Anda di halaman 1dari 1

PT.

SORIKMAS MINING
PENERAPAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Eksplorasi mineral secara umum dimulai dengan mengumpulkan beberapa conto batuan
kecil, tanah dan endapan sungai dari permukaan tanah dengan menggunakan alat pencungkil,
mattock (palu khusus) dan kantong conto. Jika mineralisasi terdeteksi pada conto-conto yang
diambil dari permukaan tanah tersebut, maka lobang uji (test pits) atau galian (trenches) dapat
digali untuk mendapat sumber mineral di dalam batu dasar.
Untuk menguji sejauh mana kedalaman sebarannya serta ukuran mineralisasinya, maka
dilakukan pemboran dengan menggunakan anjungan dan mesin bor. Karena setiap orang di muka
planet bumi ini terlibat atau berhubungan dengan mineral, maka ekplorasi mineral harus dilakukan
sesuai konsep pembangunan berkelanjutan dengan menerapkan praktek-praktek yang tidak
menghasilkan atau paling tidak membatasi dampak negatif terhadap lingkungan hidup.
Hal lain yang sering dikhawatirkan orang dari kegiatan pemboran ini adalah tumpahan
bahan bakar dan minyak pelumas. Untuk menghindarinya, maka di bawah tanki bahan bakar dan
di bawah mesin bor disediakan tempat penampungan tumpahan BBM dan pelumas. Untuk jaga-
jaga bila terjadi tumpahan BBM dan pelumas dalam jumlah yang banyak, kami juga menggunakan
Spill Kit (alat penampung tumpahan).
Setelah selesainya kegiatan pemboran, lahan bekas landasan anjungan dan mesin bor ini
direhabilitasi dengan penanaman pohon lokal serta lubang untuk penampung lumpur pemboran
juga diurug kembali. Sehingga gangguannya terhadap lahan sedikit sekali, bahkan hampir tidak
terlihat

LINGKUNGAN
Sorikmas akan menggunakan seni teknologi dan pengolahan kelas dunia ketika kami
membangun tambang. Kami akan melampaui standard minimum dalam kaitannya meminimalkan
dampak lingkungan dan akan merehabilitasi semua lahan yang langsung terkena dampak oleh
kegiatan pertambangan yang kami lakukan. Kami akan menempatkan program pengujian yang
ketat untuk memastikan bahwa kualitas udara dan air di wilayah sekitar tambang tidak terpengaruh
oleh kegiatan kami.

Meskipun kami belum memulai konstruksi, kami sudah mengambil langkah-langkah untuk
mempersiapkan rehabilitasi lahan dengan bekerja bersama masyarakat untuk mendirikan tempat
pembibitan tanaman dan pohon untuk merevegetasi lahan yang terkena dampak
pertambangan.Pertambangan secara langsung diperkirakan akan mempengaruhi kurang dari (3%)
dari luas wilayah kontrak karya.

Anda mungkin juga menyukai