Anda di halaman 1dari 15

Modul :1

Judul Praktikum : Pengenalan Maatlab & Pengantar Pemograman


Tanggal Praktikum : 09 – November 2018
Kelompok :1
Anggota Kelompok : 1. Rian (D11211710017)
2. Khoiriyah (D1121161002)
3. Reki Kiswara (D1121161003)
4. Muhammad Yasir (D1121161004)
Dosen Pembimbing : Dedi Wijayanto, S.T, M.T
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

1. Praktikan mampu mengetahui bagian-bagian dasar yang penting dalam


Matlab
2. Praktikan mampu mengetahui dan dapat menggunakan dasar-dasar operasi
dan variable pada Matlab

1.2 Batasan Masalah

Praktikum ini dibatasi hanya pada pemahaman kita pada proram Matlab, kemudian
kita dituntut untuk paham dan mengaplikasikannya.

1.3 Dasar Teori

1.3.1. Matlab
Matlab merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk pemrograman,
analisis,serta komputasi teknis dan matematis berbasis matriks. MATLAB adalah
singkatan dari Matrix Laboratory karena mampu menyelesaikan masalah perhitungan
dalam bentuk matriks. MATLAB versi pertama dirilis pada tahun 1970 oleh Cleve
Moler. Pada awalnya, MATLAB didesain untuk menyelesaikan masalah-masalah
persamaan aljabar linear. Seiring berjalannya waktu, program ini terus mengalami
perkembangan dari segi fungsi dan performa komputasi.

Bahasa pemrograman yang kini dikembangkan oleh MathWorks Inc.


menggabungkan proses pemrograman, komputasi, dan visualisasi melalui ingkungan
kerja yang mudah digunakan. MATLAB juga memiliki keunggulan umum lainnya,
seperti analisis dan eksplorasi data, pengembangan algoritma, pemodelan dan
simulasi, visualisasi plot dalam bentuk 2D dan 3D, hingga pengembangan aplikasi
antar muka grafis. Dalam uang lingkup perguruan tinggi, MATLAB digunakan
sebagai alat pembelajaran pemrograman matematika, teknik, dan sains pada level
pengenalan dan lanjutan, sedangkan dalam dunia industri,

MATLAB dipilih sebagai alat penelitian, pengembangan, dan analisis produk


industri. MATLAB dapat dioperasikan pada sistem operasi Windows, Linux, maupun
macOS. Selain itu, MATLAB juga bisa dihubungkan dengan aplikasi atau bahasa
pemrograman eksternal lainnya, seperti C, Java, .NET, dan Microsoft Excel. Dalam
MATLAB tersedia pula kotak kakas (toolbox) yang dapat digunakan untuk aplikasi-
aplikasi khusus, seperti pengolahan sinyal, istem kontrol, logika fuzzy, jaringan saraf
tiruan, optimasi, pengolahan citra digital, bioinformatika, simulasi, dan berbagai
teknologi lainnya.

B.Dasar – dasar pemograman MATLAB

Penamaan Variabel
Ketika menggunakan MATLAB, nilai yang berupa bilangan atau teks dapat disimpan
sebagai variabel tertentu yang kita inginkan. Perhatikanlah contoh perintah membuat
variabel melalui jendela perintah berikut ini.

Contoh:
>> A=10
A=
10
>> B=3
B=
3
>> C=A*B
C=
30
Untuk melihat daftar variabel yang sedang aktif dalam MATLAB, gunakalah perintah
whos.
>> whos
Name Size Bytes Class Attributes
A 1x1 8 double
B 1x1 8 double
C 1x1 8 double
Sama halnya dengan bahasa pemrograman lain, terdapat aturan khusus dari
MATLAB untuk penamaan variabel. Perhatikanlah beberapa hal penting berikut
dalam penamaan variabel MATLAB.

 Penamaan variabel bersifat case sensitive, yang artinya peka terhadap besar
kecilnya huruf.
 Penamaan variabel harus selalu diawali dengan huruf dan tidak boleh dimulai
dengan simbol ataupun angka. Jika penamaan variabel terdiri atas dua suku
kata maka harus dipisahkan dengan tanda garis bawah ( _ ).
 Penamaan variabel dan nama M-File tidak boleh sama dengan kata-kata
default yang tersedia di MATLAB. Beberapa kata yang tidak boleh digunakan
sebagai nama variabel di antaranya: for, end, if, while,f unction, return, elseif,
case, otherwise, switch, continue, else, try, catch, global,p ersistent, Dan
break
 Penamaan variabel tidak boleh disertai dengan penggunaan spasi, titik, koma,
atau operator aritmetika lainnya.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kasus 1 diketahui n-butana (C4H10) simpan pada tekanan 2,581 bar dan
temperatur 300 K. Penyimpanan skala besar n-butana ,bulk>50 m3, seringkali
dilakukan dalam tangki yang berbentuk bola (spherical). Sebuah tangki penyimpan n-
butana berbentuk bola. Hitunglah volume tangki berbentuk bola yang memiliki jari-
jari 2,3,……9,10 m!.

Penyelesaian kasus ini terlebih dahulu diketahui rumus

selanjutnya nyatakan dalam bentuk script berikut:

% kasus_1.m

clc

clear

r = 2:10

V =4/3*pi*r.^3

% Membuat grafik V terhadap r

plot(r,V)

xlabel('jari-jari [m]')

ylabel('Volume [m^3 ]')


Gambar 1. Skrip program m-file kasus 1
Kemudian eksekusi kasus, lalu didapatkan hasil pada command window sebagai
berikut. Didapatkan hasil v pada jari-jari 2-10. Kemudian plotkan nilai r terhadap v,
dengan r sebagai sumbu x dan v sebagai sumbu y, seperti pada gambar 3. Grafik yang
terbentuk adalah grafik linier, artinya semakin besar nilai jari-jari, maka nilai volume
juga akan semakin besar.

Gambar 2. Eksekusi kasus 1 dalam command window


Gambar 3. Grafik pada kasus 1

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan dri percobaan ini adalah program Matlab mempunyai beberapa unsur
dasar antara lain Command window (layar kendali) Workspace (rak data) Command
history (layar pengingat) M-file (editor ). Dasar-dasar operasi Matlab dapat dilakukan
pada kasus 1 dimana kasus tersebut merupakan dasar untuk menyelesaikan kasus
lainnya yang lebih kompleks.

Saran
1. Sebaiknya baca dan pahami modul sebelum melakukan percobaan.
2. Pastikan setting path pada Matlab sudah benar, agar tidak terjadi error saat
mengerjakan kasus pada m-file.
DAFTAR PUSTAKA
Tjolleng Amir.,2017., Pengantar Pemograman MATLAB., PT Alex Komputindo.,
Jakarta

Lampiran
Flowchart

Mulai

Masukkan
data variabel
v dan r

Plotkan nilai r
terhadap v

Beri keterangan
pada x dan y

selesai

Flowchart kasus 1
Modul :2
Judul Praktikum : Persamaan Linier
Tanggal Praktikum : 09 – November 2018
Kelompok :1
Anggota Kelompok : 1. Boketa (D1121161001)
2. Yuni Arliana Togatorop (D1121161002)
3. Miko (D1121161003)
4. Nurima (D1121161004)
Dosen Pembimbing : Dedi Wijayanto, S.T, M.T
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Tujuan dari pratikum ini adalah agar mahasiswa dapat menyelesaikan kasus-
kasus yang berhubungan dengan persamaan linear menggunakan aplikasi mathlab
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah yang diambil adalah penyelesaian masalah khususnya
masalah yang berkaitan dengan ilmu teknik kimia yang harus disusun terlebih
dahulu menjadi persamaan linear.
1.3 Dasar teori
Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar yang tiap sukunya
merupakan konstanta, atau perkalian konstanta dengan variable tunggal. Sebuah
persamaan dikatakan linear jika mereka digambarkan dalam garis lurus di
koordinat kartesius. Bentuk umum persamaannya adalah :
𝑦𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari persamaan linear. Apabila
kita belanja di pasar dan dari sekumpulan barang belanjaan kita mendapatkan
suatu harga tertentu, secara tidak langsung kita bersentuhan dengan persamaan
linear. Atau, saat kita sedang menikmati makan siang di sebuah restoran cepat
saji, dan di sana ditawarkan beberapa paket makanan yang merupakan kombinasi
dari beberapa jenis makanan. Setiap paket pasti memiliki harga tertentu dan kita
tidak tahu berapa harga untuk masing-masing makanan yang menyusun paket
makanan tersebut. Sekali lagi, inipun sebenarnya adalah permasalahan persamaan
linear.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam menjalankan aplikasi mathlab untuk menyelesaikan permasalahan linear
dan polynomial dapat menggunakan subrutin sebagai berikut

[P,S] = polyfit(x,y,n)

Data-data n = orde polinom

Berikut merupakan contoh kasus yang dapat diselesaikan dengan subrutin mathlab :
Kukus lewat jenuh bertemperatur 130 oC mengalir dalam sebuah pipa yang memiliki
diameter dalam 20 mm (D1), dan diameter luar 25 mm (D2). Pipa diinsulasi setebal
40 mm [(D3 – D2)/2]. Koefisien konveksi kukus (hi) = 1700 W/m2.K, dan koefisien
konveksi udara (ho) = 3 W/m2.K. Konduktivitas termal pipa (ks) = 45 W/m.K, dan
insulasi (ki) = 0,064 W/m.K. Temperatur udara di luar insulasi = 25 oC. Perkirakan
temperatur T1, T2, dan T3.
Berikut merupakan program mathlabnya :
>> %kasus2.m
clc
clear
% Input data
Ts = 130; % oC
Ta = 25; % oC
D1 = 20e-3; % Diameter dalam pipa, m
D2 = 25e-3; % Diameter luar pipa, m
Ith = 40e-3; % Tebal insulasi, m
D3 = (D2 + 2*Ith); % Diameter pipa + insulasi
hi = 1700; % Koefisien transfer panas bagian dalam (W/m2.K)
ho = 3 ; % koefisien transfer panas bagian luar (W/m2.K)
ks = 45; % Konduktivitas panas baja (W/m.K)
ki = 0.064; % Konduktivitas panas insulasi (W/m.K)
% Matriks koefisien variabel
A = [2*ks/log(D2/D1)+hi*D1 , -2*ks/log(D2/D1) , 0
ks/log(D2/D1) , -(ks/log(D2/D1)+ki/log(D3/D2)) , ki/log(D3/D2)
0 , 2*ki/log(D3/D2) , -(2*ki/log(D3/D2)+ho*D3)];
% Matriks konstanta
c = [hi*D1*Ts ; 0 ; -ho*D3*Ta];
% Menyelesaikan sis pers. linier dengan fungsi invers MATLAB
T = inv(A)*c

Kemudian dieksekusi di command window dan berikut hasilnya :


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dengan penyelesaian beberapa kasus, maka dapat
disimpulkan bahwa dalam meyelesaikan suatu permasalahan dengan menggunakan
mathlab, maka untuk beberapa persamaan tertentu yang masih non linear harus
disusun menjadi persamaan linear terlebih dahulu.

3.2 Saran
1. Dibutuhkan ketelitian dalam menyusun persamaan yang bukan non linear
menjadi linear.
2. Dalam memasukaanya pada program mathlab, dperlukan ketelitian dalam
pengurutan data-data.

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
Flowchart
Mulai

Mulai

Maasukkan
data suhu(K) Masukkan
dan harga data Ts, Ta,
konduktivitas D1, D2, Ith,
(k) D3, hi, ho, ks
dan ki

Dibuat nilai harga Dibuat matriks koefisien


ao variabel dan matriks
konstanta

Dihitung nilai a o dan a1 Dihitung temperatur


dengan persamaan: T1, T2, T3 dengan
kmod = a(1)*T +a(2); persamaan
S = sum((k-kmod).^2) T = inv(A)*c

Selesai Selesai

Kasus 1 kasus 2

Anda mungkin juga menyukai