Paper Embriogenesis Fiks
Paper Embriogenesis Fiks
EMBRIOLOGI TUMBUHAN
EMBRIOGENESIS
Disusun oleh:
Dari pengertianya embriogenesis adalah perkembangan dari zigot atau sel atau jaringan dari
tumbuhan untuk menjadi individu baru atau menjadi tumbuhan yang lengkap.
1. Zygotik (atas)
Perkembangan embrio dari zigot ( peleburan antara gamet jantan dam gamet betina)
2. Somatik (bawah)
Soma merupakan sel tubuh, jadi somatik merupakan perkembangan embrio dari
bagian sel tubuh, jadi tidak terjadi fertilisasi atau peleburan sel gamet betina dan
jantan.
Perbedaan antara zygotik dan somatik :
1. Untuk zygotik, terjadi fertilisasi antara sel sperma dan ovum tetapi untuk somatik
tidak terjadi fertilisasi
2. Untuk zygotik hasilnya (2n), somatik (n)
3. Untuk zygotik tidak terjadi pembesaran inti , untuk somatik terdapat embesaran
inti
4. Zygotik terjadi pembentukan akar radikula sejati, misalnya pada akar buah
mangga, karena akar tesebut merupakan akar sejati maka kuat. Unruk soamatik
misalnya pada Batang singkong, setelah dilakukan stek maka akan tumbuh akar
adventiv , hal tersebut termasuk embriogenesis somatik.
Dalam embrio terdapat 2 kutub :
1. Kutup terminal > dekat kalaza > tranversal
2. Kutup basal > dekat mikrofil > longitudinal
Pembelahan dilakukan mulai dari mitosis kemudian baru meiosis.
Pada awalnya zygotik pada dikotil dan monokotil sama sama ,yaitu dengan
membentuk tetrad sampai terbentuk kotiledon. Perbedaannya hanya terletak pada
kotiledun. Bila dikotil maka kotiledon akan membelah menjadi dua (jelas) akan
tetapi pada monokotil kotiledon hanya satu saja. Sel basal pd monokotil tidak
mengalami pembelahan. Tetapi pada dikotil mengalami pembelahan. Sel basal
juga disebut sebagai suspensor
Embriogenesis monokotil
Gambar Atas(merupakan sel apikal)
Gambar Bawah (merupakan sel basal) jadi dia akan berbentuk seperti pada
gambar tersebut sampai terbentk kotiledon
Sel apikal membelah sampai sama dengan dikotil sampai tahap globular ,
sel permukaan akan membentuk protoderm yang dimana pembentukan
akan menjadi epidermis .
Bagian tengah merupakan hipokoti, meristem dasar dan sistem
prokambium
Tahap jantung merupakan bagian atas mendatar jadi seperti jantung
Tahap hati dimana bagian atas melekuk seperti hati
Kotiledon yang berkembang hanya salah satu saja ( yang dominan hanya
satu)
Tahap torpedo, kedua sisi embrio tahap jantung akan membelah lebih
cepat dibandingkan bagian tengah
2. TIPE-TIPE EMBRIO
Embrio atau lembaga mempunyai tiga bagian, yaitu radikula (akar lembaga),
kotiledon (daun lembaga), dan kaulikalus (batang lembaga). Di dalam biji ada
beberapa bagian-bagian, yaitu plumula, epikotil, hipokotil, radikula dan kotiledon.
Hipokoti adalah bagian bawah yang nantinya akan menjadi sel basal , sedangkan
epikotil adalah bagian atas yaitu sel apikal.
1. Calon akar (radikula) akan tumbuh dan berkembang menjadi akar primer. Pada
tumbuhan dikotil, radikula akan menjadi akar tunggang, sedangkan pada
monokotil, setelah tahapan bibit selesai akar primer tidak berkembang lagi dan
tanaman ditopang oleh akar-akar sekunder.
2. Daun embrio (kotiledon) adalah daun pertama suatu tumbuhan. Daun embrio
dapat memiliki beberapa fungsi, yaitu: Sebagai tempat penimbunan cadangan
makanan bagi kecambah yang muncul dari embrio Sebagai alat penghisap
makanan untuk embrio dari jaringan peyimpanan makanan cadangan, (skutelum
pada jagung) Sebagai alat untuk melakukan fotosintesis Jumlah daun embrio
(kotiledon) benih ini menjadi salah satu pembeda dalam penggolongan tumbuhan
berbiji (spermatohyta) menjadi: dikotil, monokotil dan polikotil.
3. Batang embrio (cauliculus) terletak antara batas pangkal calon akar sampai titik
tumbuh embrio, yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a) Epikotil (bagian sebelah atas daun embrio), dan
b) Hipokotil (bagian disebelah bawah daun embrio). Batang embrio beserta calon
daun adalah bagian embrio yang dinamai pucuk embrio atau plumula.
Pengelompokan tipe-tipe embrio yang saya bahas yaitu berdasarkan tiga hal, yaitu
:
Sel telur yang telah dibuahi disebut zigot, dan ini merupakan sel tunggal yang
bersifat diploid. Pembelahan zigot yang pertama kali pada kebanyakan
Angiospermae dengan dinding melintang, sehingga menghasilkan proembrio 2
sel. Dari proembrio 2 Sel ini berkembang menjadi :
a. sel bagian atas disebut sel terminal (sel apikal), merupakan sel yang jauh dari
mikropil.
b. sel bagian bawah disebut sel basal, adalah sel yang letaknya dekat dengan
mikropil.
Jadi embrio (sel telur yang telah dibuahi) memnelah menjadi dua bagian yaitu
bagian apikal dan bagian basal. Menurut Maheswari (1950) yang termuat dalam
jurnal Andreas P. Mordhorst dengan judul Critical Reviews in Plant Sciences
(2010) embrio dapat di kelompokan menjadi beberapa tipe berdasarkan peran atau
tidak berperanya sel basal maupun sel apikal dari embrio.
1. Tipe onagrad
2. Tipe asterad
3. Solanad
4. Chenopodial
5. Caryophylad
6. Piperad
Jadi dalam buku tersebut dijelaskan bahwa tipe embrio tidak hanya lima tipe
(menurut maheswari) akan tetapi menjadi 6 tipe yaitu terdapat tipe piperrad yaitu
tipe embrio dengan pembelahan secara miring atau sedikit miring.
3. PEMBENTUKAN ENDOSERM
Polinasi pada gymnospermae langsung jatuh ke nusellus, tetapi pada angiospermae jatuk ke
kepala putik , stilus, ke embriosac
1. Melalui kalaza
2. Mikrifil
3. Integumen/ funikulus
Inti buluh , inti sel sperma satu masuk melalu mikrovil membuahi ovum, inti sperma
kedua akan masuk memuahi inti kutub yang akan membentuk emdosperm. Fungsi
memmeri nutrisi, sehingga endosperm harus berkembang lebih dahulu dibandingkan
embrio. (sukamto, A. 2010) menjelaskan bahwa dalam pembenukan endosperm
merupakan hasil dari penyatuan dua inti polar gamet betina dengan satu inti gamet jantan,
yang berbeda dengan embrio dalam jumlah kromosomnya. Endosperm mengandung
lemak, amilum, protein dan butir- butir aleuron. Butir aleuron pada tumbuhan jenis
graminaceae akan menhalami deferensiasi menjadi aleuron. Fungsi endosperma adalah
memelihara embrio selama pertumbuhan pada fase heterofit dan memberikan sumber
energi selama perkecambahan dan pertumbuhan embrio
Ada 3 tipe perkembangan
1. Nuklear endosperm : inti endosperm akan membelah tanpa pembentuka sekat
(dinding) , sehingga inti bebas tanpa sekat dan terus berkembang. Contohnya pada
kelapa susu
Endospermanjeruk siam bertipe inti bebas (nuclear endosperm), dimana endosperma
primer hasil fertilisasi ganda melakukan pembelahan inti tetapi tidak langsung
membentuk dinding sel. Selulerisasi sel endosperma berlangsung bertahap sehingga
perkembangan sel-sel endosperma tidak seragam. Keberagaman ini juga terjadi karena
endosperma berfungsi sebagai nourishing cell dan pelindung kehidupan embrio.
Pada jeruk Siam Simadu, setelah fertilisasi ganda, sel-sel haploid antipodal tidak
terdegradasi dan perkembangan embrio nuselar yang tidak bersamaan dengan embrio
zigotik dapat mengkontaminasi jaringan triploid endosperma (kosmiatin, 2013)
2. Seluler endosperm : inti endosperm akan membelah diikuti oleh pembentukan sekat.
Pembentukan sekat secara sentrifugal sehingga tidak ada inti bebas. Contohnya pada
kelapa kopyor. Endosperm lebih tebal endospermnya
3. Halobial : inti endosperm primer akan membelah menjadi dua sel yang tidak sama
besar . yang dekat kalaza yang kecil. Sedangkan yang dekat mikrofil besar, didekt
kalaza tidak membelah paling hanya 1-2 sel, akan tetapi yang di dekat mikrofil akan
membelah terus. Kalau yang dekat kalaza akn membentuk sekat dan yang dekat
mirofil akan terbentuk inti bebas. Jadi holobial merupakan perpaduan antara nuklear
dan selular endosperm. Contohnya : jagung , padi dll
4. POLYEMBRIO
Poliembrioni merupakan biji yang memiliki lebih dari satu embrio. Dalam hal ini
ketika suatu biji dikecambahkan maka akan terdapat lebih dari satu tanaman yang akan
tumbuh dari satu biji tanaman tersebut.. Poliembrioni terjadi pada bakal biji yang telah
mengalami pembuahan kemudian timbul beberapa embrio. Salah satu embrio berasal dari
perkawinan sel telur dan inti sperma, sedangkan yang lainnya terbentuk di luar kandung
embrio, misalnya pada nuselus, atau integumen
Poliembrionik adalah adanya lebih dari satu embrio dalam satu biji, tapi embrio
ini tidak selalu menjadi dewasa atau matang., tetap tidak berkembang atau berdegenerasi.
Poliembrionik terbentuk karena :
1. Pembelahan pada saat proembrio
A. Zigot membelah tidak teratur membentuk kelompok sel yang tumbuh simultan
dan dan membentuk beberapa embrio
B. Proembrio membentuk tunas kecil yang dapat berfungsi sebagai embrio
C. Embrio yang membentuk filamen menjadi bercabang dan masing-masing
tumbuh menjadi embrio
2. Berasal dari sel selain sel telur ( sinergid)
3. Adanya lebih dari 1 kantung embrio dalam 1 ovulum
4. Berasal dari sel sporofit pada 1 ovulum (embrio adventitif)
Penyebab poliembrionik :
Haberland (1928) menjelaskan tentang teori Necrohormon. Pada Citrus spp.
poliembrionik terjadi karena :
1. Hibridisasi
2. Gen resesif
3. Umur pohon
4. Pembentukan buah
5. Makanan
6. Arah percabangan pada Mangifera spp disebabkan oleh adanya gen resesif.