Anda di halaman 1dari 2

1.

Subjek Pajak Dan Wajib Pajak


Setiap jenis pajak tentu memiliki objek pajak dan subjek pajak. Secara sederhana, objek pajak
merupakan sumber pendapatan yang dikenakan pajak. Sedangkan subjek pajak merupakan
perorangan atau badan yang ditetapkan menjadi subjek pajak.
Setiap subjek pajak pasti mempunyai objek pajak. Sementara orang atau badan yang punya
kewajiban pajak disebut sebagai wajib pajak.
Nah, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, setiap jenis pajak sudah tentu memiliki subjek dan
objek pajaknya sendiri.

2. Tarif Pajak Orang Pribadi


Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dibedakan antara Wajib Pajak Kawin dan yang tidak kawin.
Sesuai dengan aturan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 101/PMK.010/2016 besaran PTKP
untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut.

• Rp54.000.000,- untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi


• Rp4.500.000,- untuk tambahan Wajib Pajak yang kawin
• Rp54.000.000,- tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan
suami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) UU PPh.
• Rp4.500.000,- tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam
garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3
(tiga) orang untuk setiap keluarga.

3. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)


Penghasilan Tidak Kena Pajak, disingkat PTKP adalah pengurangan terhadap penghasilan neto orang
pribadi atau perseorangan sebagai wajib pajak dalam negeri dalam menghitung penghasilan kena
pajak yang menjadi objek pajak penghasilan yang harus dibayar wajib pajak di Indonesia. PTKP diatur
dalam pasal 7 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Besarnya PTKP tersebut adalah:
• Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) untuk diri Wajib Pajak orang pribadi;
• Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin;
• Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) tambahan untuk seorang isteri yang
penghasilannya digabung dengan penghasilan suami.
• Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga
semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya,
paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.

4. Cara Penghitungan Pajak Penghasilan Orang Pribadi


Contoh penghitungan bagi Wajib Pajak dalam negeri yang menyelenggarakan pembukuan :
– Peredaran bruto Rp 600.000.000,00
– Biaya untuk mendapatkan, menagih
Dan memelihara penghasilan Rp 255.000.000,00
– Laba usaha (penghasilan neto usaha) Rp 345.000.000,00
– Penghasilan lainnya Rp 5.000.000,00
– Biaya untuk mendapatkan,
Menagih dan memelihara
Penghasilan lainnya tersebut Rp 3.000.000,00 (-)
Rp 2.000.000,00 (+)
Jumlah seluruh penghasilan neto Rp 347.000.000,00
– Kompensasi kerugian Rp 2.000.000,00 (-)
– Penghasilan kena pajak
(bagi Wajib Pajak Badan) Rp 345.000.000,00
– Pengurangan berupa Penghasilan Tidak
Kena Pajak untuk Wajib Pajak orang
Pribadi Rp 54.000.000,00 (-)
– Penghasilan Kena Pajak
(bagi Wajib Pajak orang pribadi) Rp 291.000.000,00

5. Penggabungan Penghasilan Suami Istri.


Suami dan istri yang sama-sama bekerja tentu merupakan hal yang biasa terjadi. Apalagi di era
sekarang dimana pendidikan antara pria dan wanita sudah setara. Permasalahan muncul saat
mereka harus melaporkan pajak atas penghasilan yang mereka terima. Menurut undang-undang,
istri yang berada dalam status kawin tanpa perjanjian tertulis pisah harta memiliki NPWP sendiri,
sehingga ketika dijumlahkan dengan pajak suami hasilnya tagihan pajak lebih tinggi.

Untuk menghindari hal tersebut, ada baiknya NPWP suami dan istri digabungkan. Karena dalam
sebuah keluarga, tidak jarang suami dan istri memiliki NPWP terpisah. Hal tersebut sebenarnya
bukan masalah jika telah diatur dalam perjanjian pra-nikah. Namun akibatnya potongan pajak
menjadi lebih tinggi dan biasanya pada saat pelaporan pajak tahunan terjadi kurang bayar.

6. Penghasilan Suami Istri Yang Dikenakan Pajak Terpisah

Jika memiliki NPWP terpisah, maka dilakukan penggabungan penghasilan antara suami dan istri total
Rp. 150 juta dalam setahun. Jika tidak ada perjanjian pisah harta, maka perhitungan pajak diulang
kembali dan pemotongan pajak bisa jadi terdapat selisih. Karena perhitungan awalnya suami terkena
pajak sementara istri tidak terkena pajak, maka dalam hal ini setelah dijumlahkan penghasilan yang
diterima istri menjadi penghasilan yang dikenakan pajak.

Anda mungkin juga menyukai