Pada pola pertumbuhan, ada fase log. Apa artinya?(bisa dipahami pd tugas👆). Fase ini
tentunya ada karena metabolisme mikroba. Jelaskan jalur metabolit utama scr
"singkat" (Liu, Ch.11) & kaitkan dg jalur metabolit pd produksi H2
Pada pola pertumbuhan terdapat 4 fase, fase tersebut meliputi fase lag/fase
adaptasi yang dilakukan oleh mikroba terhadap lingkungan disekitarnya (dipengaruhi oleh
medium dan lingkungan pertumbuhan, jumlah inokulum/jumlah awal sel), fase
log/pertumbuhan eksponensial, dimana mikroba dapat membelah dengan cepat dan konstan
mengikuti kurva logaritmik (dipengaruhi oleh nutrisi pd media, suhu inkubasi, pH, dan
aerasi) , fase stasioner jumlah populasi sel sama dengan jumlah sel yang mati. dan fase
kematian (Hamdiyah, 2012). Adanya 4 fase tersebut tentunya karena peran metabolisme
mikroba.
Metabolisme mikroba merupakan semua reaksi biokimia yang terjadi dalam sel
mikroba yang berperan penting dalam regenerasi energy dan metabolit. Terdapat juga
klasifikasi metabolism yang meliputi :
1. Katabolisme adalah proses intraseluler untuk mendegradasi suatu senyawa
menjadi produk yang lebih kecil dan sederhana (misalnya glukosa menjadi CO2
dan H2O) dalam hal ini proses katabolisme dapat menghasilkan energi untuk sel.
2. Anabolisme adalah sebuah proses yang terlibat dalam sintesis senyawa yang lebih
kompleks (misal glukosa menjadi glikogen) dan membutuhkan energi.
(Liu, 2020)
Dalam katabolisme terdapat proses respirasi. Respirasi merupakan proses disimilasi, yaitu
proses penguraian zat yang membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam suatu senyawa
organik. Dalam proses ini, terjadi pembongkaran suatu zat makanan sehingga menghasilkan
energi yang diperlukan oleh organisme tersebut. Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen
bebas dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Respirasi aerob, yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen bebas. Pada proses ini,
oksigen merupakan senyawa penerima hidrogen akhir.
2. Respirasi anaerob, yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas. Pada
proses ini, senyawa seperti asam piruvat dan asetaldehid berfungsi sebagai penerima
hidrogen terakhir.
Respirasi anaerob dapat juga disebut Fermentasi karena sama-sama tidak
membutuhkan oksigen. Dalam fermentasi terdapat fermentasi perlakuan gelap dan
terang.
(Suberata, 2014)
Berikut hasil dari metabolisme didalam sel yang dilakukan melalui beberapa jalur dan
berdasar kebutuhan oksigen, yang terdapat pada manusia maupun tumbuhan pada klasifikasi
katabolisme :
(Liu, 2020)
Sedangkan dalam anabolisme terdapat proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses
sintesis karbohidrat dari bahan-bahan anorganik (CO2 dan H2O) pada tumbuhan berpigmen
dengan bantuan energi cahaya matahari. Fotosintesis terdiri atas 2 fase, yaitu :
1. Fase I merupakan reaksi fotokimia, reaksi fotolisis, reaksi Hill, reaksi fotofosforilasi,
reaksi terang dan berlangsung pada grana dan menghasilkan ATP dan NADPH2
2. Fase II yang merupakan reaksi termokimia, reaksi fiksasi/reduksi CO2, reaksi gelap
dan berlangsung pada stroma dan menghasilkan karbohidrat.
Molekul air tidak dipecah dalam fotosintesis primitif dan setelah evolusi molekul air
dipecahkan melalui 2 fotosistem sehingga O2 dilepaskan ke atmosfir. Fotosintesis
berkembang menjadi lebih kompleks secara biokimia sampai terjadinya pemisahan antara
respirasi dan fotosintesis beserta regulasinya. (Nio, 2012)
Apakah VFA sebagai produk samping (produk utama = H2) atau sebaliknya
VFA merupakan produk utama. VFA merupakan salah satu indikator dari pengolahan
anaerob. Konsentrasi VFA > 2000 mg/l menurunkan kinerja pada saat proses hidrolisis dan
peruaraian anaerobic dan menyebabkan kematian pada mikroorganisme sehingga produksi
biogas berkurang (Silalahi dkk, 2018). H2 merupakan produk samping dari pembentukan
heksosa menjadi asetat dan heksosa menjadi butirat, dimana asam asetat dan asam butirat
merupakan VFA.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarnigtyas, E. S., & Shovitri, Maya. (2008). Pengaruh Cahaya Terhadap Produksi Gas
Hidrogen dari Isolat Bakteri Aerob dan Anaerob. Jurnal Institut Teknologi Surabaya, 1-8.
Hamdiyati, Y. (2011). Pertumbuhan dan Pengendalian Mikroorganisme II. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Hidayat, I., Mahyudin, A. R., & Srikandi, S. (2019). PENINGKATAN KAPASITAS
PRODUKSI GAS HIDROGEN (H2) DENGAN SUBSTRAT LIMBAH BIODIESEL
OLEH MUTAN GANDA Enterobacter aerogenes AD-H43 DI BATCH STIRRED
TANK REACTOR (BSTR). Jurnal Sains Natural, 6(1), 21-32.
RAKHMANA, R. (2017). Produksi Biohidrogen dari Air Limbah. JURNAL ILMIAH
MAKSITEK, 2(2).
Silalahi, F. T., & Husin, A. (2018). PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU
MENGGUNAKAN BIOREAKTOR ANAEROB SATU TAHAP DAN DUA
TAHAP SECARA BATCH. Jurnal Teknik Kimia USU, 7(1), 34-40.
Soetopo, R. S., Purwati, S., Hardiani, H., Aini, M. N., & Wardhana, K. A. (2014). Aplikasi
Proses Digestasi Anaerobik Lumpur Biologi Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri
Kertas. Jurnal Selulosa, 4(02).
Song, A. N. (2012). Evolusi fotosintesis pada tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains, 12(1), 28-34.
Suberata, I. W., Si, S., & Si, M. METABOLISME MIKROBA.