A. Latar Belakang
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang
meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan
kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal
(Effendy, 2007).
Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana
individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah
terjadinya penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih
hemat biaya, tenaga dan waktu dalam mewujudkan kesejahteraandan kesehatan.
Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata,
telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya
pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri
tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,2012).
Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap individu dalam
mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan dan akan
menciptakan kesejahteraan serta kesehatan yang optimal, dengan melakukan
keperawatan kesehatan diri. Karena dari pengalaman dan penelitian terhadap
praktek yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada praktek
yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2012).
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapat pendidikan kesehatan diharapkan murid-murid SD
Negeri 93 Pekanbaru Kecamatan Rumbai memahami dan mengetahui tentang
cuci tangan yang baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah mempraktekkan saat penyuluhan kesehatan diharapkan anak di
SD Negeri 93 Pekanbaru Kecamatan Rumbai mampu :
a. Memahami pengertian cuci tangan
b. Mengetahui macam-macam mencuci tangan
c. Mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Judul Kegiatan
Melakukan penyuluhan tentang kesehatan pada murid kelas 4 dan 5 di Sekolah
Dasar (SD) Negeri 93 Jl. Sriindra, No.17 Rumbai Bukit Pekanbaru.
2. Peserta
a) Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 93 Jl. Sriindra, No.17 Rumbai Bukit
Pekanbaru.
b) Murid kelas 4, dan 5
c) Dosen pembimbing Akedemik STIKes Payung Negeri Pekanbaru
d) Mahasiswa keperawatan komunitas dan keluarga STIKes Payung Negeri
yang berjumlah 17 orang.
3. Metode
Ceramah, demonstrasi dan tanya jawab
4. Media dan Alat
Sound system, laptop, infokus, sabun, dan lap tangan
5. Waktu dan Tempat
Kegiatan akan dilaksanakan pada :
3
L Co
F
F F
Keterangan :
: Leader
L
Co : Co Leader
F
: Fasilitator
O
: Observer
D. Susunan acara
5 menit
7. Penutup 3 menit
2 menit
E. Uraian Tugas
F. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
sebelum kegiatan
b. Evaluasi Proses
ditentukan.
ditentukan
c. Evaluasi Hasil
keadaan diam dan digunakan untuk mencuci tangan yang kotor bisa menjadi
tempat sup kumankarena berkumpulnya kotoran yang mungkin mengandung
kuman penyakit di satu tempat dan menempel lagi saat tangan diangkat dari
wadah mencuci tangan tersebut.
saja dalam mencuci tangan tidak efektif untuk membersihkan kulit karena air
terbukti tidak dapat melepaskan lemak, minyak, dan protein dimana zat-zat ini
merupakan bagian dari kotoran organik. Karena itu para staf medis, khususnya
dokter bedah, sebelum melakukan operasi diharuskan mensterilkan tangannya
dengan menggunakan antiseptik kimia dalam sabunnya (sabun khusus atau
sabun anti mikroba) atau deterjen. Untuk profesi-profesi ini pembersihan
mikro organisme tidak hanya diharapkan "hilang" namun mereka harus bisa
memastikan bahwa mikro organisme yang tidak bisa "bersih" dari tangan,
mati, dengan zat kimia antiseptik yang terkandung dalam sabun. Aksi
pembunuhan mikroba ini penting sebelum melakukan operasi dimana
mungkin terdapat organisme-organisme yang kebal terhadap antibiotik.
alkohol tidak efektif dalam membunuh bakteria yang lain seperti e-coli dan
salmonela. Karena alkohol tidak menghancurkan spora-spora namun
dengan mencuci tangan dengan sabun spora-spora tersebut terbasuh dari
tangan. Menurutnya metode terbaik adalah menentukan saat keadaan tidak
memungkinkan untuk mengakses air dan sabun, maka cairan pencuci
tangan jauh lebih baik daripada tidak menggunakan apapun.
Di Amerika Serikat cairan pencuci tangan dilarang oleh Departemen
Pemadam Kebakaran dari sekolah-sekolah karena kekhawatiran bahwa
cairan tersebut dapat merangsang api menjadi besar, namun Rumah Sakit
Tallahasee Memorial Hospital diperbolehkan untuk menaruh cairan
pencuci tangan dalam jumlah tertentu. Cairan pencuci tangan yang
disarankan adalah yang mengandung paling sedikit 60 persen alkohol dan
bahan pelembab.
Cairan pembunuh kuman yang berbahan dasar alkohol tidak efektif untuk
mematikan materi organik, dan virus-virus tertentu seperti norovirus,
spora-spora bakteria tertentu, dan protozoa tertentu. Untuk membersihkan
mikro organisme - mikro organisme tersebut tetap disarankan
menggunakan sabun dan air.
bakteri, ataupun minyak almond untuk menjaga kulit tangan agar tidak terasa
kering. Namun menurut dr. Handrawan tisu basah tidak baik untuk mencuci
tangan karena hanya mengembalikan kuman bolak-balik di tangan.
Dalam beberapa kasus khusus, sebuah perusahaan di AS mengeluarkan
tisu basah yang berlabel Rediwipes yang menyatakan dapat membunuh 99.9
persen bakteri yang terdapat dirumah termasuk bakteri Salmonella dan E. coli.
Tisu ini dianjurkan untuk digunakan dalam membersihkan tangan dan
peralatan dapur lainnya sebelum masak agar mencegah kontaminasi bakteri
silang antara tangan, bahan masakan, dan peralatan dapur sehingga tidak
menyebar. (Subea, 2010)
Cara mencuci tangan yang bersih harus menggunakan sabun dan di bawah
air yang mengalir. Berikut langkah-langkah teknik mencuci tangan yang benar :
1. PERSIAPAN ALAT & BAHAN
Sabun anti mikroba
Kertas Tisue
Handuk steril
Tempat handuk kotor
12
2. PROSEDUR KERJA
a) Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang ditarik ke atas
b) Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka
c) Berdiri di depan westafel jaga agar tangan dan seragam tidak menyentuh
westafel
d) Seragam yang digunakan harus tetap kering
e) Tuangkan sabun 2 - 5 cc kedalam tangan, sabun tangan lengan hingga 5
cm di atas siku
f) Bersihkan kuku bila kotor dengan kikir dan letakan pada tempat atau
bengkok
g) Basahi sikat / spon dan beri sabun kembali
h) Jumlah gerakan 20 gerakan untuk tangan, 30 gerakan untuk kuku, sikat di
pegang tegak lurus terhadap kuku
i) Sikat jari - jari termasuk sela jari, sikat telapak tangan, punggung tangan
j) Basahi sikat dan beri sabun kembali
k) Bagi tangan menjadi 3 bagian, 1/3 pergelangan tangan bawah dengan arah
memutar, lanjutkan 1/3 bagian tengah dan 1/3 bagian atas. tangan dalam
posisi fleksi dengan jari - jari menghadap ke atas selama prosedur
l) Ulangi langkah ini pada yang satunya lagi (tangan kiri)
m) Dengan tangan posisi fleksi bilas dengan seksama ujung jari ke siku
tangan kiri dan ulangi pada tangan kanan
n) Matikan kran dengan siku
o) Ambil handuk steril yang ada di atas kemasan pastikan tidak ada apapun
atau benda dekat dari jangkauan anda
p) Buka handuk steril secara maksimal pagang satu bagian putar dari jari ke
siku
q) Dengan hati - hati pindahkan handuk ke lengan satunya
r) Buang handuk pada tempat yang disediakan
s) Bila akan menggunakan sarung tangan steril dapat dikeringkan hanya
dengan kertas tisu. (Depkes, 2017)
13
Dari hasil studi oleh Anggrainy (2010) tentang manfaat mencuci tangan
dengan sabun sesudah buang air besar, sebelum makan dan menyiapkan makanan
membuktikan bahwa perilaku tersebut merupakan cara yang efektif untuk
menurunkan insidens penyakit.
A. Waktu
Hari/tanggal : Kamis, 26 April 2017
Jam : 09.30 s/d 10.30
Ruang : Kelas 4a dan 4b
b. Evaluasi proses
Peserta yang hadir 46 murid (hampir seluruh peserta di kelas 4a
dan 4b hadir). Pelaksanaan penyuluhan berjalan sebagaimana yang
diharapkan dimana peserta antusias menjawab pertanyaan yang diajukan
pemateri walaupun masih dibantu oleh mahasiswa untuk menjawab
pertanyaan yang mereka lontarkan.
c. Evaluasi hasil
Lebih dari 90% dari peserta yang hadir mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan tentang materi yang disampaikan dan
jawaban dibantu oleh pelaksana untuk menjawab pertanyaan tersebut
jika ada yang kurang. Hal ini membuktikan bahwa peserta
memperhatikan materi yang disampaikan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Anggrainy, R. (2010). Cuci Tangan Pakai Sabun Untuk Menurunkan Angka Diare
di Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Program Mendukung
Perilaku Hidup Bersih. http://www.perilakuhidupbersih(PHBS).com.
Diakses 15 April 2017
Depkes RI. (2017). Cuci Tangan Pakai Sabun Dapat Mencegah Berbagai
Penyakit. From http://www.depkes.go.id. Diakses 15 April 2017
Depkes RI. (2007). Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Berbagai
Tatanan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah. Jakarta:
Pusat Promosi Kesehatan.
Subea D. (2010). Raih Hidup Sehat Dengan Cuci Tangan Pakai Sabun - Hari
Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS). From
http://www.depkes.go.id. Diakses 15 April 2017