Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada saat ini, banyak sekali sorotan mengenai kinerja Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang dianggap buruk oleh masyarakat sebagai penerima layanan. Hal ini di
karenakan kurangnya integritas dan sikap profesionalisme seorang ASN dalam
mengemban tugasnya. Maka berdsarkan Undang-undang no 5 tahun 2014 yang
mengatur tentang aparatur sipil negara, yang menyatakan bahwa dalam rangka
pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Sejak diberlakukannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010


tentang Disiplin PNS, tercatat PNS yang mendapatkan sanksi terbanyak adalah akibat
tidak masuk kerja. Dari 627 orang, yang dikenai sanksi, dalam kurun waktu 2010-
2012 sebanyak 511 orang diantaranya karena melakukan pelanggaran terhadap PP
53/2010. Paling banyak PNS yang tidak masuk kerja (TMK), yakni 265 orang. Ada
juga yang melakukan pemalsuan dokumen, penipuan, narkotika, melakukan pungutan
liar, perselingkuhan hingga menjadi calo CPNS. Hal diatas membenarkan anggapan
masyarakat bahwa kinerja PNS memang rendah. Sehingga, perlu adanya perombakan
besar- besaran dari segi pembenahan etika ASN itu sendiri, salah satunya yaitu
melalui Pendidikan dan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dengan penerapan
pola baru yang berfokuskan pada internalisasi atau aktualisasi nilai-nilai dasar
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Anti Korupsi).

1
Dengan kata lain aktualisasi adalah suatu bentuk kemampuan Peserta dalam
menerjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruktif,
menjadikan gagasan sebagai kegiatan (realita). Sejalan dengan hal tersebut, dalam
sistem pembelajaran Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS (Diklatsar CPNS), setiap
peserta pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi
pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi
dalam pembelajaran agenda Habituasi.Melalui agenda pembelajaran ini, peserta akan
dibekali dengan konsep dan tahap aktualisasi, penyusunan dan penyajian rancangan
aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja dan penyajian hasil aktualisasi di
tempat kerja dengan menyajikan berbagai bukti belajar yang relevan.

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang


penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana telah
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) “Setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan” dan pasal 34 ayat (3) “Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan umum yang layak”. Pembangunan kesehatan Indonesia telah diarahkan
guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Penyelenggaraan
pembangunan kesehatan meliputi upaya terpadu dan berkesinambungan sehingga
mencapai tujuan yang optimal.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan


berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, dan terpadu. Puskesmas
adalah penanggungjawab penyelenggara kesehatan untuk jenjang tingkat pertama.
Agar peran dan fungsi puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan yang berada di
ujung paling depan dapat lebih maksimal melayani masyarakat, maka setiap
puskesmas yang ada maupun yang didirikan harus mememenuhi standar, baik sebagai
puskesmas rawat jalan, maupun puskesmas rawat inap. Puskesmas dapat dikatakan

2
telah bermutu apabila dalam melayani masyarakat telah sesuai dengan standar
pelayanan yang telah ditentukan dan pelanggan merasa puas. Salah satu indikator
mutu pelayanan puskesmas adalah pencegahan infeksi, dan salah satu langkah awal
memutuskan mata rantai infeksi yakni dengan melakukan tindakan cuci tangan 6
langkah.

Dari hasil observasi didapatkan masih ada perawat ataupun tenaga kesehatan
yang belum melakukan tindakan cuci tangan sesuai standar yang ditetapkan dan
bahkan masih ada juga yang tidak mencuci tangan saat sebelum melakukan tindakan
ataupun setelah melakukan tindakan.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan sebagai :

1) Pengaktualisasian nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,


Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil Negara di
instansi tempat bekerja.
2) Menganalisis tugas dan fungsi ASN.
3) Melakukan analisis dampak apabila nilai-nilai dasar profesi PNS, peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI tidak diterapkan dalam tahapan kegiatan kerja.
4) Mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan tugas dan
fungsi ASN.
5) Mengidentifikasi dan Mengaktualisasikan peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI.

Manfaat yang diperoleh dari aktualisasi antara lain:

1) Menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS serta peran dan kedudukannya.


2) Meningkatkan mutu pelayanan masyarakat pada satuan kerja dan kenyamanan
masyarakat sebagai stakeholder.

3
3) Manfaat yang didapatkan oleh peserta diklat latsar adalah peserta dapat
memahami, menginternalisasi dan kemudian mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja.
4) Manfaat bagi unit kerja dan organisasi adalah mendapatkan kontribusi dari
peserta diklat latsar untuk mencapat tujuan, visi dan misi bersama. Stake holder
juga mendapatkan manfaat yaitu dapat merasakan inovasi-inovasi dari kegiatan
yang dilaksanakan oleh peserta diklat latsar.
1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada pembahasan kali ini adalah rancangan aktualisasi nilai
dasar profesi PNS Peningkatan Kepatuhan Perawat dalam Melakukan tindakan 6
Langkah Cuci di Puskesmas Bulawa dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Tahun
Anggaran 2019.

4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
2.1 Deskripsi Organisasi
2.1.1 Profil Organisasi
Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Penulis adalah seorang perawat di Puskesmas Bulawa. Puskesmas Bulawa


terletak di Jalan Trans Sulawesi Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Aset
masuk jalan sudah ada Rute Kendaraan Umum dan keadaan Jalan telah di aspal,
sebesar 78,41 km2 atau sebesar 3,95 % dari luas wilayah Kabupaten Bone Bolango. Terdiri
dari daerah dataran rendah seluas 17,47 km2, dataran tinggi seluas 29,57 km2 dan Pegunungan
seluas 31,37 km2. Dilihat dari morfologi permukaan bumi, yang terluas adalah daerah
pegunungan dan dataran tinggi. Wilayah Puskesmas Bulawa terdiri dari 9 Desa yaitu
Desa Mamungaa Timur, Desa Mamungaa, Desa Patoa, Desa Dunggilata, Desa
Mopuya, Desa Kaidundu, Desa Kaidundu Barat, Desa Pinomontiga, dan Desa Bukit
Hijau dengan ibu kota kecamatan terletak di Desa Kaidundu.

Sebelah Utara : Kecamatan Suwawa


Sebelah Selatan : Laut Tomini
Sebelah Timur : Kecamatan Bone Pantai
Sebelah Barat : Kecamatan Bone Raya
2.1.2 Visi, Misi dan Tata Nilai Organisasi
Visi:

“Terwujudnya BULAWA SEHAT 2024”

5
Misi:
a. Menyediakan sarana dan prasarana
b. Meiningkatkan SDM yang memadai berdasarkan komptensi yang ada
c. Menggerakan pembangunan Kecamatan yang berwawasan kesehatan
d. Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat
e. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu
f. Memelihara dan meingkatkan kesehatan keluarga, individu dan masyarakat
beserta lingkungannya

Tata Nilai Organisasi:


Nilai Organisasi pada Puskesmas Bulawa, antara lain adalah SEHAT :
1) Santun
2) Empati
3) Handal
4) Aman
5) Teladan
2.2 Deskripsi Isu/ Situasi Problematik
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan bertujuan untuk melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung yang
menerima pelayanan kesehatan serta masyarakat dalam ingkungannya dengan cara
memutus siklus penularan penyakit infeksi melalui kewaspadaan standard an
berdasarkan transmisi.
Pada tahun 2007, CDC dan HIPAC salah satu standar kewaspadaan yang
perlu diterapkan di semua fasilitas kesehatan yaitu kebersihan tangan.Kebersihan
tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan iar mengalir
apabila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh atau menggunakan alcohol tangan
tidak tampak kotor.Kuku petugas harus selalu bersih dan terpotong pendek, tanpa
kuku palsu.Cuci tangan dengan sabun biasa atau sabun anti mikroba dan dibilas

6
dengan air mengalir.Kebiasaan mencuci tangan menggunakan air saja tidak dapat
melindungi setiap individu dari bakteri dan virus yang terdapat ditangan.
Enam langkah cuci tangan yang benar menurut standar WHO dilakukan pada
saat 5 Momen atau yang sering disebut 5 (Five) Moment for Hand Hygiene.
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptic
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan disekitar pasien
Dengan prinsip 6 langkah cuci tangan antara lain :
1. Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptic
(handrub) atau dengan air mengalir dan sabun antiseptic (handwash).
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan saling mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
Berdasarkan pengamatan penulis Di Puskesmas Bulawa kepatuhan petugas
melakukan 6 Langkah cuci tangan masih sangat rendah. Mencuci tangan hanya
menggunakan air saja, tidak dilakukan dengan 6 prinsip cuci tangan, dan tidak
diterapkan dalam 5 momen, sudah menjadi kebiasaan dan menjadi isu yang diangkat
dalam makalah ini. Berdasarkan hasil observasi di Puskesmas Bongomeme, terdapat
beberapa isu yang diangkat antara lain :
1. Belum optimalnya pelaksanaan posyandu
2. Belum optimalnya pelaksnaan apel pagi
3. Kurangnya kepatuhan perawat dalam menggunakan APD saat melakukan
tindakan
4. Belum optimalnya penerapan prinsip triage di UGD

7
2.3 Analisis Isu

Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria dan kualitas isu. Dari isu di
atas, analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan). Alat analisis AKPK digunakan untuk
menentukan kriteria isu. Penilaian isu menggunakan alat analisis AKPK
menggunakan bobot penilaian sebagai berikut:

Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Tabel 1. Analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK


No ISU A K P K Jml Peringkat
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
1 Belum optimalnya 3 3 3 2 11 4
pelaksnaan apel
pagi

2 Kurangnya 5 4 4 4 17 1
kepatuhan perawat
dalam melakukan
tindakan cuci
tagan 6 langkah
3 Belum optimalnya 3 3 2 2 10 5
penerapan prinsip

8
triage di UGD

4 Kurangnya 4 4 4 4 16 2
kepatuhan perawat
dalam
menggunakan
APD saat
melakukan
tindakan
5 Belum optimalnya 3 3 3 3 12 3
pelaksanaan
posyandu

Dari isu di atas dipilih 3 isu dengan nilai tertinggi untuk dianalisis menggunakan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness dan Growth) untuk menentukan kualitas isu.
Rentang nilai yang diberikan sama dengan rentang nilai yang ada dalam analisis isu
menggunakan alat analisis AKPK.

9
No Penilaian Kriteria Jml Rank
Masalah U S G
1. Belum optimalnya 3 3 3 9 3
pelaksanaan posyandu

2. Kurangnya kepatuhan 5 5 4 14 1
perawat dalam melakukan
tindakan cuci tagan 6
langkah

3. Kurangnya kepatuhan 5 4 3 12 2
perawat dalam
menggunakan APD saat
melakukan tindakan

Tabel 2. Analisis Identifikasi Isu menggunakan Teknik USG

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG di atas dapat
dilihat bagaimana kualitas Isu yang ada. Isu yang mendapatkan ranking tertinggi
adalah isu final dan menjadi isu yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu:
“Kurangnya kepatuhan perawat dalam melakukan tindakan cuci tagan 6 langkah” .
2.4 Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih

Isu yang terpilih menjadi core issue dari dua alat analisis di atas adalah “Kurangnya
kepatuhan perawat dalam mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
”. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemecahan isu dengan “Peningkatan kepatuhan
perawat dalam mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan”melalui
kegiatan-kegiatan untuk menjawab isu tersebut antara lain:
1) Melakukan koordinasi dengan mentor terkait rencana yang akan dilakukan
2) Mencari dan membaca literatur tentang cuci tangan

10
3) Membuat poster 6 langkah cuci tangan sebagai alat bantu edukasi
4) Melakukan praktek 6 langkah cuci tangan yang baik dan benar di setiap apel
pagi
5) Membuat komitmen bersama untuk membudayakan 6 Langkah Cuci Tangan
1.5 Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
1. Akuntabilitas, nilai dasar akuntabilitas adalah tanggung jawab, jujur, kejelasan
target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten, dan
partisipasif.

2. Nasionalisme, nilai dasar nasionalisme tersebar di setiap sila pancasila. (1) sila
pertama: etos kerja, religius, toleransi, amanah, percaya diri, tanggung jawab, dan
transparan. (2) sila kedua: humanis, persamaan derajat, tidak diskriminatif, saling
menghormati, dan tenggang rasa. (3) sila ketiga: rela berkorban, gotong royong, cinta
tanah air, menjaga ketertiban, dan mengutamakan kepentingan publik. (4) sila
keempat: musyawarah mufakat, menghargai pendapat orang lain, kekeluargaan, dan
serakah, bersikap adil, dan kerja keras.

3. Etika publik, nilai dasar etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas
tinggi, cermat, disiplin, hornat, sopan, taat pada peraturan perundang-undangan, taat
perintah, dan menjaga rahasia.

4. Komitmen mutu, nilai dasar di dalamnya antara lain: efektifitas, efisiensi,


inovasi, dan berorientasi mutu.

5. Anti korupsi, nilai dasarnya adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

11
2.6 Matrix Rancangan
Matrix Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Puskesmas Bulawa


Identifikasi Isu :
5. Kurangnya kepatuhan perawat dalam melakukan tindakan cuci tagan 6 langkah
6. Belum optimalnya pelaksanaan posyandu
7. Belum optimalnya pelaksnaan apel pagi
8. Kurangnya kepatuhan perawat dalam menggunakan APD saat melakukan tindakan
9. Belum optimalnya penerapan prinsip triage di UGD
Isu yang diangkat : Kurangnya kepatuhan perawat dalam melakukan tindakan cuci tangan6 langkah
Gagasan pemecahan isu : Peningkatan kepatuhan perawat dalam melaukukan tindakan cuci tangan 6 langkah , melalui kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:

1. Melakukan koordinasi dengan mentor terkait rencana yang akan dilakukan


2. Mencari dan membaca literatur tentang cuci tangan
3. Membuat rancangan poster sebagai alat bantu edukasi
4. Mempraktekan 6 langkah cuci tangan di setiap apel pagi
5. Membuat komitmen bersama untuk membudayakan cuci tangan 6 langkah

12
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai KontribusiTerhadapVisi- PenguatanNilaiOr
Dasar MisiOrganisasi ganisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Membuat Saya akan Akuntabilitas Kegiatan ini mendukung Pelaksanaan
koordinasi dengan agenda melakukan salah satu misi Puskesmas, kegiatan ini
mentor terkait konsultasi konsultasi terkait yaitu "Meningkatkan sumber memiliki
rencana yang akan dengan mentor isu yang saya daya manusia yang penguatan dari tata
dilakukan angkat, sebagai
memadai berdasarkan nilai organisasi
bentuk tanggung komptensi yang ada ” yaitu”Santun”
jawab saya kepada
mentor/atasan saya

2. Melakukan Saya akan Etika Publik


konfirmasi melakukan
waktu konfirmasi waktu
pertemuan pertemuan dengan
dengan mentor mentor
menggunakan
bahasa yang sopan
dan ramah

3. Mendiskusikan konsultasi dengan Akuntabilitas


konsep jujur dan datang
rencana yang tepat waktu
akan dilakukan

13
4. Menerima Menghormati dan Etika Publik
masukan dan menerima segala
saran terkait masukan dari
konsep mentor
rencana yang
akan dilakukan
2. Mencari dan 1. Mencari literatur Saya akan mencari Akuntabilitas Kegiatan ini mendukung Melakukankegiatan
membaca literatur yang sesuai dan membaca misipuskesmas, yaitu " inimemilikipenguat
tentang cuci tangan dengan isu yang literature dengan Meningkatkan sumber daya annilaiorganisasiya
diangkat rasa tanggung manusia yang memadai itu “Handal”
jawab dan sungguh- berdasarkan komptensi yang
sungguh ada”

2. Membaca dan Saya rela Nasionalisme


memahami isi mengorbankan
dariliteratur waktu saya untuk
mencari dan
membaca literatur
demi mendapatkan
hasil yang maksimal
untuk kepentingan
publik

3. Mengaplikasikan Saya akan Etik publik


hasil yang mengaplikasikanhas
didapatkan dari il yang didaptkan
literatur dengan penuh rasa
tanggung jawab

14
sesuai dengan
keahlian saya

Saya akan Nasionalisme


menyelesaikan
kegiatan ini secara
mandiri, dan kerja
keras

3. Membuat 1. Menyiapkan alat Saya akan Etika Publik Kegiataninimendukung Kegiataninimenduk


dan bahan untuk menyiapkan alat Akuntabilitas
rancangan poster salah ungpenguatan salah
membuat dan bahan untuk satumisiPuskesmasyaitu, satu tata
sebagai alat bantu rancangan poster membuat rancangan “Meningkatkan SDM yang nilaiorganisasiyaitu
poster secara cermat
edukasi memedai berdasarkan “Handal”
dan penuh tanggung komptensi yang ada”
jawab

2. Mencatat hal-hal Saya Nasionalisme


apa saja yang akan relamengorbankan
dimasukkan waktu saya untuk
kedalam poster membuat rancangan
poster sebaik
mungkin

3. Membuat Saya akan Etika publik


rancangan poster merancang poster
sebaik dan dengan penuh
semenarik mungkin tanggung jawab

15
4. Mencetak Saya akan membuat Komitmen
rancangan poster rancangan poster Mutu
dan lembar kreatif dan inovatif
monitoring

5. Menempel poster Saya akan Etika Publik


yang telah dicetak menempel poster
di setiap wastafel disetiap wastafel
dengan penuh
tanggung jawab

4 Mempraktekan 6 1. Memipin apel pagi Saya akan memipin Akuntabilitas Kegiataninimendukungmisi Kegiataninimenduk
laangkah cuci apel pagi dengan puskesmasyaitu ungpenguatan tata
tangan di setiap penuh tanggung “Memelihara dn nilaiorganisasiyaitu
apel pagi jawab meningkatkan pelayanan “Handal”
kesehatan yang bermutu”
2. Memberikan Saya akan Komitmen
edukasi tentang memberikan Mutu
pentingnya edukasi tentang
mencuci tangan 6 pentingnya mencuci
langkah tagan dengan
bahasa yang

3. Melmpraktekan 6 Saya akan Etika publik


langkah cuci mempraktekan 6
tangan langkah cuci tangan
dengan penuh
tanggung jawab

16
4. Memotivasi Saya akan Nasionalisme
perawat untuk Memotivasi perawat
lebih untuk lebih
meningkatkan meningkatkan
kepatuhan cuci kepatuhan cuci
tangan tangan dengan tidak
diskriminatif

5. Membuat 1. Mengkoordinasika Saya akan Nasionalisme Kegiatan Kegiataninimenduk


komitmen bersama n dengan mentor Mengkoordinasikan inimendukungMisipuskesma ungpenguatan tata
untuk dengan mentor syaitu, “Memelihara dan nilaiorganisasiyaitu
membudayakan sebagai bentuk meningkatkan pelayanan ”Handal”
cuci tangan 6 tanggungjawab saya kesehatan yang bermutu”
langkah terhadap atasan saya
Saya akan

2. Mengajak teman Mengajak teman Akuntabilitas


perawat untuk perawat untuk
berpartisipatif berpartisipatif
dengan tidak
diskriminatif Nasionalisme

3. Melakukan Saya akan Akuntabilitas


penandatanganan melakukan
komitmen penandatanganan
bersama komitmen bersama

17
secara tanggung
jawab

18
2.7 Jadwal Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Bulawa antara tanggal 02 September s/d
tanggal 02 Oktober 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel sebagai
berikut.

Tabel 3. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Bulan/Minggu ke-
No Kegiatan September Okt
Portofolio/Bukti Kegiatan
1 2 3 4 1

Melakukan koordinasi dengan mentor Laporan Konsultasi, jadwal dan Foto


1 terkait rencana yang akan dilakukan

2 Mencari dan membaca literatur cuci Foto


tangan
Membuat rancangan poster sebagai alat Hasil desain leaflet, Hasil cetakan leaflet,
3 bantu dalam memberikan edukasi Foto

Mempraktekan 6 Langkah cuci tangan di Daftar jadwal kegiatan, Materi edukasi,


4 setiap apel pagi Notulensi dan Foto
video
5 Membuat komitmen bersama untuk Laporan konsultasi, Foto beserta Video
membudayakan cuci tangan 6 langkah

Keterangan: Pelaksanaan Kegiatan

19
2.8 Kendala dan Antisipasi

Kegiatan aktualisasi dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadi kendala-


kendala yang berisiko menghambat kegiatan tersebut sehingga menjadi kurang
optimal. Oleh karena itu diperlukan antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala
tersebut, sehingga dampak yang menghambat kegiatan tersebut dapat diminimalisir.
Antisipasi dalam menghadapikendala-kendalaselamaaktualisasidapatdijelaskanlebih
lanjut pada tabel dibawahini:
Tabel 4. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Antisipasi dan
No. Kegiatan Kendala Strategi Menghadapi
Kendala
Membuat poster sebagai Waktu tidak Melakukan kolaborasi
1. alat bantu dalam cukup untuk maupun konsultasi pada
memberikan edukasi proses ahli pembuatan poster
pembuatan dan
pengeditan video
Mempraktekan 6 Kegiatan tidak tepat Managemen waktu
laangkah cuci tangan di waktu atau tidak sehingga sesuai dengan
setiap apel pagi sesuai jadwal
2. perencanaan jadwal yang
telah dibuat

20
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Rancangan aktualisasi ini mengangkat isu “Kurangnya tingkat kepatuhan
pasien dalam mengkonsumsi obat anti hipertensi di Puskesmas Bongomeme”. Untuk
mengatasi isu tersebut dilakukan kegiatan-kegiatan yaitu Perencanaan program
kegiatan dan membuat media penyuluhan tetang pentingnya kepatuhan pasien dalam
mengkonsumsi obat anti hipertensi menggunakan leaflet.
Kegiatan-kegiatan tersebut memiliki substansi nilai-nilai dasar ASN ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti Korupsi),
whole of government, pelayanan public, dan manajemen ASN. Kontribusi juga
diberikan dalam rangka pencapaian visi puskesmas dengan menjalankan misi-misi
:meningkatkan peran serta masyarakat dalam berprilaku hidup sehat secara mandiri,
memberikan pelayanan kesehatan secara prima dan professional, meningkatkan
kompetensi sumberdaya kesehatan, meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
informasi dan pelayanan kesehatan, meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan,
mewujudkan layanan kesehatan yang profesional dan mandiri dalam mendukung
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional.
Berdasarkan isu dan kontribusi terhadap misi puskesmas, maka ditetapkan
judul upaya peningkatan ketaatan pasien hipertensi dalam mengkonsumsi obat anti
hipertensi dengan metode edukasi dan monitoring di wilayah kerja puskesmas
Bongomememe”.

B. SARAN
1. Nilai ANEKA, WoG, Pelayanan publik, dan manajemen ASN diharapkan
dapat diterapkan pada pelayanan kesehatan pekerja di Puskesmas Bongomeme

21
2. Kegiatan-kegiatan pemecah isu diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik
supaya kesehatan dan keselamatan pekerja dapat berjalan
3. Agar lebih ditingkatkan koordinasi dan kerjasama antara seluruh pegawai
puskesmas

22
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai


Negeri Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan
Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015.Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015.Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015.Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015.Komitmen Mutu.Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015.Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

23
Contoh cover laporan aktualisasi

LOGO
INSTANSI/
LOGO
KAB/KOTA
PROVINSI
ASAL PESERTA
GORONTALO

LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
JUDUL:
PENINGKATAN KENYAMANAN DI RUANG TUNGGU DAN TEMPAT IBADAH
PADA XXXXXXXXXXXXXX

Oleh:
NAMA PESERTA
NIP : 19900504 201712 1 004

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN …. ANGKATAN



PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………………

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI GORONTALO


20XX

24
Contoh lembar persetujuan laporan aktualisasi

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN ….

ANGKATAN …. TAHUN ….

JUDUL:

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Nama : XXXXXXXXXXXXXXXXXX

NIP : XXXXXXXXXXXXXXXXXX

Unit Kerja/Magang : XXXXXXXXXXXXXX

(kota tempat pelatihan), tanggal-bulan-tahun persetujuan

Telah Disetujui

Untuk di seminarkan pada hari … tanggal ….. bulan … tahun ….

COACH MENTOR

XXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXX
NIP. XXXXXX NIP. XXXXX

Ket:

25
- Lembaran persetujuan ini ditandatangani oleh coach dan mentor dan disatukan dalam
kertas kerja laporan aktualisasi sebelum diserahkan ke panitia untuk diseminarkan.

26
Contoh lembar pengesahan laporan aktualisasi

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN ….

ANGKATAN …. TAHUN ….

JUDUL:

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Nama : XXXXXXXXXXXXXXXXXX

NIP : XXXXXXXXXXXXXXXXXX

Unit Kerja/Magang : XXXXXXXXXXXXXX

(kota tempat pelatihan), tanggal-bulan-tahun pengesahan

Telah diseminarkan dihadapan penguji dan dinyatakah diterima

pada tanggal ….. bulan …. Tahun ….

COACH MENTOR

XXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXX
NIP. XXXXXX NIP. XXXXX

PENGUJI

XXXXXXXXXXX
NIP. XXXXXXXXXXXX

Ket:

27
- Lembaran pengesahan ini ditandatangani oleh coach, mentor & penguji
setelahdiseminarkan dan diperbaiki apabila ada perbaikan kemudian disatukan dalam
kertas kerja laporan aktualisasi sebelum dijilid dan diserahkan kepada panitia

28
Untuk laporan aktualisasi outline pelaporannya hampir sama dengan susunan rancangan
aktualisasi yang dimulai dari Bab I s.d bab III. Kemudian sebelum Bab penutup ditambahkan
dengan Bab III yakni Hasil Aktulasisasi dengan outline sebagai berikut:

BAB III HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

Kegiatan 1 : ……. (Nama Kegiatan) dan Tanggal Pelaksanaan

A. Tahapan Kegiatan:
1. (tahapan 1 )……………………….
a) Penjelasan nilai ASN yang terdapat dalam tahapan (misalnya komitmen mutu,
dibuatkan uraian penjelasan nilai tersebut dalam proses tahapan ini)
b) Dokumentasi (foto atau video proses, lampiran atau foto produk/output dari
tahapan)
c) Analisis dampak (Dampak dari tahapan ketika dilaksanakan dan resiko jika tidak
dilaksanakan)
2. (tahapan 1 )……………………….
a) Penjelasan nilai ASN yang terdapat dalam tahapan (misalnya komitmen mutu,
dibuatkan uraian penjelasan nilai tersebut dalam proses tahapan ini)
b) Dokumentasi (foto atau video proses, lampiran atau foto produk/output dari
tahapan)
c) Analisis dampak (Dampak dari tahapan ketika dilaksanakan dan resikonya jika
tidak dilaksanakan)
3. Dst sesuai tahapan yg ada.
B. Kontribusi terhadap Visi dan Misi
C. Penguatan nilai Organisasi.
D. Analisis Manfaat Kegiatan.

Kegiatan 2: ….. (nama kegiatan) dan tanggal pelaksanaan

Pola penulisan sama seperti pola kegiatan sebelumnya.

29

Anda mungkin juga menyukai