BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan Keperawatan merupakan bagian integral dari seluruh pelayanan di Rumah
Sakit. Pelayanan keperawatan yang diberikan tersebut haruslah mampu memenuhi
kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang professional.
Profesionalisme dalam keperawatan bertujuan untuk menjamin kualitas asuhan
keperawatan yang diberikan pada masyarakat, serta didasarkan pada pemahaman
adanya suatu landasan ilmiah yang spesifik dan menjadi dasar pada praktek
keperawatan, disertai dengan adanya kemampuan tenaga keperawatan untuk
melaksanakan praktek keperawatan tersebut dan diterapkan untuk kesejahteraan
manusia (Logan, 2002).
Satu hal yang harus kita ketahui bersama bahwa saat ini kebutuhan masyarakat akan
informasi dan hukum sudah mengalami kemajuan. Masyarakat kita saat ini sudah
sedemikian kritis dan telah menyadari tentang hak-hak yang harus mereka dapatkan
pada saat mereka menerima service dari suatu jasa dalam hal ini jasa kesehatan.
Dunia
profesi
kesehatan
khususnya
keperawatan
juga
telah
mengalami
b.
2.
Semua pasien rawat harus masuk melalui Instalasi Rawat jalan / IGD dan
Registrasi Rawat Inap.
2.
3.
Data rekam medis pasien selama pasien di Rawat Inap menjadi tanggung
jawab perawat dalam kerahasiaannya.
4.
Setiap pasien yang di rawat inap harus mempunyai identitas yang sama dan
sesuai dengan identitas diri pada rekam medis pasien.
5.
6.
7.
8.
9.
Pemberian obat kepada pasien harus sesuai etiket yang telah ditentukan.
10.
Setiap pasien yang akan dilakukan operasi / pindah ke Ruang Rawat Intensif
harus mengisi inform consent.
11.
Setiap pasien yang akan pindah ke ruangan lain harus diantar oleh perawat
ruangan dengan memakai tempat tidur pasien.
12.
Setiap pasien yang akan meninggalkan rumah sakit harus mempunyai surat
ijin pulang dari kasir rawat inap.
13.
Semua data pemeriksaan dan transaksi, seperti sewa / alat yang terjadi
selama pasien dirawat harus langsung diinput ke dalam komputer oleh petugas
ADM Rawat Inap.
14.
15.
b.
c.
Maka pasien yang bersangkutan akan dikenakan tarif sesuai dengan tarif
kamar perawatan yang ditempati, kecuali bagi pasien VK/ OK atau ICU.
Data transaksi atas semua pemeriksaan harus diinput oleh petugas ADM
rawat inap.
17.
18.
Bila untuk penempatan pasien dibutuhkan pertimbangan khusus/pada kasuskasus istimewa maka petugas admission/penerima pasien rawat inap dan perawat
dapat melapor ke jajaran atasannya / pada manager on duty bila diluar jam kerja.
19.
20.
Bila terjadi masalah kehilangan barang milik RSSA / barang pribadi milik
pasien / karyawan yang terjadi di ruang perawatan maka perawat langsung
melaporkan pada petugas keamanan dan selanjutnya harus mengikuti prosedur
keamanan.
21.
Semua kebutuhan obat dan alat kesehatan sebagai persediaan instalasi dan
resep pasien, di ruang perawatan diatur pengambilannya ke apotik dan logistik
farmasi.
22.
23.
24.
Semua pasien rawat inap yang telah diijinkan pulang oleh dokter baru diijinkan
perawat untuk meninggalkan RSSA setelah perawat menerima kembali formulir
pemulangan pasien yang telah dicap tanda pembayaran oleh kasir rawat inap.
25.
26.
27.
Dokter visit, dokter menandatangani jasa visit dokter dalam slip pembayaran,
apabila dokter yang melakukan visit bukan dokter penanggung jawab pasien
tersebut, maka di slip pembayaran harus dicantumkan nama dokter yang
melakukan visite dan dokter penanggung jawab. Slip pembayaran harus
ditandatangani oleh dokter yang melakukan vsite.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT SARI ASIH SANGIANG
A.
Badan usaha kesehatan Sari Asih berdiri sejak 1981. Berawal dari praktek bidan swasta
oleh Bidan Siti Rochayah yang mulai berpraktek sejak 1977 di Karawaci, Kota Tangerang.
Kini, Sari Asih, telah berkembang menjadi tujuh RS dan pada 2009, telah melayani 50.000
pasien rawat inap dan 400.000 kunjungan rawat jalan dan memperkerjakan 2.000
karyawan di seluruh cabang RS.
RS swasta pertama di Tangerang dan Provinsi Banten ini telah menjelma menjadi salah
satu grup RS besar yang di kawasan itu. Filosofi yang dianut, pelayanan dengan kasih
sayang. Jaringan RS ini kerap menerima pasien rujukan dari sarana kesehatan lain. RS
Sari Asih terus mengembangkan sayapnya, membuka beberapa cabang RS di Tangerang
dan
Banten.
Cabang
terbaru,
RS
Sari
Asih
Serang
dan
Ciputat.
Sari Asih Group, seperti dikutip dalam situsnya, kini dimotori oleh Presiden Komissaris Hj.
Siti Rochayah, Komisioner drs. Marsudi HP, Presiden Direktur H.Dicky R.H. Pamungkas,
BBA.MBA, Direktur Pengembangan Medis dr. Hj. Aditya Marliana Bintari,MKes dan Hj.
OcktarianaH.Safitri.SE.MKes
Sari Asih Group Kelompok RS ini, terdiri dari:
1. RS Sari Asih Karawaci, Jalan Imam Bonjol No. 38 Kota Tangerang.
2. RS Sari Asih Ciputat, Jalan Ciputat Raya, Tangerang.
3. RS Sari Asih Serang, Jalan Jend Sudirman. Pintu Tol Serang Timur. 38
Penancangan, Kota Serang
4. RS Sari Asih Ar Rahmah, Pintu air Kota Tangerang
5. RB Harapan Ibu, Jalan Mangga Raya Cibodas Sari No 3 Kota Tangerang, Banten
6. RS Sari Asih Sangiang, Jalan Moh. Toha Km 3.5 Periuk, Kota Tangerang
7. RS Sari Asih Ciledug, Jalan HOS Cokroaminoto 38 Ciledug.
Selain jumlah RS yang terus bertambah, Sari Asih Group juga membukukan berbagai
pencapaian, yaitu Hospital Service Excellence Award pada tahun 2006, Akreditasi RS 12
Pelayanan Depkes RI pada tahun 2004, RS Sayang Ibu dan Bayi Tingkat Nasional pada
tahun 2002, The Favourit Hospital Award pada tahun 2000, Akreditasi RS 6 pelayanan
Depkes RI pada tahun 1999, Baby Friendly Hospital Award dari Unicef, PBB pada tahun
1994, Juara II Lomba RS (Ibu & Anak) Sayang Bayi Tingkat Nasional pada tahun 1993,
Juara 1 lomba RS (Bersalin) Sayang Bayi Provinsi Jawa Barat pada tahun 1991 dan Juara
1 Penampilan Kerja RS Swasta Provinsi Jawa Barat pada tahun 1989.
B.
Pada tahun 2009, RS Sari Asih Sangiang beroperasional sebagai Rumah Sakit Umum Sari
Asih Asih Sangiang dengan kapasitas : 104 TT.
Eksistensi dan keberhasilan pelayanan RS Sari Asih telah menghantarkan berbagai
prestasi dan penghargaan baik di tingkat Provinsi, Nasional, maupun Internasional. Hal ini
berkat kepercayaan masyarakat dan usaha peningkatan mutu yang berkesinambungan.
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI-NILAI DAN FILOSOFI
A. Visi Rumah Sakit Sari Asih Sangiang
Menjadi Rumah Sakit yang paling di minati dan di pilih oleh masyarakat
B. Misi Rumah Sakit Sari Asih Sangiang
Rumah Sakit Islam dengan tarif terjangkau dan mutu pelayanan yang berkualitas
C. Tujuan Rumah Sakit Sari Asih Sangiang
a. Memberikan pelayanan keperawatan secara komprehensif dan efektif kepada
seluruh lapisan yang membutuhkan sesuai dengan Kebijakan Departemen
Kesehatan.
b. Menjamin bahwa pada seluruh pelayanan keperawatan ditujukan langsung
untuk memenuhi kebutuhan individu pasien.
c. Menyediakan tenaga keperawatan yang berkualitas dan dalam jumlah yang
cukup untuk mempertahankan pencapaian yang tinggi terhadapa pemenuhan
standar praktek keperawatan.
d. Pendayagunaan seluruh tenaga keperawatan pada tingkat tertinggi dari hasil
pelatihan dan kemampuan professional.
e. Memelihara hubungan kerjasama yang efektif dengan seluruh anggota tim
kesehatan lain.
f. Melibatkan pasien dan keluarga dalam menyusun rencana perawatan dan
persalinan.
g. Memberikan suasana yang kondusif untuk belajar dan mengkoordinir seluruh
kegiatan pendidikan keperawatan yang menyokong pengembangan tenaga
keperawatan.
h. Mendukung prigram pendidikan di semua
pengembangan diri dan pertumbuhan profesi.
10
D. Motto
Melayani dengan kasih sayang
E. Nilai Rumah Sakit Sari Asih SangiangI
S
: Sigap
: Amanah
: Ramah
: Ikhtiar
: Aman
: Sesuai Standar
: Islami
: Happy
F. Filosofi
a. Manusia yang paling mulia di sisi Tuhan adalah yang paling banyak
manfaatnya untuk orang lain
b. Peduli terhadap sesama untuk semua lapisan
c. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan besok harus lebih baik daripada
hari ini.
d. Professional dan bertanggung jawab
e. Pimpinan, staf dan seluruh karyawan adalah satu keluarga besar.
f.
11
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
12
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN FALSAFAH KAMAR OPERASI
A Visi Keperawatan
meningkatkan kualitas hidup pasien melalui pelayanan medis & keperawatan Kamar
Operasi yang Optimal, terkoordinasi & berkesinambungan
B Misi Keperawatan
1
dan
terintegrasi
2
13
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
Struktur Organisasi kamar operasi mengacu kepada Struktur Organisasi Rumah Sakit Sari
Asih Sangiang. Unit kamar operasi dibawah Direktur RS Sari Asih Sangiang dan pada
pelaksanaannya berada dibawah supervisi kepala Instalasi kamar operasi. unit kamar
operasi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi kamar operasi yang akan
mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan khususnya keperawatan di kamar operasi
dengan dibantu oleh 1 (satu) orang kepala ruang kamar operasi .Kepala ruang kamar
operasi dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh Penanggung Jawab Tim dan pelaksana.
KABID
KEPERAWATAN
PENANGGUNG
JAWAB TIM 1
PENANGGUNG
JAWAB TIM 2
PERAWAT
PELAKSANA
PERAWAT
PELAKSANA
14
A.
1
Hasil Kerja
Uraian Tugas
program
orientasi
kepada
tenaga
penyuluhan
kesehatan
kepada
16
wewenangnya.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian (P3) meliputi :
1. Mengendalikan
kualitas
sistem
pencatatan
dan
dan
menilai
pelaksanaan
asuhan
secara
periodik
terhadap
standar
pelaksanaan
sistem
pencatatan
dan
17
meningkatkan mutu
Wewenang
18
Kualifikasi
D III Keperawatan
Pengalaman kerja :
28 50 tahun
Usia :
Lain-lain :
B.
Inisiatif
Nama Jabatan
Pengertian
Hasil Kerja
Uraian Tugas
dan
mengkoordinasikan
seluruh
kegiatan
dan
mengontrol
dan
mengkoordinasikan
motivasi
tenaga
non
keperawatan
dalam
21
Wewenang
diperlukan
1. meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
2. memberikan asuhan keperawatan kepada pasien atau
Kualifikasi
D III Keperawatan
Pengalaman kerja :
25 50 tahun
Usia :
Lain-lain :
C.
Inisiatif
22
Nama Jabatan
Pengertian
Perawat Instrumen
Seorang tenaga keperawatan yang diberikan wewenang dan
ditugaskan
Hasil Kerja
untuk
melaksanakan
dan
mengelola
alat
Uraian Tugas
Wewenang
pelaksanaan tindakan
1. meminta informasi dan petunjuk dari atasan
2. memberikan asuhan keperawatan di kamar operasi sesuai
D III Keperawatan
24
Pengalaman kerja :
Usia :
25 50 tahun
Lain-lain :
D.
1
Cepat tanggap
Perawat Sirkuler
Seorang tenaga keperawatan yang diberikan wewenang dan
ditugaskan
Hasil Kerja
untuk
melaksanakan
dan
mengelola
alat
Uraian Tugas
a. sebelum operasi
1. menerima pasien yang akan dilakukan tindakan operasi
2. melakukan serah terima pasien dengan perawat ruangan
3. memeriksa kelengkapan dokumen medis meliputi :
6. surat ijin operasi
7. hasil pemeriksaan penunjang
25
26
Wewenang
pelaksanaan tindakan
meminta informasi dan petunjuk dari atasan
2. memberikan asuhan keperawatan di kamar operasi sesuai
Kualifikasi
D III Keperawatan
Pengalaman kerja :
Usia :
25 50 tahun
Lain-lain :
27
Cepat tanggap
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
IGD
ICU
GIZI
IRJ
FARMASI
KASIR
LOGISTIK
FARMASI
UMUM /
SUPIR
Kamar Operasi
LOGISTIK
UMUM
UMUM /
KEAMANA
ADMISSION
OPERATOR
UMUM /
TEKNISI
REKAM
MEDIK
RADIOLOG
I
LABORATO
RIUM
29
elektif mengenai jam Operasi, jenis Tindakan dan Dokter yang mengirim. Apabila ada
pasien dari Kamar Bedah yang memerlukan ruang perawatan maka dokter akan
membuatkan surat pengantar rawat, keluarga diminta kebagian admission untuk
mengurus kamar perawatan
Pasien yang memerlukan tindak lanjut / konsul ke dokter spesialis lain pada jam kerja
sebelum tindakan operasi, perawat akan menghubungi dokter konsulen dan bila
kondisi pasien memungkinkan maka pasien akan dijadwalkan tindakan operasi.
(Prosedur konsul pasien Rawat Inap ke dokter spesialis yang sedang proktek sesuai
prosedur).
4. Kamar Operasi
Perawat ruangan akan melaporkan rencana operasi baik elektif maupun cito kepada
perawat OK. Untuk pelaporan operasi elektif menggunakan laporan secara tertulis.
Perawat OK akan menuliskan di daftar rencana tindakan operasi. Perawat OK akan
melaporkan kepada dokter anastesi dan dokter resusitasi (dokter anak) untuk rencana
operasi Sectio caesaria sedangkan untuk operasi yang lain perawat OK akan
melaporkan
kepada
dokter
anastesi.
Perawat
OK
akan
menyiapkan
6. Rekam Medis
Semua pasien baru yang masuk ke ruang perawatan harus di buatkan berkas rekam
medis dan dilengkapi pengisian catatan medisnya oleh dokter ruangan, perawat dan
atau bidan. Data Rekam Medis pasien selama pasien di rawat inap menjadi tanggung
jawab perawat dalam kerahasiannya. Semua pasien sesudah pulang rawat, maka
30
berkas rekam medis pasien akan dikembalikan oleh petugas Administrasi Rawat Inap
ke Instalasi Rekam Medis.
7. Instalasi Gizi
Semua Pasien rawat inap kebutuhan gizi selama dirawat dilayanai dari instalsi gizi
RSSA. Setiap pasien baru masuk ruang perawatan , akan dilaporkan ke Instalasi gizi
untuk kebutuhan kebutuhan diet pasien melalui telpon, petugas gizi akan mengambil
form permintaan makan atau diet pasien ke rawat inap.
8. Instalasi Laboratorium
Pasien post operasi yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan laboratorium oleh dokter. Asper akan mengirim form
permintaan laboratorium.
Untuk pemeriksaan laboratorium cito, formulir langsung dikirim saat itu juga dan sample
segera diambil oleh petugas analis dan setelah hasil segera dilaporkan.
9. Instalasi Radiologi
Apabila pasien di kamar operasi
Dokter
Penanggung jawab pasien akan membuatkan resep setelah selesai operasi dan resep
tersebut akan diserahkan ke farmasi oleh perawat ruangan. Untuk obat dan alkes cito
dapat diambil pada saat itu.
12. Logistik Farmasi
31
Kebutuhan obat dan alat medis di Kamar Operasi diperoleh dari logistik farmasi
dengan cara petugas OK mengisi formulir permintaan barang farmasi (khusus untuk
barang floorstock / barang baru) dan menyerahkan formulir permintaan ke bagian
logistic farmasi dan bila barang sudah siap, akan diantar oleh petugas farmasi ke
kamar operasi. Untuk emergency stock, perawat OK akan langsung mengambil
barang yang telah ke logistic farmasi, bila barang sudah siap.
13. Logistik Umum
Untuk pengadaan ATK dan ART Kamar Opeasi, petugas OK membuat permintaan
ATK dan ART dan menyerahkan formulir permintaan ke bagian logistic umum, bila
barang sudah siap maka Asper akan mengambil barang ke logistik umum.
Jadwal pengambilan ATK, ART setiap hari pada jam kerja yaitu pada pukul 07.0016.00 wib.
14.Laundry
Pendistribusian alat tenun kotor dan bersih dilakukan di bagian laundry. Pagi, alat
tenun kotor akan dihitung petugas laundry bersama Asper / perawat dan akan dibawa
petugas laundry untuk dicuci. Siang, alat tenun bersih akan diserahkan petugas
laundry kepada perawat / Asper.
15. Teknisi /Umum
Bila kamar operasi memerlukan service / perbaikan alat, perawat akan membuat
formulir perbaikan / permintaan service ke bagian umum, kemudian bagian umum
akan menindak lanjuti permintaan tersebut.
16. Keuangan
Apabila ada pasien ODC maka perawat akan berkoordinasi dengan petugas
keuangan.
17. Fisioterapi / Rehabilitasi Medik
Bila pasien di kamar operasi akan dikonsul kebagian rehabilitasi medis / fisioterapi
maka dokter penanggung jawab pasein membuat surat konsul dan mengisi formulir
permintaan fisioterapi.
32
18. Operator
Apabila bagian kamar operasi membutuhkan sambungan telepon keluar RSSA (tanpa
menggunakan PIN) maka perawat OK akan meminta bantuan ke bagian operator
dengan cara menekan angka 0 (nol) atau 222 pada pesawat telepon.
18. Supir / Umum
Apabila ada pasien di kamar operasi yang memerlukan darah segera ke PMI maka
perawat OK akan berkoordinasi dengan sopir.
19. Umum / Keamanan
Pengaturan penunggu pasien yang sedang di operasi dilakukan koordinasi dengan
petugas keamanan.
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
A. Pola Ketenagaan Dan Kualifikasi SDM Kamar Operasi
No.
Nama Jabatan
Pendidikan
Kualifikasi
Sertifikasi / Pelatihan
33
Kebutuhan
1.
Kepala Ruangan
D III Keperawatan
Pelatihan Manajemen
1 Orang
manajemen Bangsal
Pelatihan Bedah Dasar
Pelatihan Manajemen Kamar
Bedah
2.
Penanggung
D III Keperawatan
jawab tim
3.
Perawat
2 Orang
D III Keperawatan
6 Orang
Pelaksana
34
: 5 jam/ 1 operasi
b. Operasi Sedang
: 2 jam/ 1 operasi
c. Operasi Kecil
: 1 jam/ 1 operasi
: 1 jam
: 9 pasien
OPERASI BESAR
: 2 pasien
OPERASI SEDANG
: 4 pasien
OPERASI KECIL
: 3 pasien
35
32 x 3
______ + 1 = 14 perawat
7
RUANG PENERIMAAN DAN RR
1,25 x 9
-------------- 1.60 >> 2
7
Jumlah tenaga yang dibutuhkan = 14 + 2 = 16 perawat
Ditambah koreksi 25% yaitu 9 x 25% = 2
Jadi total tenaga yang dibutuhkan adalah 16 + 2 = 18 perawat
**( DEPKES koreksi sampai 25% karena perawat mengerjakan pekerjaan non
keperawatan )**
AxBxC
------------------Ax8
36
KETERANGAN :
A : Jumlah hari kerja pertahun
B : Jumlah jam efektif/hari
C : Jumlah perawat dalam 1 ruang bedah (tim)
D : Jumlah kamar operasi
*PENJELASAN
SHIFT PAGI
: 3 kamar
: 8 jam
: 256 hari
: 9 orang
18432
----
-----------
= 9
2048
SHIFT SORE
: 3 kamar
: 8 jam
: 256 hari
: 3 orang
256 x 8 x 2 x 2
18432
---------------------- =
--------------- = 9
256 x 8
2048
HARI LIBUR
Jumlah perawat yang libur
: 1 orang
37
BAB X
PENILAIAN KINERJA
Penilaian Kinerja ini merupakan hal yang sangat penting untuk menilai kualitas kerja
personal perawat sebagai dasar untuk melakukan perbaikan performance dalam bekerja
38
dan promasi, mutasi, pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan untuk kompensasi,
pengakuan dan penghargaan bagi perawat.
Penilaian kinerja SDM perawat di Kamar Operasi dilaksanakan melalui penilaian prestasi
kerja, pejabat yang menilai adalah atasan langsung dan diketahui atasan dari atasan
langsung tersebut, kegiatan penilaian biasanya dilaksanakan dalam waktu 1 bulan sekali.
Penilaian prestasi kerja mempunyai pedoman tertentu dan aspek yang dinilai terdiri dari :
- Kerampilan
- Inisiatif
- Kerajinan
- Kerjasama
Formulir Evaluasi Kinerja
Terlampir
BAB XI
REKRUITMEN DAN SELEKSI
Rekruitmen adalah suatu proses menemukan dan menarik tenaga kerja yang dibutuhkan
oleh perusahaan untuk melamar menjadi karyawan. Rekruitmen dilakukan berdasarkan
39
analisa kebutuhan tenaga, dimana dari hasil penghitungan kebutuhan tenaga ditemukan
jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.
Untuk proses rekruitmen dan seleksi perawat baru Kepala Bidang Keperawatan
berkoordinasi dengan bagian SDM/personalia Rumah Sakit Sari Asih Sangiang. Karena
kegiatan pelayanan keperawatan tergantung pada kualitas dan kuantitas tenaga
keperawatan yang bertugas selama 24 jam terus menerus di ruangan untuk itu didalam
proses rekruitmen dan seleksi ada beberapa tahap yang harus dilakukan oleh calon
perawat yaitu : tes tertulis, tes kompetensi/ prosedur keperawatan, tes psikology,
wawancara dan test kesehatan.
Melalui proses tersebut diharapkan bidang keperawatan akan memperoleh tenaga
tenaga perawat yang professional, disiplin dan handal sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan Rumah Sakit Sari Asih Sangiang
1. Seleksi Perawat baru
Seleksi adalah bagian yang terpenting dalam rekrutmen tenaga kerja, dilakukan
berdasarkan persyaratam jabatan. Sistem seleksi perawat baru di bidang keperawatan
berdasarkan :
-
Pengalaman Kerja
Minat Pelamar
Usia
Hasil Wawancara
40
Memasang infus
Vital sign
BAB XII
KEGIATAN ORIENTASI
41
Kegiatan orientasi perawat lama yang dirotasi / mutasi ke unit rawat inap
Kegiatan orientasi di unit kamar operasi dilaksanakan selama 3 ( tiga ) bulan dikelola
oleh kepala ruang dengan tujuan agar perawat yang baru direkrut / yang baru di
mutasi di kamar operasi dapat bekerja sesuai standar RSSA Sangiang. Orientasi
diselenggarakan selama 3 (tiga) bulan di kamar operasi. Kegiatan orientasi
dilaksanakan dengan metode ceramah, simulasi, observasi, on job training / praktek
kerja.
MATERI
WAKTU
42
METODA
PENANGGUNG
JAWAB
MG I
Hari Ke I-III
1 Jam
Ceramah
1 Jam
Ceramah
operasi.
1 Jam
Ceramah
1 Jam
Ceramah
operasi.
1 Jam
Ceramah
KEPALA RUANGAN
1 Jam
Ceramah
KAMAR OPERASI
1 Jam
Ceramah
1 Jam
Ceramah
1 Jam
Ceramah
1 Jam
Ceramah
1 Jam
Ceramah
1 Jam
Ceramah
Sistem
kendali
mutu
pelayanan
format-format
dalam
keperawatan.
Hari Ke
IV VI
Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan
di 1 Jam
Ceramah
2 Jam
Ceramah
kamar operasi.
MG II
Orientasi ruangan
Mengenal sistem dokumentasi keperawatan
dan dokumentasi di kamar operasi. Formatformat
dokumen
keperawatan,
metode
43
KEPALA
RUANGAN
KAMAR OPERASI
1 jam
Ceramah
2 Jam
Kunjungan
Lapangan
1 Shift
Praktek,
diskusi
Kepala ruangan
penugasan.
Mengenal
dan
melakukan
penerimaan
kamar operasi.
MG III Mengenal dan melakukan Sign in pasien.
Mengenal
dan
melakukan
pencucian
instrumen.
untuk
melaporkan
rencana
tindakan operasi.
di
kamar
operasi
dengan
44
1 Shift
Praktek,
diskusi
Karu
MG IV
Praktek
kamar operasi.
Diskusi
b.
MG V
di
kamar
operasi
dengan
didampingi Karu/PJT.
Mengenal dan melakukan sign in, time out 1 Shift
Praktek
Diskusi
supervisi.
Pengisian
pengkajian
keperawatan
Melakukan
penggunaan
peralatan
dan
45
MG VI
Mampu
Praktek
Diskusi
menyiapkn
a. Penjelasan
bahan
prosedur
untuk
tindakan
dan
pengobatan.
b. Pendidikan kesehatan.
Dengan didampingi KARU / PJT.
bertindak
sebagai
perawat
sirkuler.
VII
Praktek
Diskusi
VIII
Praktek
Diskusi
IX
Pjt.
Melaksanakan tindakan keperawatan mandiri 1 Shift
Praktek
Diskusi
Merawat
pasien
dengan
tingkat
pendampingan karu/pjt.
Melaporkan kondisi pasien di RR (kolaborasi 1 Shift
Praktek
dengan dokter).
Diskusi
XI
prosedur
tindakan
dan
pengobatan.
47
Praktek
Diskusi
b. Penkes
XII
Menyiapkan
Menyiapkan
melaksanakan
Diskusi
Praktek
prosedur
Melaksanakan
prosedur
tugas
sebagai
scrub
sesuai
nurse
dengan mandiri.
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memilki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pelayanan yang kesehatan
yang diberikan.
2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait dengan
pelayanan kesehatan yang diberikan.
C. Kegiatan Rapat.
Rapat dilakukan / diadakan oleh tiap tiap ruangan rawat inap yang dipimpin oleh
Kepala ruangan dan diikuti oleh seluruh staf yang berada dibawah unit kerjanya.
48
Jam
Tempat
Peserta
Materi
2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu apabila ada masalah atau halhal yang perlu dibahas segera.
BAB XIV
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian asuhan keperawatan di kamar
operasi.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh tiap tiap kepala ruang rawat inap. Adapun jenis laporan yang
dilakukan terdiri dari :
1.Laporan harian
Laporan harian dibuat setiap hari terkait dengan keadaan pasien di tiap tiap
kamar operasi dan digunakan sebagai laporan serah terima (hand over) antar
perawat di setiap shift.
2.Laporan Bulanan
49
Laporan yang dibuat oleh kepala ruang dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan
diserahkan kepada Kepala Instalasi kamar operasi tiap tanggal 5. Adapun hal
hal yang dilaporkan adalah :
a.
Kuantitas SDM
2.
Kualitas SDM
c.
50
BAB XIV
PENUTUP
Buku Pedoman Pengorganisasian Kamar Operasi Rumah Sakit Sari Asih Sangiang ini
mempunyai peranan penting sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan sehari hari
tenaga keperawatan di kamar operasi RSSA sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan.
Penyusun buku Pedoman Pengorganisasian Kamar Operasi adalah langkah awal ke suatu
proses yang panjang sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak
dalam penerapannya untuk mencapai tujuan sesuai yang diharapkan.
Demikian harapan kami semoga Pedoman Pengorganisasian ini dapat menjadi pedoman
bagi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di Kamar Operasi sehingga mutu
pelayanan keperawatan lebih dapat ditingkatkan sesuai harapan dan tujuan.
51
Dari
Hingga
Kejujuran
(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan
(4)
Baik/
Memuaskan
(3)
Cukup/
Rata -rata
(2)
Kurang
Memuaskan
(1)
Tidak
Memua
skan
(3)
Cukup/
Rata -rata
(2)
Kurang
Memuaskan
(1)
Tidak
Memua
Produktivitas
(5)
Baik Sekali/
Sangat
52
(4)
Baik/
Memuaskan
Memuaskan
skan
Tanggung Jawab
(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan
(4)
Baik/
Memuaskan
(3)
Cukup/
Rata -rata
(2)
Kurang
Memuaskan
(1)
Tidak
Memua
skan
(3)
Cukup/
Rata -rata
(2)
Kurang
Memuaskan
(1)
Tidak
Memua
skan
(3)
Cukup/
Rata -rata
(2)
Kurang
Memuaskan
(1)
Tidak
Memua
skan
(3)
Cukup/
Rata -rata
(2)
Kurang
Memuaskan
(1)
Tidak
Memua
skan
(3)
Cukup/
Rata -rata
(2)
Kurang
Memuaskan
(1)
Tidak
Memua
(4)
Baik/
Memuaskan
Keterampilan
(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan
(4)
Baik/
Memuaskan
Perilaku Kerja
(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan
(4)
Baik/
Memuaskan
Disiplin
Inisiatif, memberikan ide dan saran
Ketelitian
Kepemimpinan
(5)
Baik Sekali/
Sangat
53
(4)
Baik/
Memuaskan
Memuaskan
skan
Pengembangan Pribadi
(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan
(4)
Baik/
Memuaskan
(3)
Cukup/
Rata -rata
(2)
Kurang
Memuaskan
(1)
Tidak
Memua
skan
(4)
Baik/
Memuaskan
(3)
Cukup/
Rata -rata
(2)
Kurang
Memuaskan
(1)
Tidak
Memua
skan
(4)
Baik/
Memuaskan
(3)
Cukup/
Rata -rata
(2)
Kurang
Memuaskan
(1)
Tidak
Memua
skan
Hubungan
(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan
Penampilan Diri
(5)
Baik Sekali/
Sangat
Memuaskan
PENILAIAN
No
1
2
3
4
5
6
7
Standar
Jml Nilai
Kejujuran
Produktivitas
Tanggungjawab
Komunikasi & Sopan Santun
Ketrampilan
Perilaku Kerja
Kepemimpinan
54
Jml Parameter
2
8
2
7
2
3
7
Pencapaian
8
9
10
Pengembangan Pribadi
Hubungan
6
3
Penampilan Diri
Jumlah Nilai
43
Cara perhitungan :
Jumlah Nilai x 100
Nilai
______________________ = Jumlah
Jumlah Parameter x 5
Komentar Karyawan
Tanda Tangan
Karyawan
Tanggal
(Tanda tangan karyawan menunjukkan bahwa dia telah diberi kesempatan untuk membaca
penilaian ini dan menambahkan komentarnya; ini berarti menunjukkan persetujuan
menyeluruh.)
Atasan Langsung
Tanggal
55
Kepala Bidang
Tanggal
56