Organisme tidak hanya menempati habitat yang beragam tetapi memiliki ukuran dan
bentuk yang beragam seperti :
- sel berbentuk bulat/elips yaitu coccus (plural, cocci)
- sel berbentuk silinder yaitu bacillus (plural, bacilli)
- sel berbentuk spiral yaitu spirillum (plural, spirilla).
Dengan demikian, organisme dapat ditemukan di lingkungan yang paling ekstrim dan
telah mengembangkan berbagai bentuk, ukuran, dan kemampuan metabolisme yang
menakjubkan.
2.1.2 Naming Cells
Ilmu yang mengatur, mengorganisir, serta menamai kehidupan oraganisme yang ada di dunia
disebut sbg taxonomy.
Klasifikasi organisme yang digunakan pada taxonomy umumnya menggunakan bahasa latin,
yang terdiri dari genus dan speciesnya.
Genus adalah kelompok yang terkait spesies, sedangkan spesies termasuk organisme yang
secara substansial sama.
Contoh Escherichia Coli atau E. Coli, dimana Escherichia berperan sbg genus dan Coli sbg
species.
Dalam kharateristiknya pun E. Coli juga memiliki perbedaan dalam penggunaan dalam
laborotorium, misalnya E. Coli B/r dan E. Coli K12.
Setelah mengetahui pengaturan nama di taxonomy maka hal selanjutnya adalah penentuan
Kingdomnya. Ada dua kingdom utama dalam organisme yaitu eukariotik dan prokariotik.
Pada zaman sekarang dengan teknologi yang maju ditemukan percabangan dari kingdom
organisme yang lebih rumit yaitu eucariotes, eubacteria, dan archaebcteria. Ketiganya ini
dapat dibilang sebagai leluhur dari organisme yang akhirnya setelah berpuluh-puluh tahun
mereka berevolusi membentuk mahkul hidup.
2.1.3 Virus
Virus memiliki ukuran 30-200 nm.Virus juga mengandung DNA(DNA Virus) dan RNA(RNA Virus)
sebagai materi genetiknya.DNA terdiri dari deoxyribonucleic acid sedangkan RNA terdiri dari
ribonucleid acid. Asam nukleat pada virus dilindungi oleh protein yang disebut kapsid.
Semua jenis sel rentan terhadap infeksi virus. Bakteri yang terinfeksi disebut
bacteriophage.Bakcteriophage menempel pada dinding sel inang kemudian menginfeksi dengan
ekornya setelah menginfeksi maka bacteriophage akan menginjeksikan asam nukleat virus ke sel
inang.
Asam nukleat bacteriophage berkembang biak di dalam sel inang untuk menghasilkan lebih banyak
fag.Pada tahap reproduksi virus tertentu,sel inang membelah atau memecah dan partikel fag yang
dilepaskan dapat menginfeksi sel inang baru. Model reproduksi virus ini disebut siklus litik.
DNA fag dapat dimasukkan ke dalam DNA inang dan inang dapat terus berlipat ganda disebut siklus
lisogenik.
Repilkasi bacteriophage yang ganas. Fag yang ganas mengalami siklus litik untuk menghasilkan fag baru
di dalam sel bakteri.Lisis sel melepaskan partikel fag baru yang dapat menginfeksi lebih banyak bakteri.
Peran Virus dalam Teknologi Bioproses
Serangan dari fag pada bakteri E. coli untuk membuat produk protein rekombinan dapat
bersifat merusak karena menyebabkan kehilangan keseluruhan biakan di dalam media per
ribuan liter.
Fag juga dapat digunakan sebagai agen untuk memindahkan material genetic ke dalam
bakteri E. coli
Virus hewan yang dikombinasi dapat digunakan sebagai vector dalam rekayasa sel hewan
untuk menghasilkan protein dari teknologi DNA rekombinan.
Virus yang telah dinonaktifkan dapat digunakan sebagai vaksin.Dimana virus hanya
tersusun dari kapsid sedangkan asam nukleatnya telah dihilangkan sehingga virus ini tidak
bereplikasi dan dapat digunakan sebagai vaksin.
2.1.4 Procaryotes
Ukuran procaryotes sangat beragam (0,5-3 micrometers)
Setiap spesies mempunyai bentuk yang berbeda-beda
contoh : - spherical/coccus (Staphylococci)
- Cylindrical/baccilus (E. coli)
- spiral/spirillum (Rhodospirillum)
Sel prokariotik tumbuh dengan cara penggandaan setiap setengah jam sampai beberapa
jam
Eubacteria
Eubacteria dapat dibagi menjadi :
1. Gram-negative cell (E. Coli)
- membran terluar : terdapat Peptidoglycan yang
merupakan polisakarida kompleks dengan asam amino
- membran kedua merupakan cycloplasmic membrane
yang mengandung 50% protein, 30% lipid, 20%
karbohidrat
Diantara membran terluar dan membran kedua terdapat
pembatas yaitu periplasmic space
2. Gram-positive cell (Bacillus subtilis)
Pada sel gram positif tidak terdapat membran luar namun memiliki dinding sel rigid yang sangat
tebal yang mempunyai banyak layer peptydoglycan.
Pada sel gram positif juga mengandung teichoic acid yang berikatan kovalen dengan
peptidoglikan.
Karena sel gram positif hanya mempunyai cytoplasmic membran maka cocok untuk excretion of
protein
Contoh: Actinomyces,Thermomonospora, dan Streptomyces
3. Beberapa bakteri bukan gram positif ataupun negatif.Sebagai contoh yaitu Mycoplasma
Perbedaan lain dalam eubacteria dapat dibuat berdasarkan nutrisi seluler dan metabolisme energi.
Salah satu contohnya yaitu fotosintesis
cyanobacteria (blue-green algae)memiliki klorofil dan memperbaiki CO2 menjadi gula
Anoxygenic photosynthe tic bacteria (the purple and green bacteria) memiliki pigmen
pengumpulan cahaya disebut juga bakterioklorofil.
Ketika diwarnai dengan benar, daerah yang ditempati oleh DNA sel procaryotic dapat dengan
mudah terlihat. Procaryotes memiliki struktur lain bila dilihat di bawah mikroskop seperti
ribosomes, granul penyimpanan, spora, dan volutins.
1. Ribosom adalah situs sintesis protein
o Jumlah: sel bakteri mengandung kira-kira 10.000 ribosom persel
o ukuran: 10-20 Nm
o terdiri dari 63% RNA dan 37% protein
2. Granul penyimpanan dapat digunakan sebagai sumber kunci metabolit dan sering
mengandung polisakarida, lipid, dan butiran belerang.
o ukuran: 0,5-1 mm
3. spora bakteri yang dihasilkan sebagai resistensi terhadap kondisi yang merugikan seperti suhu
tinggi, radiasi, dan bahan kimia beracun.
o ukuran: 1mm
o jumlah: 1 persel
4. Volutin adalah struktur intraseluler granular yang terbuat dari polymetaphosphates anorganik yang
ada dalam beberapa spesies. Beberapa bakteri fotosintesis, seperti Rhodospirillum memiliki
kromatofora yang besar tubuh inklusi (50 untuk 100 nm) digunakan dalam fotosintesis untuk
penyerapan cahaya.
Archaebacteria
Archaebacteria hampir identik dengan eubacteria. Namun, sel-sel ini sangat berbeda pada
tingkat molekuler. Berikut ini beberapa contoh perbedaan antara archaebacteria dan eubacteria
adalah sebagai berikut:
1. Archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan.
2. Urutan nukleotida dalam RNA ribosomal serupa dalam archaebacteria tetapi jelas berbeda
dari eubacteria.
3. Komposisi lipid dari membran sitoplasma sangat berbeda untuk kedua kelompok.
Archaebacteria biasanya hidup di lingkungan yang ekstrim dan memiliki metabolisme yang tidak biasa.
Beberapa contoh bakteri golongan archaebacteria :
Metanogen, yang merupakan bakteri penghasil metana.
Termoasidofil, dapat tumbuh pada suhu tinggi dan nilai pH rendah.
Halobacteria, yang hanya dapat hidup dalam larutan garam yang sangat kuat.
Organisme ini adalah sumber penting untuk protein aktif katalitik
(enzim) dengan sifat baru
2.1.5. EUKARIOTIK
Eukariotik berukuran 5 – 10 kali lebih besar daripada diameter prokariotik. Eukariotik
mempunyai nukleus dan sejumlah organel seluler di dalam sitoplasma. Satu perbedaan utama
adalah adanya sterol di membran sitoplasma eukariotik.
Sterol memperkuat struktur dan membuat membran kurang fleksibel. Sel dinding sel
eukariotik menunjukkan variasi yang cukup besar.
Berikut adalah perbedaan prokariotik dan eukariotik:
Dinding sel tanaman terdiri dari serat selulosa yang memberikan kekuatan pada
dinding sel, sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel tetapi hanya memiliki
sitoplasma. Karena alasan ini, sel-sel hewan sangat sensitif terhadap geser dan
rapuh.
Nukleus
Inti sel eukariotik mengandung kromosom yang dikelilingi oleh membran. Nukleolus sendiri
adalah area dalam nukleus yang memiliki noda berbeda dan merupakan tempat sintesis
ribosom. Namun, banyak kromosom mengandung sejumlah kecil RNA dan protein dasar yang
disebut dengan histones yang melekat pada DNA.
Pembelahan Sel
Pembelahan sel (aseksual) pada eukariotik melibatkan beberapa langkah utama, seperti
DNA sintesis, pembelahan nuklir, pembelahan sel, dan pemisahan sel.
Reproduksi seksual dalam eukariotik, sel melibatkan konjugasi dua sel yang disebut
gamet (sel telur dan sperma). Sel tunggal yang terbentuk dari konjugasi gamet disebut zigot.
Zigot memiliki dua kali lebih banyak kromosom seperti halnya gamet. Gamet adalah sel
haploid, sedangkan zigot diploid. Bagi manusia, sel haploid mengandung 23 kromosom, dan
sel diploid memilikinya 46.
Skema Pembelahan Aseksual
• Membran eksternal terbuat dari bilayer fosfolipid dengan protein yang tertanam dalam
matriks lipid. Mitokondria mengandung sistem yang kompleks dari membran batin
yang disebut cristae.
• Retikulum endoplasmic adalah sistem membran yang kompleks dan berbelit-belit yang
mengarah dari membran sel ke dalam sel.
1. Ragi adalah satu sel kecil dengan ukuran 5 sampai 10-mm. Sel ragi biasanya bulat, silindris,
atau oval. Ragi dapat mereproduksi dengan cara aseksual atau seksual.
Ragi yang paling banyak digunakan, Saccharomyces Cerevisiae, digunakan dalam
pembentukan alkohol di bawah kondisi anaerobik (misalnya, dalam anggur, bir dan wiski
membuat) dan juga untuk produksi ragi Baker di bawah kondisi aerobik.
2. Cetakan adalah jamur berseradan memiliki struktur Mycelial.
Beberapa cetakan mereproduksi dengan cara seksual dan membentuk spora seksual. Spora
ini memberikan perlawanan terhadap panas, pembekuan, pengeringan, dan beberapa agen
kimia. Baik seksual dan aseksual spora dari cetakan dapat berkecambah dan membentuk
hyphae baru.
STRUKTUR DAN REPRODUKSI
ASEKSUAL PADA JAMUR CETAKAN