Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi pada saat ini, kemajuan bidang kesehatan semakin melesat dari

waktu ke waktu, khususnya pada bidang Kosmetikologi. Kosmetik tidaklah menjadi

sesuatu yang mewah bahkan kosmetik menjadi hal yang wajib bagi umat manusia,

khususnya kaum hawa.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka

kebutuhan hidup manusia kian berkembang pula. Tidak hanya kebutuhan akan

sandang, pangan, pendidikan dan kesehatan saja. Kebutuhan akan mempercantik diri

pun kini menjadi prioritas utama dalam menunjang penampilan sehari-hari. Salah satu

cara untuk mengubah penampilan atau mempercantik diri yaitu dengan menggunakan

kosmetika.

Keinginan untuk mempercantik diri secara berlebihan, salah pengertian akan

kegunaan kosmetik, menyebabkan seseorang berbuat kesalahan dalam memilih dan

menggunakan kosmetik tanpa memperhatikan kondisi kulit dan pengaruh lingkungan.

Hasil yang didapatkan tidak membuat kulit menjadi sehat dan cantik, tetapi malah

terjadi berbagai kelainan kulit yang disebabkan oleh penggunaan kosmetika tersebut.

Gaya hidup yang kini terjadi pada masyarakat baik masyarakat kota maupun desa,

tidak hanya dikalangan anak remaja tetapi juga dikalangan orang dewasa. Hal

tersebut membuat para produsen kosmetik berlomba-lomba


mempromosikan produknya, salah satunya melalui iklan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian kosmetik?

2. Apa saja penggolongan kosmetik?

3. Bagaimana potensi herbal Indonesia sebagai bahan alami kosmetik

tradisional?

4. Jelaskan beberapa penelitian tentang kosmetik?

C. Tujuan Masalah

1. Memahami pengertian kosmetik.

2. Menganalisis penggolongan kosmetik.

3. Menganalisis potensi herbal Indonesia sebagai bahan alami kosmetik

tradisional.

4. Memahami penelitian tentang kosmetik.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kosmetik

Pengertian kosmetik dan bentuk-bentuk kosmetik di kemukakan oleh beberapa

ahli kosmetologi antara lain :

Menurut Jellinex, kosmetologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

hukum-hukum kimia, fisika, biologi dan microbiologi tentang pembuatan,

penyimpanan dan penggunaan bahan kosmetika.

Menurut Federal Food And Cosmetic Act (1958) sesuai dengan definisi dalam

Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.220/Men Kes/Per/IX/76. Kosmetika adalah

bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan

atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan manusia

dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tank dan

mengubahrupa dan tidak termasuk golongan obat. Zat tersebut tidak boleh

mengganggu faal kulit atau kesehatan tubuh secarakeseluruhan. Dalam definisi ini

jelas dibedakan antara kosmetikadengan obat yang dapat mempengaruhi struktur dan

faal tubuh.

Dalam perkembangan kosmetika, saat ini pada beberapa produk tertentu batas

antara kosmetika dan obat menjadi kabur. LUBOWE (1955) mengemukakan istilah

Cosmedics disusul oleh FAUST (1975) dengan istilah Medicated Cosmetics untuk

bentuk gabungan dari kosmetika dan obat. Kosmetik adalah kosmetika yang ke
dalamnya ditambahkan bahan-bahan aktif tertentu seperti zat-zat anti bakteri atau

jasad renik lainnya, anti jerawat, anti gatal, anti produkkeringat, anti ketombe dan

lain-lain dengan tujuan profilaksis,desinfektan, terapi dan lain-lain.

Kosmetika hipoalergik; adalah kosmetika yang di dalamnya tidak mengandung

zat-zat yang dapat menyebabkan reaksi iritasi dan reaksi sensitasi. Kosmetika jenis

ini bila dapat terwujud akan merupakan kosmetika yang lebih aman untuk kesehatan

kulit. Banyak bahanbahan yang sering menimbulkan reaksi iritasi dan sensitasi telah

dikeluarkan dari daftar kosmetika hipoalergik seperti arsenic compounds, aluminium

sulfat , aluminium klorida, balsam of peru, fenol, fern)] formaldehide, gum arabic,

lanolin, mercury compounds, paraphenylennediamin, bismuth compounds,oil of

bergamot, oil of lavender, salicylic acid, resoisinol, heksaklorofen dan lain-lain.

Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari bahan-bahan yang

berasal dari alam dan diolah secara tradisional. Di samping itu, terdapat kosmetika

semi-tradisional, yaitu kosmetika tradisional yang pengolahannya dilakukan secara

modern dengan mencampurkan zat-zat kimia sintetik ke dalamnya. Seperti bahan

pengawet, pengemulsi dan lain-lain. Kegunaan kosmetika ini dalam ilmu kedokteran

baik untuk pemeliharaan kesehatan kulit maupun untuk pengobatan masih

memerlukan penelitian lebih lanjut.

2.2 Penggolongan Kosmetik

Banyaknya kosmetika yang beredar dengan segala macambentuk dan nama, telah

membingungkan baik para pemakai maupun pihak-pihak lain yang berperan serta di
dalamnya. Untuk itu para ahli berusaha mengelompokkan kosmetika sesederhana

mungkin. Tetapi penggolongan yang dibuat masing-masing ahli ternyata tidak beda

satu dengan lainnya, sehingga terdapat beberapa bentuk penggolongan sebagai

berikut:

a. Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I.berdasarkan


kegunaan dan lokalisasi pemakaian pada tubuh,kosmetika digolongkan
menjadi 13 golongan.
1. Preparat untuk bayi; minyak bayi, bedak bayi, dan lain-lain.

2. Preparat untuk mandi; minyak mandi, bath capsules, dan lain-lain.

3. Preparat untuk mata; maskara, eye shadow, dan lain-lain.

4. Preparat wangi-wangian; parfum, toilet water dan lain-lain.

5. Preparat untuk rambut; cat rambut, hairspray, pengeriting rambut dan

lain-lain.

6. Preparat pewarna rambut; cat rambut, hairbleach, dan lain-lain.

7. Preparat make up (kecuali mata); pemerah bibir, pemerahpipi, bedak

muka dan lain-lain.

8. Preparat untuk kebersihan mulut; mouth washes, pastagigi, breath

freshener dan lain-lain.

9. Preparat untuk kebersihan badan; deodoran, feminismhygiene spray dan

lain-lain.

10. Preparat kuku; cat kuku, krem dan lotion kuku, dan lain-lain.

11. Preparat cukur; sabun cukur, after shave lotion, dan lain-lain.
12. Preparat perawatan kulit; pembersih, pelernbab, pelindung dan lain-lain.

13. Preparat untuk suntan dan sunscreen; suntan gel, sunscreenfoundation dan

lain-lain.

b. Penggolongan menurut NATER, Y.P. dan kawan-kawan berdasarkan


kegunaannya :
1. Higiene tubuh : sabun, sampo, cleansing.

2. Rias : make up, hair color.

3. Wangi-wangian : deodorant, parfum, after shave.

4. Proteksi : sunscreen dan lain-lain.

c. Pembagian yang dipakai di Bagian Kosmetologi Ilmu Penyakit Kulit dan


Kelamin, berdasarkan kegunaan dan cara kerjanya kosmetika dibagi dalam
3 kelompok yaitu sebagai berikut:

1. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit terdiri dari :

a) Pembersih (cleansing) : pembersih dengan bahan dasarair (face tonic, skin

freshenerdan lain-lain), pembersihdengan bahan dasar minyak (cleansing

cream, cleansingmilk, dan lain-lain), pembersih dengan bahan dasar

padat(masker).

b) Pelembab (moisturizing) : cold cream, night cream,moisturizing, base

make up dan lain-lain.

c) Pelindung (protecting) : sunscreen, foundation cream,dan lain-lain.


d) Penipis (thinning) : bubuk peeling dan lain-lain.

2. Kosmetika rias (decorated cosmetic) : kosmetika yang dipakai untuk make up

seperti : pemerah pipi, pemerah bibir,eye shadow dan lain-lain.

3. Kosmetika wangi-wangian : parfum, cologne, deodoran,vaginal spray, after

shave dan lain-lain.

2.3 Potensi Herbal Indonesia Sebagai Bahan Alami Kosmetik Tradisional

1. Kelapa (Cocos nucifera Linn.)

Kandungan Kimia. Kelapa mengandung glukosa, sukrosa, asam karbonat,

enzim, protein, kalsium, phospor, besi, belerang, vitamin A, B dan C, dan tanin.

Minyak kelapa mengandung gliserida mengandung asam laurat, asam miristinat,

asam oleat, asam kaprat, asam kaprilat, asam palmitat, stearat asam dan asam kaproat.

Gambar 2.1 Kepala

Beautycare : Dalam perawatan kecantikan tradisional, minyak kelapa

dicampur dengan potongan Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Linn.) Daun,

orang-aring (Eclipta alba Hassk) dan daun mangkokan (Nothopanax scutellarium


Merr) kemudian dimasak bersama rempah-rempah yang harum, kemudian tambahkan

minyak cem-ceman. Campuran ini, bila dicampur lebih lanjut dengan pala (kemiri)

adalah tonik rambut tradisional. (Minyak cem-ceman), mampu mengintensifkan

warna rambut.

Gambar 2.2 Minyak kelapa untuk rambut

2. Beras (Oryza sativa)

Kandungan Kimia. Beras mengandung glucid, beberapa jenis lipid, asam lemak

terutama, asam linoleat, asam palmitat, asam stearat, dan vitamin B1 dan B4. Beras

juga mengandung saponin, minyak-minyak penting, tanin, curcumin, polifenol, dan

alkaloid.

Gambar 2.3 Beras


Beautycare. Properti alamnya menyebabkan kulit menjadi halus dan lembut

dengan kontak berkepanjangan. Bagian dari gabah yang larut dalam lemak dapat

digunakan sebagai agen pelembab dan pelembut. Ekstrak beras juga dapat digunakan

sebagai sampo untuk rambut tipis dan rusak. Mereka juga dapat digunakan sebagai

pelembab krim untuk digunakan di sekitar mata, khusus untuk mereka yang memiliki

kulit kering. Tepung beras dapat digunakan sebagai salah satu bahan untuk

melembutkan dan melenturkan kulit wajah. Campuran beras dan kencur (bahan lain

yang akan dibahas kemudian) dan kunyit dapat dikonsumsi dan bekerja sebagai

formula pelangsing. Beras dicampur dengan kencur dan hancur menjadi bubuk juga

dapat digunakan sebagai bedak wajah dingin cocok untuk membersihkan wajah,

dengan manfaat tambahan dari pelunakan kulit wajah. Hal ini pada gilirannya dapat

dicampur dengan air mawar untuk membuat bubuk harum menjadi harum.

Gambar 2.4 Maskerdari beras


3. Cempaka (Michelia champaka)

Kandungan kimia. kulit kayu dan daun tanaman cempaka mengandung damar,

alkaloid palmitin dan lantanin. Ekstrak minyak atsiri bunga cempaka mengandung

fenol, isoeugenol, sineol, benzilaldehyde dan alkohol pheniletic.

Gambar 2.5 Cempaka

Beautycare. Aroma sangat kuat, sehingga bahan yang umum digunakan untuk

pembuatan parfum, atau sebagai campuran wangi dalam kosmetik.

Gambar 2.6 Parfum terbuat dari cempaka


4. Kenanga (Kenanga odoratum Bail)

Kandungan kimia. Bunga mengandung asam benzoat, farnesol, geraniol,

linalool, benzil asetat, eugenol, safrole, cadinen, dan pinen.

Gambar 2.7 Bunga kenanga

Beautycare. Bagian dari kenanga yang paling banyak digunakan untuk

kosmetik alami adalah bunganya. Merupakan ekstrak untuk parfum dan aroma terapi

karena sifatnya yang sangat harum. Aroma terapi regulasi kelenjar adrenalin, dan

membantu merangsang perasaan tenang, mengurangi tingkat stres, kemarahan dan

agitasi. Ketika digunakan sebagai sabun, kenanga efektif sebagai agen balancing

untuk berminyak dan kering kulit. Selain itu, minyak kenanga dapat digunakan

sebagai stimulan pertumbuhan rambut. Untuk tujuan perawatan kecantikan, minyak

kenanga dapat dicampur ke dalam masker dan lulur solusio.


Gambar 2.8 Parfum dari bunga kenanga

5. Sirih (Piper Betle)

Kandungan kimia. Sirih mengandung saponin, polifenol, cadinen, carvacrol,

sineol, eugenol, kariofilen, cathecol, terpinen, sesquiterpen, flavonoid, alkaloid, tanin,

gula, enzim dan diastatic asam lemak.

Gambar 2.9 Daun sirih

Beautycare. Hal ini digunakan untuk menghilangkan bau badan, meringankan

masalah menstruasi. Jus diperoleh dari daun sirih dengan cara merebus dalam air, bila

dicampur dengan temulawak (Curcuma xanthorhiza Linn.) dan kunyit (Curcuma


longa Linn.) digunakan sebagai pembersih daerah kewanitaan tradisional, yang

membantu untuk menjaga daerah agar tetap bersih dan segar.

Gambar 2.10 Pembersih kewanitaan dari daun sirih

6. Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Linn.)

Kandungan kimia. Daun Pandanwangi mengandung alkaloid, saponin,

flavonoid dan polifenol.

Gambar 2.11 Daun pandan

Beautycare. Sering digunakan sebagai agen aromatic dalam solusi kosmetik.

Pandan juga digunakan sebagai campuran dalam tradisional hair tonic minyak cem-
ceman seperti yang disebutkan sebelumnya. Hal ini juga digunakan dalam perawatan

kecantikan sebagai salah satu bahan dalam lulur tradisional, biasanya

dicampur dengan kunyit dan tepung beras.

Gambar 2.12 Masker dari daun pandan

7. Mawar (Rose sp)

Kandungan kimia. Mawar mengandung vitamin B, C, E, K, zat tanin,

geraniol, nerol, dan juga mengandung cairan yang diturunkan dari minyak sitronela;

larut dalam alkohol; digunakan dalam pembuatan parfum.

Gambar 2.13 Bunga mawar


Beautycare. Bunga mawar atau yang dikenal dengan Rose sp ini memang

selalu menjadi bunga yang mengeluarkan bau yang harum. Bunga mawar mempunyai

banyak sekali varietas. Ada bunga mawar merah, mawar putih, mawar pink, mawar

kuning dan masih banyak lainnya. Awalnya bunga mawar dikembangkan di daerah

cina, kemudian menyebar di seluruh bagian dunia. Minyak atsiri dihasilkan dari

ekstrak kelopak bunga mawar. Dari 1 kg petai bunga mawar dapat dihasilkan 1 gram

minyak atsiri murni serta dapat digunakan dalam pembuatan parfum.

Gambar 2.14 Pembersih muka dari bunga mawar

8. Asam Jawa (Tamarindus indica)

Kandungan kimia. Asam mengandung selulosa, asam-asam organik seperti

asam tartaric, asam sitrat, asam malat, asam suksinat, asam laktat, asam sinamic,

kalium, bitartaric, gula, vitamin A, B1 dan C, terpenoid, dan asam nikotinat.


Gambar 2.15 Asam Jawa

Beautycare. Dalam kosmetik, ekstrak asam digunakan sebagai agen

pelembab dalam krim pelembab. Hal ini juga digunakan sebagai exfoliator kulit.

Selain itu, ekstrak asam dapat digunakan sebagai campuran dalam kondisioner untuk

mencegah rambut rontok dan ketombe.

Gambar 2.16 Kondisioner dari Asam Jawa

9. Delima (Pomegranate)

Kandungan kimia. Berisi sejumlah alkaloid peletirin dan tanin. Kulit buah

delima mengandung tanin.


Gambar 2.17 Delima

Beautycare. Ekstrak kulit delima digunakan sebagai astringent. Zat adalah

suatu bahan kimia agent yang cenderung mengecilkan atau membatasi jaringan tubuh.

Properti ini membuat kulit delima sangat berguna untuk keperluan wajah, biasanya

untuk mengurangi keriput. Hal ini juga biasanya dikombinasikan dengan perawatan

lain untuk membantu dengan jerawat. Delima juga sering digunakan sebagai sampo

untuk rambut dilanda ketombe.

Gambar 2.18 Astrigen dari delima


10. Kunyit (Curcuma domestica Val)

Kandungan kimia. Rimpang kunyit (batang horisontal dari tanaman, sering

keliru sebagai akar mengandung minyak atsiri, curcumin, damar, karet, pati, lemak,

protein, kalsium, fosfor, besi, dan vitamin C.

Gambar 2.19 Kunyit

Beautycare. Telah digunakan secara tradisional sebagai bahan dalam masker

tubuh yang digunakan untuk melunakkan kulit, dan juga sebagai solusi pelangsing

tubuh.

Gambar 2.19 Masker dari kunyit


11. Jahe (Zingiber officionale Rosc)

Kandungan kimia. Jahe mengandung minyak esensial (zingiberol, zingiron,

zingiberin, berneol, kamfer, sineol, felandren), pati, damar, asam organik, oleoresin,

Vitamin A, B1 dan C. Ginger al mengandung zingiberen, gingerol dan singeron.

Gambar 2.20 Jahe

Beautycare. Minyak esensial Ginger digunakan untuk antioksidan dan sifat

antiseptik.

Gambar 2.21 Antioksidan dari jahe


12. Bunga Sedap Malam (Curcuma domestica Val)

Kandungan kimia. Kandungan yang terdapat di minyak bunga sedap malam

antara lain methyl anthranilate, methyl benzoate, methyl salicylate, benzyl benzoate,

ketone dan benzoil acid. Minyak ini sering digunakan untuk parfum yang bertipe

oriental karena wanginya yang sangat kuat.

Gambar 2.22 Bunga sedap malam

Beautycare. Nama sedap malam diambil karena bunga ini akan mengeluarkan

bau yang sangat harum pada malam hari. Pada bagian bunga inilah biasanya minyak

atsirinya diambil untuk bahan parfum atau kosmetik. Bunganya akan diekstrak dan

diambil sari minyak atsirinya.


Gambar 2.23 Parfum dari bunga sedap malam

13. Cengkeh (Syzygium aromaticum )

Kandungan kimia. Kandungan dalam cengkeh: eugenol asetat, eugenol dan

caryopylene. Zat ini sering digunakan untuk bahan dasar minyak wangi.

Gambar 2.24 Cengkeh

Beautycare. Menghasilkan jenis minyak yang berbeda. Ada clove oil yang

dihasilkan dari bunga cengkehnya, clove leaf oil yang dihasilkan dari sulingan daun

cengkeh dan clove stem oil yang dihasilkan dari gagang cengkeh.
Gambar 2.26 Clove oil dari cengkeh

14. Cendana (Santalum album)

Kandungan kimia. Kandungan dalam cendana: eugenol asetat, eugenol dan

caryopylene. Zat ini sering digunakan untuk bahan dasar minyak wangi.

Gambar 2.26 Cendana

Beautycare. Digunakan untuk bahan parfum dan kosmetik. Pada bagian

jantung kayu inilah yang biasa digunakan untuk bahan wewangian. Jantung kayu

tersebut berwarna kuning dan mengeluarkan aroma harum. Bagian ini akan diiris
kemudian disuling dan diambil minyak atrsirinya. Saat ini minyak cendana dari

Indonesia yang paling baik untuk dibuat bahan parfum atau kosmetik.

Gambar 2.27 Minyak zaitun dari cendana

15. Kayu manis (Cinnamomum verum )

Kandungan kimia. Kandungan antioksidan dan sifat anti jamur di dalamnya

membantu menjaga kesehatan kulit. Wajar saja jika kaum hawa di India kerap

menggunakan kayu manis untuk merawat kulit.

Gambar 2.27 Kayu manis

Beautycare. Digunakan untuk pembuatan minyak yang dihasilkan dari kayu

manis biasa disebut dengan cinnamon bark oil. Minyak ini diambil dari sulingan
serbuk kulit kayu manis yang sudah kering. Selain dari kulit kayu, minyak atsiri pada

kayu manis juga diambil pada bagian daunnya. Tetapi hasilnya tidak sebagus dari

hasil kulit kayunya.

Gambar 2.28 Bedak dari kayu manis

Buah-buahan lainnya berbasis bahan organik/herbal berbasis selain di atas, ada

berbagai macam tanaman, buah-buahan dan lainnya yang berasal dari alam

lingkungan tropis Indonesia yang bermanfaat sebagai obat dan terlebih lagi sebagai

kosmetik, misalnya alpukat. Alpukat secara tradisional digunakan sebagai pelembut

kulit dan sebagai masker selama perawatan wajah. Contoh lain adalah bengkuang

(Pachyrhizus erosus), yang sangat efektif sebagai exfoliator kulit. Mentimun dan

wortel adalah contoh sayuran yang digunakan sebagai pelembab kulit tradisional. Ada

juga sejumlah besar bunga yang digunakan untuk mandi bunga dan pembersih wajah

dan penyegar. Ini hanya beberapa contoh dari berbagai rejimen perawatan kecantikan

alami yang dikenal secara tradisional dari nenek moyang Indonesia.


2.4 Penelitian tentang kosmetik

a. Kajian Penggunaan Lidah Buaya (Aloe Vera) Dan Bee Pollen Pada
Pembuatan Sabun Opaque

Karakteristik sabun opaque yang dihasilkan disesuaikan menurut spesifikasi

mutu yang terdapat dalam SNI 06-3532-1994. Karakterisasi sabun opaque ini

dilakukan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia dengan parameter kadar air, jumlah

asam lemak, fraksi tak tersabunkan, bagian tak larut dalam alkohol, alkali bebas, pH,

stabilitas emulsi dan stabilitas busa.

Gambar 2.29 Lidah Buaya

Kadar Air

Kadar air menunjukkan banyaknya kandungan air yang terdapat dalam suatu

bahan. Menurut SNI (1994), kadar air dalam sabun maksimum sebesar 15%. Rata-

rata kadar air sabun opaque yang dihasil-kan berkisar antara 9,37-14,11%.

Berdasarkan hasil analisis keragaman terhadap kadar air menunjukkan bahwa faktor

konsentrasi gel lidah buaya berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95%
(α=0,05), sedangkan faktor konsentrasi bee pollen dan interaksi antara konsentrasi gel

lidah buaya dan bee pollen menunjukkan tidak berbeda nyata.

Uji lanjut Duncan memperlihatkan bahwa pengaruh perlakuan antara

konsentrasi gel lidah buaya 10 dan 15% tidak berbeda nyata dan kedua konsentrasi

tersebut berbeda nyata terhadap konsentrasi gel lidah buaya 5 dan 20%. Hal ini

disebabkan adanya kandungan air yang sangat tinggi di dalam gel lidah buaya,

sehingga semakin tinggi penambahan konsentrasi gel lidah buaya maka semakin

besar pula kadar air yang terdapat pada sabun opaque yang dihasilkan. Air

merupakan komponen terbesar yang terkandung dalam gel lidah buaya yaitu sebesar

99,51%.

b. Pengaruh pemanfaatan perawatan dengan Cream Creambath Lidah Buaya


(Aloe Vera) terhadap kerontokan rambut

Pemanfaatan cream creambath lidah buaya sangat baik digunakan untuk

mengurangi kerontokan rambut, hal ini sesuai dengan penjelasan Jatnika (2009)

tentang manfaat lidah buaya karena lidah buaya mengandung zat-zat yang dibutuhkan

untuk mengurangi kerontokan rambut seperti Inositol, vitamin C, A, asam amino,

enzim, mineral. Seiring dengan pendapat Pinuji yang menjelaskan bahwa creambath

sangat baik untuk rambut karena bahan cream creambath dapat menutrisi rambut

sehingga rambut menjadi sehat.


Gambar 2.30 Cream creambath

c. Pengaruh Penggunaan Cream Creambath Lidah Buaya (Aloe Vera) Terhadap


Perawatan Rambut

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapatnya pengaruh yang signifikan

terhadap perawatan rambut dengan menggunakan Lidah Buaya (Aloe Vera) untuk

Cream Creambath 1 kali dalam 7 hari selama 2 bulan dengan perlakuan 10 kali

berdasarkan tingkat kerontokan rambut. Hal ini berarti bahwa Cream Creambath

Lidah Buaya (Aloe Vera) bisa dijadikan salah satu cara untuk perawatan rambut yang

cukup efektif. Hal ini juga sejalan dengan manfaat Lidah Buaya (Aloe Vera) salah

satunya adalah memberikan kelembaban dan kesehatan pada rambut dan kulit kepala.

Karena untuk mengurangi kerontokan rambut, diperlukan zat-zat seperti inositol,

vitamin C, A, asam amino, enzim, dan mineral, semua itu terdapat pada daun Lidah

Buaya (Aloe Vera).


Untuk mendapatkan rambut yang sehat, terawat dan terhindar dari kerontokan

rambut, maka perawatan dilakukan tidak hanya dari luar saja, namun perawatan dari

dalam juga sangat berperan penting bagi kesehatan kulit kepala dan rambut. Artinya

dengan menerapkan pola hidup sehat seperti olah raga teratur, memperhatikan asupan

gizi atau mengkonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran yang mengandung vitamin A

seperti apel, vitamin C seperti jeruk dan juga mengkonsumsi makanan yang

mengandung asam amino seperti telur, daging, kerang dan lainnya. Sesuai dengan

penjelasan Jatnika (2009) kandungan dari bahan-bahan makanan tersebut di atas baik

untuk mengurangi kerontokan rambut.

Sesuai dengan penjelasan di atas yang tidak kalah penting untuk rambut yang

sehat ialah dengan cara menghindari hal-hal yang menyebabkan stress sehingga

memicu rambut menjadi rontok dan beristirahat yang cukup. Untuk itu terhadap

sampel khususnya mahasiswa Prodi Tata Rias dan Kecantikan yang mengalami

rambut rontok disarankan agar dapat memilih dan membeli kosmetik yang sesuai

dengan jenis kulit kepala dan rambut, menghindari stress, mengkonsumsi bahan

makanan yang mengandung zat-zat dan vitamin-vitamin yang dibutuhkan tubuh.

Dengan demikian rambut rontok dapat teratasi, tentunya rambut akan menjadi sehat

dan segar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kosmetik merupakan zat perawatan yang digunakan untuk meningkatkan

penampilan atau aroma tubuh manusia. Kosmetik umumnya merupakan

campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumber alami.

2. Penggolongan kosmetik yang dibuat oleh para ahli ternyata tidak terdapat

perbedaan antara satu dengan yang lainnya, sehingga terdapat beberapa

bentuk penggolongan yaitu: a. Penggolongan menurut perturan menteri

kesehatan RI dan b. Penggolongan menurut NATER, Y.P. c.

3. Di Indonesia terdapat potensi herbal sebagai bahan alami untuk kosmetik

tradisional yaitu: kelapa, beras, cempaka, kenanga, sirih, pandan, mawar,

asam jawa, delima, kunyit, jahe, bunga sedap malam, cengkeh, cendana, dan

kayu manis.

4. Karakteristik sabun Opa que dilakukan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia

dengan kadar air, jumlah asam lemak, fraksi tak tersabunkan, bagian tak larut

dalam alkohol, alkali bebas, pH, dan stabilitas emulsi.

Pemanfaatan creambath cream lidah buaya sangat baik digunakan untuk

mengurangi kerontokan rambut, karena lidah buaya mengandung zat-zat yang

dibutuhkan untuk mengurangi kerontakan rambut seperti vitamin C, vitamin

A, asam amino, enzim, dan mineral.


B. Saran

Mengingat pentingnya label halal bagi masyarakat pengguna kosmetik,

perusahaan kosmetik sebaiknya tetap mencantumkan lebel halal pada semua

produknya dan menambah pencantuman lebel halal yang belum mendapat label halal.

Terlebih dengan adanya perlindungan bagi konsumen melalui undang-undang tentang

jaminan produk halal bagi konsumen.


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2009. Handbook of Comodity Profile


“Indonesian Herbal, The Traditional Therapy”. Trade Research and
Development Agency Ministry of Trade; Republic of Indonesia.

Kosmetik Dari Masa Ke Masa (2008) [Diakses 19 Desember 2016].


http://nasional.Kompas.com/re.

Wijaya, Noviany dan Diah Dharmayani (2014) Analisa Efektifitas Iklan Kosmetik
Wardah Dengan Menggunakan Consumer Decision Model (CDM). Jurnal
Manajemen Pemasaran Petra, Vol 2 No. 1 [Diakses pada 30 Desember 2016].
Studentjournal.petra.ac.id/inde x.php/manajemenpemasaran/article/download/
1792/15712.

Anda mungkin juga menyukai