Untuk menghindari hal tersebut, ada baiknya NPWP suami dan istri digabungkan. Karena dalam
sebuah keluarga, tidak jarang suami dan istri memiliki NPWP terpisah. Hal tersebut sebenarnya
bukan masalah jika telah diatur dalam perjanjian pra-nikah. Namun akibatnya potongan pajak
menjadi lebih tinggi dan biasanya pada saat pelaporan pajak tahunan terjadi kurang bayar.
Jika memiliki NPWP terpisah, maka dilakukan penggabungan penghasilan antara suami dan istri total
Rp. 150 juta dalam setahun. Jika tidak ada perjanjian pisah harta, maka perhitungan pajak diulang
kembali dan pemotongan pajak bisa jadi terdapat selisih. Karena perhitungan awalnya suami terkena
pajak sementara istri tidak terkena pajak, maka dalam hal ini setelah dijumlahkan penghasilan yang
diterima istri menjadi penghasilan yang dikenakan pajak.