gerakan vertikalnya adalah gerak
vertikal jatuh bebas dengan kecepatan awal nol. Waktu yang diperlukan fluida
2(𝐻−ℎ)
untuk mencapai tanah (t) dapat diketahui menggunakan persamaan t = √ 𝑔
R = 2 √ℎ(𝐻 − ℎ)
14
Setelah melakukan perhitungan didapatkan nilai R pada percobaan 1A
oleh nilai h = 0,03 m yang cukup lebih kecil daripada yang lainnya yaitu sekitar
0,06-0,07 m.
Menurut Groetsch (2012) sebelum sumbat dibuka dan air keluar dari
lubang pada ketinggian tertentu, air memiliki energi potensial, dan saat air keluar
dari lubang, energi potensial berubah menjadi energi kinetik. Energi potensial
pada ketinggian air adalah mgh, dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, m
energi potensial yang dihasilkan air dalam keadaan diam diubah menjadi
1
energi kinetik, sehingga diperoleh persamaan mgh = mv2 (1). Dengan
2
𝑣 = √2𝑔ℎ (2)
Dari persamaan (2) dihitung nilai kecepatan aliran fluida (v) yaitu volume
= 0,80 m/s paling kecil daripada percobaan yang lainnya. Hal ini dikarenakan
15
tinggi lubang dari permukaan fluida (h) pada percobaan 2A yang memiliki nilai
paling kecil sehingga nilai (v) nya juga akan menjadi kecil. Jadi, kecepatan fluida
yang keluar dari keran dipengaruhi oleh ketinggian lubang dari permukaan fluida
16
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa lubang pada gelas plastik
laju air yang lebih cepat dan jarak pancaran yang lebih jauh dibandingkan lubang
yang berada diatas. Hal ini disebabkan karena lubang yang berada diposisi awah
memiliki tekanan yang lebih besar daripada lubang yang berada diatas sehingga
B. Saran
Pada saat praktikum diharapkan praktikan lebih memahami prosedur kerja serta
17
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Kurniati dan Wagiani Sri. 2013. Studi Analisis Perbandingan Kecepatan
Soedirman, Purwokerto.
Kotaraya.
Puspita, Citra Enggar et al. 2015. Mengukur Kecepatan Air Pada Lubang
Widodo, Catur Edi. 2007. Simulasi Pengisian Tangki Cairan dengan Banyak
NO GAMBAR KETERANGAN
terisi ar
2 Diletakan penggaris
kali. Stopwatch
diperlukan untuk
penggaris
3 Stopwatch dimatikan
1. Tinjauan Pustaka
2. Metode
3. Pembahasan
4. Daftar Pustaka
1. Pendahuluan
2. Hasil
4. Lampiran