Anda di halaman 1dari 56

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SARI ASIH SANGIANG


NOMOR 008/PER/DIR/RSSA-SNG/III/2015
PEDOMAN PENGORGANISASIAN KAMAR OPERASI

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan Keperawatan merupakan bagian integral dari seluruh pelayanan di Rumah
Sakit. Pelayanan keperawatan yang diberikan tersebut haruslah mampu memenuhi
kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang professional.
Profesionalisme dalam keperawatan bertujuan untuk menjamin kualitas asuhan
keperawatan yang diberikan pada masyarakat, serta didasarkan pada pemahaman
adanya suatu landasan ilmiah yang spesifik dan menjadi dasar pada praktek
keperawatan, disertai dengan adanya kemampuan tenaga keperawatan untuk
melaksanakan praktek keperawatan tersebut dan diterapkan untuk kesejahteraan
manusia (Logan, 2002).
Satu hal yang harus kita ketahui bersama bahwa saat ini kebutuhan masyarakat akan
informasi dan hukum sudah mengalami kemajuan. Masyarakat kita saat ini sudah
sedemikian kritis dan telah menyadari tentang hak-hak yang harus mereka dapatkan
pada saat mereka menerima service dari suatu jasa dalam hal ini jasa kesehatan.
Dunia

profesi

kesehatan

khususnya

keperawatan

juga

telah

mengalami

perkembangan yang cukup berarti. Perkembangan profesi keperawatan di Indonesia


masih berada pada masa transisi dari sifatnya vokasional menuju ke arah
professional. Profesionalisme dalam keperawatan menuntut seorang perawat untuk
memberikan suatu pelayanan asuhan keperawatan yang bermutu melainkan juga
harus memenuhi standar keperawatan serta aturan atau ketentuan yang ada.
Profesional yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu sikap dan tindakan yang
mencerminkan pemahaman serta kemampuan penerapan dalam praktek sehari-hari
yang berlandaskan pada bidang keilmuan yang spesifik, dimana semua hal tersebut

diupayakan untuk terciptanya suatu pelayanan yang berkualitas dan mempunyai


akontabilitas terhadap masyarakat. Pelayanan keperawatan professional pada
dasarnya memberi penekanan pada kualitas dan mutu dari asuhan keperawatan. Mutu
dari pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan dan
bahkan sering menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan di mata
masyarakat.
Seorang perawat profesional adalah seorang perawat yang menggambarkan dan
menampilkan aktivitas keperawatan sesuai dengan kode etik profesi dalam berperan
sebagai pemberi asuhan (care giver), pengelola, pendidik serta peneliti dan memiliki
ciri yaitu berorientasi pada pelayanan masyarakat berdasarkan dalam keilmuan dan
kode etik professional keperawatan.
Untuk mencapai mutu pelayanan keparawatan maka dibuat visi, misi, falsafah serta
struktur organisasi yang dapat menunjang terhadap peningkatan kualitas pelayanan
keperawatan yang diberikan. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien
harus berpedoman terhadap visi, misi, falsafah dan tujuan yang telah ditetapkan
sehingga akan tercapai kepuasan pelanggan.
Mengingat pelayanan keperawatan bersifat kompleks, maka dalam pemberian
pelayanan harus terorganisir dengan baik, oleh karena itu diperlukan suatu pedoman
pengelolaan didalam memberikan pelayanan keperawatan.
B. TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Sari Asih Sangiang.
C. TUJUAN KHUSUS
a.

Memudahkan bagi pemberi jasa pelayanan keperawatan dalam


memberikan pelayanan yang bermutu dan profesional.

b.

Setiap pemberi jasa pelayanan Keperawatan dapat bekerja berdasarkan


Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Sari Asih
Sangiang.

D. LANDASAN PELAYANAN KEPERAWATAN


Pelayanan keperawatan terselenggara dengan mengacu kepada :
1.

Undang Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

2.

Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan


3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983 / Kes / SK / IV / 1992 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
4. Undang Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333 tahun 1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436 / MENKES / SK / VI / 1993 Tentang
Berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit Dan Standar Pelayanan Medis di
Rumah Sakit
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1239 / Menkes / SK / XI / 2001 tentang
Registrasi dan Praktek Keperawatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 920 / Menkes / Per / XII / 86 tentang Upaya
Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik
9. Keputusan Munas VI PPNI No. 09 / MUNAS VI / PPNI / 2000 tentang Kode Etik
Keperawatan Indonesia.
E. KEBIJAKAN PELAYANAN RAWAT INAP
1.

Semua pasien rawat harus masuk melalui Instalasi Rawat jalan / IGD dan
Registrasi Rawat Inap.

2.

Semua pasien yang baru masuk ke ruang perawatan harus diterima,


dibuatkan berkas rekam medis dan dilengkapi pengisian catatan medisnya oleh
dokter ruangan, perawat dan bidan.

3.

Data rekam medis pasien selama pasien di Rawat Inap menjadi tanggung
jawab perawat dalam kerahasiaannya.

4.

Setiap pasien yang di rawat inap harus mempunyai identitas yang sama dan
sesuai dengan identitas diri pada rekam medis pasien.

5.

Untuk memantau kualitas pelayanan asuhan keperawatan maka dilakukan


kegiatan supervisi pelayanan secara rutin oleh kepala Instalasi dan kepala ruang.

6.

Semua perawat yang melakukan pelayanan terhadap pasien harus


mendokumentasikan pada lembar rekam medis yang sudah ditentukan.

7.

Semua hasil pemeriksaan pasien Rawat Inap harus dimasukkan di dalam


berkas rekam medis, yang disimpan di Instalasi Rekam Medis.

8.

Seluruh pelayanan keperawatan di Instalasi Rawat Inap harus berorientasi


pada kepuasan pelanggan.

9.

Pemberian obat kepada pasien harus sesuai etiket yang telah ditentukan.

10.

Setiap pasien yang akan dilakukan operasi / pindah ke Ruang Rawat Intensif
harus mengisi inform consent.

11.

Setiap pasien yang akan pindah ke ruangan lain harus diantar oleh perawat
ruangan dengan memakai tempat tidur pasien.

12.

Setiap pasien yang akan meninggalkan rumah sakit harus mempunyai surat
ijin pulang dari kasir rawat inap.

13.

Semua data pemeriksaan dan transaksi, seperti sewa / alat yang terjadi
selama pasien dirawat harus langsung diinput ke dalam komputer oleh petugas
ADM Rawat Inap.

14.

Bila dalam perkembangan penyakitnya ternyata dokter memutuskan agar


pasien menjalankan operasi, maka petugas admission harus menjelaskan
mengenai ketentuan uang muka khusus bagi pasien dengan operasi. Selanjutnya
mempersilahkan keluarga pasien untuk menyelesaikan administrasi ke bagian
kasir Rawat Inap untuk menyelesaikan pembayaran.

15.

Pasien dapat melakukan mutasi berdasarkan, yaitu :


a.

Atas permintaan sendiri

b.

Atas Indikasi Medis

c.

Atas Kebijakan dari RS

Maka pasien yang bersangkutan akan dikenakan tarif sesuai dengan tarif
kamar perawatan yang ditempati, kecuali bagi pasien VK/ OK atau ICU.

Bagi pasien yang keluar dari VK/OK atau ICU. Di ICU

menempati kamar perawatan yang sama seperti sebelum dilakukan


tindakan / perawatan di VK/OK atau ICU, maka tarif dokter, sewa OK.VK,
tarif sewa alat, tarif penunjang medisnya sama dengan kamar perawatan
yang ditempatinya.
16.

Data transaksi atas semua pemeriksaan harus diinput oleh petugas ADM
rawat inap.

17.

Penempatan pasien di ruang rawat/ kamar tertentu diputuskan bersama


antara perawat dan petugas registrasi rawat inap .

18.

Bila untuk penempatan pasien dibutuhkan pertimbangan khusus/pada kasuskasus istimewa maka petugas admission/penerima pasien rawat inap dan perawat
dapat melapor ke jajaran atasannya / pada manager on duty bila diluar jam kerja.

19.

Rujukan pasien untuk pindah rawat / menjalani pemeriksaan penunjang medik


yang fasilitasnya tidak dimiliki RSSA dijalankan sesuai dengan prosedur rujukan
yang berlaku.

20.

Bila terjadi masalah kehilangan barang milik RSSA / barang pribadi milik
pasien / karyawan yang terjadi di ruang perawatan maka perawat langsung
melaporkan pada petugas keamanan dan selanjutnya harus mengikuti prosedur
keamanan.

21.

Semua kebutuhan obat dan alat kesehatan sebagai persediaan instalasi dan
resep pasien, di ruang perawatan diatur pengambilannya ke apotik dan logistik
farmasi.

22.

Bila pasien dipulangkan oleh dokter, maka perawat segera mempersiapkan


kelengkapan catatan medis pasien.

23.

Perawat boleh mempersilahkan pasien untuk menyelesaikan administrasi


rawat inap/pembayaran ke kasir rawat inap setelah petugas ADM rawat inap / kasir
/ bagian keuangan menyatakan kesiapannya.

24.

Semua pasien rawat inap yang telah diijinkan pulang oleh dokter baru diijinkan
perawat untuk meninggalkan RSSA setelah perawat menerima kembali formulir
pemulangan pasien yang telah dicap tanda pembayaran oleh kasir rawat inap.

25.

Setiap keluhan pasien yang diterima perawat harus dikoordinasikan melalui


dokter ruangan dan jajaran diatasnya untuk segera dicarikan jalan keluar.

26.

Perawat diharapkan mengawasi kelengkapan medis setiap pasien serta


menindaklanjuti semua kekurangan pengisiannya terutama oleh dokter yang
merawat.

27.

Dokter visit, dokter menandatangani jasa visit dokter dalam slip pembayaran,
apabila dokter yang melakukan visit bukan dokter penanggung jawab pasien
tersebut, maka di slip pembayaran harus dicantumkan nama dokter yang
melakukan visite dan dokter penanggung jawab. Slip pembayaran harus
ditandatangani oleh dokter yang melakukan vsite.

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT SARI ASIH SANGIANG
A.

Rumah Sakit Group

Badan usaha kesehatan Sari Asih berdiri sejak 1981. Berawal dari praktek bidan swasta
oleh Bidan Siti Rochayah yang mulai berpraktek sejak 1977 di Karawaci, Kota Tangerang.
Kini, Sari Asih, telah berkembang menjadi tujuh RS dan pada 2009, telah melayani 50.000
pasien rawat inap dan 400.000 kunjungan rawat jalan dan memperkerjakan 2.000
karyawan di seluruh cabang RS.
RS swasta pertama di Tangerang dan Provinsi Banten ini telah menjelma menjadi salah
satu grup RS besar yang di kawasan itu. Filosofi yang dianut, pelayanan dengan kasih
sayang. Jaringan RS ini kerap menerima pasien rujukan dari sarana kesehatan lain. RS
Sari Asih terus mengembangkan sayapnya, membuka beberapa cabang RS di Tangerang
dan

Banten.

Cabang

terbaru,

RS

Sari

Asih

Serang

dan

Ciputat.

Sari Asih Group, seperti dikutip dalam situsnya, kini dimotori oleh Presiden Komissaris Hj.
Siti Rochayah, Komisioner drs. Marsudi HP, Presiden Direktur H.Dicky R.H. Pamungkas,
BBA.MBA, Direktur Pengembangan Medis dr. Hj. Aditya Marliana Bintari,MKes dan Hj.
OcktarianaH.Safitri.SE.MKes
Sari Asih Group Kelompok RS ini, terdiri dari:
1. RS Sari Asih Karawaci, Jalan Imam Bonjol No. 38 Kota Tangerang.
2. RS Sari Asih Ciputat, Jalan Ciputat Raya, Tangerang.
3. RS Sari Asih Serang, Jalan Jend Sudirman. Pintu Tol Serang Timur. 38
Penancangan, Kota Serang
4. RS Sari Asih Ar Rahmah, Pintu air Kota Tangerang
5. RB Harapan Ibu, Jalan Mangga Raya Cibodas Sari No 3 Kota Tangerang, Banten
6. RS Sari Asih Sangiang, Jalan Moh. Toha Km 3.5 Periuk, Kota Tangerang
7. RS Sari Asih Ciledug, Jalan HOS Cokroaminoto 38 Ciledug.

Selain jumlah RS yang terus bertambah, Sari Asih Group juga membukukan berbagai
pencapaian, yaitu Hospital Service Excellence Award pada tahun 2006, Akreditasi RS 12
Pelayanan Depkes RI pada tahun 2004, RS Sayang Ibu dan Bayi Tingkat Nasional pada
tahun 2002, The Favourit Hospital Award pada tahun 2000, Akreditasi RS 6 pelayanan
Depkes RI pada tahun 1999, Baby Friendly Hospital Award dari Unicef, PBB pada tahun
1994, Juara II Lomba RS (Ibu & Anak) Sayang Bayi Tingkat Nasional pada tahun 1993,
Juara 1 lomba RS (Bersalin) Sayang Bayi Provinsi Jawa Barat pada tahun 1991 dan Juara
1 Penampilan Kerja RS Swasta Provinsi Jawa Barat pada tahun 1989.
B.

Rumah Sakit Sari Asih Sangiang


Kehadiran RS Sari Asih Sangiang di Jl. Mohammad Toha (Jl. Raya Mauk) Km. 3,5
(Simpang Tiga Sangiang) Kota Tangerang merupakan wujud kepedulian Sari Asih Group
terhadap kesehatan masyarakat Kota Tangerang dan sekitarnya.
Untuk menunjang keberhasilan tersebut, RS Sari Asih Sangiang telah melakukan berbagai
pengembangan baik dari segi infrastruktur bangunan serta fasilitas penunjang medis.
Dengan demikian, RS Sari Asih Sangiang bisa terus mengedepankan pelayanan
masyarakat umum melalui Kasih Sayang secara total dan menyeluruh.
Hingga saat ini RS Sari Asih Sangiang telah meningkatkan wujud nyata pengabdiannya
kepada masyarakat dengan menambah fasilitas pendukung medis. Selain itu, keberadaan
Dokter Spesialis seperti Dokter Umum, Dokter Gigi, bidan Perawat dan Staf yang
professional turut menumbuh kembangkan RS Sari Asih Sangiang agar menjadi rumah
sakit pilihan yang paling diminati. Sehingga dedikasi tersebut diharapkan dapat lebih
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Tangerang yang lebih baik dan terjangkau
bagi semua kalangan.
RS Sari Asih Sangiang merupakan cabang ke-4 dari RS Sari Asih Group.
Sejak tahun 1994 sampai dengan tahun 2005, RS Sari Asih Sangiang beroperasional
sebagai Rumah Bersalin Sari Asih Sangiang dengan kapasitas : 10 TT. Pada tahun 20052009, operasional sebagai RS Ibu dan Anak Sari Asih Sangiang dengan kapasitas : 25 TT.

Pada tahun 2009, RS Sari Asih Sangiang beroperasional sebagai Rumah Sakit Umum Sari
Asih Asih Sangiang dengan kapasitas : 104 TT.
Eksistensi dan keberhasilan pelayanan RS Sari Asih telah menghantarkan berbagai
prestasi dan penghargaan baik di tingkat Provinsi, Nasional, maupun Internasional. Hal ini
berkat kepercayaan masyarakat dan usaha peningkatan mutu yang berkesinambungan.

BAB III
VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI-NILAI DAN FILOSOFI
A. Visi Rumah Sakit Sari Asih Sangiang
Menjadi Rumah Sakit yang paling di minati dan di pilih oleh masyarakat
B. Misi Rumah Sakit Sari Asih Sangiang
Rumah Sakit Islam dengan tarif terjangkau dan mutu pelayanan yang berkualitas
C. Tujuan Rumah Sakit Sari Asih Sangiang
a. Memberikan pelayanan keperawatan secara komprehensif dan efektif kepada
seluruh lapisan yang membutuhkan sesuai dengan Kebijakan Departemen
Kesehatan.
b. Menjamin bahwa pada seluruh pelayanan keperawatan ditujukan langsung
untuk memenuhi kebutuhan individu pasien.
c. Menyediakan tenaga keperawatan yang berkualitas dan dalam jumlah yang
cukup untuk mempertahankan pencapaian yang tinggi terhadapa pemenuhan
standar praktek keperawatan.
d. Pendayagunaan seluruh tenaga keperawatan pada tingkat tertinggi dari hasil
pelatihan dan kemampuan professional.
e. Memelihara hubungan kerjasama yang efektif dengan seluruh anggota tim
kesehatan lain.
f. Melibatkan pasien dan keluarga dalam menyusun rencana perawatan dan
persalinan.
g. Memberikan suasana yang kondusif untuk belajar dan mengkoordinir seluruh
kegiatan pendidikan keperawatan yang menyokong pengembangan tenaga
keperawatan.
h. Mendukung prigram pendidikan di semua
pengembangan diri dan pertumbuhan profesi.

10

bidang untuk meningkatkan

D. Motto
Melayani dengan kasih sayang
E. Nilai Rumah Sakit Sari Asih SangiangI
S

: Sigap

: Amanah

: Ramah

: Ikhtiar

: Aman

: Sesuai Standar

: Islami

: Happy

F. Filosofi
a. Manusia yang paling mulia di sisi Tuhan adalah yang paling banyak
manfaatnya untuk orang lain
b. Peduli terhadap sesama untuk semua lapisan
c. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan besok harus lebih baik daripada
hari ini.
d. Professional dan bertanggung jawab
e. Pimpinan, staf dan seluruh karyawan adalah satu keluarga besar.
f.

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

11

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI

12

BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN FALSAFAH KAMAR OPERASI
A Visi Keperawatan
meningkatkan kualitas hidup pasien melalui pelayanan medis & keperawatan Kamar
Operasi yang Optimal, terkoordinasi & berkesinambungan
B Misi Keperawatan
1

Memberikan pelayanan keperawatan profesional yang berkualitas mengacu pada


standar asuhan keperawatan dan standar prosedur operasional keperawatan.

Meningkatkan profesionalisme SDM Keperawatan melalui pelatihan dan pendidikan.

Memberikan kepuasan pada pelanggan dengan meningkatkan kerjasama yang baik


antar bagian.

C Falsafah dan Tujuan Kamar Operasi


1

Tersedianya pelayanan pembedahan yang bermutu, komprehensif

dan

terintegrasi
2

Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia agar menjadi tenaga bedah


yang

professional mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan teknologi

Tersedianya fasilitas pelayanan pembedahan berteknologi

Terciptanya lingkungan kerja yang sehat

13

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
Struktur Organisasi kamar operasi mengacu kepada Struktur Organisasi Rumah Sakit Sari
Asih Sangiang. Unit kamar operasi dibawah Direktur RS Sari Asih Sangiang dan pada
pelaksanaannya berada dibawah supervisi kepala Instalasi kamar operasi. unit kamar
operasi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi kamar operasi yang akan
mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan khususnya keperawatan di kamar operasi
dengan dibantu oleh 1 (satu) orang kepala ruang kamar operasi .Kepala ruang kamar
operasi dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh Penanggung Jawab Tim dan pelaksana.

KABID
KEPERAWATAN

KA. RUANG KAMAR


OPERASI

PENANGGUNG
JAWAB TIM 1

PENANGGUNG
JAWAB TIM 2

PERAWAT
PELAKSANA

PERAWAT
PELAKSANA

14

A.
1

Kepala Ruang Kamar Operasi


Nama Jabatan
Pengertian

Kepala Ruang Kamar Operasi


Seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan

Hasil Kerja

pelayanan keperawatan di kamar operasi RS Sari Asih Sangiang


1. Rencana kerja kepala ruang
2. usulan program dan anggaran unit kerjanya
3. usulan kebutuhan tenaga perawat di unit kerjanya
4. usulan kebutuhan obat-obatan, fasilitas dan peralatan
keperawatan di unit kerjanya
5. usulan pemeliharaan fasilitas dan peralatan keperawatan di
unit kerjanya
6. laporan hasil pengawasan dan pengendalian penggunaan
fasilitas peralatan keperawatan di unit kerjanya
7. laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan

Uraian Tugas

pelayanan keperawatan di unit kerjanya


a. Melaksanakan fungsi perencanaan ( P1 ) meliputi :
1. Merencanakan dan melaksanakan program kegiatan
pelayanan keperawatan di unit kerjanya
2. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari
segi jumlah maupun kualifikasi untuk di ruang rawat inap,
koordinasi dengan kepala bidang keperawatan
3. Merencanakan kebutuhan tenaga dalam setiap shift
( pagi, sore, malam termasuk hari libur )
b. Melaksanakan fungsi penggerakan & pelaksanaan (P2)
meliputi :
1. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan diruang rawat, melalui kerjasama dengan
petugas yang ada dan petugas lain yang bertugas
diruang rawatnya
2. Menyusun jadwal / daftar dinas, libur, cuti tenaga
keperawatan dan tenaga lain sesuai dengan kebutuhan
15

pelayanan dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit


Sari Asih Sangiang ( harian, mingguan, bulanan )
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien
4. Mengatur pembagian tugas perawat dan mengendalikan
asuhan keperawatan
5. Melaksanakan

program

orientasi

kepada

tenaga

keperawatan baru / tenaga lain yang akan bekerja di


ruang rawat di bawah tanggung jawabnya
6. Memberi orientasi kepada pasien atau keluarganya
meliputi : penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata
tertib ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari
7. Memberi pengarahan, membimbing dan motivasi bagi
tenaga keperawatan untuk melaksanakan pelayanan
atau asuhan keperawatan sesuai standar / ketentuan
yang berlaku
8. Mengadakan pertemuan berkala / sewaktu-waktu dengan
staf keperawatan dan petugas lain yang bertugas di
ruang rawat inap
9. Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara
kebersihan lingkungan kamar operasi.
10. Menyimpan berkas catatan medis pasien dalam masa
perawatan ODC dan selanjutnya mengembalikan berkas
tersebut ke bagian Medical Record bila pasien
keluar/pulang dari ruang rawat tersebut
11. Membuat laporan harian dan tahunan mengenai
pelaksanaan asuhan keperawatan serta kegiatan lainnya
di kamar operasi, untuk disampaikan kepada atasannya
Kepala Bidang Keperawatan.
12. Memberikan

penyuluhan

kesehatan

kepada

pasien/keluarga sesuai kebutuhan dasar dalam batas

16

wewenangnya.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian (P3) meliputi :
1. Mengendalikan

kualitas

sistem

pencatatan

dan

pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain secara


tepat dan benar
2. Mengendalikan

dan

menilai

pelaksanaan

asuhan

keperawatan uang telah ditentukan


3. Menjamin kebijakan, peraturan dan SPO dijalankan di
unitnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4. Mengevaluasi

secara

periodik

terhadap

standar

pelayanan dan SPO yang berlaku untuk pelayanan


keperawatan di unit kerjanya
5. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang
berada di bawah tanggung jawabnya dan menentukan
kriteria perawat di unitnya
6. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan obat-obatan secara
efektif dan efisien
7. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan
sesuai standar yang berlaku secara mandiri atau
koordinasi dengan tim pengendalian mutu asuhan
keperawatan
8. Menyelesaikan masalah keperawatan yang terjadi di unit
dibawah supervisinya
9. Mengawasi

pelaksanaan

sistem

pencatatan

dan

pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat


kegiatan lain di ruang rawat secara tepat dan benar
10. Melakukan pengawsan terhadap inventaris barangbarang, alkes, ATK dan obat yang terdapat di unit kerja
yang menjadi tanggung jawabnya.

17

11. Berperan aktif dalam presentasi kasus, kegiatan kendali


mutu, pengendalian infeksi nosokomial dan kegiatan
ilmiah lainnya dalam rangka

meningkatkan mutu

pelayanan keperawatan khususnya di unit kerja yang


menjadi tanggung jawabnya
12. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
seperti kepanitiaan khusus atau tugas lain untuk
4

kepentingan organisasi rumah sakit


Tanggung Jawab 1. Kelancaran, ketepatan waktu pelaksanaan tugas tenaga
keperawatan dan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
keperawatan di unit kerjanya
2. Kebenaran dan ketepatan usulan rencana kebutuhan tenaga
keperawatan, obat-obatan dan peralatan keperawatan di unit
kerjanya.
3. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga
keperawatan di unit kerjanya
4. Kebenaran dan ketepatan pengaturan ketenagaan di unit
kerjanya
5. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru di unit kerjanya
6. Kebenaran dan ketepatan penggunaan dan pemeliharaan
peralatan keperawatan serta mutu asuhan keperawatan di
unit kerjanya
7. Kebenaran dan ketepatan penerapan SPO pelayanan
keperawatan di unit kerjanya
8. Kebenaran dan ketepatan laporan pelaksanaan asuhan

Wewenang

keperawatan di unit kerjanya


1. Mengatur jadwal dinas perawat
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas kepada
staf keperawatan di unit kerjanya
3. Menilai, menegur dan memotivasi perawat pelaksana di unit
kerjanya

18

4. Memimpin staf keperawatan untuk melaksanakan pelayanan


keperawatan di unit kerjanya
5. Mengawasi, mengendalikan, dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan
6. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang kepala ruangan
7. Menghadiri rapat berkala dengan kepala bidang keperawatan
6

untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan.


Persyaratan dan Pendidikan Formal :

Kualifikasi

D III Keperawatan

Pendidikan Non Formal :

Manajemen Bangsal Keperawatan

Pengalaman kerja :

Sebagai perawat pelaksana minimal 5 tahun

Perawat jaga shift minimal 4 tahun

28 50 tahun

Usia :

Lain-lain :

B.

Rajin, jujur dan disiplin yang tinggi

Komunikasi yang baik

Inisiatif

Bekerja efisien dan efektif

Dapat bekerjasama dengan tim

Menjaga kerahasiaan pasien

Loyalitas dan tanggung jawab yang tinggi

Berbadan sehat, jasmani dan rohani.

Penanggung Jawab Shift


19

Nama Jabatan
Pengertian

Penanggung Jawab Shift


Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan
tanggung jawab dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
keperawatan dan turut melaksanakan pelayanan keperawatan
pada satu unit ruang perawatan pada shift sore, malam dan hari

Hasil Kerja

libur, bila kepala ruangan tidak ada


1. adanya dokumentasi alkes dan obat pada jam dinasnya
2. adanya dokumentasi inventaris alat-alat dan instrumen pada
jam dinasnya
3. adanya dokumentasi pembagian tugas harian perawat pada
jam dinasnya
4. laporan hasil pengawasan dan pengendalian kegiatan

Uraian Tugas

pelayanan keperawatan pada saat jam dinasnya


1. menggantikan fungsi kepala ruangan apabila kepala ruangan
sedang tidak ditempat
2. membagi tugas kerja untuk perawat pelaksana berdasarkan
kompetensinya
3. mengatur

dan

mengkoordinasikan

seluruh

kegiatan

pelayanan pasien di kamar operasi pada shift sore, malam


dan hari libur pada jam dinasnya
4. mengontrol kelengkapan pencatatan dokumentasi asuhan
keperawatan pasien pada jam dinasnya
5. memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga pelaksana
perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
ketentuan atau standar yang berlaku pada shift sore, malam
dan pada hari libur dinasnya
6. mengatur

dan

mengontrol

dan

mengkoordinasikan

pemeliharaan peralatan yang dibutuhkan agar selalu dalam


keadaan siap pakai pada jam dinasnya
7. mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang
dioperasi untuk mengetahui keadaannya dan menampung
keluhan serta membantu memecahkan masalah
20

8. mengontrol kesiapan perlengkapan untuk pasien ODC yang


akan pulang, seperti obat-obatan, hasil pemeriksaan dan
surat-surat yang diperlukan ( surat istirahat, resume
keperawatan )
9. mengontrol dan memeriksa ketepatan pemberian obat pada
pasien sesuai rencana medik dari dokter
10. memberi

motivasi

tenaga

non

keperawatan

dalam

memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan pada shift


sore, malam dan hari libur
11. menjaga kerapihan dan kelengkapan daata buku register dan
berkas catatan medik pada shift sore, malam dan hari libur
pada jam dinasnya
12. bersama-sama perawat pelaksana lainnya, melaksanakan
asuhan keperawatan kepada pasien dan pengaturan fasilitas
sarana pada shift sore, malam dan hari libur
13. membuat laporan harian pada shift sore, malam dan hari libur
14. melaksanakan serah terima tugas kepada penanggung jawab
shift berikutnya
15. mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala
ruangan
16. berkoordinasi dengan kepala ruangan atau dokter spesialis
terkait untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan pasien / keluarga
17. berperan aktif dalam presentasi kasus, kegiatan kendali
mutu, dan pengendalian infeksi nosokomial
18. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala ruang
apabila diperlukan
19. memimpin dan mengawasi dan menilai mutu asuhan
keperawatan sesuai standar yang berlaku di unit kerjanya
20. melaporkan secara lisan dan tulisan kepada kepala ruang
apabila terdapat hal-hal yang segera dilaporkan

21

Tanggung Jawab 1. kelancaran dan ketepatan waktu pelaksanaan tugas


keperawatan
2. kebenaran dan ketepatan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai standard
3. kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan
pelaksanaan asuhan keperawatan / kegiatan lain yang

Wewenang

diperlukan
1. meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
2. memberikan asuhan keperawatan kepada pasien atau

keluaga pasien sesuai standar yang telah ditetapkan


Persyaratan dan Pendidikan Formal :

Kualifikasi

D III Keperawatan

Pendidikan Non Formal :

Pelatihan bedah dasar

Pengalaman kerja :

Sebagai perawat pelaksana minimal 4 tahun

25 50 tahun

Usia :

Lain-lain :

C.

Rajin, jujur dan disiplin yang tinggi

Komunikasi yang baik

Inisiatif

Bekerja efisien dan efektif

Dapat bekerjasama dengan tim

Menjaga kerahasiaan pasien

Loyalitas dan tanggung jawab yang tinggi

Berbadan sehat, jasmani dan rohani.

Perawat Instrumen / Scrub Nurse

22

Nama Jabatan
Pengertian

Perawat Instrumen
Seorang tenaga keperawatan yang diberikan wewenang dan
ditugaskan

Hasil Kerja

untuk

melaksanakan

dan

mengelola

alat

pembedahan selama operasi berlangsung


1. adanya dokumentasi asuhan keperawatan pada jam
pelaksanaan operasi
2. adanya dokumen pemakaian instrumen dan kassa di tiap

Uraian Tugas

pasien yang menjadi tanggung jawabnya


a. sebelum operasi
1. menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai
meliputi :
1. kebersihan ruangan operasi
2. meja operasi lengkap
3. lampu operasi
4. mesin anestesi lengkap
5. suction pump, electro cauter dan gas medis
2. menyiapkan set instrumen steril sesuai jenis operasinya
3. menyiapkan cairan antiseptik / desinfektan dan alat
kesehatan lain yang dibutuhkan untuk keperluan operasi
b. saat operasi
1. memperingati tim beedah steril jika terjadi penyimpangan
prosedur aseptik
2. membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan
steril untuk ahli bedah / operator
3. menata instrumen di meja mayo sesuai urutan prosedur
operasi
4. memberikan desinfektan untuk mendisfeksi darah yang
akan di insisi
5. memberikan laken steril untuk prosedur draping
6. memberikan instrumen kepada operator sesuai urutan
prosedur operasi dan kebutuhan operasi secara tepat
dan benar
23

7. menyiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan


8. mempertahankan instrumen selama pembedahan dalam
susunan sistematis
9. menghitung kassa, instrumen dan jarum sebelum luka
ditutup
10. melaporkan hasil perhitungan kassa, instrumen dan
jarum kepada operator sebelum operasi di mulai dan
sebelum luka ditutup
11. menyiapkan bahan untuk pemeriksaan ke laboratorium
jika ada
c. sesudah operasi
1. memfiksasi darah dan kateter
2. membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit
pada darah yang dipasang arde cauter
3. memeriksa dan menghitung ulang semua instrumen
sebelum dikeluarkan dari ruangan operasi
4. memindahkan pasien dari meja operasi ke tempat tidur
5. memeriksa ulang catatan dan dokumentasi operasi
sudah lengkap
6. membersihkan instrumen bekas pakai
4

7. membungkus kembali instrumen semua jenis operasinya


Tanggung Jawab 1. kebenaran dan ketepatan dalam melaksanakan prosedur
sesuai standar ( SPO )
2. secara operasional atau tindakan bertanggung jawab kepada
ahli bedah atau operator
3. kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan

Wewenang

pelaksanaan tindakan
1. meminta informasi dan petunjuk dari atasan
2. memberikan asuhan keperawatan di kamar operasi sesuai

standar yang sudah ditetapkan


Persyaratan dan Pendidikan Formal :
Kualifikasi

D III Keperawatan
24

Pendidikan Non Formal :

Pelatihan bedah dasar

Pengalaman kerja :

Mempunyai pengalaman kerja minimal 1-2 tahun


sebagai perawat pelaksana di ruang perawatan

Mempunyai pengalaman sebagai perawat circulation


nurse

Usia :

25 50 tahun

Lain-lain :

D.
1

Mempunyai bakat dan minat tinggi

Berdedikasi tinggi, rajin dan jujur

Dapat bekerja sama dengan anggota tim

Cepat tanggap

Perawat Sirkuler / Circulating Nurse


Nama Jabatan
Pengertian

Perawat Sirkuler
Seorang tenaga keperawatan yang diberikan wewenang dan
ditugaskan

Hasil Kerja

untuk

melaksanakan

dan

mengelola

alat

pembedahan selama operasi berlangsung


1. adanya dokumentasi asuhan keperawatan pada jam
pelaksanaan operasi
2. adanya dokumen pemakaian instrumen dan kassa di tiap
pasien yang menjadi tanggung jawabnya

Uraian Tugas

a. sebelum operasi
1. menerima pasien yang akan dilakukan tindakan operasi
2. melakukan serah terima pasien dengan perawat ruangan
3. memeriksa kelengkapan dokumen medis meliputi :
6. surat ijin operasi
7. hasil pemeriksaan penunjang

25

8. hasil konsultasi dengan dokter anestesi atau dokter


ahli lain sesuai kebutuhan
4. pemberian obat-obatan sebelum operasi
5. persediaan darah ( bila diperlukan )
b. saat operasi
1. membantu dokter anestesi selama proses anestesi
berlangsung
2. mengatur posisi pasien sesuai jenis operasi
3. membuka set steril dengan memperhatikan tehnik
aseptik
4. mengingatkan tim bedah jika terjadi penyimpangan
penerapan tehnik aseptik
5. mengikatkan tali jas operasi steril tim bedah
6. membantu mengukur dan mencatat kehilangan darah
dan cairan selama operasi berlangsung
7. melaporkan hasil pemantauan dan pencatatan kepada
dokter anestesi
8. mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksaan
9. menghubungi petugas penunjang medis bila diperlukan
selama operasi
10. mengukur dan mencatat tanda-tanda vital
11. menghitung dan mencata pemakaian kassa steril,
instrumen dan jarum bekerjasama dengan perawat
instrumen
c. sesudah operasi
1. membersihkan dan merapikan pasien yang sudah
selesai operasi
2. mengukur dan mencatat tanda-tanda vital pasien
3. mengkaji tingkat kesadaran pasien
4. memindahkan pasien dari meja operasi ke tempat tidur
5. meneliti, menghitung dan mencatat obat-obatan serta

26

cairan yang diberikan kepada pasien


6. memeriksa kelengkapan dokumen medik antara lain :
9. laporan operasi
10. laporan anestesi
11. catatan perawat kamar operasi
12. catatan instrumen perawat kamar operasi
13. formulir PA
7. mendokumentasikan tindakan keperawatan
8. memantau pasien selama di observasi di RR
9. membantu membersihkan ruangan operasi setelah
4

selesai tindakan operasi agar selalu siap pakai


Tanggung Jawab 1. kebenaran dan ketepatan dalam melaksanakan prosedur
sesuai standar ( SPO )
2. secara operasional atau tindakan bertanggung jawab kepada
ahli bedah atau operator
3. kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan

Wewenang

pelaksanaan tindakan
meminta informasi dan petunjuk dari atasan
2. memberikan asuhan keperawatan di kamar operasi sesuai

standar yang sudah ditetapkan


Persyaratan dan Pendidikan Formal :

Kualifikasi

D III Keperawatan

Pendidikan Non Formal :

Pelatihan bedah dasar

Pengalaman kerja :

Mempunyai pengalaman kerja minimal 1-2 tahun


sebagai perawat pelaksana di ruang perawatan

Usia :

25 50 tahun

Lain-lain :

Mempunyai bakat dan minat tinggi

27

Berdedikasi tinggi, rajin dan jujur

Dapat bekerja sama dengan anggota tim

Cepat tanggap

Sehat jasmani dan rohani

BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. Tata Hubungan Kamar Operasi


28

IGD

ICU

GIZI

IRJ

FARMASI

KASIR

LOGISTIK
FARMASI

UMUM /
SUPIR

Kamar Operasi

LOGISTIK
UMUM

UMUM /
KEAMANA
ADMISSION
OPERATOR

UMUM /
TEKNISI

REKAM
MEDIK

RADIOLOG
I

LABORATO
RIUM

TATA HUBUNGAN KERJA KAMAR OPERASI DENGAN UNIT LAIN


1. Pendaftaran
Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi maka pendaftaran dilakukan di
bagian admission rawat inap, bila sudah acc maka bagian admission akan
menghubungi ruang perawatan untuk menginformasikannya.
2. Rawat Jalan
Pasien dari rawat jalan yang memerlukan tindakan operasi akan dibuatkan surat
pengantar tindakan oleh dokter penanggung jawab pasien.
3. Rawat Inap
Pasien Rawat Inap yang memerlukan tindakan operasi akan dibuatkan surat
pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab / keluarga pasien
dianjurkan kebagian admission untuk penjelasan tentang biaya operasi, Perawat
menginformasikan ke Kamar operasi tentang rencana tindakan pembedahan cito /

29

elektif mengenai jam Operasi, jenis Tindakan dan Dokter yang mengirim. Apabila ada
pasien dari Kamar Bedah yang memerlukan ruang perawatan maka dokter akan
membuatkan surat pengantar rawat, keluarga diminta kebagian admission untuk
mengurus kamar perawatan
Pasien yang memerlukan tindak lanjut / konsul ke dokter spesialis lain pada jam kerja
sebelum tindakan operasi, perawat akan menghubungi dokter konsulen dan bila
kondisi pasien memungkinkan maka pasien akan dijadwalkan tindakan operasi.
(Prosedur konsul pasien Rawat Inap ke dokter spesialis yang sedang proktek sesuai
prosedur).
4. Kamar Operasi
Perawat ruangan akan melaporkan rencana operasi baik elektif maupun cito kepada
perawat OK. Untuk pelaporan operasi elektif menggunakan laporan secara tertulis.
Perawat OK akan menuliskan di daftar rencana tindakan operasi. Perawat OK akan
melaporkan kepada dokter anastesi dan dokter resusitasi (dokter anak) untuk rencana
operasi Sectio caesaria sedangkan untuk operasi yang lain perawat OK akan
melaporkan

kepada

dokter

anastesi.

Perawat

OK

akan

menyiapkan

peralatan/instrumen sesuai jenis operasi.


5. ICU
Pasien post operasi yang memerlukan perawatan intensif, akan dibuatkan surat
pengantar rawat Intensif oleh dokter penanggung jawab Pasien. Keluarga pasien
dianjurkan kebagian pendaftaran untuk mendapatkan penjelasan mengenai tarif kamar
perawatan ICU, apabila pasien ICU akan dipindah rawat ke Rawat Inap sesuai
permintaan dokter penanggung jawab, maka keluarga diminta untuk mengurus kamar
kebagian admission.

6. Rekam Medis
Semua pasien baru yang masuk ke ruang perawatan harus di buatkan berkas rekam
medis dan dilengkapi pengisian catatan medisnya oleh dokter ruangan, perawat dan
atau bidan. Data Rekam Medis pasien selama pasien di rawat inap menjadi tanggung
jawab perawat dalam kerahasiannya. Semua pasien sesudah pulang rawat, maka

30

berkas rekam medis pasien akan dikembalikan oleh petugas Administrasi Rawat Inap
ke Instalasi Rekam Medis.
7. Instalasi Gizi
Semua Pasien rawat inap kebutuhan gizi selama dirawat dilayanai dari instalsi gizi
RSSA. Setiap pasien baru masuk ruang perawatan , akan dilaporkan ke Instalasi gizi
untuk kebutuhan kebutuhan diet pasien melalui telpon, petugas gizi akan mengambil
form permintaan makan atau diet pasien ke rawat inap.
8. Instalasi Laboratorium
Pasien post operasi yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan laboratorium oleh dokter. Asper akan mengirim form
permintaan laboratorium.
Untuk pemeriksaan laboratorium cito, formulir langsung dikirim saat itu juga dan sample
segera diambil oleh petugas analis dan setelah hasil segera dilaporkan.
9. Instalasi Radiologi
Apabila pasien di kamar operasi

memerlukan pemeriksaan radiologi,maka akan

dibuatkan formulir permintaan RO oleh dokter, perawat OK segera menginformasikan


bagian radiologi tentang permintaan pemeriksaan radiologi dan petugas radiologi akan
segera datang ke kamar operasi.
10. Kasir
Pasien ODC yang akan menyelesaikan administrasi, pembayaran biaya perawatan dan
biaya operasi maka perawat akan menghubungi kasir rawat inap, dan meminta
keluarga pasien untuk ke kasir rawat inap guna menyelesaikan administrasi.
11. Instalasi Farmasi
Untuk keperluan / pengadaan obat dan alkes pasien di kamar operasi ,perawat OK
akan membuat amprahan ke bagian farmasi sesuai kebutuhan pasien.

Dokter

Penanggung jawab pasien akan membuatkan resep setelah selesai operasi dan resep
tersebut akan diserahkan ke farmasi oleh perawat ruangan. Untuk obat dan alkes cito
dapat diambil pada saat itu.
12. Logistik Farmasi

31

Kebutuhan obat dan alat medis di Kamar Operasi diperoleh dari logistik farmasi
dengan cara petugas OK mengisi formulir permintaan barang farmasi (khusus untuk
barang floorstock / barang baru) dan menyerahkan formulir permintaan ke bagian
logistic farmasi dan bila barang sudah siap, akan diantar oleh petugas farmasi ke
kamar operasi. Untuk emergency stock, perawat OK akan langsung mengambil
barang yang telah ke logistic farmasi, bila barang sudah siap.
13. Logistik Umum
Untuk pengadaan ATK dan ART Kamar Opeasi, petugas OK membuat permintaan
ATK dan ART dan menyerahkan formulir permintaan ke bagian logistic umum, bila
barang sudah siap maka Asper akan mengambil barang ke logistik umum.
Jadwal pengambilan ATK, ART setiap hari pada jam kerja yaitu pada pukul 07.0016.00 wib.
14.Laundry
Pendistribusian alat tenun kotor dan bersih dilakukan di bagian laundry. Pagi, alat
tenun kotor akan dihitung petugas laundry bersama Asper / perawat dan akan dibawa
petugas laundry untuk dicuci. Siang, alat tenun bersih akan diserahkan petugas
laundry kepada perawat / Asper.
15. Teknisi /Umum
Bila kamar operasi memerlukan service / perbaikan alat, perawat akan membuat
formulir perbaikan / permintaan service ke bagian umum, kemudian bagian umum
akan menindak lanjuti permintaan tersebut.

16. Keuangan
Apabila ada pasien ODC maka perawat akan berkoordinasi dengan petugas
keuangan.
17. Fisioterapi / Rehabilitasi Medik
Bila pasien di kamar operasi akan dikonsul kebagian rehabilitasi medis / fisioterapi
maka dokter penanggung jawab pasein membuat surat konsul dan mengisi formulir
permintaan fisioterapi.

32

18. Operator
Apabila bagian kamar operasi membutuhkan sambungan telepon keluar RSSA (tanpa
menggunakan PIN) maka perawat OK akan meminta bantuan ke bagian operator
dengan cara menekan angka 0 (nol) atau 222 pada pesawat telepon.
18. Supir / Umum
Apabila ada pasien di kamar operasi yang memerlukan darah segera ke PMI maka
perawat OK akan berkoordinasi dengan sopir.
19. Umum / Keamanan
Pengaturan penunggu pasien yang sedang di operasi dilakukan koordinasi dengan
petugas keamanan.

BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
A. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi SDM Kamar Operasi
No.

Nama Jabatan

Pendidikan

Kualifikasi
Sertifikasi / Pelatihan

33

Kebutuhan

1.

Kepala Ruangan

D III Keperawatan

Pelatihan Manajemen

1 Orang

manajemen Bangsal
Pelatihan Bedah Dasar
Pelatihan Manajemen Kamar
Bedah
2.

Penanggung

D III Keperawatan

Pelatihan Manajemen Bangsal

jawab tim

3.

Perawat

2 Orang

Pelatihan Bedah Dasar

D III Keperawatan

Pelatihan Bedah Dasar

6 Orang

Pelaksana

B. Kebutuhan Teanaga Perawat di Kamar Operasi


1. Dasar perhitungan tenaga di kamar operasi menurut Kementrian Kesehatan
RI adalah sbb :
1. Jumlah dan jenis operasi
2. Jumlah kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi ( diprediksi 6 jam per hari )

34

4. Tugas perawat 2 orang /tim yaitu sebagai instrumentator dan sirkuler.


Catatan: Assisten operasi dilakukan oleh dokter, apabila assisten
operator oleh perawat maka kebutuhan perawat adalah 3 orang/tim.
5. Ketergantungan pasien :
a. Operasi Besar

: 5 jam/ 1 operasi

b. Operasi Sedang

: 2 jam/ 1 operasi

c. Operasi Kecil

: 1 jam/ 1 operasi

6. Alat tenun dan Set operasi dipersiapkan oleh CSSD


RUMUS :
1.TENAGA YANG DIBUTUHKAN
( JUMLAH JAM KEP/HARI X JML OPERASI) X JUMLAH PERWT/TIM
__________________________________________________________ + 1
JAM KERJA EFEKTIF/HARI
2. RUANG PENERIMAAN DAN RR
Ketergantungan pasien : Ruang Penerimaan : 25 menit
RR

: 1 jam

JUMLAH RATA-RATA OPERASI/HARI

: 9 pasien

OPERASI BESAR

: 2 pasien

OPERASI SEDANG

: 4 pasien

OPERASI KECIL

: 3 pasien

TENAGA YANG DIBUTUHKAN :


( ( 5x5 jam)+(3x2 jam)+(1x1 jam) ) x 3
________________________________ + 1
7

35

32 x 3
______ + 1 = 14 perawat
7
RUANG PENERIMAAN DAN RR
1,25 x 9
-------------- 1.60 >> 2
7
Jumlah tenaga yang dibutuhkan = 14 + 2 = 16 perawat
Ditambah koreksi 25% yaitu 9 x 25% = 2
Jadi total tenaga yang dibutuhkan adalah 16 + 2 = 18 perawat
**( DEPKES koreksi sampai 25% karena perawat mengerjakan pekerjaan non
keperawatan )**

2). FORMULASI MENURUT AUSTRALIA COLLEGE of OPERATING ROOM NURSE


( ACORN )
RUMUS :

AxBxC
------------------Ax8

36

KETERANGAN :
A : Jumlah hari kerja pertahun
B : Jumlah jam efektif/hari
C : Jumlah perawat dalam 1 ruang bedah (tim)
D : Jumlah kamar operasi

*PENJELASAN
SHIFT PAGI

: jam 07.00 14.00

Jumlah kamar operasi

: 3 kamar

Jumlah jam kerja

: 8 jam

Jumlah hari kerja

: 256 hari

Jumlah perawat dalam satu tim


256 x 8 x 3 x 3
--------------------- =
256 x 8

: 9 orang

18432
----

-----------

= 9

2048

SHIFT SORE

: jam 14.00 21.00

Jumlah kamar operasi

: 3 kamar

Jumlah jam kerja

: 8 jam

Jumlah hari kerja

: 256 hari

Jumlah perawat dalam satu tim

: 3 orang

256 x 8 x 2 x 2

18432

---------------------- =

--------------- = 9

256 x 8

2048

HARI LIBUR
Jumlah perawat yang libur

: 1 orang

37

JUMLAH PERAWAT di kamar operasi adalah 9 + 9 + 1 = 19 perawat

BAB X
PENILAIAN KINERJA
Penilaian Kinerja ini merupakan hal yang sangat penting untuk menilai kualitas kerja
personal perawat sebagai dasar untuk melakukan perbaikan performance dalam bekerja

38

dan promasi, mutasi, pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan untuk kompensasi,
pengakuan dan penghargaan bagi perawat.
Penilaian kinerja SDM perawat di Kamar Operasi dilaksanakan melalui penilaian prestasi
kerja, pejabat yang menilai adalah atasan langsung dan diketahui atasan dari atasan
langsung tersebut, kegiatan penilaian biasanya dilaksanakan dalam waktu 1 bulan sekali.
Penilaian prestasi kerja mempunyai pedoman tertentu dan aspek yang dinilai terdiri dari :
- Kerampilan
- Inisiatif
- Kerajinan
- Kerjasama
Formulir Evaluasi Kinerja
Terlampir

BAB XI
REKRUITMEN DAN SELEKSI
Rekruitmen adalah suatu proses menemukan dan menarik tenaga kerja yang dibutuhkan
oleh perusahaan untuk melamar menjadi karyawan. Rekruitmen dilakukan berdasarkan

39

analisa kebutuhan tenaga, dimana dari hasil penghitungan kebutuhan tenaga ditemukan
jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.
Untuk proses rekruitmen dan seleksi perawat baru Kepala Bidang Keperawatan
berkoordinasi dengan bagian SDM/personalia Rumah Sakit Sari Asih Sangiang. Karena
kegiatan pelayanan keperawatan tergantung pada kualitas dan kuantitas tenaga
keperawatan yang bertugas selama 24 jam terus menerus di ruangan untuk itu didalam
proses rekruitmen dan seleksi ada beberapa tahap yang harus dilakukan oleh calon
perawat yaitu : tes tertulis, tes kompetensi/ prosedur keperawatan, tes psikology,
wawancara dan test kesehatan.
Melalui proses tersebut diharapkan bidang keperawatan akan memperoleh tenaga
tenaga perawat yang professional, disiplin dan handal sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan Rumah Sakit Sari Asih Sangiang
1. Seleksi Perawat baru
Seleksi adalah bagian yang terpenting dalam rekrutmen tenaga kerja, dilakukan
berdasarkan persyaratam jabatan. Sistem seleksi perawat baru di bidang keperawatan
berdasarkan :
-

Latar Belakang Pendidikan

Pengalaman Kerja

Minat Pelamar

Usia

Hasil tes tulis dan uji kompetensi / prosedur keperawatan

Hasil tes psikologi

Hasil Wawancara

Hasil Test Kesehatan

2. Tahapan seleksi terdiri dari :


a). Tes Tertulis
Test tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda 40 soal dan essay 10 soal,
( General Nursing Concept ) dengan materi soal sesuai dengan

40

kompetensi yang harus dimiliki perawat seperti yang sudah disebutkan


sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70.
b). Uji kompetensi / Prosedur Keperawatan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
-

Resusitasi Jantung Paru

Memasang infus

Vital sign

c). Tes Kesehatan


Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
- Sehat, tidak buta warna.
- Berpenampilan rapi dan menarik.
d). Tes Psikology dan Wawancara.

BAB XII
KEGIATAN ORIENTASI

41

A. Orientasi Perawat Baru Di Kamar Operasi


Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan Keperawatan yang professional,
bidang Keperawatan Rumah Sakit Sari Asih Sangiang melakukan kegiatan orientasi /
pengenalan lingkungan kerja (on job training) yang dilakukan pada perawat baru dan
perawat lama ( tetap) yang di rotasi / di mutasikan ke unit unit perawatan.
Kegiatan orientasi memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan
perawat agar dapat bekerja cepat dan tepat sesuai dengan peran dan fungsinya.
Adapun program orientasi perawat lama dilakukan sebagai upaya peningkatan
kemampuan dan pengembangan SDM Keperawatan. Untuk mempermudah
pelaksanaan kegiatan orientasi ini dibedakan menjadi 2 (dua) area, yaitu

Kegiatan orientasi pada perawat baru

Kegiatan orientasi perawat lama yang dirotasi / mutasi ke unit rawat inap

Kegiatan orientasi di unit kamar operasi dilaksanakan selama 3 ( tiga ) bulan dikelola
oleh kepala ruang dengan tujuan agar perawat yang baru direkrut / yang baru di
mutasi di kamar operasi dapat bekerja sesuai standar RSSA Sangiang. Orientasi
diselenggarakan selama 3 (tiga) bulan di kamar operasi. Kegiatan orientasi
dilaksanakan dengan metode ceramah, simulasi, observasi, on job training / praktek
kerja.

1. Kegiatan Orientasi Rawat Inap


MG/HARIKE

MATERI

WAKTU

42

METODA

PENANGGUNG
JAWAB

MG I

Hari Ke I-III

1 Jam

Ceramah

Fasilitas, sarana, produk-produkdi kamar

1 Jam

Ceramah

operasi.

1 Jam

Ceramah

Kebijakan pelayanan keperawatan di kamar

1 Jam

Ceramah

operasi.

1 Jam

Ceramah

KEPALA RUANGAN

1 Jam

Ceramah

KAMAR OPERASI

1 Jam

Ceramah

1 Jam

Ceramah

1 Jam

Ceramah

1 Jam

Ceramah

1 Jam

Ceramah

1 Jam

Ceramah

Tujuan orientasi, sejarah, visi, misi, motto


RSSA, struktur organisasi di kamar operasi.

Sistem

kendali

mutu

pelayanan

keperawatan di kamar operasi.

Uraian tugas perawat pelaksana.

Perencanaan pasien pulang / Discharge


Planning ODC

Alur dan prosedur penerimaan pasien di


kamar operasi.

Pencegahan infeksi nosokomial.

Penjelasan tentang format yang ada dalam


keperawatan di kamar operasi dan latihan
pengisian

format-format

dalam

keperawatan.
Hari Ke

IV VI

Pelaksanaan Asuhan

Keperawatan

di 1 Jam

Ceramah

2 Jam

Ceramah

kamar operasi.

Sosialisai SPO tindakan di Kamar Operasi

Sosialisasi SPO tentang Penggunaan Alat


Medis di kamar operasi

Sosialisai tentang obat-obatan di kamar


operasi

MG II

Orientasi ruangan
Mengenal sistem dokumentasi keperawatan
dan dokumentasi di kamar operasi. Formatformat

dokumen

keperawatan,

metode

43

KEPALA

RUANGAN

KAMAR OPERASI
1 jam

Ceramah

2 Jam

Kunjungan
Lapangan

1 Shift

Praktek,
diskusi

Kepala ruangan

penugasan.

Mengenal peralatan dan fasilitas seperti


Monitor EKG, oksigen, suction, electro
cauter, mesin anestesi, autoclave, infant
warmer.

Mengenal tentang tugas sebagai scrub nurse


dan sirkulating nurse.

Mengenal

dan

melakukan

penerimaan

pasien di kamar operasi .

Mengenal pengambilan bahan pemeriksaan


PA /kultur .

Memindahkan pasien dari meja operasi ke


tempat tidur.

Mengenal dan menyiapkan injeksi untuk


anstesi.
Mengenal dokter-dokter yang ada di

kamar operasi.
MG III Mengenal dan melakukan Sign in pasien.

Mengenal dan melakukan cuci tangan


bedah.

Mengenal

dan

melakukan

pencucian

instrumen.

Mengenal dan melaksanakan prosedur


sterilisasi dengan Autoclave.

Mengenal cara-cara menghubungi dokter via


telephone

untuk

melaporkan

rencana

tindakan operasi.

Mampu menggunakan peralatan dan


fasilitas

di

kamar

operasi

dengan

didampingi karu dan Pjt.

44

1 Shift

Praktek,
diskusi

Karu

MG IV

Pengenalan pencegahan nosokomial di 1 Shift

Praktek

kamar operasi.

Diskusi

& Kepala ruangan

Melakukan dokumentasi keperawatan di


dampingi Karu/PJT, meliputi:
a.Pengisian pengkajian keperawatan meliputi
perkembangan keperawatan.

b.

Format laporan operasi, laporan anestesi,


catatn perawat kamar operasi,laporan
instrumen dan rincian obat-obatan, pasien
pindah ruangan dengan di dampingi
KARU / PJT.

Mengenal dan melaksanakan prosedur


pre/post operasi didampingi Karu/PJT.

Mampu menggunakan peralatan dan


fasilitas

MG V

di

kamar

operasi

dengan

didampingi Karu/PJT.
Mengenal dan melakukan sign in, time out 1 Shift

Praktek

dan sign out di kamar operasi masih dalam

Diskusi

supervisi.

Menyiapkan dan melaksanakan prosedur


menyiapkan instrunmen secara mandiri.

Melakukan dokumentasi keperawatan masih


di supervisi meliputi:
a.

Pengisian

pengkajian

keperawatan

meliputi perkembangan keperawatan.


b.

Format rincian obat-obatan, rincian


pasien ODC dan pindah ruangan.

Melakukan

penggunaan

peralatan

dan

fasilitas Monitor EKG, suction, Autoclave,


electro cauter secara mandiri.

45

& Kepala ruangan

Mampu melakukan prosedur pencucian


instrumen secara mandiri.

Mampu melakukan pengepakan instrumen


sesuai jenis tindakan operasinya.

Mampu menyiapkan mesin anastesi dengan


pendampingan.

MG VI

Mampu

pemeriksaan PA/Kultur mandiri.


Melakukan komunikasi therapeutic dengan 1 Shift

Praktek

asertif pada pasien / keluarga, meliputi:

Diskusi

menyiapkn

a. Penjelasan

bahan

prosedur

untuk

tindakan

& Kepala ruangan

dan

pengobatan.
b. Pendidikan kesehatan.
Dengan didampingi KARU / PJT.

Melakukan sign in, time out dan sign


out di kamar operasi dengan supervisi
dan

bertindak

sebagai

perawat

sirkuler.

Melakukan dokumentasi keperawatan


secara mandiri meliputi:
-Pengisian pengkajian keperawatan
meliputi perkembangan keperawatan.
-Format rincian obat-obatan, rincian
pasien ODC dan pindah ruangan

VII

Mengetahui dalam menyiapkan obat-obatan

anstesi. didampingi KARU / PJT.


Melakukan kolaborasi dengan bagian lain; 1 Shift

Praktek

laboratorium, radiologi, apotik, admin,dll

Diskusi

dengan didampingi KARU/ PJT.

Mengetahui dalam menyiapkan obatobatan anstesi secara mandiri.


46

& Kepala ruangan

VIII

Menyiapkan instrumen / melaksanakan

prosedur pre/post op secara mandiri.


Membantu dokter anstesi dalam melakukan 1 Shift

Praktek

tindakan anastesi spinal dan anstesi umum.

Diskusi

& Kepala ruangan

Menyiapkan pasien & peralatan untuk


prosedur operasi khusus didampingi KARU /

IX

Pjt.
Melaksanakan tindakan keperawatan mandiri 1 Shift

Praktek

sebagai perawat sirkuler.

Diskusi

& Kepala ruangan

Melaksanakan sign in, time out dan sign out


secara mandiri.

Merawat

pasien

dengan

tingkat

ketergantungan secara mandiri di RR.

Dapat melakukan konsul intra operatif


dengan dokter spesialis bedah lain dengan

pendampingan karu/pjt.
Melaporkan kondisi pasien di RR (kolaborasi 1 Shift

Praktek

dengan dokter).

Diskusi

& Kepala ruangan

Melakukan kolaborasi dengan bagian lain


dengan mandiri; laboratorium, radiologi,
apotik, admin.

Dapat melakukan secara mandiri


konsul intra operatif dengan dokter
spesialis bedah lain .

Melaksanakan prosedur-prosedur sebagai


scrub nurse dengan pendampingan karu/pjt.

XI

Melakukan komunikasi therapeutic dengan 1 Shift


asertif pasien / keluarga mandiri, meliputi;
a. Penjelasan

prosedur

tindakan

dan

pengobatan.

47

Praktek
Diskusi

& Kepala ruangan

b. Penkes

XII

Menyiapkan

Mampu menyiapkan mesin


anastesi secara mandiri.
alat/set instrumen untuk 1 Shift

Menyiapkan

melaksanakan

& Kepala ruangan

Diskusi

operasi-operasi khusus secara mandiri

Praktek

prosedur

pre /intra/ post op secara mandiri.

Memmbuat laporan kasus/makalah tentang


tindakan pembedahan

Melaksanakan
prosedur

tugas

sebagai

scrub

sesuai
nurse

dengan mandiri.

Dapat berkolaborasi secara mandiri


untuk memindahkan pasien dari RR
ke ruang perawatan
BAB XIII
PERTEMUAN / R A P A T

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memilki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pelayanan yang kesehatan
yang diberikan.
2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait dengan
pelayanan kesehatan yang diberikan.
C. Kegiatan Rapat.
Rapat dilakukan / diadakan oleh tiap tiap ruangan rawat inap yang dipimpin oleh
Kepala ruangan dan diikuti oleh seluruh staf yang berada dibawah unit kerjanya.

48

D. Jenis Rapat Kamar operasi terdiri dari :


1. Rapat Rutin
Waktu

: Setiap Jumat Kedua setiap bulan

Jam

: 13.00 s/d selesai

Tempat

: Ruang Kamar Operasi

Peserta

: Karu, PJT, Perawat Pelaksana, Asper

Materi

: a. Evaluasi kinerja mutu


b. Evaluasi SDM dan Fasilitas Kamar operasi.
c. Permasalahan yang ada serta pemecahannya
d. Evaluasi dan Rekomendasi

2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu apabila ada masalah atau halhal yang perlu dibahas segera.

BAB XIV
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian asuhan keperawatan di kamar
operasi.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh tiap tiap kepala ruang rawat inap. Adapun jenis laporan yang
dilakukan terdiri dari :
1.Laporan harian
Laporan harian dibuat setiap hari terkait dengan keadaan pasien di tiap tiap
kamar operasi dan digunakan sebagai laporan serah terima (hand over) antar
perawat di setiap shift.
2.Laporan Bulanan

49

Laporan yang dibuat oleh kepala ruang dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan
diserahkan kepada Kepala Instalasi kamar operasi tiap tanggal 5. Adapun hal
hal yang dilaporkan adalah :
a.

Laporan SDM Kamar operasi yang meliputi :


1.

Kuantitas SDM

2.

Kualitas SDM

b. Laporan fasilitas dan sarana Kamar operasi yang meliputi :


1. Kelengkapan Alat dan Fasilitas
2. Kondisi Alat dan Fasilitas
c. Laporan Produktivitas Kamar operasi yang meliputi :
1. Jumlah Pasien
2. Jumlah Hari Perawatan
3. Jumlah Tindakan

d. Laporan Kinerja Mutu


1. Indikator Mutu Pelayanan.
2. Indikator Klinik
3. Indikator Keselamatan Pasien
3.Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan
kepada Ka Instalasi kamar operasi tiap tanggal 5. Adapun hal-hal yang dilaporkan
adalah :
a.

Laporan SDM kamar operasi dan evaluasi dalam satu tahun


b. Laporan fasilitas dan sarana kamar operasi dan evaluasi dalam satu
tahun.

c.

Laporan Produktivitas kamar operasi dan evaluasi dalam satu tahun.


d. Laporan Kinerja Mutu Pelayanan Rawat Inap dan evaluasi dalam satu
tahun.

50

BAB XIV
PENUTUP

Buku Pedoman Pengorganisasian Kamar Operasi Rumah Sakit Sari Asih Sangiang ini
mempunyai peranan penting sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan sehari hari
tenaga keperawatan di kamar operasi RSSA sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan.
Penyusun buku Pedoman Pengorganisasian Kamar Operasi adalah langkah awal ke suatu
proses yang panjang sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak
dalam penerapannya untuk mencapai tujuan sesuai yang diharapkan.
Demikian harapan kami semoga Pedoman Pengorganisasian ini dapat menjadi pedoman
bagi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di Kamar Operasi sehingga mutu
pelayanan keperawatan lebih dapat ditingkatkan sesuai harapan dan tujuan.

51

Tangerang, 25 September 2016

Direktur RS Sari Asih Sangiang

Formulir Evaluasi Kinerja


Informasi yang dinilai
Nama Karyawan
Jabatan
Unit Kerja
Atasan
Periode Penilaian

Dari

Hingga

Kejujuran
(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan

(4)
Baik/
Memuaskan

(3)
Cukup/
Rata -rata

(2)
Kurang
Memuaskan

(1)
Tidak
Memua
skan

(3)
Cukup/
Rata -rata

(2)
Kurang
Memuaskan

(1)
Tidak
Memua

Tidak menyalahgunakan wewenang


Tidak menutup-nutupi masalah

Produktivitas
(5)
Baik Sekali/
Sangat

52

(4)
Baik/
Memuaskan

Memuaskan

skan

Kemampuan melakukan kontrol program kerja


Memenuhi batas waktu
Menyelesaikan tugas
Dapat melakukan efisiensi
Memprioritaskan tugas
Cepat tanggap terhadap masalah
Dapat menyelesaikan masalah
Menghindarkan terjadinya masalah

Tanggung Jawab
(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan

(4)
Baik/
Memuaskan

(3)
Cukup/
Rata -rata

(2)
Kurang
Memuaskan

(1)
Tidak
Memua
skan

(3)
Cukup/
Rata -rata

(2)
Kurang
Memuaskan

(1)
Tidak
Memua
skan

(3)
Cukup/
Rata -rata

(2)
Kurang
Memuaskan

(1)
Tidak
Memua
skan

(3)
Cukup/
Rata -rata

(2)
Kurang
Memuaskan

(1)
Tidak
Memua
skan

(3)
Cukup/
Rata -rata

(2)
Kurang
Memuaskan

(1)
Tidak
Memua

Bertanggung jawab penuh atas tugas/


pekerjaannya
Memiliki sikap dan kesadaran terhadap
tugas/pekerjaannya

Komunikasi dan Sopan Santun


(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan

(4)
Baik/
Memuaskan

Menindaklanjuti informasi yang diterima


Mendengarkan pihak lain
Berkomunikasi secara efektif dan baik
Komunikasi verbal
Komunikasi tertulis
misalnya, laporan, dokumen
Etika bertelepon
Tersenyum dalam bekerja
Sopan dan Santun terhadap pasien beserta
keluarga, atasan,bawahan

Keterampilan
(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan

(4)
Baik/
Memuaskan

Memiliki keahlian/ skill dalam melaksanakan


tugas
Keinginan untuk belajar

Perilaku Kerja
(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan

(4)
Baik/
Memuaskan

Disiplin
Inisiatif, memberikan ide dan saran
Ketelitian

Kepemimpinan
(5)
Baik Sekali/
Sangat

53

(4)
Baik/
Memuaskan

Memuaskan

skan

Memimpin dengan memberi contoh


Penyelesaian masalah dengan cepat dan baik
Bertindak tegas, menghadapi masalah secara
langsung
Mendelegasikan dengan jelas/ pembagian
tugas yang jelas
Pembinaan staf
Mengelola biaya secara efektif
Mengembangkan strategi baru

Pengembangan Pribadi
(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan

(4)
Baik/
Memuaskan

(3)
Cukup/
Rata -rata

(2)
Kurang
Memuaskan

(1)
Tidak
Memua
skan

(4)
Baik/
Memuaskan

(3)
Cukup/
Rata -rata

(2)
Kurang
Memuaskan

(1)
Tidak
Memua
skan

(4)
Baik/
Memuaskan

(3)
Cukup/
Rata -rata

(2)
Kurang
Memuaskan

(1)
Tidak
Memua
skan

Tetap tenang di bawah tekanan


Menetapkan standar tinggi untuk diri sendiri
Fleksibilitas (penyesuaian diri)
Tidak mudah menyerah
Memiliki Motivasi
Berperan aktif dalam kegiatan yang diadakan

Hubungan
(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan

Menerima masukan orang lain


Memberi nasehat yang baik dan praktis
Memupuk kesetiaan pada karyawan
(bawahan)/ teman sekerja

Penampilan Diri
(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan

Berpakaian kerja sesuai dengan aturan yang


ditetapkan Rumah Sakit
Merawat diri sendiri
Menjaga penampilan diri

PENILAIAN
No
1
2
3
4
5
6
7

Standar

Jml Nilai

Kejujuran
Produktivitas
Tanggungjawab
Komunikasi & Sopan Santun
Ketrampilan
Perilaku Kerja
Kepemimpinan

54

Jml Parameter
2
8
2
7
2
3
7

Pencapaian

8
9
10

Pengembangan Pribadi
Hubungan

6
3

Penampilan Diri

Jumlah Nilai

43

Cara perhitungan :
Jumlah Nilai x 100
Nilai

______________________ = Jumlah

Nilai Pencapaian dibagi 10 standar

Jumlah Parameter x 5

Komentar Karyawan

Tanda Tangan

Karyawan

Tanggal

(Tanda tangan karyawan menunjukkan bahwa dia telah diberi kesempatan untuk membaca
penilaian ini dan menambahkan komentarnya; ini berarti menunjukkan persetujuan
menyeluruh.)

Atasan Langsung

Tanggal

55

Kepala Bidang

Tanggal

56

Anda mungkin juga menyukai