Kelompok 7 Laporan Praktikum Enzim
Kelompok 7 Laporan Praktikum Enzim
MATERI : Enzim
KELOMPOK : 7 (Tujuh)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
BAB III
ENZIM
A. TUJUAN
1. Memahami fungsi enzim
2. Mengidentifikasi aktivitas enzim melalui gejala dan fenomena yang dapat
diamati.
3. Terampil melaksanakan eksperimen pengujian aktivitas enzim.
B. DASAR TEORI
(Dwidjoseputro, 1992)
Fungsi enzim sebagai katalis untuk reaksi kimia dapat terjadi baik di
dalam maupun di luar sel. Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu
substrat tertentu. Suatu enzim dapat bekerja 108 sampai 1011 kali lebih
cepat dibandingkan laju reaksi tanpa katalis. Enzim bekerja sebagai katalis
dengan cara menurunkan energi aktifasi,sehingga laju reaksi meningkat.
(Poedjadi, 2006)
b. Suhu
Setiap enzim dapat bekerja dengan efektif pada suhu tertentu dan
aktivitasnya akan berkurang jika berada pada kondisi di bawah atau di atas
titik tersebut. Kondisi yang menyebabkan kerja enzim menjadi efektif ini
disebut kondisi optimal.
c. Konsentrasi enzim
Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi kecepatan reaksi secara
linear (kecepatan bertambah secara konstan). Dapat dikatakan bahwa
hubungan antara konsentrasi enzim dengan kecepatan reaksi enzimatis
berbanding lurus. Kecepatan reaksi suatu enzim satu dengan yang lain
berbeda-beda meskipun mempunyai konsentrasi enzim yang sama.
Konsentrasi enzim yang sangat tinggi dalam suatu sistem yang kompleks
akan berpengaruh terhadap kecepatan reaksi.
d. pH
Selain suhu, faktor lingkungan yang mempengaruhi kerja enzim adalah
derajat keasaman (pH). Sebagaimana faktor suhu, enzim juga mempunyai
pH tertentu agar dapat bekerja secara efektif. Enzim dapat bekerja optimal
pada pH netral (pH = 7), pH basa (>7) atau pH asam (<7) tergantung pada
jenis enzim masing-masing.
(Rochmah, 2009)
Ptialin adalah salah satu protein saliva utama. Ptialin disintesis dan
disekresi oleh sel-sel asinar kelenjar liur ke dalam rongga mulut, di mana
ptialin melayani peran enzimatik pencernaan karbohidrat, tetapi juga penting
untuk kekebalan mukosa di rongga mulut, karena menghambat kepatuhan dan
pertumbuhan bakteri. peningkatan kadar enzim yang berhubungan dengan
penyakit gigi dan mulut, maka ptialin tekad telah diakui sebagai alat
diagnostik yang penting selama bertahun-tahun. (Sacak, dkk, 2014)
Pepsinogen adalah prekursor tidak aktif dari pepsin. Pepsonogen
disekresikan oleh sel-sel chief dab kelenjar parietal. Pepsinogen diubah
menjadi pepsin oleh HCI. Pepsinogen I ditemukan dalam badan lambung
tempat sebagian besar asam disekresikan. Pepsinogen II ditemukan pada
badan dan antrum lambung. Pepsinogen tidakdapat menghidrolisis protein.
Pepsinogen harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi pepsin agar dapat
mencerna protein (Bintari et al., 2014).
Spatula
Bahan :
1. Sampel air ludah
2. Larutan amilum
3. Larutan lugol
4. Aquades
5. Indikator universal
6. Reagen fehling
7. Ragi roti
8. Pasir kering 5g
9. Toluena
10. Larutan natrium karbonat
11. Larutan buffer asetat
12. Larutan HCl carr price
D. DATA PENGAMATAN
I. Uji Ptialin
No. Perlakuan Hasil
1. Tabung I Warna awal bening, ditambah
Air ludah + aquades (6 larutan amilum tidak terjadi
mL) ditambahkan ± 2 perubahan, ditambah lugol terjadi
mL larutan amilum, perubahan warna menjadi ungu.
ditambah 2 tetes lugol
dikocok.
2. Tabung II Warna awal bening, ditambah
6 mL aquades larutan amilum tidak terjad I
ditambahkan ± 2 mL perubahan, ditambah lugol terjadi
larutan amilum, perubahan warna menjadi biru
ditambahkan 2 tetes kehitaman.
lugol dikocok.
Pustaka Utama
Rochmah, S. N., Sri Widayati, Mazrikhatul Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA
Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p.
282.