Ditetapkan Kepala
Klinik Polda Kaltim
drg. M Irfan Siregar
PEMBINA NIP. 197905292006041004
A. Pengertian Abortus spontan komplit adalah pengeluaran seluruh hasil konsepsi dari
kavum uteri sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dan sebagai
batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau anak kurang
dari 500 gram.
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
pasien dengan abortus spontan komplit.
C. Kebijakan SK Kepala Klinik Polda Kaltim Nomor ... tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis Klinik Polda Kaltim.
D. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
E. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective).
Keluhan.
a. Perdarahan sedikit.
b. Nyeri perut atau kram ringan c. Mulut rahim sudah tertutup.
c. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi.
Faktor Risiko.
1. Faktor Maternal.
a. Penyakit infeksi.
b. Kelainan hormonal, seperti hipotiroidisme c. Gangguan nutrisi
yang berat.
c. Penyakit menahun dan kronis.
d. Alkohol, merokok dan penggunaan obat-obatan f. Anomali
uterus dan serviks.
e. g. Gangguan imunologis.
f. h. Trauma fisik dan psikologis.
2. Faktor Janin.
Adanya kelainan genetik pada janin.
3. Faktor ayah.
Terjadinya kelainan sperma.
ABORTUS SPONTAN KOMPLIT
Nomor :SOP/ /XI/2019/KPK-UKP
Terbit ke :01
SOP No.Revisi :00
Tgl.Terbit :01 - 11 - 2019
Halaman :2 dari 4
Pemeriksaan Fisik.
a. Penilaian tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu).
b. Penilaian tanda-tanda syok.
c. Periksa konjungtiva untuk tanda anemia.
d. Mencari ada tidaknya massa abdomen.
e. Tanda-tanda akut abdomen dan defans musculer.
f. Pemeriksaan ginekologi, ditemukan:
Osteum uteri tertutup.
Perdarahan sedikit.
Ukuran uterus lebih kecil usia kehamilan.
Pemeriksaan Penunjang.
a. Pemeriksaan USG.
b. Pemeriksaan tes kehamilan (BHCG): biasanya masih positif
sampai.
c. 7-10 hari setelah abortus.
d. Pemeriksaan darah perifer lengkap.
Diagnosis Klinis.
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaam penunjang.
Diagnosis Banding.
Kehamilan ektopik, Mola hidatidosa, Missed abortion.
Komplikasi.
Komplikasi yang dapat terjadi pada abortus ialah perdarahan, infeksi,
perforasi, syok.
Penatalaksanaan Umum.
Penatalaksaan
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita
anemia perlu diberikan sulfas ferosus dan dianjurkan supaya
makanannya mengandung banyak protein, vitamin dan mineral.
Pencegahan
1. Pemeriksaan rutin antenatal
2. Makan makanan yang bergizi (sayuran, susu,ikan, daging,telur).
3. Menjaga kebersihan diri, terutama daerah kewanitaan dengan
tujuan mencegah infeksi yang bisa mengganggu proses implantasi
janin.
4. Hindari rokok, karena nikotin mempunyai efek vasoaktif sehingga
menghambat sirkulasi uteroplasenta.
5. Apabila terdapat anemia sedang berikan tablet Sulfas Ferosus 600
mg/hari selama 2 minggu,bila anemia berat maka berikan
transfusi darah.
Kriteria Rujukan
-
Peralatan
1. Inspekulo.
ABORTUS SPONTAN KOMPLIT
Nomor :SOP/ /XI/2019/KPK-UKP
Terbit ke :01
SOP No.Revisi :00
Tgl.Terbit :01 - 11 - 2019
Halaman :4 dari 4
Prognosis.
Prognosis umumnya bonam.
F. Diagram Alir
melakukan vital sign menegakan diagnose
Melakukan dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
anamnesis pada
pasien
G. Rekaman Historis:
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tanggal