Anda di halaman 1dari 6

INVENTARISASI, PENGELOLAAN,

PENYIMPANAN, DAN PENGGUNAAN BAHAN


BERBAHAYA

No. Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
Halaman : 1/3

1. Pengertian Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan


berbahaya adalah suatu rangkaian kegiatan pengelolaan bahan berbahaya,
dari menginventaris, menyimpan dan menggunakan bahan berbahaya.
Bahan berbahaya dan beracun adalah zat, energi, dan atau komponen lain
yang karena sifat, konsentrasi dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan
serta kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah inventarisasi,


pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya di UPT
Puskesmas Tayu I untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran dan
atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh bahan B3.

3. Kebijakan
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1428 Tahun
2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan
Puskesmas

5. Alat dan APD


Bahan

Puskesmas Tayu I
6. Langkah- 1. Petugas sanitasi menginventarisasi bahan berbahaya di tiap-tiap unit
langkah
pelayanan
a. Bahan Kimia Korosif ( Klorin , mis : Bacyclin)
b. Bahan Kimia MudahTerbakar / flamable ( misalnya : alkohol dan
spiritus)
c. Bahan kimia oksidator ( misalnya H2O2 )
d. Gas bertekanan : ( chlor etyl, LPG dan oksigen )
e. Sample infeksius dari laboratoriun : darah ,urin dan tinja.
f. Logam berat ( Merkuri dalam termometer, tensimeter, batu baterai
dan Lampu neon)
g. Pembersih kaca, lantai , dan kamar mandi
2. Petugas menyimpan dan mengelola bahan berbahaya secara benar.
a. Bahan kimia ditampung dalam wadah khusus dan diberi label.
b. Tempat penyimpanan bahan kimia yang aman, ruangan sejuk,
sirkulasi udara yang baik, jauh dari potensi kebakaran, tidak
terkena langsung sinar matahari.
c. Pengambilan bahan infeksius menggunakan spuit disposable
(darah), wadah sekali pakai untuk urine, feses dan jaringan tubuh.
d. Sebelum mengggunakan tensimeter dan termometer, mengecek
apakah terjadi kebocoran atau tidak apabila terjadi kebocoran
diperlakukan sebagai bahan limbah merkuri.
e. Batu baterai disimpan dalam tempat tersendiri dalam wadah
tertutup dan kedap air.
3. Petugas memasang label pada bahan berbahaya sesuai dengan
jenisnya.
4. Petugas menggunakan APD saat berhubungan dengan bahan
berbahaya sesuai dengan jenis bahan berbahaya.
5. Petugas membaca petunjuk pemakaian sebelum menggunakan bahan
berbahaya.
6. Petugas segera melapor bila terjadi insiden seperti tumpahan (spill)
atau paparan (exposure)

Puskesmas Tayu I 2/3


7. Alur Proses

Petugas sanitasi
menginventarisasi bahan
berbahaya di tiap - tiap unit
pelayanan

Petugas menyimpan dan mengelola bahan berbahaya secara benar

Petugas memasang label pada bahan berbahaya sesuai dengan


jenisnya.

Petugas menggunakan APD saat berhubungan dengan bahan


berbahaya sesuai dengan jenis bahan berbahaya

Petugas membaca petunjuk pemakaian sebelum menggunakan


bahan berbahaya.

Petugas segera melapor bila terjadi insiden


seperti tumpahan (spill) atau paparan
(exposure)

8. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait  Semua Ruang Pelayanan terkait

10. Dokumen
Terkait

11. Catatan
Revisi No Yang diubah Isi perubahan Tangal mulai
diberlakukan

Puskesmas Tayu I 3/3


INVENTARISASI, PENGELOLAAN,
PENYIMPANAN, DAN PENGGUNAAN BAHAN
BERBAHAYA

No. Dokumen : 440/ADMEN/SOP/DT- /


2017
DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK
Tanggal Terbit : 02 Mei 2017
Halaman : 1/1
UPT
Mustain, SKM, MH.Kes.
PUSKESMAS NIP. 196603151988031015
TAYU I

Unit : ………………………………………………………
Nama Petugas :………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan :………………………………………………………
Tidak
NO PERTANYAAN Ya Tidak
Berlaku

1. Apakah Petugas sanitasi menginventarisasi bahan


berbahaya di tiap - tiap unit pelayanan?
2. Apakah Petugas menyimpan dan mengelola bahan
berbahaya secara benar?
3. Apakah Petugas memasang label pada bahan berbahaya
sesuai dengan jenisnya?
4. Apakah Petugas menggunakan APD saat berhubungan
dengan bahan berbahaya sesuai dengan jenis
bahan berbahaya?
5. Apakah Petugas membaca petunjuk pemakaian sebelum
menggunakan bahan berbahaya?
6. Apakah Petugas segera melapor bila terjadi insiden seperti
tumpahan (spill) atau paparan (exposure)?
JUMLAH :.....................................................

CR : …………………………%.

Tayu,
Observer Tindakan

………………………
NIP: …………….......

Puskesmas Tayu I

Anda mungkin juga menyukai