2018
TENTANG
Menimbang :
Mengingat :
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur Rumah Sakit At-Turots Al-Islamy Tentang
Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Ambulance
Kedua : Pedoman Pelayanan Ambulance Rumah Sakit At-Turots Al-Islamy
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan Pelaksanaan Pedoman Pelayanan Ambulance
di Rumah Sakit At-Turots Al-Islamy dilaksanakan oleh Direktur Bidang
Pelayanan Medis Rumah Sakit At- Turots Al-Islamy
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 10 September 2018
Direktur
Rumah Sakit At-Turots Al-Islamy
Tembusan :
I. Latar Belakang
Di Indonesia banyak penderita cidera, keracunan, serangan jantung, atau kegawat
daruratan yang lain yang meninggal di rumah atau dalam perjalanan ke rumah sakit
karena penatalaksanaan yang tidak memadai. Padahal angka kematian di rumah atau
dalam perjalanan ke rumah sakit dapat dikurangi jika ada pelayanan gawat darurat yang
dapat segera menghampiri penderita, dan dalam perjalanan penderita kemudian
didampingi oleh paramedik dan ambulance yang memadai. Oleh karena itu masyarakat
perlu mengerti fungsi ambulance dan mudah mendapatkan ambulance. Harus segera
dimaklumi, bahwa hakekatnya pelayanan gawat darurat yang seharusnya pergi ke
penderita, dan bukan penderita yang dibawa ke pelayanan gawat darurat. Ini
mengandung konsekuensi, bahwa ambulance yang datang ke penderita, dan kemudian
membawanya ke rumah sakit, haruslah merupakan suatu Unit Gawat Darurat berjalan
sebaiknya dengan perlengkapan gawat darurat yang lengkap, dan petugas medik yang
berketerampilan dalam penanganan gawat darurat.
Transportasi penderita gawat darurat dari tempat kejadian ke rumah sakit sampai
sekarang masih dilakukan dengan bermacam-macam kendaraan, hanya sebagian kecil
yang dilakukan dengan ambulance. Dan ambulancenya bukan ambulance yang
memenuhi syarat tetapi ambulance biasa. Bila ada bencana dengan sendirinya para
korban akan diangkut dengan segala macm kendaraan tanpa koordinasi yang baik.
II. Pengertian
Transportasi yang digunakan untuk penderita gawat darurat dan non gawat darurat
dari tempat kejadian ke rumah sakit, kendaraan mobil ambulance yang digunakan untuk
transport pasien gawat darurat adalah ambulance yang memenuhi syarat yang telah
ditetapkan sebagai ambulance gawat darurat.
Dalam ruangan ambulance penderita dapat terlentang, ruangan cukup luas untuk
paling sedikit 2 penderita dan petugas dapat bergerak leluasa serta cukup tinggi sehingga
petugas dapat berdiri dan infus dapat jalan, dan mobil dapat melakukan komunikasi
sentral komunikasi dan rumah sakit, ambulance harus mempunyai identitas yang jelas
sehingga mudah dibedakan dengan ambulance lain.
Alat-alat medis
1. Resusitasi : manual-otomatik
2. Laringoskop
3. Pipa endotracheal
4. Tabung oksigen
5. Obat-obatan, infus, untuk resusitasi stabilisasi
6. Balut, bidai
7. Tandu
8. Alat-alat medis ini dapat disederhanakan sesuai dengan kondisi lokal
III. Tujuan
Sebagai media transportasi penderita gawat darurat dengan cepat dan aman ke RS atau
sarana yang memadai, tercepat dan terdekat.
V. Tata Laksana
a. Petugas penanggung jawab
Wakil direktur pelayanan umum dan pelayanan medis.