Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN PEMULANGAN PASIEN

RUMAH SAKIT AT-TUROTS AL-ISLAMY

2019
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AT-TUROTS AL-ISLAMY
NOMOR : 013/SK-Dir/APK/RSAA/IX/2018
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN PEMULANGAN PASIEN
DIREKTUR RUMAH SAKIT AT-TUROTS AL-ISLAMY
Menimbang :
a. Bahwa berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI No 12 Tahun 2012, setiap rumah
sakit wajib mengikuti akreditasi nasional
b. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan pasien di Rumah Sakit At-Turots
Al-Islamy maka diperlukan adanya panduan Pemulangan Pasien Rumah Sakit At-
Turots Al-Islamy
c. Bahwa sesuai butir 1 dan 2 tersebut di atas perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan
dari Direktur Rumah Sakit At-Turots Al-Islamy
Mengingat :
1. Undang-undang negara Republik Indonesia Nomor 44 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 36 tentang kesehatan.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AT-TUROTS AL-ISLAMY
TENTANG PANDUAN PEMULANGAN PASIEN
Kedua : Panduan pemulangan pasien di Rumah Sakit At-Turots Al-Islamy
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sleman
Pada Tanggal : 10 September 2018
Direktur

dr. H. Salman Santosa


DAFTAR ISI

Daftar Isi
Kata Pengantar
Latar Belakang
Pengertian
Tujuan
Ruang Lingkup
Tata Laksana Identifikasi
Bukti Dokumen
Monitoring dan Evaluasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan anugrah yang
telah diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan Pemulangan Pasien Rumah Sakit At-
Turots Al-Islamy dapat selesai disusun.
Buku panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang memberikan
pelayanan kepada pasien dalam hal pemulangan pasien di Rumah Sakit At-Turots Al-Islamy.
Dalam panduan ini diuraikan tentang pengertian dan tata laksana pemulangan pasien
di rumah sakit At-Turots Al-Islamy.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas
bantuan semua pihak yang telah menyusun dalam menyelesaikan panduan pemulangan
pasien rumah sakit At-Turots Al-Islamy.
Sleman

Penyusun
PANDUAN PEMULANGAN PASIEN
I. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan di RS At-Turots Al-
Islamy serta menjamin keselamatan pasien di RS At-Turots Al-Islamy, maka
pemulangan pasien harus dilakukan dengan benar dan sesuai prosedur.

II. Pengertian
Pemulangan pasien adalah proses memulangkan pasien setelah mendapatkan
perawatan di rumah sakit. Pemulangan pasien dapat digolongkan menjadi beberapa
kriteria :
1. Boleh pulang adalah pasien yang telah dinyatakan boleh pulang ke rumah dengan
izin dokter penanggung jawab, tidak atas kemauan sendiri pasien.
2. Dirujuk adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas masalah kesehatan
pasien dari satu unit pelayanan kesehatan ke unit pelayanan kesehatan lain yang
setara atau lebih tinggi tingkatannya, oleh karena tidak tersedianya pelayanan yang
dibutuhkan pasien di unit pelayanan kesehatan asal.
3. Atas permintaan sendiri adalah pasien yang belum diizinkan oleh dokter
penanggung jawab untuk pulang tetapi pasien sendiri yang menghendaki untuk
pulang ke rumah.
4. Meninggal adalah pasien yang pulang dalam keadaan meninggal dunia di rumah
sakit

III. Tujuan pemulangan pasien


1. Meningkatkan pelayanan dalam keberhasilan terapi dan meningkatkan kepuasan
pasien
2. Menjamin keselamatan pasien
3. Untuk mengatur proses rujukan pasien dengan tepat dan benar

IV. Ruang lingkup


Pemulangan pasien bisa dilakukan di ruangan :
1. Unit rekam medis dan customer service
2. Unit rawat jalan
3. Unit rawat darurat
4. Unit rawat inap
Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus memahami segala informasi
tentang pemulangan pasien di rumah sakit, dan semua petugas tersebut memiliki peran
untuk memberikan informasi yang benar serta tindakan yang tepat kepada pasien saat
pasien pulang.

V. Tata Laksana
a. Petugas Penanggung Jawab
1) Kepala Ruang Rekam Medis
2) Kepala keperawatan
3) Dokter penanggung jawab
b. Perangkat Kerja
1) Resume medis pasien
2) Lembar rujukan
c. Tata laksana
1) Boleh pulang
1. Setelah pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter penanggung jawab,
blangko resume medis dan surat keterangan kontrol disiapkan sebelumnya
oleh perawat untuk diisi dan ditandatangani oleh dokter yang merawat, jika
dokter spesialis tidak sempat mengisi / berhalangan boleh dengan dokter jaga.
2. Bila pasien waktu mondok membawa surat pengantar dari praktisi perujuk
(pasien rujukan) dibuatkan surat jawaban oleh dokter yang merawat.
3. Pasien / keluarganya melunasi / mengurus pembiayaan pada bagian keuangan.
4. Obat-obatan pasien :
a. Obat-obatan yang masih diteruskan, dibawakan ke pasien.
b. Resep baru, diambilkan dulu (beban biaya rawat inap) dan dibawakan
pulang.
c. Yang masih ada tetapi tidak diteruskan, dinegatifkan, return oleh perawat
bangsal ke farmasi sebelum melunasi pembayaran.
d. Semua obat-obatan yang dibawa pulang harus melalui bagian farmasi RS
At-Turots Al-Islamy, jika obat-obatan yang dipakai tidak tersedia bisa
diresepkan ke apotik luar melalui bagian farmasi RS At-Turots Al-Islamy.
5. Perawat ruang rawat inap mengulangi nasehat / pesan dokter yang merawat
kepada pasien / keluarganya (yaitu tentang cara minum obat, perilaku /
kebiasaan di rumah dan waktu untuk kontrol dll)
6. Apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, mendesak terkait dengan kondisi
pasien yang semakin memburuk segera bawa pasien periksa ke IGD Rumah
Sakit At-Turots Al-Islamy walaupun rencana tindak lanjut kontrol masih lama
atau belum waktu kontrol.
7. Bisa menggunakan fasilitas ambulance RS At-Turots Al-Islamy, bila kondisi
memerlukan.

2) Dirujuk
1. Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa, pasien sudah dalam kondisi
stabil dan layak untuk dirujuk.
Kriteria pasien yang layak untuk dirujuk adalah sebagai berikut :
a. Dari hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sudah dapat
dipastikan tidak mampu diatasi di RS At-Turots Al-Islamy, yang sudah
dikonfirmasikan kepada dokter spesialis terkait.
b. Memerlukan pemeriksaan penunjang yang tidak tersedia di RS At-Turots
Al-Islamy, tetapi pemeriksaan tersebut harus diketahui oleh pasien yang
bersangkutan.
c. Apabila telah mendapatkan perawatan dan pengobatan di RS At-Turots Al
Islamy, ternyata membutuhkan pemeriksaan, perawatan dan pengobatan di
fasilitas kesehatan lain yang lebih mampu.
2. Prosedur klinis merujuk pasien :
a. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
untuk menentukan diagnosis utama an diagnosis banding.
b. Memberikan tindakan stabilisasi sesuai dengan kondisi pasien.
c. Memutuskan unit pelayanan kesehatan tujuan rujukan yang mampu
menangani kasus pasien.
d. Untuk pasien gawat darurat harus didampingi oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten dan mengetahui kondisi pasien. Pasien dengan kondisi ini
harus diantar dengan menggunakan ambulance yang dilengkapi peralatan
yang dibutuhkan, seperti peralatan dan obat-obatan life safing.
3. Prosedur administratif merujuk pasien :
a. Membuat rekam medis pasien
b. Menjelaskan / memberikan informed consent kepada pasien atau keluarga
dengan sebaik-baiknya.
c. Membuat surat rujukanrangkap 2, lembar pertama dikirim ke tempat
rujukan bersama pasien yang bersangkutan, lembar kedua disimpan sebagai
arsip rumah sakit.
d. Mencatat identitas pasien dan informasi medis secara singkat pada buku
register rujukan pasien.
e. Menghubungi rumah sakit yang dituju dan menjelaskan kondisi dan
kebutuhan medis pasien. Petugas harus memastikan bahwa rumah sakit
tujuan dapat dan bersedia menerima pasien yang akan dirujuk.
3) Atas permintaan sendiri
1. Pasien meminta pulang sebelum diizinkan oleh dokter penanggung jawab
pelayanan
2. Perawat menyampaikan permintaan kepada dokter penanggung jawab
pelayanan
3. Jika pasien tetap menghendaki untuk pulang maka dokter / perawat harus
menyampaikan segala risiko kepada pasien jika pasien pulang atau permintaan
sendiri
4. Pasien menandatangani persetujuan APS di lembar RM pasien, digunakan
sebagai bukti untuk rumah sakit.
5. Pasien menyelesaikan biaya perawatan selama di rumah sakit
6. Pasien pulang tanpa diantar menggunakan ambulance RS.
4) Meninggal
1. Pasien meninggal di rumah sakit.
2. Pasien ditangani di pemulasaran jenazah
3. Dokter melengkapi resume medis dan mengisi surat kematian
4. Pasien dipulangkan dengan ambulance rumah sakit

VI. Bukti Dokumen


a. Lembar informed consent
b. Resume medis
c. Lembar rujukan
d. Surat keterangan kematian

VII. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi pemulangan pasien dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh :
a. Kepala ruang rekam medis
b. Kepala keperawatan
c. Kepala instalasi RJ, UGD, RI
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2006, Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di
Indonesia. Jakarta

Hatta, Gemala R. 2008, Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan


Kesehatan. Jakarta : UI Press

Peraturan Menteri Kesehatan No.1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Peraturan Menteri Kesehatan No.269 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Rekam Medis
ALGORITMA PEMULANGAN PASIEN

PASIEN PULANG

BLPL Rujuk APS Meninggal

Administrasi RS rujukan Persetujuan Pemulasaran


biaya APS jenazah

Pulang, surat Antar Pulang Antar


kontrol, nasihat ambulance sendiri ambulance

Anda mungkin juga menyukai