Anda di halaman 1dari 147

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Profil Puskesmas
a. Gambaran Umum
UPTD Puskesmas Tayu I merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan
fungisonal yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarkat
yang juga berfungsi memberi pelayanan secara menyeluruh dan terpadu,
merata, dapat diterima, dan dijangkau oleh masyarakat dengan peran serta
aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna mencapai derajat kesehatan yang optimal,tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada peorangan.
UPTD Puskesmas Tayu I terletak di Desa Tayu Wetan, Kec. Tayu dengan
luas wilayah secara geografis 2581 HA, dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan wilayah kerja Puskesmas Dukuhseti
2. Sebelah Selatan berbatasan wilayah kerja Puskesmas Margoyoso
3. Sebelah Barat berbatasan wilayah kerja Puskesmas Tayu II
4. Sebelah Timur berbatasan pesisir Laut Jawa.
Secara administrasi Kecamatan Tayu terbagi ada 21 desa yang terbagi
menjadi 2 wilayah kerja Puskesmas antara lain :
1. Wilayah UPTD Puskesmas Tayu I : 13 Desa
2. Wilayah UPTD Puskesmas Tayu II: 8 Desa
Jumlah penduduk UPTD Puskesmas Tayu I berdasarkan data statistik pada
tahun 2020 berjumlah 46.186 jiwa dari 13 desa.

Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja UPTD


Puskesmas Tayu I Tahun 2020

Luas Wil
No Desa Laki-Laki Perempuan Jumlah
(km2)
1 Tayu Wetan 204 1947 1972 3919
2 Tayu Kulon 182 1916 2053 3969
3 Sambiroto 201 2123 2048 4171
4 Keboromo 210 2358 2393 4751
5 Jepat Lor 219 2033 2058 4091
6 Jepat Kidul 162 783 749 1532
7 Tunggulsari 159 417 438 855
8 Margomulyo 218 2351 2295 4646
9 Kedungsari 213 1894 1848 3742
10 Pakis 206 2289 2274 4563
11 Pondowan 204 1838 1863 3701
1
12 Sendangrejo 201 1672 1734 3406
13 Tendas 202 1395 1445 2840
Jumlah 2581 23016 23170 46186

Gambaran umum mengenai letak UPTD Puskesmas Tayu I

2
R. Gizi & Sanitasi Pelayanan
KIA

Ruang
Vaksin
Kasir &
informasi

Pelayanan
Poli R. Gigi
Infeksi Konseling

R. Bersalin Mushola

Dapu
r

3
R. Promkes R. Kepala
P2P Puskesmas
Perkesmas
Jiwa
UKS

R. Mutu
&
Dokumen Gudang
ATK

4
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tayu I tahun 2022 memiliki upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang terdiri dari 4 PKD, 9
Polindes, dan 53 Posyandu.
Jumlah sarana dan prasarana pelayanan kesehatan UPTD Puskesmas
Tayu I tahun 2022
No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan
1 Gedung Puskesmas 1 Baik
2 PKD / Polindes 13 Baik
3 Posyandu 53 Baik
4 Kendaraan Dinas Roda 4 2 Baik
5 Kendaraan Dinas Roda 2 3 Baik

10 penyakit terbanyak di UPTD Puskesmas Tayu I tahun 2021 adalah


sebagai berikut:
Penyakit terbanyak rawat jalan UPTD Puskesmas Tayu I
KODE JENIS KEL JUMLAH
NO PENYAKIT
ICD L P KASUS
1 Common cold J00 1718 2576 4294
2 Essential hypertension I10 812 1217 2029
3 Polyarthrosis M15.8 541 812 1353
4 Rheumatoid arthritis M06 368 551 919
5 Gastritis and duodenitis K29 313 470 783
Non-insulin-dependent diabetes
6 mellitus with neurological E11.4
complications 258 387 645
7 Allergic contact dermatitis L23 240 361 601
8 Schizophrenia F20 191 287 478
9 Disturbances in tooth eruption K00.6 147 220 367

10 Chronic apical periodonitis K04.5 108 161 269

Jumlah 11738

b. VISI UPTD Puskesmas Tayu I


Puskesmas merupakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dalam rangka mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah kerja
UPTD Puskesmas Tayu I maka ditetapkan Visi UPTD Puskesmas Tayu I

5
yaitu: Terwujudnya derajat kesehatan yang optimal dengan perilaku hidup
bersih dan sehat didalam lingkungan yang sehat serta mampu
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan memuaskan.

c. MISI UPTD Puskesmas Tayu I


Untuk menjadikan UPTD Puskesmas Tayu I sebagai Puskesmas
unggulan yang diminati masyarakat dalam pelayanan kesehatan, UPTD
Puskesmas Tayu I menetapkan 4 Misi yaitu:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian hidup sehat
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan kejangkauan
pelayanan kesehatan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat

d. Tujuan
1. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
2. Meningkatkan manajemen upaya kesehatan bagi institusi kesehatan
yang didukung oleh sumber daya kesehatan agar terselenggara
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh
masyarakat.
3. Meningkatkan, memelihara pelayanan kesehatan melalui upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, agar masyarakat terlindungi
kesehatannya

e. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Tayu I


Sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan maka
dibutuhkan penanggungjawab dan koordinator setiap upaya kesehatan
yang diambil dari sumberdaya manusia di UPTD Puskesmas Tayu I.
Penetapan penanggung jawab dan koordinator ini mempertimbangkan
kompetensi dan ketersediaan sumber daya manusia di UPTD Puskesmas
Tayu I. Sehingga disusun struktur organisasi UPTD Puskesmas Tayu I
dengan mengacu pada SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati
tentang Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kabupaten Pati No
440/456/2016. Berdasarkan SK tersebut Kepala UPTD Puskesmas Tayu I
menetapkan Penanggungjawab dan Koordinator Upaya Kesehatan,

6
Jaringan dan Jejaring. Adapun Struktur Organisasi UPTD Puskesmas
Tayu I sebagai berikut:

7
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS TAYU I KABUPATEN PATI TAHUN 2022
Kepala Puskesmas
(dr. Prastyo Adiwijayanto)

Ketua Tim Manajemen Mutu Kasubag TU


(dr. Nisa Nurul Alam) (Eko Wahyudi)

Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab UKP,Kefarmasian, Penanggung Jawab Jaringan & Penanggung Jawab
(dr. Ida Dwi Winarni) dan Laboratorium Jejaring Keuangan
(drg. Fahrudin) (Musrifah) (drg. Fahrudin)

Pengelola KIA Pengelola Kesling Peng. Pendaftaran & RM Pelayanan Sanitasi Jejaring
(Dwita S.) Jaringan Bendahara Penerimaan
(Muslikhatun) (Endang Kiswati) (Endang Kiswati)
(Endang SP)
Pengelola Pusling Pengelola Klinik
Pengelola KB Pelayanan Umum Pelayanan Gizi (dr. Ida Dwi Winarni) (Musrifah)
(Sumiyati) Pengelola P2P (dr. Nisa Nurul Alam) (Agustina Heni W.)
(Ririn Murtianingsih) Pengelola PKD Pengelola BPM Bendahara Pengeluaran
Pengelola Gizi Pelayanan Gigi Pelayanan Imunisasi (Erma Christina N.) (Musrifah) (Sukewi)
(Agustina Heni W.) (drg. Fahrudin) (Yuli Setyaningsih)
Pengelola Perkesmas Pengelola DPP
(Yuni Lestari) (Musrifah)
Pengelola Promkes Pelayanan KIA Pelayanan MTBS
) Bendahara BOK
(Henny Nofalina) (Muslikhatun) (Lyna Christiana)
Pengelola RS
(Dwi Ike Wahyuni)
Swasta
Pelayanan KB Laboratorium
(Musrifah)
(Sumiyati) (Herlina Oktafiana)

Pelayanan Persalinan Pelayanan Farmasi


(Sumiyati) (Eko Prasetya Adi)

Pelayanan Khusus Pel. Lanisa/Difabel


(Siti Fatimah) (Sri Wahyuni)

Pelayanan UGD
(dr. Nisa Nurul Alam)

8
e. MOTTO UPTD Puskesmas Tayu I
Untuk meningkatkan mutu pelayanan UPTD Puskesmas Tayu I
dalam Pelayanan Kesehatan ditetapkan Motto UPTD Puskesmas Tayu I
yaitu “BERSAHABAT DAN SEHATI” (Bersih, Sehat, Humanis, Berkualitas,
Dan Siap Melayani Sepenuh Hati). Untuk mengetahui kepuasan
pelanggan terhadap pelayanan kesehatan UPTD Puskesmas Tayu I
dilakukan penilaian kepuasan pelanggan dengan survei kepuasan
pelanggan yang dilakukan setiap bulan.

f. Tata Nilai UPTD Puskesmas Tayu I


UPTD Puskesmas Tayu I mempunyai Tata Nilai yaitu:
Bersih Terciptanya lingkungan yang bersih
Sehat Terciptanya lingkungan yang sehat dan jiwa yang
sehat
Humanis Memperlakukan pelanggan/pasien, masyarakat
dengan baik
Berkualitas Terciptanya pelayanan yang berkualitas
Siap Melayani dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab
Melayani
Sepenuh Hati

g. Code of Conduct
Code of Conduct adalah Peraturan Internal bagi karyawan UPTD
Puskesmas Tayu I yang harus di laksanakan dalam pemberian pelayanan
kepada masyarakat. Code of Conduct sebagai berikut ini.
Setiap karyawan puskesmas berkewajiban:
1) Mematuhi seluruh ketentuan kepegawaian yang berlaku pada
Pemerintah Kabupaten Pati, Dinas Kesehatan Kabupaten Pati dan
UPTD Puskesmas Tayu I.
2) Menunjukkan komitmen untuk mewujukan visi, misi, tata nilai dan
kebijakan mutu puskesmas.
3) Memberikan pertolongan pertama pada pasien gawat darurat sesuai
kemampuan yang dimilikinya sebagaimana yang dikehendaki oleh
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
4) Mematuhi Standar Pelayanan Medis dan standar lain yang ditetapkan
puskesmas.
5) Memakai tanda pengenal sebagai karyawan puskesmas pada saat
memberikan pelayanan.
6) Berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan baik pertemuan untuk
membahas masalah pelayanan medis, program puskesmas,

9
perencanaan atau pertemuan lain untuk meningkatkan kinerja
pelayanan dan program puskesmas.
7) Membuat Standar Pelayanan dan SOP serta dokumen terkaitnya dan
merevisinya secara berkala sesuai perkembangan ilmu pengetahuan
dan fasilitas puskesmas.
8) Mematuhi dan menjalankan proses bekerja sesuai dengan SOP yang
telah ditetapkan.
9) Menyusun indikator mutu dan melaporkan secara rutin ke Tim
Manajemen Mutu.
10) Memberikan laporan berkala terkait hasil kinerja pelayanan dan
program puskesmas.
11) Seluruh karyawan mematuhi jam kerja puskesmas yaitu :Hari Senin –
Kamis : Jam 07.15 s/d 14.15; Hari Jumat : Jam 07.15 s/d 11.15; Hari
Sabtu : Jam 07.15 s/d 12.45.
12) Seluruh karyawan mengikuti apel pagi dan memakai seragam sesuai
Pakaian Dinas Harian yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.
13) Seluruh karyawan yang mengajukan cuti baik cuti tahunan, cuti
bersalin, cuti besar wajib menyerahkan tugasnya ke staf lain sesuai
dengan kompetensinya dan atas peresetujuan Kepala Puskesmas.
14) Memberikan pelayanan medis kepada pasien sesuai dengan
ketentuan, peraturan dan standar yang berlaku di puskesmas.
15) Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan dan standar operasional prosedur serta kebutuhan medis
pasien.
16) Mempelajari dan mematuhi seluruh ketentuan, peraturan dan standar
yang berlaku di puskesmas dalam memberikan layanan dan
pelaksanaan program.
17) Merujuk pasien kepada dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter
spesialis lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih
baik apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan.
18) Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien
bahkan juga sekalipun pasien itu telah meninggal.
19) Kewenangan klinis untuk melakukan pemeriksaan, penegakan
diagnosa, pemberian terapi dan prosedur serta tindakan medis lainnya
diberikan pada staf medis sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
20) Kewenangan klinis staf medis berakhir dengan sendirinya pada saat
masa berlaku STR nya habis.
10
21) Kewenangan klinis yang diberikan kepada staf keperawatan
disesuaikan dengan kategori jenjang klinis keperawatan.
22) Dalam rangka pemberian kewenangan klinis kepada staf medis dan
keperawatan, Kepala Puskesmas menugaskan kepada Tim
Kredensial Puskesmas untuk melakukan proses kredensial kepada
staf medis dan keperawatan sebagai dasar mengeluarkan
rekomendasi kewenangan klinis.
23) Dalam hal proses kredensial telah selesai, maka Tim Kredensial
Puskesmas mengeluarkan rekomendasi kepada Kepala Puskesmas
untuk menetapkan kewenangan klinis staf medis dan keperawatan.
24) Berdasarkan hasil rekomendasi dari Tim Kredensial Puskesmas maka
Kepala Puskesmas mengeluarkan Surat penugasan klinis kepada
petugas medis dan keperawatan.
25) Setiap staf medis dan keperawatan harus memiliki surat penugasan
klinis sesuai kewenangan klinisnya dari Kepala Puskesmas.
26) Jangka waktu penugasan klinis kepada staf staf medis dan
keperawatan diberikan untuk periode 5 (lima) tahun.
27) Setelah berakhir dapat diperpanjang setelah dilakukan penilaian
kembali oleh Tim Kredensial dan selanjutnya diberikan penugasan
kembali oleh Kepala Puskesmas.
28) Untuk mengatasi keterbatasan tenaga medis puskesmas maka
ditetapkan surat delegasi sebagian kewenangan klinis dari tenaga
medis kepada tenaga keperawatan.
29) Kewenangan klinis yang bersifat delegasi tetap menjadi
tanggungjawab tenaga medis yang memberikan delegasi, diatur
secara tersendiri oleh Kepala Puskesmas, sesuai dengan peraturan
dan ketentuan yang ada.

h. Budaya Kerja dan Budaya Malu


1) Budaya kerja
Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun
a) Senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya
atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, atau
pula di sekitar mata. Kebanyakan orang senyum untuk
menampilkan kebahagiaan dan rasa senang.
Grade 1
Sudut bibir kanan kiri melebar 1 cm, bibir atas dan bibir bawah
masih bertemu, pandangan tertuju pada objek lain/ belum fokus.
11
Grade 2
Sudut bibir kanan dan kiri melebar 1 cm, bibir atas dan bawah
terbuka ½ cm, Saat tersenyum gigi sudah tampak masih bertemu
pandangan focus ke lawan bicara.
Grade 3
Mulut terbuka saat tersenyum gigi sudah tampak dan gigi atas dan
bawah tidak bertemu, dan pandangan focus ke lawan bicara.
b) Salam dan Sapa
Salam adalah cara bagi seseorang untuk secara sengaja
mengkomunikasikan kesadaran akan kehadiran orang lain, untuk
menunjukkan perhatian, dan/atau untuk menegaskan atau
menyarankan jenis hubungan atau status sosial antar individu atau
kelompok orang yang berhubungan satu sama lain.
Sapa adalah perkataan untuk menegur (mengajak bercakap-cakap
dan sebagainya).
Grade 1
Hanya mengucapkan salam dengan gerakan tangan
(Assalamualaikum Wr. Wb., selamat pagi, dll) saat bertemu.
Grade 2
Salam gerakan tangan diikuti dengan sapa (apa kabar, apa yang
bisa saya bantu).
Grade 3
Salam gerakan tangan sapa diikuti dengan komunikasi lebih lanjut
(mengantarkan pasien ketempat tujuan).
c) Sopan dan Santun
Sopan dan Santun merupakan unsur penting dalam kehidupan
bersosialisasi sehari – hari, karena dengan menunjukan sikap
santunlah, seseorang dapat dihargai dan disenangi dengan
keberadaanya sebagai makhluk sosial dimanapun tempat ia
berada. Hal ini sesuai dengan tata nilai dan peraturan internal di
UPTD Puskesmas Tayu I dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
2) Budaya malu
Budaya Malu meliputi :
a) Malu datang terlambat
b) Malu tidak ikut apel
c) Malu tidak berpakaian dinas sesuai aturan
d) Malu tidak membuat buku kegiatan
12
e) Malu tidak ikut senam peregangan dan senam sabtu pagi
f) Malu pulang cepat
Sebagai budaya kerja dan budaya malu di UPTD PUSKESMAS TAYU
I maka harus dilaksanakan dalam kegiatan sehari-hari. Apabila tidak
ditaati maka diberi sanksi berupa:
a) Teguran lisan sebagai peringatan pertama apabila ada karyawan-
karyawati tidak melakukan baik budaya kerja maupun budaya
malu.
b) Teguran tertulis, apabila teguran lisan tidak diindahkan.
c) Penilaian kinerja yang kurang kepada yang bersangkutan apabila
teguran tertulis tidak diindahkan.

2. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu yang ada di UPTD Puskesmas Tayu I yaitu:
a. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung
jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan
pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
b. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program
mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran
Puskesmas.
c. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Tim Mutu.

Indikator dan target kinerja upaya progam di UPTD Puskesmas Tayu I

N PROGAM INDIKATOR TARGET 2022


O
ADMEN
1 Mekanisme Pegawai 100%
2 Pelaporan SP3 tepat waktu 100%
3 Apel tepat waktu 90%
4 Ketepatan laporan bulanan 85%

13
PROGRAM TARGET
NO INDIKATOR
UKM 2022
KIA/KB :
1. Cakupan K1 100 %
2. Cakyupan K4 100 %
3. Cakupan Persalinan 100 %
4. Cakupan KF3 100 %
5. Cakupan KN1 100 %
6. Cakupan KN 3 100 %
7. Cakupan Pelayanan Komplikasi Obstetri 20 %
8. Cakupan Deteksi Resiko Masy 10 %
9. Cakupan Pelayanan Komplikasi Neonatal 15 %
10. Cakupan Kunjungan Bayi 100 %
11. Cakupan Pelayanan Balita 100 %
12. Cakupan Balita Sakit di MTBS 100 %
13. Cakupan KB Aktif 85 %
P2P :

1 Penderita DBD yang ditangani 100%


2 Penemuan TB BTA Positifbaru 70%
3 Penemuan penderita diare balita ditangani 100%
4 Acute Flacid Paralisis ( AFP ) yang ditangani 100%
5 Penemuan penderita Pneumoni balita yang
ditangani 80%
6 Penemuan penderita Malaria yang ditangani 100%
7 Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT ) 80%
8 Pelaksanaan POPM Filariasis yang ditangani 85%
9 Cakupan desa yang mengalami KLB yang
dilakukan Penyelidikan epidemiologi< 24 jam 100%
10 Cakupandesa UCI (Universal Child
Immunization) 100%
11 Posbindu PTM 40 %

GIZI :
1 Persentase kasus balita gizi buruk yang
100%
mendapat perawatan
2 Persentase balita yang ditimbang berat
90%
badannya (D/S)

3 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan 65%


mendapat ASI Eksklusif
4 Persentase rumah tangga mengonsumsi garam
87%
beriodium
5 Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul
100%
vitamin A
6 Persentase ibu hamil yang mendapatkan
Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet 98%
selama masa kehamilan
7 Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik
98%
(KEK) yang mendapat makanan tambahan
8 Persentase balita kurus yang mendapat
65%
makanan tambahan
9 Persentase remaja puteri mendapat TTD 40%
10 Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin
100%
A
11 Persentase bayi baru lahir mendapat IMD 59%
12 Persentase bayi dengan berat badan lahir
3,25%
rendah (beratbadan<2500 g)
13 Persentase balita ditimbang yang
90%
naikberatbadannya (N/D)
14 Persentase ibu hamil anemia 16,5%
15 Persentase ibu hamil KEK 7,2%
14
PROMKES :
1 Desa Siaga Aktif 100%
2 Desa Siaga Aktif Mandiri 60%
Indikator mutu layanan klinis UPTD Puskesmas Tayu I
NO JENIS INDIKATOR STANDAR
PELAYANAN
1. PENDAFTARA Kelengkapan dan ketepatan pengisian berkas 70 %
N DAN Rekam Medis
REKAM Pengembalian berkas Rekam Medis maksimal 80 %
MEDIS 2x24 jam setelah selesai pelayanan
Kepuasan pelanggan 77
2. TINDAKAN Waktu tanggap pelayanan oleh petugas ˂ 5 80 %
( UGD ) menit
Pasien/keluarga yang mendapatkan pelayanan 100 %
tindakan mendapatkan inform consent
Kepuasan pelanggan 77
3. KESEHATAN Pasien yang mendapatkan pelayanan tindakan 100 %
GIGI DAN gigi mendapatkan Inform consent
MULUT Ketepatan penulisan resep sesuai aturan 90%
administrasi
Kepuasan Pelanggan 77
4. KIA/KB Ibu hamil K4 mendapatkan pelayanan terpadu 100 %
Pasien/keluarga yang mendapatkan pelayanan 100 %
tindakan mendapatkan inform consent
Kepuasan Pelanggan 77
5 LABORATORI Tidak adanya kesalahan pemberian hasil 95%
UM pemeriksaan laboratorium
Kejadian hematoma setelah pengambilan darah < 20%
vena
Kepuasan pelanggan 77
6 FARMASI Kepatuhan petugas memakai APD 95 %
Tidak terjadi kesalahan pemberian obat 100 %
Kepuasan Pelanggan 77

7 GIZI Balita Gizi Buruk dikonsulkan dokter 100 %

Kepuasan pelanggan 77

Cold chain penyimpanan vaksin terkontrol 100 %


8 IMUNISASI Kepuasan Pelanggan 77
9 SANITASI Kontrol kepatuhan sampah medis dan non 85%
medis di ruang pelayanan
10 PERSALINAN Kepatuhan petugas memakai APD 95%
Kepuasan Pelanggan 77
11 BP UMUM Pemberi pelayanan adalah dokter 70 %
Kepuasan Pelanggan 77

Indikator sasaran keselamatan pasien


NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET
1. Tidak adanya kesalahan Identifikasi Pasien 100%
2. Komunikasi yang efektif dalam pelayanan klinis 100%
3. Tidak adanya kesalahan Pemberian Obat Kepada Pasien 100%
4. Tidak adanya kesalahan Prosedur tindakan medis dan 100%

15
keperawatan
5. Tidak adanya resiko Infeksi terkait pelayanan kesehatan 100%
6. Tidak adanya kejadian Pasien Jatuh yang berakibat 100%
kecacatan / kematian

Indikator Nasional Mutu


NO INDIKATOR NASIONAL MUTU TARGET
1. Kepatuhan Kebersihan Tangan (KKT) 85%
2. Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) 100%
3. Kepatuhan Identifikasi Pasien 100%
4. Keberhasilan Pengobatan pasien Tuberkulosis semua kasus 90%
sensitif obat (SO)
5. Ibu hamil yang mendapatkan ANC sesuai standar 100%
6. Kepuasan Pasien 76,61

1) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat meliputi upaya


kesehatan masyarakat dan perkesmas. Upaya kesehatan masyarakat dan
perkesmas meliputi Gizi, KIA, P2P (Pencegahan & Pengendalian
Penyakit), Promkes, dan Kesling. Dalam pelaksanaan upaya kesehatan
masyarakat terdapat penanggung jawab upaya, koordinator program dan
pelaksana. Semua pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan
rencana dan jadwal yang telah dibuat oleh masing-masing upaya. Dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut bila hasil kegiatan tidak sesuai dapat
dilakukan tindakan preventif dan korektif.

Pembiayaan APBN
(BOK )

P • 5 Upaya P
Promotif
e Esensial e
l Ketenagaan & Perkes l
• Linsek • TOGA •
a mas a
Kader
n • TOMA • Forum Desa • Upaya n
g Preventif g
Pengem-
g Sarpras g
bangan
a a
n n
Rehabilitatif
Perencanaan RUK RPK POA MONEV

Renstra

Dalam Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas,


dinyatakan bahwa salah satu fungsi puskesmas adalah sebagai
penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di

16
wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat
UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Proses bisnis Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) merupakan
rangkaian proses pelayanan kesehatan di puskesmas yang berupa :
1. Promotif, adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan.
2. Preventif, adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/ penyakit.
3. Rehabilitatif, adalah kegiatan dan atau serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan kepada kondisi seperti sebelum sakit.
Dalam pelaksanaannya, keberhasilan dari ketiga upaya ini dipengaruhi oleh :
1. Pembiayaan (Money)
Demi terselenggaranya berbagai upaya kesehatan masyarakat yang
menjadi tanggung jawab Puskesmas, pembiayaannya didukung oleh
pendanaan dari APBN melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan/
BOK dan APBD Provinsi untuk kegiatan kelas ibu hamil.
2. Ketenagaan (Man)
Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan
Tenaga Non Kesehatan. Standar kebutuhan Sumber Daya Manusia
Kesehatan didasarkan pada
a. Standar pelayanan
b. Standar pendidikan
c. Standar kompetensi
Dengan standar yang telah ditetapkan tersebut maka diharapkan
dapat memberikanpelayanan yang berkualitas sehingga memiliki daya
ungkit terhadap derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu dilakukan
berbagai upaya peningkatan kompetensi untuk memenuhi standar
tersebut.
Perencanaan kebutuhan petugas dalam sistem ketenagaan Upaya
Kesehatan Masyarakat di UPTD Puskesmas Tayu I menggunakan
perhitungan untuk kebutuhan riil berbasis Analisis Beban Kerja (ABK)
dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang
diselenggarakan,jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik
wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan

17
kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja, dan pembagian
waktu kerja.
3. Sarana Prasarana (Material)
Sesuai dengan Permenkes Nomor 43 tahun 2019 tentang
Puskesmas, disebutkan bahwa pendirian Puskesmas harus memenuhi
persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, peralatan kesehatan,
ketenagaan, kefarmasian dan laboratorium, serta harus dilakukan
pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala agar tetap
laik fungsi. Demikian pula dalam penyelenggaraan UKM, tidak dapat
dipisahkan dari ketersediaan segala sarana dan prasarana pendukung.
4. Perencanaan (Method)
Perencanaan Puskesmas pada umumnya, dan perencanaan Upaya
Kesehatan Masyarakat pada khususnya, disusun berdasarkan Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten yang mengacu pada
Renstra pemerintah Kabupaten Pati. Proses perencanaan ini diawali dari
penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dari masing–masing
Program dengan mengacu kepada :
a. Survei harapan dan kebutuhan masyarakat tahun 2021
b. Proses SMD dan MMD yang dilakukan di masing–masing desa
c. Capaian penilaian kinerja tahun lalu
RUK Upaya Kesehatan Masyrakat akan dibahas bersama dengan
RUK Administrasi Manajemen dan RUK UKP pada proses Perencanaan
Tingkat Puskesmas (PTP) untuk menghasilkan sebuah RUK Puskesmas,
yang selanjutnya diusulkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pati. Ketika
usulan tersebut sudah disetujui, maka disusun Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) dengan menyesuaikan jumlah anggaran yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. Selanjutnya RPK tersebut menjadi
dasar dalam penyusunan Plan Of Action (POA) berisi rincian kegiatan–
kegiatan yang akan dilaksanakan disertai dengan uraian
pembiayaannya.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan–kegiatan tersebut dimonitoring
untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai rencana, dan dievaluasi
guna menilai tingkat keberhasilan dan perbaikan kegiatan selanjutnya.
Guna menunjang keberhasilan pelaksanaan dari proses bisnis ini
tentunya tidak dapat meninggalkan peran pihak ketiga baik itu lintas
sektor, tokoh masyarakat tokoh agama, dan kader kesehatan dengan
mengoptimalkan forumyang ada di masyarakat. Hal ini sangat penting
terutama dalam kegiatan preventif dan promotif kesehatan.
18
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan perseorangan meliputi
pendaftaran, laborat, farmasi, gudang obat, Gawat Darurat ,pelayanan
persalinan,pemeriksaan umum,pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan
lansia dan difabel, dan rawat inap. Pelaksanaan pelayanan
perseorangan oleh dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga
non medis. Penyelenggaraan pelayanan dilakukan sesuai dengan jadwal
yang sudah dibuat tiap bulan.

19
20
Dalam Permenkes RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas,
dinyatakan bahwa salah satu fungsi puskesmas adalah sebagai
penyelenggara Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama
di wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya
disingkat UKP adalah suatu kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan. Keberhasilan proses penyelenggaraan UKP dipengaruhi
oleh :
1. Pembiayaan (Money)
Demi terselenggaranya pelayanan perseoranganyang menjadi
tanggung jawab Puskesmas, pembiayaan kegiatan didukung oleh
anggaran dari Pemerintah. Sumber pembiayaan oleh pemerintah
dalam hal ini berasal dari dana kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN). Anggaran tersebut disusun oleh Puskesmas untuk
diajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pati. Setelah menjadi
DPA diserahkan kembali kepada puskesmas oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Pati. Dari DPA tersebut, puskesmas menyusun RKA
untuk penyelenggaraan pelayanan perseorangan.
Sejak tahun 2014, Puskesmas mendapatkan anggaran dana
kapitasi JKN yang secara garis besar diperuntukkan guna
mendukung kegiatan dalam pelayanan kesehatan perseorangan,
mulai dari promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif.
2. Ketenagaan (Man)
Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga
Kesehatan dan Tenaga Non Kesehatan. Standar kebutuhan
Sumber Daya Manusia Kesehatan didasarkan pada :
a. Standar pelayanan
b. Standar pendidikan
c. Standar kompetensi
Dengan standar yang telah ditetapkan tersebut maka
diharapkan dapat memberikan pelayanan yang berkualitas
sehingga memiliki daya ungkit terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Untuk itu dilakukan berbagai upaya peningkatan
kompetensi untuk memenuhi standar tersebut.
Perencanaan kebutuhan petugas dalam sistem ketenagaan
pelayanan perseorangan di UPTD Puskesmas Tayu I
menggunakan perhitungan untuk kebutuhan riil berbasis Analisis
21
Beban Kerja (ABK) dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan
yang diselenggarakan,jumlah penduduk dan persebarannya,
karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja, dan
pembagian waktu kerja.
3. Sarana Prasarana (Material)
Sesuai dengan Permenkes Nomor 43 tahun 2019 tentang
Puskesmas, disebutkan bahwa pendirian Puskesmas harus
memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, peralatan
kesehatan, ketenagaan, kefarmasian dan laboratorium, serta harus
dilakukan pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara
berkala agar tetap laik fungsi. Demikian pula dalam
penyelenggaraan pelayanan perseorangan, tidak dapat dipisahkan
dari ketersediaan segala sarana dan prasarana pendukung.
4. Perencanaan (Method)
Perencanaan Puskesmas pada umumnya, dan perencanaan
pelayanan perseoranganpada khususnya, disusun berdasarkan
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Pati yang
mengacu pada Renstra pemerintah Kabupaten Pati. Proses
perencanaan ini diawali dari penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) pelayanan perseorangan dengan mengacu kepada :
a. Survei harapan dan kebutuhan masyarakat terhadap upaya
pelayanan perseorangan
b. Proses SMD dan MMD yang dilakukan di masing–masing desa
c. Capaian penilaian kinerja tahun lalu
RUK pelayanan perseorangan akan dibahas bersama dengan
RUK Administrasi Manajemen dan RUK UKM pada proses
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) untuk menghasilkan
sebuah RUK Puskesmas, yang selanjutnya diusulkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Pati. Ketika usulan tersebut sudah
disetujui, maka disusunlah Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) dengan menyesuaikan kepada jumlah anggaran yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. Selanjutnya RPK
tersebut menjadi dasar dalam penyusunan Plan Of Action
(POA) berisi rincian kegiatan–kegiatan yang akan dilaksanakan
disertai dengan uraian pembiayaannya.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan–kegiatan tersebut
dimonitoring untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai rencana,
22
dan dievaluasi guna menilai tingkat keberhasilan dan perbaikan
kegiatan selanjutnya.

23
Jadwal Pelayanan di UPTD Puskesmas Tayu I

INFORMASI JENIS PELAYANAN


PUSKESMAS TAYU I

LOKET PENDAFTARAN RAWAT JALAN


SENIN – KAMIS JUM’ AT SABTU
07.30 – 12.00 07.30 – 10.00 07.30 – 11.00

JENIS JENIS PELAYANAN


A. UPAYA KESEHAYAN MASYARAKAT ( UKM ) TINGKAT PERTAMA

NO JENIS PELAYANAN JADWAL


UKM esensial dan PERKESMAS meliputi :
1 Upaya kesehatan Ibu dan Anak / KB Senin-Sabtu/jam kerja
2 Upaya Gizi Senin-Sabtu/jam kerja
3 Upaya Pengendalian dan Pencegahan penyakit Senin-Sabtu/jam kerja
( P2P )
4 Upaya Kesehatan Lingkungan Senin-Sabtu/jam kerja
5 Upaya Promosi Kesehatan Senin-Sabtu/jam kerja

B. UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP) TINGKAT PERTAMA

NO JENIS PELAYANAN JADWAL


1. Rawat Jalan terdiri dari :
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum Senin-Sabtu/jam kerja
b. Pelayanan Lansia dan Difabel Senin-Sabtu/jam kerja
c. Pelayanan Gigi dan Mulut Senin-Sabtu/jam kerja
d. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak / KB Senin-Sabtu/jam kerja
e. Pelayanan Imunisasi Senin-Sabtu/jam kerja
f. Pelayanan Ruang tindakan Senin-Sabtu/jam kerja
g. Pelayanan khusus ( IVA dan IMS) Senin-Sabtu/jam kerja
h. Pelayanan Promosi kesehatan ( sanitasi dan Senin-Sabtu/jam kerja
Gizi )
i. Pelayanan Puskesmas Keliling Senin – Jum’at
2 Rawat inap mampu bersalin 24 jam

C. UPAYA PENUNJANG

NO JENIS PELAYANAN JADWAL


1 Pelayanan Laboratorium Setiap hari/jam kerja
2 Pelayanan Farmasi Setiap hari/jam kerja

24
ALUR PELAYANAN POLIKLINIK

PASIEN DATANG

UGD SKRINING R.Bersalin

RAWAT JALAN

JAMINAN/ BPJS UMUM

PENDAFTARAN

POLIKLINIK PENUNJANG
SURAT SEHAT UMUM FARMASI
GIGI LABORAT
KIA DLL
P.KHUSUS

INDIKASI MEDIS PASIEN MENDAPATKAN RUJUKAN

KASIR

PASIEN PULANG

25
ALUR PENDAFTARAN PASIEN MAMPU BERSALIN
UPTD PUSKESMAS TAYU I

PASIEN DATANG

PASIEN/KELUARGA KE RUANGAN PENDAFTARAN

PETUGAS PENDAFTARAN MENANYAKAN KE PASIEN/KELUARGA


( KARTU BEROBAT, KK, KTP, ATAU KARTU BPJS ) DALAM ATAU
LUAR KECAMATAN / KABUPATEN

PROSES
PENDAFTARAN

PETUGAS REKAM MEDIS MENGANTAR


REKAM MEDIS KE RUANGAN RAWAT
INAP BERSALIN

PASIEN DIANTAR DI RUANGAN


RAWAT INAP BERSALIN

26
B. Ruang Lingkup
Lingkup manual mutu ini disusun berdasarkan standar akreditasi
Puskesmas yang meliputi persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung
jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan terdiri dari
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan
Perseorangan. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Perkesmas terdiri
dari Gizi, KIA, P2P (Pencegahan & Pengendalian Penyakit), Promkes, Kesling
dan Perkesmas. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan meliputi
pendaftaran, laboratorium, farmasi, gudang obat, UGD, pelayanan persalinan,
pelayanan umum, pelayanan lansia dan difabel, pelayanan gigi dan mulut.
Dalam penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan
Perseorangan memperhatikan keselamatan pasien dengan menerapkan
manajemen resiko.

C. Tujuan
Manual mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk Penyelenggaraan Administrasi,
penyelenggaraan UKM maupun untuk penyelenggaraan UKP.

D. Landasan Hukum dan Acuan


Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun manual mutu ini adalah:
1. Undang – Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – Undang RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Nasional
3. Undang – Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 81/Menkes/SK/I/2004 tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM kesehatan tingkat Provinsi,
Kab/Kota serta Rumah Sakit
5. Permenkes Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
6. Permenkes Nomor 46 tahun 2014 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi
7. Permenkes Nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis
8. Permenpan Nomor 14 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei
Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik
9. Permenkes Nomor 33 tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
10. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar Tahun 2015 tentang Pedoman
Survei Akreditasi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.

27
11. Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
12. DEPKES RI, 2008 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
13. Peraturan Daerah Kabupaten Pati No 3 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintah Kabupten Pati
14. Peraturan Bupati Pati No 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah
15. Peratuan Bupati No 61 tahun 2010 tentang Rencana Penerapan dan
Pencapaian Standar Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Pati
16. Peraturan Bupati Pati Nomor 69 tahun 2012 Tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pati
17. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati No 440/456/2016
tentang Perubahan Atas Keputusan No 440/053/2016 tentang Struktur
Organisasi Tata Kerja UPTD Puskesmas Kabupaten Pati

E. Istilah dan Definisi


1. Dokumen : tulisan yang memuat informasi.
2. Efektivitas : keaktifan, daya guna adanya kesesuaian dalam
Suatu kegiatan orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju.
3. Efisien : tepat/ sesuai untuk mengerjakan sesuatu dengan
tidak membuang waktu.
Kepuasan pelanggan : suatu keadaan yang dirasakan oleh seseorang
karena terpenuhi semua kebutuhan secara memadai.
4. Koreksi : suatu penilaian dan pembetulan untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik.
a. Kebijakan Mutu : rangkaian konsep dari asas yang menjadi dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara
bertindak untuk menentukan baik buruknya suatu pelayanan.
5. Pasien : orang sakit/ penderita yang dirawat.
6. Pelanggan : seseorang yang menerima pelayanan.
7. Proses : rangkaian tindakan atau pembuatan dan pengolahan
yang menghasilkan suatu produk.
8. Manual Mutu : dokumen yang memberi informasi konsisten
(kedalam maupun keluar) tentang sistem manajemen mutu Puskesmas /
Klinik.
9. Perencanaan Mutu : proses, cara, pembuatan suatu kegiatan untuk
menentukan baik buruknya pelayanan.
28
10. Prasarana : segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses pekerjaan.
11. Rekaman : bukti dari pelaksanaan suatu kegiatan.
12. Sasaran Mutu : target dari suatu kegiatan dalam melakukan suatu
proses yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu dan dengan standar
tertentu yang telah ditetapkan, dengan menggunakan metode Specific,
Measurable, Agressive but Attainable, Result Oriented, dan Time Bound.
13. Sarana : segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
untuk mencapai maksud/ tujuan.
14. Tindakan korektif : tindakan yang dilakukan untuk mengkoreksi hasil
yang tidak sesuai dengan target.
15. Tindakan preventif : tindakan pencegahan pada saat proses mengarah
pada ketidaksesuain target (supaya jangan sampai terjadi).

29
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Persyaratan Umum
UPTD Puskesmas Tayu I menetapkan, mendokumentasikan, memelihara
sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas. Sistem ini
disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap
proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepadamasyarakat baik
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat, Perkesmas maupun Upaya
Kesehatan Perseorangan, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi
proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggungjawab,
penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari
perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat/ pelanggan, verifikasi terhadap
rencana yang di susun, pelaksanaan pelayanan dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.
Di UPTD Puskesmas Tayu I, dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
untuk menghasilkan RUK Puskesmas selain dari RUK UKP dan RUK UKM terdapat
juga RUK Administrasi Manajemen.

B. Penyusunan Manual Mutu


Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke
dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun,
ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi. Manual mutu tersebut meliputi:
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan Hukum dan Acuan
E. Istilah dan Definisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian Dokumen
C. Pengendalian Rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen
30
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada pelanggan
C. Kebijakan mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu
G. Komunikasi internal
IV. Tinjauan Manajemen
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran Tinjauan
V. Manajemen Sumber Daya
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas:
1. Perencaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses, dan pengukuran
kinerja [Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)]
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM:
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelnggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelangan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Penilaian Kinerja Puskesmas:
31
a) Pemantauan dan pengukuran proses
b) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan):
1. Perencaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian atau pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (specimen, rekam medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
a. Umum
b. Pemantauan dan Pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
32
g. Tindakan preventif
VII.Penutup
Lampiran (jika ada)
Format Penulisan Manual Mutu
1. Ukuran kertas F4 Width: 21,5 cm dan Height: 33 cm
2. Batas Penulisan
Atas/Top : 2 cm
Kiri/ Left : 3 cm
Bawah/ Bottom : 2,5 cm
Kanan/ Right : 2 cm
3. Huruf : Bookman Old Style
4. Judul : ditulis tebal/ Bold
5. Ukuran huruf : 12
6. Spasi : 1,5
7. Jika terdapat tabel atau kolom maka tulisan di dalam tabel atau kolom
menggunakan 1 spasi (single)
8. Numbering :
A. ....
B. ....
1. ....
2. ....
a. ...
1) ...
Dst..
9. Halaman ditulis di bawah tengah
10. Cover

33
JUDUL

Nomor :
Revisi Ke :
Tgl terbit :

PEMERINTAH KABUPATEN PATI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAYU I

Jalan P. Sudirman No. 17 Tayu


Kode Pos 59155 Telp ( 0295) 452248
Email : puskesmas_tayusatu@yahoo.com

C. Penyusunan Kebijakan
Kebijakan adalah Peraturan/Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas, merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan
oleh penanggung jawab maupun pelaksana. Format Kebijakan/Surat Keputusan
disesuaikan dengan Peraturan Daerah yang berlaku atau dapat disusun sebagai
berikut:
Penyusunan Surat Keputusan menggunakan Kop UPTD Puskesmas Tayu I pada
halaman pertama saja.
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital :
a. Kebijakan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKEMAS TAYU I
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di Puskesmas TAYU I
c. Judul : ditulis judul “TENTANG”...........

34
d. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin
contoh seperti :
KEPALA UPTD PUSKESMAS TAYU I
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “Menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan
tanda baca titik dua ( : ) dan diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf
kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri
dengan tanda baca titik koma (;) apabila masih terdapat uraian konsideran
selanjutnya. Untuk uraian konsideran terakhir, diakhiri dengan tanda baca
“titik” (.)
4) Untuk uraian menimbang, terdiri dari 3 konsideran saja.
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan / Surat Keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan
yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “Mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang, huruf
awal kata “Mengingat” ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda
baca titik dua ( : )
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu,
diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca titik
koma(;) apabila masih terdapat uraian mengingat selanjutnya. Untuk
uraian mengingat terakhir, diakhiri dengan tanda baca “titik” (.)
3. Diktum
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
kapital dan dicetak tebal
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan
kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata “Menetapkan” ditulis
dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : )
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital.
4. Batang Tubuh

35
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan / Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum misalnya :
1) Kesatu :
2) Kedua :
3) dst
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat Keputusan,
dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan / Surat Keputusan.
5. Kaki
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansiyang memuat
penanda tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan,pengundangan
peraturan/keputusan yang terdiri dari :
a. Tempat dan tanggal penetapan
b. Tanda tangan pejabat
c. Nama lengkap pejabat yang menanda tangani
d. Penandatanganan, Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas
ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
e. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan
6. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul Kebijakan/Surat
Keputusan,
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Kebijakan/Surat
Keputusan yaitu :
a. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun
terjadi penggantian Kepala Puskesmas hingga adanya kebutuhan revisi atau
pembatalan.
b. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak ditulis sebagai
diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-pasal.
7. Pengaturan penulisan pada Surat Keputusan yaitu menggunakan jenis huruf
Bookman Old Style ukuran 12, spasi 1,5 dan rata kanan kiri (Justify).
8. Pengaturan ruang tepi penulisan pada Surat Keputusan meliputi :
Ruang tepi atas (Top) : 2 cm
Ruang tepi bawah (Bottom) : 2,5 cm
Ruang tepi kiri (Left) : 3 cm
Ruang tepi kanan (Right) : 2 cm
36
9. Nomor halaman ditulis dengan menggunakan nomor urut angka Arab dan
dicantumkan secara simetris di tengah atas dengan membubuhkan tanda
hubung (-) sebelum dan setelah nomor, kecuali halaman pertama naskah dinas
yang menggunakan kop dinas tidak perlu mencantumkan nomor halaman.
Nomor halaman lampiran merupakan nomor lanjutan halaman sebelumnya.

D. PENYUSUNAN SOP
Terdapat sejumlah pengertian istilah prosedur, diantaranya:
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi,
bagaimana dan kapan harus dilakukan dimana dan oleh siapa dilakukan
(Permenpan No. 035 tahun 2012).
2. Instruksi kerja adalah petunjuk kerja terdokumentasi yang dibuat secara rinci,
spesifik dan bersifat instruktif, yang dipergunakan oleh pekerja sebagai acuan
dalam melaksanakan suatu pekerjaan spesifik agar dapat mencapai hasil kerja
sesuai persyaratan yang telah ditetapkan (Susilo, 2003).
3. Langkah didalam penyusunan instruksi kerjasama dengan penyusunan prosedur,
namun ada perbedaan, instruksi kerja adalah suatu proses yang melibatkan satu
bagian/unit/ profesi, sedangkan prosedur adalah suatu proses yang melibat lebih
dari satu bagian/ unit/ profesi. Prinsip dalam penyusunan prosedur dan instruksi
kerja adalah kerjakan yang ditulis, tulis yang dikerjakan, buktikan dan tindak-
lanjut, serta dapat ditelusur hasilnya.
4. Istilah Standar Prosedur Operasional (SPO) digunakan di UU Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran dan UU Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan dan UU Nomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit,
5. Beberapa Istilah Prosedur yang sering digunakan yaitu :
a. Prosedur yang telah ditetapkan disingkat Protap,
b. Prosedur untuk panduan Kerja (prosedur kerja, disingkat PK),
c. Prosedur untuk melakukan tindakan,
d. Prosedur Penatalaksanaan,
e. Petunjuk pelaksanaan disingkat Juklak,
f. Petunjuk pelaksanaan secara teknis, disingkat Juknis,
g. Prosedur untuk melakukan tindakan klinis: protokol klinis, Algoritma/Clinical
Pathway
Karena beraneka ragamnya istilah tentang prosedur dan untuk menghindari
salah tafsir serta dalam rangka menyeragamkan istilah maka dalam pedoman
penyusunan dokumen ini digunakan istilah “Standar Operasional Prosedur”
(SOP) sebagaimana yang tercantum dalam Permenpan Nomor 35 tahun 2012.
37
Prosedur yang dimaksud dalam Istilah “Standar Operasional Prosedur
(SOP)”bersifat institusi maupun perorangan sebagai profesi sehingga dianggap
lebih tepat karena prosedur yang dimaksud dalam pedoman penyusunan dokumen
akreditasi FKTP ini adalah prosedur yang bersifat institusi maupun perorangan
sebagai profesi, sementara istilah “ Standar Prosedur Operasional “ (SPO) yang
dipergunakan dalam undang-undang Praktik Kedokteran maupun dalam undang-
undang Kesehatan lebih bersifat perorangan sebagai profesi.
1. Tujuan Penyusunan SOP
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/
seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui
pemenuhan standar yang berlaku.
2. Manfaat SOP
a. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
b. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
c. Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya.
d. Contoh: SOP Pemberian informasi, SOP Pemasangan infus, SOP
Pemindahan pasien dari tempat tidur ke kereta dorong
3. Format SOP
a. Format SOP adalah sebagai berikut :

UKURAN 11 UKURAN 9

UKURAN 12
JUDUL

No. Dokumen :
UKURAN 12
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :
UKURAN 11 UPTD dr. Prastyo
PUSKESMAS Adiwijayanto
TAYU I Tanda tangan Kepala Pukesmas NIP.
198303102014061
001

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi

38
5. Alat dan
Bahan
UKURAN 12
6. Langkah-
langkah

7. Alur Proses
8. Hal-hal
yang perlu
diperhatika
n
9. Unit Terkait
10 Dokumen
. Terkait
11 Catatan No Yang diubah Isi perubahan Tangal mulai
. Revisi diberlakukan

b. Petujuk Pengisian heading


1) Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten, nama organisasi
adalah nama Puskesmas.
2) Kotak Heading : masing-masing kotak (Puskesmas, SOP, judul SOP, No.
dokumen, No.revisi, Halaman,tanggal terbit, ditetapkan Kepala
Puskesmas ) diisi sebagai berikut :
a) Heading dan kotaknya dicetak pada halaman pertama. Pada halaman-
halaman berikutnya kotak heading tidak perlu dibuat.
b) Kotak Puskesmas : diberi nama Puskesmas dan Logo pemerintah
daerah. Judul SOP : diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya
c) No. Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang
berlaku di Puskesmas, Halaman: diisi nomor halaman dengan
mencantumkan jugatotal halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5).
Namun,halaman selanjutnya dibuat footer misalnya pada
halamankedua: 2/5, halaman terakhir: 5/5.
d) SOP : diberi penamaan sesuai ketentuan (istilah) yang digunakan
Puskesmas, yaitu : SOP.
e) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut
f) dibuat sistematis agar ada keseragaman.
g) No. Revisi : diisi dengan status revisi, menggunakan angka. Contoh :
dokumen baru diberi huruf 00, dokumen revisi pertama diberi huruf 01
dan seterusnya.

39
h) Ditetapkan Kepala Puskesmas : diberi tandatangan Kepala
Puskesmas dan nama jelasnya.

1. ISI SOP
Isi SOP minimal adalah sebagai berikut:
a. Pengertian : yang paling awal diisi judul SOP adalah, dan berisi penjelasan
dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
b. Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik.
c. Kebijakan: berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP
tersebut, contoh untuk SOP Diklat dan Seminar, pada kebijakan dituliskan:
SK Kepala UPTD Puskesmas Tayu I Nomor 440/ADMEN/SK-05/2017
Tentang Seminar, Pendidikan, dan Pelatihan.
d. Referensi: berisikan dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP,
bisa berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk lain
sebagai bahan pustaka,
e. Alat dan bahan :berisikan alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam
menjalankan prosedur
f. Langkah-langkah : bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan
langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
g. Alur proses: menggambarkan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari
prosedur
h. Hal-hal yang perlu diperhatikan: Hal yang perlu diperhatikan pada
lamgkah-langkah yang ada di SOP
i. Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
j. Dokumen terkait : berisi dokumen yang terkait dalam proses kerja tersebut
k. Catatan revisi: berisi catatan perubahan dokumen.

2. TATA PENULISAN SOP


Penyusunan SOP disiapkan oleh masing-masing unit dengan menggunakan
format dan huruf sesuai kesepakatan internal puskesmas. Adapun tata
penulisan SOP adalah sebagai berikut;
a. Kertas : F4 ukuran ( 21,5 x 33 cm )
b. Batas margin:
40
1) Kiri : 3 cm
2) Kanan : 2 cm
3) Atas : 3 cm
4) Bawah : 2 cm
c. Huruf : Arial
d. Spasi : 1,5

3. DIAGRAM ALIR/ALUR PROSES (FLOW CHART):


Alur Proses secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir
makro dan diagram alir mikro.
 Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar
dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu symbol,
yaitu simbol balok:

 Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap


tahapan diagram makro, bentuk simbul sebagai berikut:
o Awal kegiatan :

o Akhir kegiatan :

o Simbol Keputusan : ? Ya

Tidak

o Penghubung :

o Dokumen :

o Arsip :

4. SYARAT PENYUSUNAN SOP


a. Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan
pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau panitia yang ditunjuk

41
oleh Kepala Puskesmas Tayu I hanya untuk menanggapi dan mengkoreksi
SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah penting, karena komitmen terhadap
pelaksanaan SOP hanya diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/unit
kerja dalam penyusunan SOP.
b. SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau unit
kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya kemudian Tim
Mutu diminta memberikan tanggapan.
c. Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan, dan mengapa.
d. SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat dan objek SOP
harus jelas.
e. SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana dengan
bahasa yang dikenal pemakai.
f. SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP pelayanan
pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan
kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu kepada standar
profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) kesehatan, dan memperhatikan aspek keselamatan pasien.

5. EVALUASI SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a. Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan menilai
tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk evaluasi ini
dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list:
1) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark).
2) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
3) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
4) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan
memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
5) Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
6) Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi
prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan monitoringnya
a) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
b) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
42
c) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
d) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
e) Lakukan uji-coba,
f) Lakukan perbaikan daftar tilik,
g) Standarisasi daftar tilik.
Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah-
langkahkegiatan, dengan rumus sebagai berikut.

Compliance rate (CR) = Σ Ya x 100 %


Σ Ya+Tidak

7) Format Daftar Tilik


UKURAN 12 UKURAN 12

UKURAN 12
JUDUL

No. :
UKURAN 12
Dokumen
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tanggal :
Terbit
Halaman :
UKURAN 11 UPTD dr. Prastyo
PUSKESMAS Adiwijayanto
TAYU I Tanda tangan Kepala Pukesmas NIP.
198303102014061
001

Unit : .............................
Nama Petugas : .............................
Tanggal Pelaksanaan : .............................
NO PERTANYAAN Ya Tidak Tidak
Berlaku
1.
UKURAN 12 2.
3.
.....
JUMLAH :.......................
CR :......................%

.........,
Observer Tindakan

43
..............................
NIP :.....................

b. Evaluasi isi SOP


1) Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua tahun
sekali yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja.
2) Hasil evaluasi: SOP masih tetap bisa dipergunakan, atau SOP tersebut
perlu diperbaiki/direvisi. Perbaikan/revisi isi SOP bisa dilakukan sebagian
atau seluruhnya.
3) Perbaikan/ revisi perlu dilakukan bila :
a) Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada
b) Adanya perkembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) pelayanan
kesehatan,
c) Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru,
d) Adanya perubahan fasilititas
Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian
Kepala Puskesmas.

E. PENYUSUNAN PEDOMAN/PANDUAN
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-langkah
yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan,
sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan
hanya mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan
baik dan benar melalui penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka UPTD
Puskesmas Tayu I menyusun/membuat sistematika buku pedoman/ panduan
sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan
yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan pedoman/ panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala
Puskesmas.
3. Setiap pedoman/ panduan yang ada di UPTD Puskesmas Tayu I dilakukan
evaluasi minimal setiap 2 tahun sekali.
44
Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/ Panduan untuk suatu
kegiatan/ pelayanan tertentu, maka UPTD Puskesmas Tayu I dalam membuat
pedoman/panduan wajib mengacu pada pedoman/panduan yang diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan.
Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai berikut:
1. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata Pengantar
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Gambaran Umum UPTD Puskesmas Tayu I
BAB III : Visi, Misi, Falsafah, Nilai danTujuan UPTD Puskesmas Tayu I
BAB IV : Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Tayu I
BAB V : Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI : Uraian Jabatan
BAB VII : Tata Hubungan Kerja
BAB VIII : Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX : Kegiatan Orientasi
BAB X : Pertemuan/ Rapat
BAB XI : Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
2. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
45
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V : LOGISTIK
BAB VI : KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII : KESELAMATAN KERJA
BAB VIII : PENGENDALIAN MUTU
BAB IX : PENUTUP
3. Format Pedoman Pengendalian Dokumen
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. RUANG LINGKUP
BAB II PENGERTIAN
A. DEFINISI
B. KRITERIA PENCAPAIAN
BAB III KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN
A. PENYUSUNAN MANUAL MUTU
B. PENYUSUNAN KEBIJAKAN
C. PENYUSUNAN SOP
D. PENYUSUNAN PEDOMAN/PANDUAN
E. PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN
F. DOKUMEN LAIN YANG HARUS DISEDIAKAN
BAB IV KEBIJAKAN PENGENDALIAN DOKUMEN
A. PENGESAHAN DOKUMEN
B. PENGKODEAN DAN PENOMORAN DOKUMEN
C. PEMBUATAN,PENERBITAN,PENGGANDAAN,
PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN
D. PEMELIHARAAN DOKUMEN
E. PENGUBAHAN DOKUMEN
F. PENYIMPANAN DOKUMEN/ ARSIP
G. PENATAAN DOKUMEN DAN REKAMAN
H. PEMINJAMAN DOKUMEN
I. PEMUSNAHAN DOKUMEN
J. PENOMORAN SURAT MASUK DAN KELUAR
BAB VI PENUTUP
4. Format Pedoman Penyusunan Dokumen
KATA PENGANTAR
46
BAB I PENDAHULUAN
D. LATAR BELAKANG
E. DASAR HUKUM
F. TUJUAN
G. SASARAN
H. RUANG LINGKUP
I. BATASAN OPERASIONAL
BAB II DOKUMEN UPT PUSKESMAS TAYU I
C. PENGERTIAN DOKUMEN
D. JENIS DOKUMEN
E. DOKUMEN YANG ADA DI PUSKESMAS
BAB III DOKUMEN DASAR
A. KEBIJAKAN
B. PEDOMAN/ PANDUAN
C. KAP/ KAK
D. MANUAL MUTU
E. SOP
F. DOKUMEN YANG HARUS ADA
G. PROSEDUR PENGENDALIAN
BAB VI DOKUMEN IMPLEMENTASI
BAB V PENUTUP
5. Format Panduan Pelayanan
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATALAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI

Format Penulisan Pedoman/Panduan


1. Ukuran kertas F4 weidth :21,5 cm Height: 33 cm
2. Batas Penulisan
Top/ Atas : 3 cm
Kiri/ left : 3 cm
Bawah/ Bottom : 2 cm
Kanan/ Right : 2 cm
3. Huruf : Time News Roman
4. Judul : ditulis tebal/ Bold
5. Ukuran huruf : 12
6. Spasi : 1,5

47
7. Jika terdapat tabel atau kolom maka tulisan di dalam tabel atau kolom
menggunakan 1 spasi (single)
8. Numbering :
A. ....
B. ....
1. ....
2. ....
a. ...
b. ...
1) ...
2) ...
Dst..
9. Halaman ditulis di bawah tengah
10. Cover

Ukura
JUDUL
n 18

Nomor : Ukuran
Revisi Ke : 12
Tanggal Terbit :

PEMERINTAH KABUPATEN PATI


DINAS KESEHATAN
Ukuran
UPTD PUSKESMAS TAYU I 16

Jalan P. Sudirman No. 17 Tayu


Ukuran
Kode Pos 59155 Telp ( 0295) 452248 12
Email: puskesmas_tayusatu@yahoo.com

F. PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN


48
Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan oleh
UPTD Puskesmas Tayu I. Program/kegiatan yang dibuat kerangka acuan adalah
sesuai dengan Standar Akreditasi. Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas
tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan
dibedakan atas tujuan umum yang merupakan tujuan secara garis besar dari
keseluruhan program/kegiatan, dan tujuan khusus yang merupakan tujuan dari tiap-
tiap kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kerangka acuan harus dijelaskan
bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar tujuan tercapai, dengan penjadwalan
yang jelas, dan evaluasi serta pelaporan.

Sistematika/Format Kerangka Acuan Program/Kegiatan sebagai berikut :


1. Pendahuluan
Pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih terkait dengan
upaya/ kegiatan.
2. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut lebih kuat.
3. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan umum adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus
adalah tujuan secara rinci
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang
harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan.Oleh karena itu
antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
5. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk
tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain.
6. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan.
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan
yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan.
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap
jadwal yang direncanakan. Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan

49
sekali (kurun waktu tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada
pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki
sehingga tidak mengganggu Program/kegiatan secara keseluruhan. Karena itu
yang ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa
lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan
tersebut dan kapan laporan tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di
dalam kerangka acuan adalah cara bagaimana membuat laporan evaluasi dan
kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.

9. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka acuan
adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi
kegiatan. Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan
laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus
diserahkan. Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan
Program/kegiatansecara menyeluruh.
Format Penulisan Kerangka Acuan Program (KAP)/ Kerangka Acuan Kegiatan
(KAK)
1. Ukuran kertas F4 weidth :21,5 cm Height: 33 cm
2. Batas Penulisan
Top/ Atas : 3 cm
Kiri/ left : 3 cm
Bawah/ Bottom : 2 cm
Kanan/ Right : 2 cm
3. Huruf : Time News Roman
4. Judul : ditulis tebal/ Bold
5. Ukuran huruf : 12
6. Spasi : 1,5
7. Jika terdapat tabel atau kolom maka tulisan di dalam tabel atau kolom
menggunakan 1 spasi (single)
8. Numbering :
A. ....
B. ....
1. ....
2. ....
a. ...
b. ...
50
1) ...
Dst..
9. Halaman ditulis di bawah tengah
10. Cover

Ukuran
JUDUL
18

Nomor : Ukuran
Revisi Ke : 12
Tanggal Terbit :

PEMERINTAH KABUPATEN PATI


DINAS KESEHATAN
Ukuran
UPTD PUSKESMAS TAYU I 16

Jalan P. Sudirman No. 17 Tayu


Ukuran
Kode Pos 59155 Telp ( 0295) 452248 12
Email: puskesmas_tayusatu@yahoo.com

51
G. DOKUMEN LAIN YANG HARUS DISEDIAKAN
1. Rencana Lima Tahunan Puskesmas
Sejalan dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, UPTD
PuskesmasTayu I perlu menyusun rencana kinerja lima tahunan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pati.
Rencana lima tahunan tersebut harus sesuai dengan visi, misi, tugas pokok
dan fungsi Puskesmas berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara optimal.
Dalam menyusun rencana lima tahunan, Kepala Puskesmas bersama
seluruh jajaran karyawan yang bertugas di Puskesmas melakukan analisis
situasi yang meliputi analisis pencapaian kinerja, mencari faktor-faktor yang
menjadi pendorong maupun penghambat kinerja, sehingga dapat menyusun
program kerja lima tahunan yang dijabarkan dalam kegiatan dan rencana
anggaran.
a. Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan UPTD PuskesmasTayu I.
Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas dapat disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
Bab II. Kendala dan Masalah
A. Identifikasi keadaan dan masalah
a. Tim mempelajari kebijakan, RPJMN, rencana strategis
Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah, Kabupaten Pati, target kinerja lima tahunan yang harus
dicapai oleh Puskesmas
b. Tim mengumpulkan data :
a. Data umum
b. Data wilayah
c. Data penduduk sasaran
d. Data cakupan
e. Data sumber daya
c. Tim melakukan analisis data
52
d. Alternative pemecahan masalah
B. Penyusunan rencana
1. Penetapan tujuan dan sasaran
2. Penyusunan rencana
a. Penetapan strategi pelaksanaan
b. Penetapan kegiatan
c. Pengorganisasian
d. Perhitungan sumber daya yang diperlukan
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan of Action)
1. Penjadwalan
2. Pengalokasian sumber daya
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Penggerak pelaksanaan
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
Bab III. Indikator dan standar kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya
Puskesmas
Bab IV. Analisis Kinerja
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya
Puskesmas
B. Analisis Kinerja: menganalisis factor pendukung dan penghambat
pencapaian kinerja
Bab V. Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun
A. Program Kerja dan kegiatan: berisi program-program kerja yang
akan dilakukan yang meliputi antara lain:
1. Program Kerja Pengembangan SDM, yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan, misalnya: pelatihan, pengusulan penambahan
SDM, seminar, workshop, dsb
2. Program Kerja Pengembangan sarana, yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan, misalnya: pemeliharaan sarana, pengadaan
alat-alat kesehatan, dsb
3. Program Kerja Pengembangan Manajemen, dan seterusnya,
B. Rencana anggaran: yang merupakan rencana biaya untuk tiap-tiap
program kerja dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan secara
garis besar
Bab VI. Pemantauan dan Penilaian
Bab VII. Penutup.
Lampiran: matriks rencana kinerja lima tahunan Puskesmas.
b. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas:
53
Adapun tahapan penyusunan rencana lima tahunan Puskesmas adalah
sebagai berikut:
1) Membentuk tim penyusunan rencana kinerja lima tahun yang terdiri dari
Kepala Puskesmas bersama dengan penanggung jawab upaya
Puskesmas dan Pelayanan Klinis.
2) Tim mempelajari RPJMN, rencana strategis Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah/Kabupaten Pati, target kinerja
lima tahunan yang harus dicapai oleh Puskesmas.
3) Tim mengumpulkan data pencapaian kinerja.
4) Tim melakukan analisis kinerja.
5) Tim menyusun pentahapan pencapaian indikator kinerja untuk tiap upaya
Puskesmas dengan penjabaran pencapaian untuk tiap tahun.
6) Tim menyusun program kerja dan kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai target pada tiap-tiap indikator kinerja.
7) Tim menyusun dokumen rencana kinerja lima tahunan untuk disahkan
oleh Kepala Puskesmas.
8) Sosialisasi rencana pada seluruh jajaran Puskesmas.

Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan


Panduan dalam mengisi matriks rencana kinerja lima tahunan:
1) Nomor : diisi dengan nomor urut
2) Pelayanan/Upaya Puskesmas: diisi dengan Pelayanan Klinis (Upaya
Kesehatan Perseorangan), dan Upaya Kesehatan Masyarakat yang
dilaksanakan di Puskesmas tersebut, misalnya Upaya KIA, Upaya KB,
Upaya PKM, dan seterusnya,
3) Indikator: diisi dengan indikator-indikator yang menjadi tolok ukur kinerja
Upaya/Pelayanan
4) Standar : diisi dengan standar kinerja untuk tiap indikator
5) Pencapaian : diisi dengan pencapaian kinerja tahun terakhir
6) Target pencapaian: diisi dengan target-target yang akan dicapai pada
tiap tahap tahunan
7) Program Kerja : diisi dengan Program Kerja yang akan dilakukan untuk
mencapai target pada tiap tahun berdasarkan hasil analisis kinerja,
misalnya program kerja pengembangan SDM, program kerja
peningkatan mutu, program kerja pengembangan SDM, program kerja
pengembangan sarana, dsb

54
8) Kegiatan: merupakan rincian kegiatan untuk tiap program yang
direncanakan, misalnya untuk program pengembangan SDM, kegiatan
Pelatihan Perawat, Pelatihan Tenaga PKM, dan sebagainya.
9) Volume : diisi dengan volume kegiatan yang direncanakan untuk tiap
tahapan tahunan
10) Harga Satuan: harga satuan untuk tiap kegiatan,
11) Perkiraan Biaya: diisi dengan perkalian antara volume dengan harga
satuan.
c. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala Puskesmas
dalam menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian diuraikan
dalam rencana tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan dan
Rencana Pencapaian Kegiatan.
Lampiran:
Lampiran 1. Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas

2. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Tahunan


Perencanaan adalah: suatu proses kegiatan secara urut yang harus dilakukan
untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil
guna dan berdaya guna.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) diartikan sebagai proses penyusunan
rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang, dilakukan secara
sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan
masyarakat diwilayah kerjanya.
Perencanaan Puskesmas mencakup semua kegiatan upaya Puskesmas yang
dilakukan di Puskesmas baik dalam menjalankan fungsi penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
tingkat pertama, UKM baik esensial, maupun pengembangan sebagai rencana
Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh pemerintah, baik pemerintah pusat
maupun daerah serta sumber dana lain
a. Mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas
Langkah pertama dalam mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas
(PTP) adalah dengan menyusun Rencana Usulan Kegiatan yang meliputi
usulan mencakup seluruh kegiatan Puskesmas.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) memperhatikan berbagai
kebijakan yang berlaku, baik secara global, nasional maupun daerah sesuai
dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas.
55
Puskesmas perlu mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui
kajian maupun asupan dari lintas sektoral Puskesmas.
Rencana Usulan Kegiatan harus dilengkapi usulan pembiayaan untuk
kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan operasional Puskesmas. RUK yang
disusun merupakan RUK tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK
tersebut dilakukan pada bulan Januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil
kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (H-1) dan diharapkan proses
penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan
Januari tahun berjalan (H). RUK kemudian dibahas di Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota selanjutnya terangkum dalam usulan Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan
pembiayaan dan dukungan politis.
Setelah mendapatkan persetujuan, selanjutnya diserahkan ke Puskesmas
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Berdasarkan alokasi biaya yang
telah disetujui tersebut, secara rinci RUK dijabarkan ke dalam rencana
pelaksanaan kegiatan (RPK). Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan
Januari tahun berjalan dalam forum Lokakarya Mini yang pertama.
b. Tahap Persiapan RUK.
1) Tahap persiapan.
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses
penyusunan RUK agar memperoleh kesamaan pandangan dan
pengetahuan untuk melaksanakan tahap- tahap perencanaan. Kepala
Puskesmas membentuk Tim Penyusun PTP yang anggotanya terdiri dari
staf Puskesmas.
2) Tahap analisis situasi.
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan
dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis
terhadap data yang dikumpulkan tim yang telah ditunjuk oleh Kepala
Puskesmas. Data-data tersebut mencakup data umum, dan data khusus
(hasil penilaian kinerja Puskesmas).
c. Tahap penyusunan RUK
Penyusunan RUK memperhatikan hal-hal untuk mempertahankan kegiatan
yang sudah dicapai pada periode sebelumnya dan memperhatikan program/
upaya yang masih bermasalah, menyusun rencana kegiatan baru yang
disesuaikan dengan kondisi kesehatan diwilayan tersebut dan kemampuan
Puskesmas.
Penyusunan RUK terdiri dua tahap, yaitu:
1) Analisis Masalah dan Kebutuhan Masyarakat.
56
Analisis masalah dan kebutuhan masyarakat dilakukan melalui
kesepakatan Tim Penyusun PTP dan lintas sektoral Puskesmas melalui:
a) Identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan, melalui analisis kesehatan masyarakat (community health
analysis)
b) Menetapkan urutan prioritas masalah,
c) Merumuskan masalah,
d) Mencari akar penyebab, dapat mepergunakan diagram sebab akibat,
pohon masalah, curah pendapat, dan alat lain yang dapat digunakan.
2) Penyusunan RUK
Penyusunan RUK meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama, UKM esensial
dan pengembangan yang meliputi:
a) Kegiatan tahun yang akan datang,
b) Kebutuhan sumber daya,
c) Rekapitulasi rencana usulan kegiatan.
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama, UKM esensial
dan pengembangan secara bersama-sama, terpadu dan terintegrasi, dengan
langkah-langkah:
1) Mempelajari alokasi kegiatan,
2) Membandingkan alokasi kegiatan yang disutujui dengan RUK,
3) Menyusun rancangan awal secara rinci,
4) Mengadakan lokakarya mini,
5) Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dengan
menggunakan format-format sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan
Manajemen Puskesmas yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2012, atau menggunakan format
yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pati dan disesuaikan
dengan kebutuhan Puskesmas. Adapun format-format untuk dilihat didalam
lampiran buku panduan penyusunan dokumen ini.

57
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggungjawab
upaya, penanggungjawab pelayanan perseorangan, dan seluruh karyawan
Puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada
pada manual mutu ini.

B. Fokus Pada Sasaran/ Pasien


Pelayanan yang disediakan oleh UPTD Puskesmas Tayu I dilakukan dengan
berfokus pada masyarakat. Pelanggan dan masyarakat dilibatkan mulai dari
identifikasikebutuhan dan harapan,perencanaan penyelenggaraan upaya
Puskesmas dan pelayanan perseorangan, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan
evaluasi serta tindak lanjut pelayanan. Adapun dalam mengidentifikasi kebutuhan
dan harapan didapatkan dari kebutuhan dan harapan pelanggan,kebutuhan dan
harapan masyarakat, survei kepuasan pelanggan.

C. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu yang ada di UPTD Puskesmas Tayu I yaitu:
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab
UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu
dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran Puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas dengan pendekatan
multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Tim Mutu.

Indikator dan target kinerja upaya progam di UPTD Puskesmas Tayu I

N PROGAM INDIKATOR TARGET 2022


O
ADMEN
1 Mekanisme Pegawai 100%
2 Pelaporan SP3 tepat waktu 100%
3 Apel tepat waktu 90%
4 Ketepatan laporan bulanan 85%

58
PROGRAM TARGET
NO INDIKATOR
UKM 2022
KIA/KB :
1. Cakupan K1 100%
2. Cakyupan K4 100%
3. Cakupan Persalinan 100%
4. Cakupan KF3 100%
5. Cakupan KN1 100%
6. Cakupan KN 3 100%
7. Cakupan Pelayanan Komplikasi Obstetri 20%
8. Cakupan Deteksi Resiko Masy 10%
9. Cakupan Pelayanan Komplikasi Neonatal 15%
10. Cakupan Kunjungan Bayi 100%
11. Cakupan Pelayanan Balita 100%
12. Cakupan Balita Sakit di MTBS 100%
13. Cakupan KB Aktif 85%
P2P :

1 Penderita DBD yang ditangani 100%


2 Penemuan TB BTA Positifbaru 70%
3 Penemuan penderita diare balita ditangani 100%
4 Acute Flacid Paralisis ( AFP ) yang ditangani 100%
5 Penemuan penderita Pneumoni balita yang
ditangani 80%
6 Penemuan penderita Malaria yang ditangani 100%
7 Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT ) 80%
8 Pelaksanaan POPM Filariasis yang ditangani 85%
9 Cakupan desa yang mengalami KLB yang
dilakukan Penyelidikan epidemiologi< 24 jam 100%
10 Cakupandesa UCI (Universal Child
Immunization) 100%
11 Posbindu PTM 40%

GIZI :
1 Persentase kasus balita gizi buruk yang
100%
mendapat perawatan
2 Persentase balita yang ditimbang berat
90%
badannya (D/S)

3 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan 65%


mendapat ASI Eksklusif
4 Persentase rumah tangga mengonsumsi garam
87%
beriodium
5 Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul
100%
vitamin A
6 Persentase ibu hamil yang mendapatkan
Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet 98%
selama masa kehamilan
7 Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik
98%
(KEK) yang mendapat makanan tambahan
8 Persentase balita kurus yang mendapat
65%
makanan tambahan
9 Persentase remaja puteri mendapat TTD 40%
10 Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin
100%
A
11 Persentase bayi baru lahir mendapat IMD 59%
12 Persentase bayi dengan berat badan lahir
3,25%
rendah (beratbadan<2500 g)
13 Persentase balita ditimbang yang
90%
naikberatbadannya (N/D)
14 Persentase ibu hamil anemia 16,5%
15 Persentase ibu hamil KEK 7,2%
59
PROMKES :
1 Desa Siaga Aktif 100%
2 Desa Siaga Aktif Mandiri 60%
Indikator mutu layanan klinis UPTD Puskesmas Tayu I
NO JENIS INDIKATOR STANDAR
PELAYANAN
1. PENDAFTARAN Kelengkapan dan ketepatan pengisian berkas 70%
DAN REKAM Rekam Medis
MEDIS Pengembalian berkas Rekam Medis 80%
maksimal 2x24 jam setelah selesai pelayanan
Kepuasan pelanggan 77
2. TINDAKAN Waktu tanggap pelayanan oleh petugas ˂ 5 80%
( UGD ) menit
Pasien/keluarga yang mendapatkan 100%
pelayanan tindakan mendapatkan inform
consent
Kepuasan pelanggan 77
3. KESEHATAN Pasien yang mendapatkan pelayanan 100%
GIGI DAN tindakan gigi mendapatkan Inform consent
MULUT Ketepatan penulisan resep sesuai aturan 90%
administrasi
Kepuasan Pelanggan 77
4. KIA/KB Ibu hamil K4 mendapatkan pelayanan 100%
terpadu
Pasien/keluarga yang mendapatkan 100%
pelayanan tindakan mendapatkan inform
consent
Kepuasan Pelanggan 77
5 LABORATORIU Tidak adanya kesalahan pemberian hasil 95%
M pemeriksaan laboratorium
Kejadian hematoma setelah pengambilan < 20%
darah vena
Kepuasan pelanggan 77
6 FARMASI Kepatuhan petugas memakai APD 95%
Tidak terjadi kesalahan pemberian obat 100%
Kepuasan Pelanggan 77

7 GIZI Balita Gizi Buruk dikonsulkan dokter 100%

Kepuasan pelanggan 77

Cold chain penyimpanan vaksin terkontrol 100%


8 IMUNISASI Kepuasan Pelanggan 77
9 SANITASI Kontrol kepatuhan sampah medis dan non 85%
medis di ruang pelayanan
10 PERSALINAN Kepatuhan petugas memakai APD 95%
Kepuasan Pelanggan 77
11 BP UMUM Pemberi pelayanan adalah dokter 70%
Kepuasan Pelanggan 77

Indikator sasaran keselamatan pasien


NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET
1. Tidak adanya kesalahan Identifikasi Pasien 100%
2. Komunikasi yang efektif dalam pelayanan klinis 100%
60
3. Tidak adanya kesalahan Pemberian Obat Kepada Pasien 100%
4. Tidak adanya kesalahan Prosedur tindakan medis dan 100%
keperawatan
5. Tidak adanya resiko Infeksi terkait pelayanan kesehatan 100%
6. Tidak adanya kejadian Pasien Jatuh yang berakibat 100%
kecacatan / kematian

Indikator Nasional Mutu


NO INDIKATOR NASIONAL MUTU TARGET
1. Kepatuhan Kebersihan Tangan (KKT) 85%
2. Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) 100%
3. Kepatuhan Identifikasi Pasien 100%
4. Keberhasilan Pengobatan pasien Tuberkulosis semua kasus 90%
sensitif obat (SO)
5. Ibu hamil yang mendapatkan ANC sesuai standar 100%
6. Kepuasan Pasien 76,61

D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/mutu.


Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan yang
belum tercapai. Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan
harapan pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai
sasaran kinerja yang ditetapkan. Perencanaan mutu UPTD Puskesmas Tayu I dan
keselamatan pasien berisi program-program kegiatan peningkatan mutu yang
meliputi :
1. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP.
Setiap bulan dilakukan monitoring dan evaluasi baik UKM dan UKP. Kemudian,
dilakukan lokmin untuk membuat rencana tindak lanjut untuk memberdayakan
sistem mutu dan mengamankan kebijakan mutu dilakukan audit internal oleh tim
mutu. Sedangkan untuk meninjau sistem kenerja manajemen mutu dan
pelayanan kinerja puskesmas dilakukan rapat tinjauan manajemen.
2. Upaya pencapaian sasaran keselamatan pasien.
UPTD Puskesmas Tayu I dalam upaya pencapaian sasaran keselamatan pasien,
membentuk Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien. Tim
Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien mempunyai tugas dan
wewenang sebagai berikut :
a. Ketua Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
1) Uraian Tugas
a) Memberikan masukan kepada Kepala Puskesmas dalam penyusunan
kebijakan keselamatan pasien puskesmas sesuai dengan standar
akreditasi.Menyusun program keselamatan pasien.

61
b) Melaksanakan monitoring dan evaluasi program melalui pertemuan
berkala.
c) Membuat laporan tahunan pelaksanaan program.
d) Melaksanakan sasaran keselamatan pasien secara bertahap sesuai
dengan sumber daya puskesmas.
e) Memimpin atau mendelegasikan untuk melaksanakan Root Cause
Analisis untuk KTD dan KNC.
f) Melaksanakan koordinasi antar unit bila terjadi KTD dan near miss.
g) Meminta rapat anggota untuk menganalisis terhadap laporan berkala
KTD, KNC dan KPC.
h) Memberikan informasi hasil analisis KTD, KNC dan KPC.
i) Koordinasi dengan penanggung jawab upaya kebijakan merancang
koordinasi dan transfer informasi disemua unit kerja.
2) Wewenang
a) Mendelegasikan tugas pada tim keselamatan pasien.
b) Mengusulkan konsep atau perubahan kebijakan keselamatan pasien.
c) Meminta fasilitas untuk melaksanakan program keselamatan pasien.
d) Menunjuk tim untuk melaksanakan Root Cause Analisis.
e) Meminta anggota tim untuk melaksanakan koordinasi penanganan
KTD, KNC dan KPC.
f) Meminta laporan bulanan pemantauan indikator keselamatan pasien
dari unit kerja
b. Sekretaris Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
1) Uraian Tugas
a) Memberi masukan kepada ketua tentang istrumen akreditasi dan
tentang isu-isu keselamatan pasien.
b) Menyusun konsep program mutu klinis dan keselamatan pasien.
c) Menyiapkan materi dan data, membuat time schedule pertemuan
berkala monitoring dan evaluasi.
d) Membuat konsep laporan pelaksanaan program.
e) Menyiapkan pelaksanaan Root cause analisis untuk KTD dan KNC.
f) Mendokumentasikan laporan bulanan monitoring indikator
keselamatan pasien.
g) Update data, laporan dan dokumentasi di sekretariat mutu.
h) Dokumentasi sekretariat
2) Wewenang
a) Meminta pemenuhan data untuk melaksanakan tugas.
b) Meminta ketua dan anggota untuk melaksanakan pertemuan berkala.
62
c) Meminta laporan dari anggota Tim Peningkatan Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien

c. Anggota Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien


1) Uraian tugas
a) Membuat konsep SOP yang terkait dengan mutu klinis dan instrumen
keselamatan pasien.
b) Memonitor, mengevaluasi dan merevisi SOP sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan pelayanan.
c) Koordinasi dengan penanggungjawab unit kerja untuk pengumpulan
data KTD, KNC dan KPC serta indikator keselamatan pasien.
2) Wewenang
a) Meminta diadakan pertemuan konsep, evaluasi dan revisi SOP.
b) Meminta laporan dari penanggung jawab unit kerja tentang KTD, KNC
dan KPC serta indikator keselamatan pasien.
c) Meminta sekretaris untuk merekap laporan
d. Penanggung jawab monitoring evaluasi kinerja Peningkatan Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien
1) Uraian tugas
a) Melaksanakan sensus harian indikator mutu dan indikator
keselamatan pasien di unit kerja.
b) Membuat laporan bulanan, tahunan indikator mutu dan indikator
keselamatan pasien.
c) Membuat dokumentasi laporan KTD, KNC dan KPC di unit kerja.
d) Menindak lanjuti pelaporan KTD, KNC dan KPC.
e) Mengkoordinir pelaksanaan kebijakan dan SOP indikator klinis dan
keselamatan pasien di unit kerja.
f) Bersama penanggungjawab unit membuat, mengevaluasi dan
merevisi indikator mutu dan indikator keselamatan pasien.
2) Wewenang
a) Meminta arahan dari penanggung jawab unit untuk melaksanakan
tugas.
b) Meminta fasilitas dan waktu kepada penanggung jawab unit untuk
melaksanakan tugas.
c) Melakukan koordinasi dengan rekan kerja untuk terlaksananya
monitoring dan evaluasi unit kerja dalam hal mutu klinis dan
keselamatan pasien

63
Adapun program kerja Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
antara lain:
a. Menyusun indikator mutu klinis dan sasaran keselamatan pasien
b. Menyosialisasikan indikator mutu klinis dan sasaran keselamatan pasien
kepada seluruh tenaga klinis di UPTD Puskesmas Tayu I
c. Mengumpulkan data hasil pengukuran indikator mutu klinis dan sasaran
keselamatan pasien sesuai periode waktu yang telah ditentukan yang
dilaksanakan oleh penanggung jawab pelayanan perseorangan dan Tim audit
d. Mendokumentasikan hasil pengukuran
e. Melakukan analisis terhadap hasil pengukuran
f. Menyusun rencana tindak lanjut dan perbaikan hasil analisis pengukuran
g. Melaporkan hasil analisis, rencana tindak lanjut dan perbaikan kepada Kepala
Puskesmas.
3. Penerapan manajemen resiko pada area prioritas.
Dengan adanya keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran yang ada di
puskesmas, maka perlu menetapkan area prioritas dalam penerapan manajemen
resiko di UPTD Puskesmas Tayu I. Penetapan area prioritas menggunakan
kriteria 3H 1P (High Risk, High Cost, High Volume, and Problem).
Penetapan area prioritas menggunakan kriteria 3H 1P
No Jenis Pelayanan High High High Problem Jumlah
Cost Risk Volum
e
1 Pendaftaran dan Rekam 5 2 3 5 15
Medis
2 Pemeriksaan Umum 2 4 4 3 13
3 Pelayanan Khusus 2 4 4 4 15
4 Kesehatan Ibu dan KB 3 3 3 2 11
5 Kesehatan Anak dan 3 3 3 2 11
Imunisasi
6 Kesehatan Gigi dan Mulut 3 3 2 2 10
7 Laboratorium 5 4 4 4 17
8 Farmasi 5 5 4 5 19
9 Promosi 3 1 1 1 6
Kesehatan(sanitasi dan
Gizi)
10 UGD 4 5 3 4 16
11 Persalinan 5 5 3 3 16

Berdasarkan analisa dengan kriteria 3H 1P maka area pelayanan UKP yang


menjadi area prioritas adalah Farmasi dan Laboratorium.Penerapan manajemen
resiko pada area prioritas di UPTD Puskesmas Tayu I, sebagai berikut:
a. Farmasi
1) Melakukan FMEA di Farmasi
2) Audit internal
64
3) Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan insiden
b. Laboratorium
1) Melakukan FMEA di laboratorium
2) Audit internal
3) Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan insiden
Selain melakukan penerapan manajamen resiko di area prioritas, UPTD
Puskesmas Tayu I juga melakukan penerapan manajemen resiko pada sarana
dan prasarana dalam rangka menjamin keselamatan pasien. Adapun penerapan
menajemen resiko tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sarana dan Prasarana
1) Pegangan untuk lansia dan difabel di kamar mandi.
2) Tangga naik untuk pejalan kaki
3) Pegangan di sepanjang jalan menuju ruang.
4) Pemasangan kloset duduk di kamar mandi.
5) Ada akses untuk pengguna kursi roda.
6) Tempat cuci linen infeksius dan non infeksius.
7) Membuat tempat penampungan sampah sementara bahan berbahaya dan
beracun (B3) infeksius dan non infeksius.
8) Pembangunan IPAL.
9) Pembangunan spoolhoek.
10) Menyediakan tempat mengeluarkan dahak bagi suspek TB Paru.
11) Menyediakan tempat parkir.
b. Proses
1) Penomoran RM tidak boleh duplikasi.
2) Menyatukan family folder dan personal folder, dimana personal folder
dimasukkan dalam map family folder.
3) Memakai APD untuk memberikan pelayanan.
4) Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan insiden.
Dengan cara identifikasi yang diambil dari audit, komplain, klaim dan insiden.
Kemudian dilakukan Analisis Resiko dan dilakukan Kajian Kegawatan, dimana
Kajian Kegawatan dikelompokkan berdasarkan Kemungkinan Terjadi dan
Tingkat Kegawatan, kemudian dilakukan Skoring, dari hasil skoring jika 1
(Extreme risk) dan 2 (High risk) maka dilakukan FMEA atau RCA. RCA dilakukan
jika ada kejadian dan FMEA didasarkan pada kemungkinan akan terjadi sesuai
dengan hasil skoring.
4. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
Dalam memberikan pelayanan Kesehatan, UPTD Puskesmas Tayu I melakukan
kerjasama dengan pihak ketiga. Kerjasama dengan pihak ketiga tersebut
65
dituangkan dalam MOU dan diatur dengan SK Penyelenggaraan Kontrak Pihak
Ketiga.
5. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien.
Pelaporan dilakukan setiap kali ada insiden keselamatan pasien. Hasil pelaporan
dilakukan analisis dan dikaji tingkat kegawatannya untuk menentukan skoring.
Dari hasil skoring bila menunjukkan zona dilakukan RCA, sedangkan bila tidak
dilakukan pembinaan dalam rangka perbaikan proses.
6. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
Untuk meningkatkan mutu pelayanan Laboratorium maka dilakukan
pengendalian mutulaboratorium. Pengendalian mutu laboratorium dilakukan
dengan pemantapan mutu internal (PMI) dan pemantapan mutu eksternal (PME).
Selain itu, ditetapkan indikator mutu dan melaksanakan tindakan sesuai dengan
strandart operasional prosedur.
Indikator mutu laboratorium yaitu:
a. Kejadian hematoma setelah pengambilan darah vena maksimal 20 %.
b. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium 95%.
c. Kepuasan pelanggan 77 %.
Dari hasil indikator tersebut dilakukan Monitoring dan Evaluasi di akhir bulan.
7. Peningkatan mutu pelayanan obat
Untuk meningkatkan mutu pelayanan farmasi maka pelayanan farmasi dilakukan
24 jam. Pelayanan farmasi dilakukan berdasarkan standart operasional prosedur
dan berorientasi pada pencapaian indictor kinerja dan indikator mutu.
Indikator kinerja farmasi yaitu :
a. Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 10 menit.
b. Waktu tunggu pelayanan obat racikan ≤ 20 menit.
Indikator mutu farmasi yaitu:
a. Tidak adanya kejadian kesalahan obat 95 %
b. Kepuasan pelanggan 77 %
Dari hasil indikator tersebut dilakukan Monitoring dan Evaluasi di akhir bulan.
8. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien
Dalam menjaga mutu dan keselamatan pasien diperlukan pendidikan dan
pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien. Sehingga karyawan
mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan pelayanan yang
berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien. UPTD Puskesmas Tayu I
menyediakan anggaran untuk pendidikan dan pelatihan bagi
karyawan/karyawati.

E. Tugas, Kewajiban dan Wewenang


66
1. Kepala Puskesmas
a. Kepala Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya Kecamatan
Sehat.
b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Puskesmas mempunyai
fungsi:
1) Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama di wilayah kerjanya; dan
2) Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
c. Dalam menjalankan Tupoksinya Kepala Puskesmas mempunyai rincian
tugas sebagai berikut:
1) Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan,
dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan Puskesmas;
2) Menyiapkan Rencana Strategi Bisnis; Rencana Bisnis dan Anggaran.
3) Menyiapkan Rencana Kerja Anggaran; DPA, POA tahunan, Laporan
evaluasi program
4) Mengangkat Penanggungjawab UKP,Kefarmasian dan Laboratorium;
Penanggungjawab UKM dan Perkesmas, Penanggungjawab
Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
Penanggungjawab Keuangan dan Tim Mutu dengan persetujuan
Kepala Dinas;
5) Menetapkan Pelaksana program sesuai kebutuhan Puskesmas
selain penanggung jawab yang telah ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan dan
6) Menyampaikan serta mempertanggungjawabkan kinerja operasional
dan keuangan Puskesmas kepada Bupati melalui Kepala Dinas
Kesehatan.
d. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala
Puskesmas mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1) Memimpin dan mengurus ditetapkan dengan senantiasa berusaha
meningkatkan daya guna dan hasil guna;
2) Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional
dan kinerja keuangan Puskesmas;
3) Memelihara dan mengelola kekayaan Puskesmas sesuai dengan
ketentuan;
4) Mewakili Puskesmas di dalam dan di luar pengadilan;
67
5) Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha Puskesmas
sebagaimana telah digariskan Pemilik;
6) Melaksanakan pengelolaan Puskesmas dengan berwawaskan
kesehatan;
7) Menyiapkan Rencana Strategis Bisnis dan Rencana Belanja
Anggaran;
8) Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi
Puskesmas sesuai ketentuan;
9) Menyiapkan laporan berkala dan laporan tahunan;
10) Mengusulkan persetujuan pengangkatan dan pemberhentian
Penanggung jawab bidang keuangan dan teknispelayanan kepada
Kepala Dinas;
11) Menguasai, memelihara dan mengelola kekayaan Puskesmas sesuai
ketentuan Puskesmas, dan
12) Menyelenggarakan pelayanan Puskesmas dengan upaya
peningkatan, pencegahan penyembuhan, pemulihan, pelayanan
rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
pendamping profesi kesehatan, penelitian dan pengembangan serta
pengabdian masyarakat.
e. Kepala Puskesmas dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
diberikan kewenangan sebagai berikut:
1) melaksanakan perencanaan pelayanan Puskesmas dan kinerja
dalam bentuk Rencana Strategi Bisnis dan Rencana Bisnis Anggaran
berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis
kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
2) melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3) melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
4) menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain
terkait;
5) melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat;
6) melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
7) memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;

68
8) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan;
9) memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit.
10) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;
11) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif;
12) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
13) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
14) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerjasama inter dan antar profesi;
15) melaksanakan rekam medis;
16) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu
dan akses Pelayanan Kesehatan;
17) melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
18) mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
19) melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
20) Menandatangani perjanjian kerja sama operasional dengan pihak
lain;
21) Mendelegasikan sebagian kewenangan kepada jajaran di bawahnya,
dan
22) Meminta pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dari semua
Penanggung jawab dan Pengelola di bawahnya.
f. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas dibantu oleh
Kasubbag Tata Usaha, Penanggungjawab UKM dan Perkesmas,
Penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium,
Penanggungjawab Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasyankes,
Penanggungjawab Keuangan serta Tim Mutu;

2. Kasubbag Tata Usaha


a. Kasubbag Tata Usaha dalam membantu Kepala Puskesmas mempunyai
tugas pokok melakukan pengelolaan Sistem Informasi Puskesmas,
69
kepegawaian, pendidikan, pelatihan dan rumah tangga, sarana prasarana
dan kehumasan;
b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Subbag Tata Usaha
Puskesmas mempunyai fungsi menyelenggarakan pengelolaan Sistem
Informasi Puskesmas, kepegawaian, pendidikan, pelatihan dan rumah
tangga, sarana prasarana dan kehumasan Puskesmas;
c. Kasubbag Tata Usaha dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
mempunyai rincian tugas:
1) Menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi Bisnis
kegiatan sub bagian tata usaha.
2) Melaksanakan kegiatan sesuai Rencana Kerja dan Anggaran
Subbag Tata Usaha.
3) Melaksanakan pengelolaan Sistem Informasi Puskesmas;
4) Mengontrol dan merekapitulasi kehadiran pegawai sesuai daftar
absensi
5) Memberikan layanan humas kepada pihak lainnya secara transparan
dan akurat sesuai ketentuan peraturan perundangan
6) Memberikan layanan administrasi umum dan teknis meliputi
administrasi kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan,
kerumahtanggaan
7) Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan diklat pegawai baik
struktural, teknis maupun fungsional serta mengkoordinasikan
penyelenggaraannya
8) Melaksanakan kegiatan pengelolaan naskah dinas dan surat
menyurat.
9) Mengelola arsip dan kepustakaan baik inaktif maupun statis sesuai
peraturan perundangan
10) Melaksanakan urusan rumah tangga meliputi menata ruangan,
lingkungan dan kebersihan kantor
11) Mendistribusikan dan menyimpan asset dan barang Puskesmas
12) Menyusun laporan terhadap hasil pelaksanaan tugasnya. 
13) Melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap tugas Subbag
tata Usaha
14) Menerima Pendelegasian wewenang dari Kepala Puskesmas
15) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang sesuai dengan bidang
tugasnya
d. Untuk menjalankan tugasnya kepala Subbag Tata Usaha Puskesmas
mempunyai kewajiban sebagai berikut:
70
1) Menyiapkan Rencana Strategis Bisnis dan Rencana Belanja
Anggaran Subbag Tata Usaha
2) Mengelola penyelenggaraan pelayanan Subbag Tata Usaha
3) Merancang dan mengusulkan peraturan operasional, pedoman,
petunjuk teknis dan prosedur tetap;
4) Memelihara dan mengelola kekayaan Puskesmas sesuai dengan
ketentuan;
5) Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi Subbag
Tata Usaha Puskesmas sesuai ketentuan;
6) Menyiapkan laporan berkala dan laporan tahunan Subbag Tata
Usaha
7) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pendamping profesi
kesehatan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian
masyarakat.
8) Menyampaikan informasi yang dibutuhkan internal maupun informasi
publik
e. Kasubbag Tata Usaha dalam melaksanakan tugas dan kewajiban diberi
wewenang sebagai berikut:
1) meminta informasi dan petunjuk dari Kepala Puskesmas;
2) memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Puskesmas;
3) memberi tugas dan petunjuk kepada bawahan;
4) memberikan pembinaan dan penilaian terhadap bawahan;
5) memberikan teguran/peringatan/pujian/penghargaan kepada
bawahan;
6) meminta pertanggung jawaban dari bawahan

3. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat dan PERKESMAS


a. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perkesmas dalam
membantu Kepala Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan
1) pelayanan promosi kesehatan;
2) pelayanan kesehatan lingkungan;
3) pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
4) pelayanan gizi;
5) pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit termasuk
pelayanan kedaruratan dalam kondisi bencana
6) pelayanan perawatan kesehatan masyarakat;

71
7) pelayanan kesehatan masyarakat lain yang dikembangkan sesuai
kebutuhan dan kearifan lokal;
b. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perkesmas dalam
melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban:
1) Menyusun rencana kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat dan
Perkesmas
2) Menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi Bisnis
kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perkesmas ;
3) Melaksanakan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat dan
Perkesmas desuai dengan Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana
Strategi Bisnis;
4) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Upaya
Kesehatan Masyarakat dan Perkesmas;
5) Mempertanggungjawabkan kinerja operasional kegiatan Upaya
Kesehatan Masyarakat dan Perkesmas;
6) Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai bidangnya yang diberikan oleh
Penanggungjawab UKM dan Perkesmas dan Perkesmas, UKP serta
Jaringan dan Jejaring Kesehatan;
c. Dalam melaksanakan tugasnya Penanggungjawab Upaya Kesehatan
Masyarakat UPT Puskesmas dibantu oleh Pelaksana masing masing
Program UKMdan Perkesmas seperti yang telah disebutkan dalam point
3 (a) di atas;

4. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan, Kefarmasian dan


Laboratorium
a. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan
Laboratorium dalam membantu Kepala Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan,
1) Pelayanan rawat jalan (pemeriksaan umum);
2) Pelayanan Lansia dan Difabel;
3) Pelayanan gigi dan mulut;
4) pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan rawat
inap;
5) Pelayanan gawat darurat;
6) Pelayanan kefarmasian;
7) Pelayanan laboratorium;
8) Pelayanan Gizi yang bersifat UKP;
9) Pelayanan mampu persalinan;
72
10) Pelayanan UKP lain yang dikembangkan sesuai kebutuhan dan
kearifan lokal;
b. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan
Laboratorium dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban:
1) Menyusun rencana kinerja Pelayanan Upaya Kesehatan
Perorangan. Kefarmasian dan Laboratorium;
2) Menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi
BisnisPelayanan Upaya Kesehatan Perorangan. Kefarmasian dan
Laboratorium;
3) Melaksanakan kegiatan pelayanan Kesehatan
Perorangan,Kefarmasian dan Laboratorium sesuai dengan
Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi Bisnis;
4) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Pelayanan
Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium;
5) Mempertanggungjawabkan kinerja operasional Pelayanan Upaya
Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium;
6) Melaksanakan koordinasi tugas-tugas lain sesuai bidangnya
bersama Penanggungjawab UKM dan Perkesmas; UKP,
Kefarmasian dan Laboratorium; serta Jaringan Pelayanan dan
Jejaring Fasyankes; Keuangan dan Tim Mutu;
c. Dalam melaksanakan tugasnya Penanggungjawab Upaya Kesehatan
Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium Puskesmas dibantu oleh
Pelaksanamasing-masing Unit Pelayanan KesehatanPerorangan seperti
yang telah disebutkan dalam point 4 (1) di atas.
d. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan
Laboratorium Puskesmas dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
mempunyai wewenang sebagai berikut:
1) meminta informasi dan petunjuk dari Kepala Puskesmas;
2) memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Puskesmas;
3) memberi tugas dan petunjuk kepada pelaksana;
4) memberikan pembinaan dan penilaian terhadap pelaksana;
5) memberikan teguran/peringatan/pujian/penghargaan kepada
pelaksana;
6) meminta pertanggung jawaban dari pelaksana;

5. Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasilitas Pelayanan


Kesehatan
a. Penanggungjawab Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasyankes
73
Puskesmas dalam membantu Kepala Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan jaringan dan jejaring Puskesmas;
b. Penanggungjawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dalam
melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban:
1) Menyusun rencana kinerja kegiatan Jaringan Pelayanan
Puskesmas;
2) Menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi Bisnis
kegiatan Jaringan Pelayanan Puskesmas;
3) Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah
kerja Puskesmas;
4) Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan terutama UKM
seperti kegiatan Posyandu, Imunisasi, KIA, penyuluhan kesehatan,
surveilans, pemberdayaan masyarakat, dan lain-lain di wilayah
kerjanya;
5) Mendukung pelayanan rujukan di wilayah kerjanya;
6) Mendukung pelayanan promotif dan preventif di wilayah kerjanya;
c. Penanggungjawab Jejaring Fasyankes Puskesmas dalam melaksanakan
tugasnya mempunyai kewajiban melaksanakan kewajiban
1) Menyusun rencana kinerja kegiatan Jejaring Fasyankes Puskesmas;
2) Menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi Bisnis
kegiatan Jejaring Fasyankes Puskesmas;
3) pembinaan, pengawasan dan pelaporan yang dilaksanakan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya;
d. Dalam melaksanakan tugasnya Penanggungjawab Jaringan Pelayanan
Puskesmas terdiri atas Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan
Bidan Desa;
e. Dalam melaksanakan tugasnya PenanggungjawabJejaring Fasyankes
Puskesmas meliputi klinik, Farmasi, laboratorium dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya;
f. Penanggungjawab Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasyankes
Puskesmas dalam melaksanakan tugas dan kewajiban mempunyai
wewenang sebagai berikut:
1) meminta informasi dan petunjuk dari Kepala Puskesmas;
2) memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Puskesmas;
3) memberi tugas dan petunjuk kepada pelaksana;
4) memberikan pembinaan dan penilaian terhadap pelaksana;
5) memberikan teguran/peringatan/pujian/penghargaan kepada
pelaksana;
74
6) meminta pertanggung jawaban dari pelaksana;

6. Penanggung Jawab Keuangan


a. Pejabat Pengelola Keuangan dalam membantu Kepala Puskesmas
mempunyai tugas pokok melakukan pengelolaan keuangan Puskesmas
yang meliputi penyusunan dan evaluasi anggaran dan asset puskesmas,
perbendaharaan dan mobilisasi dana serta akuntansi dan verifikasi
anggaran dan pertanggungjawaban.
b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Pejabat Pengelola Keuangan
Puskesmas mempunyai fungsi menyelenggarakan pelayanan Keuangan,
perbendaharaan, penetapan neraca dan asset puskesmas serta
memelihara asset puskesmas yang menjadi tanggungjawabnya
c. Pejabat Pengelola Keuangan Puskesmas dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya mempunyai rincian tugas:
1) Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran
Puskesmas;
2) Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran;
3) Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya;
4) Menyelenggarakan pengelolaan kas;
5) Melakukan pengelolaan utang-piutang;
6) Menyelenggarakan remunerasi karyawan
7) Menyusun kebijakan operasional pengelolaan barang, aset tetap dan
investasi;
8) Mengelola sistem informasi manajemen aset (ASPAK) Puskesmas;
9) Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;
10) Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan;
11) Mengkoordinasikan pengelolaan pola tarif pelayanan dan pelayanan
administrasi keuangan;
12) Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan keuangan serta
pemantauanya dengan bekerja sama dengan Satuan Pengawas
Internal,
13) Menyiapkan Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Puskesmas
dan pendokumentasianya
14) Menerima pendelegasian wewenang dari Kepala Puskesmas
15) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai bidangnya.
d. Untuk menjalankan tugasnya Pejabat Pengelola Keuangan Puskesmas
mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan pelayanan keuangan Puskesmas;
75
2) Menyiapkan Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategis Bisnis
serta Rencana Belanja Anggaran Puskesmas;
3) Menyiapkan neraca keuangan dan aset Puskesmas;
4) Merancang dan mengusulkan peraturan operasional, pedoman,
petunjuk teknis dan prosedur tetap;
5) Memelihara dan mengelola kekayaanPuskesmas yang menjadi
tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan;
6) Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi
keuangan Puskesmas sesuai ketentuan;
7) Menyiapkan laporan berkala dan laporan tahunan bidang
keuangandan aset;
e. Pejabat Keuangan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban mempunyai
wewenang sebagai berikut:
1) meminta informasi dan petunjuk dari Kepala Puskesmas;
2) memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Puskesmas;
3) memberi tugas dan petunjuk kepada bawahan;
4) memberikan pembinaan dan penilaian terhadap bawahan;
5) memberikan teguran/peringatan/pujian/penghargaan kepada
bawahan;
6) meminta pertanggung jawaban dari bawahan

7. Ketua Tim Mutu


a. Ketua Tim Mutu dalam membantu Kepala Puskesmas mempunyai tugas
pokok mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di Puskesmas
b. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Ketua Tim Mutu mempunyai
rincian tugas:
1) Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan,
dan dipelihara;
2) Melaporkan kepada manajemen tentang sistem manajemen mutu dan
kinerja pelayanan;
3) Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan
harapan pelanggan;
4) Mempersiapkan Akreditasi Puskesmas setiap tiga tahun sekali;
c. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Ketua Tim Mutu Puskesmas
dibantu oleh Penanggungjawab Admen, UKM & Perkesmas,
Penanggungjawab UKP, Kefarmasian& Laboratorium, Penanggungjawab
Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasyankes serta Penanggungjawab
Keuangan;
76
d. Untuk menjalankan tugasnya Ketua Tim Mutu UPTD Puskesmas
mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1) Merencanakan perencanaan sistem manajemen mutu/ sasaran mutu
yang ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan
minimal dan standar mutu yang meliputi indikator-indikator pelayanan
perseorangan, indikator penyelenggaraan upaya puskesmas yang
disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan,
hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran
kinerja yang ditetapkan;
2) Menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Rencana Strategi Bisnis Tim
Mutu UPTD Puskesmas;
3) Melakukan komunikasi internal dengan cara workshop
(minilokakarya), pertemuan, diskusi, email, sms, memo dan media lain
yang tepat untuk melakukan komunikasi;
4) Melakukan Audit Internal untuk membantu menyelesaikan
permasalahan organisasi, dalam rangka meningkatkan mutu dan
kinerja organisasi;
5) Melakukan pengelolaan manajemen resiko melalui proses mengenal,
mengevaluasi, mengendalikan dan meminimalkan resiko dalam suatu
organisasi secara menyeluruh;
6) Melaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen untuk meninjau kinerja
sistem manajemen mutu dan kinerja pelayanan/upaya Puskesmas,
memastikan kelanjutan, kesesuaian, kecukupan dan efektifitas sistem
manajemen mutu dan sistem pelayananyang dilakukan minimal dua
kali dalam setahun;
7) Melaksanakan Persiapan Manajemen Sistem Akreditasi Puskesmas
setiap tiga tahun sekali;
e. Ketua Tim Mutu dalam melaksanakan tugas dan kewajiban mempunyai
wewenang sebagai berikut:
1) Meminta informasi dan petunjuk dari Kepala UPTD Puskesmas;
2) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala UPTD
Puskesmas;
3) Memberi tugas dan petunjuk kepada anggota Tim Mutu;
4) Memberikan pembinaan dan penilaian terhadap anggota Tim Mutu;
5) Memberikan teguran/peringatan/pujian/penghargaan kepada anggota
Tim Mutu
6) Meminta pertanggung jawaban dari anggota Tim Mutu

77
F. Manajemen Mutu
Bahwa untuk perbaikan mutu dan kinerja pelayanan UPTD Puskesmas Tayu
I yang konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan UPTD Puskesmas, Kepala
UPTD Puskesmas perlu menetapkan Ketua Tim Mutu yang bertanggungjawab
untuk mengkoordinasikan, memonitoring kegiatan peningkatan mutu dan kinerja
UPTD Puskesmas dan membudayakan perbaikan kinerja yang berkesinambungan
secara konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan UPTD Puskesmas. Bahwa
sehubungan dengan itu ditetapkanya Tim Mutu UPTD Puskesmas Tayu I yang
terdiri dari Ketua dan anggota Tim Mutu. Adapun uraian tugas Tim Mutu adalah:
1. Menyusun pedoman manual mutu bersama pimpinan Puskesmas.
2. Mengembangkan sistem manajemen sesuai persyaratan standar.
3. Menjamin sistem manajemen mutu dilaksanakan secara efektif pada semua
fungsi.
4. Menjamin sistem manajemen mutu dipertahankan.
5. Menjamin sistem manajemen mutu diperbaiki secara terus menerus.
6. Melaporkan hasil kinerja Sistem Manajemen Mutu kepada Kepala
Puskesmas.
7. Mengupayakan peningkatan kesadaran/ pemahaman karyawan dalam sistem
manajemen mutu.
8. Membina hubungan dengan pihak eksternal, untuk hal-hal yang berkaitan
dengan Sistem Manajemen Mutu.
9. Menyelenggarakan program pendukung untuk membudayakan kesadaran
QCD (Quality Control Dokumen) baik mutu biaya dan ketetapan waktu kepada
seluruh karyawan.
10. Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang diperlukan oleh karyawan
bekerjasama dengan bagian pelatihan.
11. Melakukan program promosi dan komunikasi kepada seluruh karyawan.
12. Mengkoordinasikan kegiatan internal audit.
Sedangkan Kewenangan Tim Mutu adalah:
1. Memeriksa dan merevisi dokumen Sistem Manajemen Mutu sebelum
disahkan oleh Kepala Puskesmas
2. Mengusulkan ketersediaan sumber daya manusia dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu ke Kepala Puskesmas

G. Komunikasi internal
Komunikasi internal puskesmas merupakan komunikasi yang terjadi dalam
lingkungan puskesmas baik secara vertikal (Top down dan bottom up) dan
horizontal untuk meningkatkan kinerja dalam puskesmas. Komunikasi top down

78
adalah komunikasi atasan kepada bawahan, berupa disposisi,
pengarahan,instruksi, surat perintah tugas dll. Sedangkan komunikasi Bottom Up
adalah komunikasi bawahan kepada atasan, misal laporan kegiatan.
Komunikasi horizontal atau lateral merupakan komunikasi dengan
kedudukan sejajar, misal: komunikasi antara penanggungjawab upaya. Adapun
mekanisme komunikasi dan koordinasi puskesmas dilakukan melalui: kegiatan
apel, rapat rutin maupun insidentil, laporan lisan dan atau tulisan, disposisi dari
pejabat struktural maupun penanggungjawab program kepada pelaksana, melalui
media komunikasi berupa email, sms, telepon dan WhatsApp, lokmin puskesmas,
serta lokmin lintas sektoral.
Adapun rapat-rapat yang diadakan di UPTD Puskesmas Tayu I meliputi:
1. Rapat Internal Upaya
Pelaksanaan rapat internal upaya direncanakan oleh penanggungjawab tiap
upaya, adapun yang dibahas dalam rapat tiap upaya adalah hasil pelaksanaan
dari tiap program yang disampaikan kepada penanggungjawab upaya. Selain
hasil kegiatan dalam rapat intern upaya bisa membahas kendala atau masalah
dalam pelaksanaan kegiatan yang selanjutnya dapat dilakukan rencana tindak
lanjut kedepannya. Dalam rapat internal upaya juga mengetahui apakah
kegiatan sudah dilaksanakan sesuai POA dan memenuhi indikator kinerja.
2. Rapat Monitoring Evaluasi
Rapat monitoring evaluasi diadakan tiap bulan pada minggu ke 1 sebelum
pelaksanaan rapat lokmin. Rapat ini dihadiri oleh kepala puskesmas dan
penanggungjawab upaya. Dimana tiap penanggung jawab upaya melaporkan
hasil kegiatan kepada kepala puskesmas untuk dilakukan monitoring dan
evaluasi.
3. Rapat Lokakarya Mini (lokmin)
Rapat lokmin diadakan setiap bulan pada minggu I. Dalam rapat lokmin
membahas tentang pelaksanaan kegiatan bulan lalu, perencanaan kegiatan
bulan tersebut, dan hasil rapat Monev beserta rencana tindak lanjut. Adapun
rapat lokmin dihadiri oleh seluruh karyawan UPTD Puskesmas Tayu I dengan
penyampaian materi oleh penanggungjawab upaya.
4. Rapat Lokakarya Mini Lintas Sektoral (Lokmin linsek)
Rapat lokakarya mini lintas sektoral dilaksanakan tiap tiga bulan sekali. Dalam
rapat lintas sektoral ini dihadiri oleh lintas sektoral meliputi Camat, Kepala
Desa, Komite kesehatan kecamatan, kepala sekolah, kader, penanggung
jawab program, dan Perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pati.
5. Audit Internal
Audit internal merupakan kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan
79
signifikan yang dapat dipertanggungjawabkan melalui interaksi secara
sistematis, obyektif dan terdokumentasi yang berorientasi pada azas
penggalian nilai dan manfaat. Audit intenal dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah dibuat oleh tim mutu. Adapun sasaran dan instrumen yang akan
diaudit ditetapkan oleh tim mutu.
6. Rapat Tinjauan Manajemen
Rapat tinjauan manajemen UPTD Puskesmas Tayu I dilaksanakan setahun
dua kali sesuai dengan jadwal yang dibuat oleh tim mutu. Dalam rapat tinjauan
manajemen UPTD Puskesmas Tayu I membahas tentang hasil audit, umpan
balik pelanggan, kinerja proses, pencapaian sasaran mutu dan indikator mutu,
tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu, perubahan
terhadap kebijakan mutu, perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem
manajemen mutu/sistem pelayanan.

80
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN

A. Umum
Rapat tinjauan manajemen adalah pertemuan yang dilakukan oleh
manajemen secara periodik untuk meninjau kinerja system manajemen mutu, dan
kinerja pelayanan/upaya Puskesmas untuk memastikan kelanjutan, kesesuaian,
kecukupan, dan efektifitas system manajemen mutu dan system pelayanan. Rapat
tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun.
Jadwal Rapat Tinjauan Manajemen Tahun 2022
Tahun 2022

Kegiatan Ja Fe Ma Ap Me Ju Ju Ags Se Ok No De
n b r r i n l t p t v s
Rapat
Tinjauan
Manajeme
n

Rapat tinjauan manajemen dipimpin oleh Ketua Tim Mutu. Adapun agenda dari
Rapat Tinajuan Manajemen meliputi:
1. Pembukaan oleh Tim Mutu
2. Arahan dari Kepala Puskesmas
3. Tinjauan terhadap pertemuan tinjauan manajemen yang lalu
4. Pembahasan hasil audit internal
5. Permbahasan umpan balik/keluhan pelanggan
6. Hasil penilaian kepuasan pelanggan
7. Hasil penilaian kinerja
8. Masalah-masalah operasional yang terkait dengan penerapan sistem
manajemen mutu, penyelenggaraan pelayanan (UKP dan UKM)
9. Rencana perbaikan/perubahan yang perlu dilakukan baik pada sistem
manajemen mutu maupun sistem pelayanan (UKP dan UKM)
10. Rekomendasi untuk perbaikan
11. Penutup
Sedangkan langkah-langkah pertemuan tinjauan manajemen meliputi:
1. Penanggungjawab manajemen mutu bersama Kepala Puskesmas
mempersiapkan pertemuan tinjauan manajemen: rencana waktu, tempat,
agenda, dan siapa saja yang akan diundang
2. Penanggungjawab manajemen mutu mengundang peserta pertemuan

81
3. Penanggungjawab manajemen mutu memimpin pertemuan tinjauan
manajamen: melaksanakan sesuai agenda, memimpin proses paparan/diskusi
selama pertemuan berlangsung
4. Penanggungjawab manajemen mutu memberikan umpan balik/simpulan rapat
tinjauan manajemen
5. Penanggungjawab manajemen mutu melakukan pemantauan perbaikan
sesudah pertemuan tinjauan manajemen.

B. Masukan Tinjauan Manajemen meliputi :


1. Hasil audit
UPTD Puskesmas Tayu I melakukan audit internal pada tiap upaya. Adapun
yang melakukan audit adalah tim mutu. Audit dilakukan sesuai jadwal yang
telah dibuat oleh tim mutu. Hasil dari audit tersebut rapatkan oleh tim mutu
dalam Rapat Tinjauan Manajemen.
2. Umpan balik pelanggan
Umpan balik pelanggan didapatkan dari pertemuan kader dan pertemuan
linsek.Umpan balik pelanggan digunakan sebagai evaluasi UPTD Puskesmas
Tayu I untuk meningkatkan mutu pelayanan yang mengutamakan kepuasan
dan keselamatan pelanggan.
3. Kinerja proses
Untuk menilai kinerja proses UPTD Puskesmas Tayu I menggunakan
Complian ce Rate yang dicantumkan dalam daftar tilik. Dari Compliance Rate
(CR) untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah-langkah
kegiatan.
4. Pencapaian sasaran mutu
5. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
Bila dalam proses pelaksanaan kegiatan dari suatu upaya didapatkan hasil
yang tidak tercapainya target maka dilakukan suatu tindakan korektif supaya
kedepannya upaya tersebut memenuhi target.Untuk tindakan korektif ini bisa
dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen untuk menentukan rencana tindak
lanjut. Sedangkan untuk upaya yang belum mencapai target tetapi masih
dalam proses pelaksanaan bisa dilakukan tindakan preventif.
6. Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
7. Perubahan terhadap kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/ sistem
pelayanan.

C. Luaran Tinjauan
82
Hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen adalah peningkatan
efektivitas sistem manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan
persyaratan pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan
baik pada sistem manajemen mutu maupun sistem pelayanan, penyediaan
sumber daya yang perlu dilakukan agar Sistem Manajemen Mutu dan sistem
pelayanan efektif.

83
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. Penyediaan Sumber Daya


Sumber daya yang dimaksud dalam hal ini adalah sumber daya manusia, yaitu
karyawan. Karyawan merupakan aset utama dalam menjalankan kegiatan
organisasi khususnya Puskesmas. Berbagai aktivitas dilakukan oleh karyawan
untuk mencapai tujuan Puskesmas, yaitu pelayanan dibidang kesehatan untuk
masyarakat. Oleh karena itu, peran karyawan dalam mencapai tujuan Puskesmas
sangatlah penting.
Puskesmas yang merupakan instansi pemerintah yang bekerja dibidang
pelayanan kesehatan dikepalai oleh seorang Kepala Puskesmas. Kepala
Puskesmas mempunyai kewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
untuk penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas.
Di UPTD Puskesmas Tayu I memiliki karyawan yang setiap karyawan
mempunyai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Karyawan UPTD Puskesmas
Tayu I yang dimaksud berjumlah 60 (enam puluh) orang. Dari 60 (enam puluh)
karyawan tersebut mempunyai jabatan masing-masing.
Nama dan jabatan karyawan UPTD Puskesmas Tayu I

NO NAMA NIP/NIPPPK JABATAN

1 dr. Prastyo Adiwijayanto 19830310 201406 1 001 Kepala Puskesmas


2 Eko Wahyudi 19640419 199103 1 008 Kasubag TU
3 drg. Fahrudin 19710704 200312 1 006 Dokter gigi
4 dr. Ida Dwi Winarni 19700923 200701 2 009 Dokter
5 Sumiyati 19680920 198903 2 008 Bidan
6 Harnoto 19690310 198903 1 007 Perawat
7 Wuryanto 19660906 198903 1008 Admin
8 Siti Fatimah 19670115 198903 2 009 Perawat
9 Endang Kiswati 19690502 199303 2 006 Sanitarian
10 Muslikhatun 19700818 199003 2 004 Bidan
11 Purwati 19690420 199001 2 001 Admin
Bendahara
12 19660502 199101 2 003
Endang Sri Puryanti Penerimaan
13 dr. Nisa Nurul Alam 19930618 202012 2 020 Dokter
14 Amanatul Fari’ah 19930215 202012 2 021 Apoteker
15 Musrifah 19780409 200801 2 009 Bidan
16 Yuli Setyaningsih 19731029 200212 2 002 Bidan
Bendahara
17
Ani Farida 19811118 201001 2 025 Pengeluaran
18 Dwi Ike Wahyuni 19840924 201001 2 022 Perawat
19 Yuni Lestari 19830627 201001 2 022 Perawat
20 Agustina Henni W 19760814 201101 2 004 Nutrisionis
21 Herlina Oktafiana 19801028 201001 2 027 Laborat

84
22 Podo 19670705 199103 1 013 Sopir
23 Eko Prasetya Adi 19820216 200501 1 003 Asisten Apoteker
24 Heni Ratnaningsih 19790408 200801 2 014 Bidan
25 Ali Ahmadi 19720419 200801 1 009 Pengelola barang
26 Sriyanto 19650421 200212 1 002 Admin
27 Ninik Ria Ningsih 19880206 201704 2 003 Bidan
28 Imaroh Khayati 19840607 201704 2 001 Bidan
29 Sri Mu’ah 19820510 201704 2 002 Bidan
30 Endang Sukasih 19820403 201704 2 001 Bidan
31 Lyna Christiana 19831206 201704 2 002 Bidan
32 Henny Nofalinna 19841102 201902 2 003 Penyuluh Kesehatan
33 Erma Christina N 19781107 201905 2 001 Bidan
34 Musafa’ah 19790921 201905 2 001 Bidan
35 Sri Wahyuni 19801028 201905 2 001 Bidan
36 Ririn Murtianingsih 19881230 202012 2 015 Perawat
37 Dwita Syafiraningtyas 19950305 202012 2 021 Perekam Medis
38 Effi Nur Jannah 19961231 201902 2 006 Perawat gigi
39 Nur Istiqomah 19820920 202121 2 003 Perawat
40 Wahyu Sulistyoadi 19810912 202121 1 004 Perawat
41 Syska Yetti N 19820219 202121 2 004 Perawat
42 Ririn Lis Setyowati 19770714 202121 2003 Perawat
43 Siti Nur Hidayati Honor daerah Perawat
44 Suwadi Harlep Sopir
45 Setyo Rini Prihantini Harlep Perawat
46 Ade Susanti Harlep Bidan
47 Ulfa Melasari Harlep Bidan
48 Windy Priyamitha Harlep Perawat
49 Hartini Harlep Bidan
50 Siti Zuliatun Magang Bidan
51 Frischowati F. Magang Bidan
52 Avi Sintya Medasari Magang Bidan
53 Tiarani Maghfiroh Magang Bidan
54 Moch. Nur Wahyudi Magang Admin
55 Yuma Anugrah Kontrak Promotor Kesehatan
56 Nila Khoiriyah Kontrak Akuntansi
57 Khoirul Anam Kontrak Admin
58 Suyanto Kontrak Penjaga Malam
59 Manisih Kontrak Petugas Kebersihan
60 Sri Hartutik Kontrak Petugas Kebersihan

B. Manajemen Sumber Daya Manusia


Dalam penyediaan sumber daya manusia khususnya Pegawai Tidak Tetap
(PTT), honorer atau wiyata, UPTD Puskesmas Tayu I tidak mempunyai
kewenangan untuk melaksanakan penerimaan pegawai tetapi membuat
perencanaan kebutuhan pegawai yang dilakukan setiap tahun dengan
menggunakan analisa kebutuhan pegawai yang dilakukan oleh UPTD Puskesmas
Tayu I yang berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 33 Tahun 2015 Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan
Sumber Daya Manusia Kesehatan.

85
Prosedur penghitungan kebutuhan SDM Kesehatan menggunakan Metode
WISN (berdasarkan Indikator beban kerja). Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut:
1) Menetapkan waktu kerja tersedia
2) Menetapkan unit kerja dan kategori SDM
3) Menyusun standar beban kerja
4) Perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja
Sedangkan perhitungan SDM UPT Puskesmas Tayu I Kabupaten Pati sebagai
berikut:

86
ANALISA PENGHITUNGAN BEBAN KERJA
1. Kepala Puskesmas
WAKTU PEGAWAI
N SATUA WAKT KERJA BEBAN YANG
URAIAN TUGAS
O N HASIL U EFEKTI KERJA DIBUTUHKA
F N
1 2 3 4 5 6 7
Merencanakan dan Kegiatan 1.500 72.000 1 0,021
menyusun program
1 kerja, rencana kerja
dan anggaran
puskesmas.
Mempelajari dan Kegiatan 120 72.000 12 0,020
menjabarkan perintah
2
atasan sesuai bidang
tugasnya
Melaksanakan Kegiatan 180 72.000 36 0,090
koordinasi sesuai
3 bidang tugasnya dalam
kerjasama internal
maupun ekternal
Menjabarkan perintah Kegiatan 480 72.000 12 0,080
4 atasan dan membagi
tugas kepada bawahan
Menyusun usulan Kegiatan 360 72.000 1 0,005
rencana anggaran
5
belanja kegiatan
puskesmas
Memberi petunjuk, Kegiatan 30 72.000 192 0,080
pembinaan dan arahan
serta memantau
6 memeriksa dan meneliti
pekerjaan bawahan
dalam rangka
pelaksanaan tugas.
Menyelenggarakan Kegiatan 60 72.000 21 0,018
pelayanan kesehatan
masyarakat yang
bersifat promotif dan
preventif yang meliputi
7 upaya pemberantasan
penyakit dan
penyehatan lingkungan
serta upaya
pemberdayaan
masyarakat
Menyelenggarakan Kegiatan 90 72.000 240 0,300
pelayanan administrasi
dan manajemen
8
program kegiatan
kesehatan di wilayah
kerja puskesmas.
Monitoring evaluasi dan Kegiatan 180 72.000 12 0,030
9 pelaporan pelaksanaan
tugas UPT Puskesmas

87
WAKTU PEGAWAI
N SATUA WAKT KERJA BEBAN YANG
URAIAN TUGAS
O N HASIL U EFEKTI KERJA DIBUTUHKA
F N
1 2 3 4 5 6 7
Melaksanakan Kegiatan 180 72.000 16 0,040
10 Lokakarya mini
puskesmas dan linsek
Melaksanakan dan Kegiatan 120 72.000 6 0,010
mengamankan
11 kebijakan yang telah
ditetapkan Kepala
Dinas.
Menghimpun dan Kegiatan 180 72.000 12 0,030
mempelajari pedoman
pelaksanaan tugas dan
12
peraturan per Undang-
Undangan yang berlaku
dan relevan.
13 Apel Pagi Kegiatan 15 72.000 240 0,050
14 Memberikan saran, Kegiatan 60 72.000 12 0,010
pendapat dan
pertimbangan kepada
karyawan
15 Melakukan Penilaian Dokumen 120 72.000 12 0,020
Kinerja karyawan
16 Melaksanakan tugas – Kegiatan 180 72.000 12 0,030
tugas lain yang
diberikan atasan
langsung sebagai
bagian dan atau
penunjang tugas-tugas
kedinasan untuk
kelancaran
pelaksanaan tugas.
JUMLAH 0,833
PEMBULATAN 1

2. Kasubag Tata Usaha


WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
A.   Menyiapkan dan
menysun konsp
perencanaan program
1
kerja dan rencana
kegiatan UPT
Puskesmas.
1 Tahapan
1.   Melaksanakan Kegiatan 300 72.000 1 0,004
penyiapan bahan
penyusunan
88
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
perencanaan
2.   Menyusun konsep Kegiatan 600 72.000 1 0,008
perencanaan
3.   Menyiapkan bahan Kegiatan 1.200 72.000 1 0,017
koordinasi dengan
pemegang program
untuk
pembahasan dan
penelaahan
perencanaan
Puskesmas
4.   Melaksanakan Kegiatan 300 72.000 1 0,004
evaluasi usulan
pelaksanaan program
5.   Melaksanakan revisi Kegiatan 300 72.000 1 0,004
usulan program
6.   Melaksanakan Kegiatan 300 72.000 1 0,004
penyusunan rencana
pelaksanaan
7.   Melaksanakan Kegiatan 300 72.000 1 0,004
penuisan dukungan
B.   Menyusun Usulan
rencana anggaran
belanja langsung ,
2
tidak langsung dan
belanja investasi
modal.
Tahapan
1.   Menyiapkan Kegiatan 300 72.000 1 0,004
rencana usulan
anggaran .
2.   Menyiapkan bahan Kegiatan 300 72.000 1 0,004
koordinasi rencana
anggaran belanja
langsung,tdk langsung
dg semua kary.
3.   Menganalisa hasil Kegiatan 900 72.000 1 0,013
koordinasi rencana
usulan anggaran
bersama petugas
keuangan
4.   Menyampilan hasil Kegiatan 300 72.000 1 0,004
analisa usulan
anggaran kepada
Kepala Puskesmas.
5.   Mendokumentasika Kegiatan 150 72.000 1 0,002
n hasil analisa usulan
anggaran.
6.   Menyerahkan hasil Kegiatan 150 72.000 1 0,002
usulan rencana
anggaran kepada
89
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
Kepala Puskesmas
untuk diteliti.
7.   Mengusulkan Kegiatan 300 72.000 1 0,004
rencana anggaran ke
Dinas Kesehatan
Kabupaten
c.   Menghimpun ,
mempelajari dan
menelaah peraturan
perundang-undangan,
3
keputusan, petunjuk
pelaksanaan dan
petunjuk teknis guna
kelancaran tugas.
Tahapan :
1.   Mempelajari materi Kegiatan 30 72.000 5 0,002
tentang peraturan
perundang-undangan ,
keputusan, dan
petunjuk pelaksanaan.
2.   Mendokumentasika Kegiatan 10 72.000 5 0,0007
n semua petunjuk teknis
yang ada.
3.   Menjelaskan kepada Kegiatan 15 72.000 48 0,010
semua karyawan
tentang petunjuk
pelaksanaan demi
kelancaran tugas.
4.   Menanyakan Kegiatan 15 72.000 48 0,010
kepada semua
karyawan tentang
penjelasan yang telah
diberikan
5.   Melaporkan semua Kegiatan 30 72.000 12 0,005
peraturan yang ada dan
telah disosialisasikan.
D.   Mempelajari dan
menjabarkan petunjuk
serta disposisi atasa
4
guna menunjang
kelancaran
pelaksanaan tugas.
Tahapan:
1.   Mempelajari Kegiatan 10 72.000 480 0,067
petunjuk dan disposisi
2.   Menjelaskan kepada Kegiatan 10 72.000 12 0,002
pelaksana program /
karyawan
3.   Memberikan Kegiatan 10 72.000 12 0,002
petunjuk kepada

90
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
karyawan untuk
diketahui dan
dilaksanakan
4.    Menevaluasi serta Kegiatan 15 72.000 12 0,003
menanyakan kepada
karyawan tentang
kejelasan petunjuk /
disposisi.
E.   Melaksanakan
koordinasi dan kerjasma
sesuai bidang
5 tugasnya secara
internal maupan
external di wilayah
kerjanya.
Tahapan:
1.   Menyiapkan bahan Kegiatan 10 72.000 12 0,002
untuk koordinasi
2.   Menyusun Kegiatan 10 72.000 12 0,002
perencanaan untuk
koordinasi
3.   Melaksanakan Kegiatan 15 72.000 12 0,003
koordinasi baik secara
interna / exsterna
4.    Mengevaluasi Kegiatan 10 72.000 12 0,002
hasil koordinasi
5.    Melaporkan hasil Kegiatan 10 72.000 12 0,002
koordinasi ke Kapus.
F.   Mengatur dan
menyelenggarakan
6 urusan surat menyurat
dan penyimpanan
arsip/ dokumen.
Tahapan:
1.   Membuat konsep Kegiatan 10 72.000 480 0,067
surat
2.   Mengagendakan Kegiatan 10 72.000 480 0,067
baik surat masuk/ keluar
3.    Mendisposisikan Kegiatan 10 72.000 480 0,067
untuk diketahui oleh
Kapus
4.    Mengarsip surat- Kegiatan 10 72.000 480 0,067
surat tersebut sesuai
dengan perihal.
5.   Menyimpan Kegiatan 10 72.000 480 0,067
dokumen /arsip.
7 G.   Mendistribusikan
surat-surat dan naskah
dinas yang telah
didisposisi oleh
Kepala UPT Pusat

91
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
Kesehatan
Masyarakat.
Tahapan:
1.    Mengambil surat Kegiatan 10 72.000 480 0,067
yang telah didisposisi
oleh Kepala UPT
Puskesmas
2.    Menyampaikan Kegiatan 10 72.000 480 0,067
kepada karyawan
sesuai bidangnya
3.   Mengevaluasi Kegiatan 10 72.000 480 0,067
sesuai disposisi
4.   Mendokumentasika Kegiatan 10 72.000 480 0,067
n surat yang telah
didistribusikan ke
karyawan.
H.   Membuat konsep
naskah dinas yang
8
berkaitan dengan
ketatausahaan
Tahapan :
1.    Menyiapkan bahan Kegiatan 10 72.000 60 0,008
2.    Membuat konsep Kegiatan 10 72.000 60 0,008
sesuai materi.
3.    Konsultasi ke Kegiatan 10 72.000 60 0,008
Kepala UPT
Puskesmas.
4.    Menyerahkan hasil Kegiatan 10 72.000 60 0,008
konsep ke Kewpala
UPT Puskesmas.
I.   Melaksanakan
kegiatan administrasi
9 bidang umum,
keuangan dan
kepegawaian
Tahapan :
1. Mengkoordinir form. Kegiatan 10 72.000 12 0,002
Pelaporan bulanan/
Tribulan
2. Menerima dan Kegiatan 10 72.000 12 0,002
meneliti hasil kegiatan
program
3. Mengevaluasi hasil Kegiatan 60 72.000 12 0,010
kegaiatan dengan target
4. Memasukkan data Kegiatan 10 72.000 12 0,002
hasil kegiatan dalam
format Puskesmas
5. Menyerahkan hasil Kegiatan 10 72.000 12 0,002
6. Menginventarisasi Kegiatan 10 72.000 1 0,000
hasil kegiatan satu

92
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
tahun
7. Pemisahan data per Kegiatan 10 72.000 1 0,000
desa , program
8. Merekap data dari Kegiatan 10 72.000 1 0,000
lintas sektoral
9. Menganalisa data Kegiatan 60 72.000 1 0,001
10. Pendokomentasi Kegiatan 10 72.000 12 0,002
bahan laporan
penyajian data
11. Menginventarisasi Kegiatan 30 72.000 12 0,005
hasil kegiatan program
dan pelaks. APBD
12. Evaluasi Kegiatan 10 72.000 12 0,002
perkembangan
pelaksanaan kegiatan
APBD
13. Pelaporan Kegiatan 10 72.000 12 0,002
perkembangan
kegiatan program
14. Membuat Kegiatan 10 72.000 12 0,002
mekanisme
kepegawaian
15.Merekap absensi Kegiatan 10 72.000 12 0,002
karyawan
16.Merekap kenaiakan Kegiatan 30 72.000 2 0,001
pangkat
17.Merekap kenaiakan Kegiatan 30 72.000 2 0,001
Gaji Berkala
18.melaporkan semua
kegiatan ke Kepala UPT
kemudian diteruskan ke
Dinas Kesehatan
Kabupaten.
J.   Mengatur
pelaksanaan ,
pengadaan ,
pengelolaan,
10
pemeliharaan dan
administrasi /
inventarisasi barang/
perlengkapan kantor.
Tahapan:
1.   Memberitahukan Kegiatan 10 72.000 4 0,001
kpd semua karyawan ttg
pengelolaan,
pemeliharaan &
inventaris barang
kantor.
2.   Mengatur Kegiatan 10 72.000 2 0,000
pelaksanana dlm

93
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
rangka pengadaan
pengelolaan &
pemeliharaan barang
sesuai keb.
3.   Mengevaluasi Kegiatan 20 72.000 2 0,001
kegiatan
4.   Melaporkan ke
Kepala UPT Puskesmas
K.   Melaksanaka
urusan rumah tangga
seta mengatur dan
11
memelihara barang
perlengkapan
inventaris kantor
Tahapan :
1.   Meneliti dan Kegiatan 60 72.000 2 0,002
menginventaris barang
yang ada
2.   Menempatkan Kegiatan 10 72.000 2 0,000
barang dengan benar
3.   Menyimpan barang Kegiatan 10 72.000 2 0,000
sesuai kebutuhan
4.    Mengevaluasi Kegiatan 30 72.000 1 0,000
barang yang ada .
5.    Melaporkan jika
terjadi kerusakan.
6.   Membuat laporan Kegiatan 20 72.000 1 0,000
dan pengusulan
permintaan
L.   Memberikan
petunjuk arahan serta
12 membagi dan
mendistribusikan tugas
kepada bawahan
Tahapan :
1.    Memberikan Kegiatan 20 72.000 2 0,001
arahan kepada
karyawan tentang
petunjuk pelaksanaan
2.   Memberikan tugas Kegiatan 10 72.000 12 0,002
kepada karyawan yang
mampu dalam
pelaksanaan tugas.
3.   Mengevaluasi Kegiatan 20 72.000 12 0,003
kinerja karyawan .
13 M.   Menilai ,
mengevaluasi dan
menandatangani
prestasi serta kinerja
bawahan secara

94
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
berkala sesuai dengan
penilaian sistem yang
berlaku.
Tahapan:
1.    Melaksanakan Kegiatan 10 72.000 12 0,002
pemantauan terhadap
kinerja karyawan
2.    Mengevaluasi Kegiatan 30 72.000 12 0,005
terhadap kinerja
karyawan
3.    Melaksanakan Kegiatan 30 72.000 1 0,000
penilaian sesuai dengan
petunjuk yang ada.
N.   Melaporkan
pelaksanaan kegiatan
dan program kerja
14 Subbab Tata Usaha
kepada atasan baik
secara lisan maupun
tertulis.
Tahapan:
1.    Menyiapkan bahan Kegiata 30 72.000 12 0,005
laporan n
2.    Melaporkan semua Kegiata 30 72.000 12 0,005
kegiatan yang berkaitan n
dengan ketatausahaan.
O.   Memberikan
saran, pendapat dan
15 pertimbangan kepada
atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
Tahapan :
1.    Memberikan Kegiata 30 72.000 48 0,020
pendapat kepada n
atasan apabila
diperlukan .

P.   Melaksanaka
tugas lain yang
16 diberika atasan
langsung sesuai
bidang tugasnya
Tahapan :
1.    Menerima tugas Kegiata 20 72.000 36 0,010
lain yang dibrikan n
2.    Melaksanakan Kegiata 180 72.000 36 0,090
tugas yang diberikan n
3.    Melaporkan hasil Kegiata 30 72.000 36 0,015
kepada atasan n
langsung.

95
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
JUMLAH 1,017
PEMBULATAN 1

3. Perawat Gigi
WAKTU BEBA PEGAWAI
N SATUAN KERJA N YANG
URAIAN TUGAS WAKTU
O HASIL EFEKTI KERJ DIBUTUHKA
F A N
1 2 3 4 5 6 7
1 Menyiapkan alat Kegiatan 30 72.000 240 0,100
2 Membantu dr gigi dalam Kegiatan 20 72.000 535 0,149
Melakukan pelayanan/
tindakan medik gigi dan
mulut
3 Melakukan pencatatan Dokume 2 72.000 535 0,015
register pasien n
4 Membantu dr gigi dalam Kegiatan 15 72.000 484 0,101
Melakukan Perawatan
gigi anak sekolah
5 Membantu dr gigi Kegiatan 15 72.000 484 0,101
dalamMelakukan
pemeriksaan gigi anak
sekolah
6 Membantu dr gigi dalam Kegiatan 20 72.000 59 0,016
Melakukan Pencabutan
Gigi
7 Membantu dr gigi dalam Kegiatan 20 72.000 24 0,007
Melakukan tindakan
darurat gigi dan mulut
8 menerima dan Dokume 5 72.000 24 0,002
melakukan rujukan n
9 Sterilisasi alat Kegiatan 30 72.000 240 0,100
10 melaksankan Kegiatan 180 72.000 24 0,060
penyuluhan kesehatan
gigi dan mulut kepada
masyarakat dan anak
sekolah
11 melaksankan Kegiatan Kegiatan 120 72.000 3 0,005
UKGS
12 Melakukan pembinaan Kegiatan 180 72.000 2 0,005
dokter kecil/ UKS
13 membuat rencana kerja Dokume 120 72.000 1 0,002
tahunan n
14 membuat laporan Dokume 60 72.000 12 0,010
bulanan n
15 mengikuti kegiatan Kegiatan 120 72.000 1 0,002
profesi
16 mengikuti kegiatan Kegiatan 120 72.000 16 0,027

96
WAKTU BEBA PEGAWAI
N SATUAN KERJA N YANG
URAIAN TUGAS WAKTU
O HASIL EFEKTI KERJ DIBUTUHKA
F A N
1 2 3 4 5 6 7
lokmin puskesmas dan
linsek
17 melakukan kegiatan Kegiatan 60 72.000 12 0,010
monev
18 mengikuti pelatihan dan Kegiatan 300 72000 1 0,004
seminar
JUMLAH 0,714
PEMBULATAN 1

4. Administrasi
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
pengadministrasian Dokume 10 72000 720 0,100
1
surat n
Dokume 10 72000 360 0,050
2
mengetik Absen n
Dokume 10 72000 360 0,050
3
mengetik SPPD n
Dokume 15 72000 12 0,003
4
mengetik surat tugas n
mengetik permohonan Dokume 10 72000 38 0,005
5
cuti n
Dokume 60 72000 50 0,042
6
membuat notulen rapat n
mengkoordinasikan Dokume 30 72000 12 0,005
7
sp3 n
membuat laporan Dokume 30 72000 12 0,005
8 mekanisme n
kepegawaian
Dokume 15 72000 300 0,063
9
menyiapkan atk n
menyiapkan keperluan Dokume 15 72000 50 0,010
10
rapat n
Dokume 120 72000 20 0,033
11
mengikuti rapat n
pengarsipan Dokume 30 72000 254 0,106
12
n
Membuat Laporan Dokume 60 72000 12 0,010
13
Bulanan n
Mengikuti Pelatihan Kegiatan 300 72000 1 0,004
14
dan pendidikan
Mengikuti lokmin Kegiatan 120 72000 16 0,027
15
puskesmas dan linsek
Melakukan pendataan Dokume 60 72000 12 0,01
16 kelengkapan file n
kepegawaian

97
Melakukan Dokume 60 72000 12 0,010
pemantauan n
17
kelengkapan file
kepegawaian
JUMLAH 0,532
PEMBULATAN 1

5. Asisten Apoteker

WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
Menerima Resep, Kegiatan 3 72.000 32.283 1,345
Meracik dan
1
mempersiapkan obat
sesuai kebutuhan
memberi penjelasan Kegiatan 2 72.000 32.283 0,897
2 kepada pasien tentang
pemakaian obat
Mencatat Pengeluaran Dokume 1 72.000 32.283 0,448
3
Obat harian n
Merencanakan Dokume 120 72.000 12 0,020
4 kebutuhan obat n
Bulanan
Merencanakan Dokume 180 72.000 1 0,003
5 Kebutuhan Obat n
tahunan
Dokume 120 72.000 12 0,020
6 Penyimpanan Obat
n
7 Pendistribusian Kegiatan 225 72.000 12 0,038
Pembuatan Bukti Dokume 120 72.000 12 0,020
8
Penyerahan Obat n
9 Retur Obat Kegiatan 120 72.000 2 0,003
Mengikuti Kegiatan Dokume 120 72.000 16 0,027
10 n
Lokmin pusk dan linsek
mengikuti organisasi Dokume 120 72.000 12 0,020
11
profesi n
Pendidikan dan Dokume 300 72.000 1 0,004
12
pelatihan n
Mempersiapkan alat Dokume 20 72.000 240 0,067
13
dan ruangan n
JUMLAH 2,911
PEMBULATAN 3

6. Bidan
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUA KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O N HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
1 Melaksanakan Kegiatan 10 72.000 3.456 0,480

98
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUA KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O N HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
pelayanan KIA
2 Tugas Jaga Persalinan Kegiatan 480 72.000 1.301 8,673
Melaksanakan kegiatan 25 72.000 48 0,017
2
pelayanan KB
Melaksanakan kegiatan 30 72.000 1.301 0,542
3
perawatan nifas/PNC
Melaksanakan Kegiatan 30 72.000 1.355 0,565
4 pelayanan kesehatan
bayi dan anak
Mencatat kegiatan kegiatan 3 72.000 3.456 0,144
5
pada register
Mencatat register kegiatan 15 72.000 5.459 1,137
6 kunjungan kohort KIA
dan KB
Menghadiri rapat dokume 120 72.000 16 0,027
7 Lokmin puskesmas dan n
Linsek
8 Melakukan monev kegiatan 120 72.000 12 0,020
Membuat laporan kegiatan 240 72.000 12 0,040
10
bulanan
11 Melakukan tugas P3K kegiatan 120 72.000 12 0,020
Membuat rencana kerja kegiatan 300 72.000 1 0,004
12
tahunan
Melakukan rujukan dokume 30 72.000 120 0,050
14
n
15 Melakukan pelatihan kegiatan 300 72.000 1 0,004
Melakukan pembinaan kegiatan 120 72.000 60 0,100
16 Posyandu Balita
Melakukan pembinaan kegiatan 120 72.000 60 0,100
17
Posyandu Usila
Melakukan kegiatan dokume 180 72.000 45 0,113
18 Skrening anak sekolah n
Melakukan kegiatan kegiatan 180 72.000 38 0,095
19
BIAS
Melakukan penyuluhan kegiatan 60 72.000 12 0,010
kesehatan kepada
20
masyarakat melalui
PKMD
Melakukan pembinaan kegiatan 120 72.000 12 0,020
21
dukun bayi
22 DTKB kegiatan 10 72.000 1.400 0,194
23 Kunjungan TK / APRAS kegiatan 120 72.000 30 0,050
JUMLAH 12,405
PEMBULATAN 12

7. Dokter Gigi

99
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
Melakukan pelayanan/ Kegiatan 20 72.000 535 0,149
1 tindakan medik gigi dan
mulut
Melakukan Pencatatan Dokume 5 72.000 535 0,037
2
rekam medik n
Melakukan Perawatan Kegiatan 15 72.000 484 0,101
3 gigi anak sekolah
Melakukan Kegiatan 15 72.000 484 0,101
4 pemeriksaan gigi anak
sekolah
Melakukan Pencabutan Kegiatan 20 72.000 59 0,016
5
Gigi
Melakukan tindakan Kegiatan 20 72.000 24 0,007
6 darurat gigi dan mulut
menerima dan Dokume 5 72.000 24 0,002
7
melakukan rujukan n
menerima konsultasi Kegiatan 15 72.000 126 0,026
8
pasien
penyuluhan kesehatan Kegiatan 180 72.000 24 0,060
gigi dan mulut kepada
9
masyarakat dan anak
sekolah
melaksankan Kegiatan Kegiatan 120 72.000 3 0,005
10
UKGS
Melakukan pembinaan Kegiatan 180 72.000 2 0,005
11 dokter kecil/ UKS
membuat rencana kerja Dokume 120 72.000 1 0,002
12
tahunan n
membuat laporan Dokume 60 72.000 12 0,010
13
bulanan n
mengikuti kegiatan Kegiatan 120 72.000 1 0,002
14
profesi
mengikuti kegiatan Kegiatan 120 72.000 16 0,027
15 lokmin puskesmas dan
linsek
melakukan kegiatan Kegiatan 60 72.000 12 0,010
16
monev
mengikuti pelatihan Kegiatan 300 72.000 1 0,004
17
dan seminar
JUMLAH 0,563
PEMBULATAN 1

8. Dokter Umum
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
1 Melaksanakan kegiatan Kegiatan 5 72.000 34.245 2,378

100
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
pelayanan
pemeriksaan dan
pengobatan pasien
puskesmas
Memberikan pelayanan Dokume 5 72.000 1.832 0,127
2
rujukan n
Menerima Konsultasi Kegiatan 15 72.000 312 0,065
3
KIA/ KB
Melakukan Pengujian Dokume 5 72.000 2.599 0,180
4
Kesehatan n
Membuat Catatan Dokume 2 72.000 34.245 0,951
5
Medik Pasien n
Melakukan tindakan Kegiatan 15 72.000 736 0,153
6
medis
Melakukan Tindakan Kegiatan 10 72.000 107 0,015
7
Medik
Melakukan penyuluhan Kegiatan 30 72.000 12 0,005
8
kesehatan
Melakukan visum et Kegiatan 30 72.000 4 0,002
9
repertum
Dokume 20 72.000 4 0,001
n
Melakukan kegiatan Kegiatan 20 72.000 53 0,015
10 pemeriksaan calon
jamaah haji
Dokume 10 72.000 53 0,007
n
Mengikuti Lokakarya Kegiatan 180 72.000 16 0,040
11 Mini tingkat puskesmas
dan linsek
Sebagai supervisor Kegiatan 60 72.000 38 0,032
12 medis pada kegiatan
Imunisasi (BIAS & PIN)
Mengikuti Pendidikan Kegiatan 300 72.000 1 0,004
13 dan Pelatihan di bidang
kesehatan
Melaksanakan tugas- Kegiatan 300 72.000 12 0,050
tugas kedinasan atas
14
perintah kepala
puskesmas
Visite Pasien Rawat Kegiatan 15 72.000 1.297 0,270
15
Inap
Melakukan catatan Dokume 3 72.000 1.297 0,054
16 medis pasien rawat n
inap
Menerima panggilan on Kegiatan 10 72.000 877 0,122
17 call rawat inap
Melakukan Kegiatan Kegiatan 180 72.000 240 0,600
18
Puskesmas Keliling

101
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUAN KERJA YANG
URAIAN TUGAS WAKTU N
O HASIL EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
Melakukan Pembinaan kegiatan 60 72.000 12 0,010
19
kepada pelaksana
Melakukan pembinaan Kegiatan 60 72.000 12 0,010
20 KepadaLinsek dan
linprog
Menerima dan kegiatan 5 72.000 288 0,020
21
melakukan rujukan
Menyusun rencana Dokume 180 72.000 1 0,003
22
Tahunan n
mengikuti organisai kegiatan 120 72.000 12 0,020
23
profesi
JUMLAH 5,135
PEMBULATAN 5

102
9. Gizi
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUA WAKT KERJA YANG
URAIAN TUGAS N
O N HASIL U EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
1 2 3 4 5 6 7
Menyusun rencana
1 Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat
a. Membuat rencana Kegiatan 60 72.000 1 0,001
tahunan
b. Membuat rencana Kegiatan 60 72.000 12 0,010
bulanan
Pemantauan
2
Pertumbuhan Balita
a. Menyiapkan data bayi Kegiatan 15 72.000 12 0,003
dan balita
b.Melakukan Kegiatan 180 72.000 12 0,030
pengukuran BB,TB
c.Menganalisa hasil Kegiatan 60 72.000 12 0,010
pengukuran
d.Pencatatan pelaporan Kegiatan 30 72.000 12 0,005
Melaksanakan distribusi
suplemen gizi (Vitamin
3
A, Tablet Fe,kapsul
yodium)
a.Menentukan sasaran Kegiatan 30 72.000 12 0,005
b.Menyediakan dan Kegiatan 60 72.000 2 0,002
mendistribusikan vitamin
A bayi dan balita
c.Menyediakan dan Kegiatan 30 72.000 12 0,005
mendistribusikan
Vitamin A bufas
d. Menyediakan dan Kegiatan 30 72.000 12 0,005
mendistribusikan Tablet
Fe kepada bumil dan
bufas
e.Menyediakan dan Kegiatan 15 72.000 2 0,000
mendistribusikan kapsul
yodium
f. Membuat pelaporan Kegiatan 30 72.000 12 0,005
Melaksanakan
4 Pemantauan Garam
Beryodium
a. Menentukan sasaran Kegiatan 10 72.000 17 0,002
b.Membuat jadwal Kegiatan 10 72.000 1 0,000
pemantauan
c.Melakukan pengujian Kegiatan 30 72.000 15 0,006
garam
d. Menganalisis hasil Kegiatan 15 72.000 15 0,003
pengujian garam
e.Melakukan Kegiatan 30 72.000 15 0,006
penyuluhan tentang
GAKY
f.Membuat pelaporan Kegiatan 15 72.000 1 0,000

103
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUA WAKT KERJA YANG
URAIAN TUGAS N
O N HASIL U EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
Melaksanakan
6 Pemantauan ASI
Eksklusif
a.Menentukan sasaran Kegiatan 30 72.000 2 0,001
b.Melakukan Kegiatan 30 72.000 2 0,001
wawancara
c.Membuat pelaporan Kegiatan 15 72.000 2 0,000
Melaksanakan
7 Pemberian MP-ASI bagi
Baduta Gakin
a.Menentukan sasaran Kegiatan 10 72.000 1 0,000
b.Melakukan distribusi Kegiatan 180 72.000 15 0,038
MP-ASI
c.Melakukan Kegiatan 60 72.000 15 0,013
pemantauan MP-ASI
d.Membuat pelaporan Kegiatan 15 72.000 1 0,000
Melaksanakan
Pemberian PMT
8
Pemulihan bagi balita
gikur dan gibur
a.Menentukan sasaran Kegiatan 10 72.000 7 0,001
b.Melakukan distribusi Kegiatan 60 72.000 21 0,018
PMTPemulihan dan
cara pembuatan
c.Melakukan monitoring Kegiatan 30 72.000 21 0,009
dan evaluasi
perkembangan balita
d.Membuat pelaporan Kegiatan 15 72.000 1 0,000
Melaksanakan
9 Pelacakan Balita Gizi
Buruk
a.Menentukan sasaran Kegiatan 30 72.000 12 0,005
b.Melakukan Kegiatan 120 72.000 24 0,040
wawancara dan
pengukuran
antropometri ulang
c.Membuat pelaporan Kegiatan 15 72.000 12 0,003
Melaksanakan
10 Pemberian PMT Bumil
KEK
a.Menentukan sasaran Kegiatan 10 72.000 1 0,000
b.Melakukan distribusi Kegiatan 30 72.000 45 0,019
PMTbumil KEK
c.Melakukan monitoring Kegiatan 30 72.000 45 0,019
dan evaluasi
perkembangan bumil
KEK (mengukur BB dan
LILA)
d.Membuat pelaporan Kegiatan 15 72.000 1 0,000
Melaksanakan
11
koordinasi dengan lintas
104
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUA WAKT KERJA YANG
URAIAN TUGAS N
O N HASIL U EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
program dan lintas
sektor
a.Menentukan jadwal Kegiatan 10 72.000 12 0,002
b.Melakukan pertemuan Kegiatan 180 72.000 12 0,030
lintas program dan lintas
sektor
c.Membuat pelaporan Kegiatan 15 72.000 12 0,003
Melaksanakan
12
Konseling gizi
a. Melaksanakan Kegiatan 10 72.000 60 0,008
anamnesa
b. Melaksanakan Kegiatan 15 72.000 60 0,013
Asesment
(antropometri,biokimia,
fisik/klinis, riwayat
makan,riwayat keluarga)

c. Diagnosa gizi Kegiatan 5 72.000 60 0,004


d. Perhitungan Kegiatan 5 72.000 60 0,004
kebutuhan
e. Konseling gizi Kegiatan 20 72.000 60 0,017
f. Monitoring evaluasi Kegiatan 5 72.000 60 0,004
g. Pencatatan dan Kegiatan 5 72.000 60 0,004
pelaporan
Mengolah dan
13 Menganalisa
Pelaksanaan Kegiatan
a. Mengolah dan Kegiatan 60 72.000 3 0,003
menganalisa hasil
kegiatan
b.Menyampaikan hasil Kegiatan 30 72.000 1 0,000
analisa dan
melaksanakan tindak
lanjut
14 Penyuluhan Gizi
a.Menyiapkan materi Kegiatan 20 72.000 12 0,003
dan sarana penyuluhan
b.Melakukan Kegiatan 60 72.000 12 0,010
penyuluhan sesuai
dengan sasaran
c.Melakukan pencatatan Kegiatan 20 72.000 12 0,003
dan pelaporan
15 Pemantauan Status Gizi
a.Menentukan sasaran Kegiatan 10 72.000 13 0,002
b.Menyiapkan alat Kegiatan 15 72.000 13 0,003
c.Pengukuran Kegiatan 120 72.000 13 0,022
antropometri
d.Penilaian status gizi Kegiatan 180 72.000 13 0,033
e. Membuat pelaporan Kegiatan 30 72.000 1 0,000

105
WAKTU PEGAWAI
BEBA
N SATUA WAKT KERJA YANG
URAIAN TUGAS N
O N HASIL U EFEKTI DIBUTUHKA
KERJA
F N
Kegiatan 180 72.000 17 0,043
16 Konseling ASI dan MP-
ASI dikelas ibu hamil
17 Pembentukan desa CFC Kegiatan 120 72.000 1 0,002
18 Pertemuan berkala CFC Kegiatan 180 72.000 3 0,008
Pembentukan desa KP- Kegiatan 180 72.000 1 0,003
19
ASI
Pertemuan berkala KP- Kegiatan 180 72.000 3 0,008
20
ASI
Penyuluhan anemi Kegiatan 60 72.000 6 0,005
21
SMP/ SMA
Penyuluhan Gizi Buruk, Kegiatan 60 72.000 4 0,003
ASI, MP-ASI, Garam
22
Yodium

Merencanakan Kegiatan 180 72.000 12 0,030


23 keebutuhan nutrisi
pasien ranap Bulanan
JUMLAH 0,531
PEMBULATAN 1

10. Kebersihan
PEGAWAI
WAKTU BEBA
N SATUA WAKT YANG
URAIAN TUGAS KERJA N
O N HASIL U DIBUTUHKA
EFEKTIF KERJA
N
1 2 3 4 5 6 7
Menyapu Semua Kegiatan 90 72.000 365 0,456
1
Ruangan
Mengepel Semua Kegiatan 120 72.000 365 0,608
2
Ruangan
Membersihkan debu Kegiatan 60 72.000 365 0,304
3
semua ruangan
4 Membersihkan kaca Kegiatan 120 72.000 48 0,080
5 Merapikan Meja kursi Kegiatan 60 72.000 365 0,304
Membersihkan kamar Kegiatan 90 72.000 365 0,456
6
mandi
Mengumulkan sampah Kegiatan 45 72.000 365 0,228
7
sesuai jenis
Membersihkan dan Kegiatan 60 72.000 365 0,304
8 menyirami tananman
Membersihkan lawa- Kegiatan 60 72.000 48 0,040
9
lawa
Membersihkan Kegiatan 90 72.000 365 0,456
10
wastafel
11 membersihkan selokan Kegiatan 120 72.000 48 0,080
12 Membersihkan hiasan Kegiatan 120 72.000 48 0,080
13 Menyiapkan alat Kegiatan 20 72.000 365 0,101
Mengganti Plastik pada Kegiatan 30 72.000 365 0,152
14 tempat sampah

106
PEGAWAI
WAKTU BEBA
N SATUA WAKT YANG
URAIAN TUGAS KERJA N
O N HASIL U DIBUTUHKA
EFEKTIF KERJA
N
1 2 3 4 5 6 7
JUMLAH 3,651
PEMBULATAN 4

11. Bendahara
PEGAWAI
WAKTU BEBA
N SATUAN WAKT YANG
URAIAN TUGAS KERJA N
O HASIL U DIBUTUHKA
EFEKTIF KERJA
N
1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat Surat tugas Kegiatan 20 72000 720 0,200
untuk kegiatan rapat/
pertemuan di luar
gedung
2 Membuat Notulen Kegiatan 120 72000 16 0,027
Rapat dalam gedung/
Lokmin
3 Membuat bukti kas Kegiatan 120 72000 12 0,02
keluar BLUD
4 Menyimpan dan Kegiatan 120 72000 12 0,02
menatausahakan buku
kas kecil
5 Membuat rekapitulasi Kegiatan 120 72000 12 0,02
pengeluaran kas kecil
6 Membuat buku kas Kegiatan 120 72000 12 0,02
Tunai BLUD beserta
pajak
7 Membayar, Kegiatan 120 72000 12 0,02
menyerahkan dan
mempertanggung
jawabkan uang BLUD
8 Membuat A2 sesuai Kegiatan 180 72000 12 0,03
pengeluaran
9 Membuat laporan Kegiatan 120 72000 12 0,02
pengeluaran biaya
BLUD dan SEPJ
10 Bayar rekening Kegiatan 120 72000 12 0,02
Telepon, Listrik
11 Bayar rekening Air, Kegiatan 120 72000 12 0,02
surat kabar, Restribusi
Sampah
12 Setor pajak untuk Kegiatan 180 72000 12 0,03
pengeluaran-
pengeluaran yang
kena aturan pajak ke
Bank yang di tunjuk
atau Kantor Pos
13 Meneliti Buku Kas Kegiatan 180 72000 12 0,03
Tunai kemudian
menandatangani

107
PEGAWAI
WAKTU BEBA
N SATUAN WAKT YANG
URAIAN TUGAS KERJA N
O HASIL U DIBUTUHKA
EFEKTIF KERJA
N
1 2 3 4 5 6 7
selanjutnya dimintakan
tanda tangan ke
Kepala Puskesmas
14 Membuat POA Kegiatan 1500 72000 2 0,042
tahunan bersama
dengan pemegang
program
15 Membuat POA bulanan Kegiatan 300 72000 12 0,05
16 Menerima Dana Dokume 30 72000 12 0,005
belanja BOK dari n
bendahara
Pengengeluaran DKK
Pati setiap bulan
17 Menunjukkan langsung Dokume 20 72000 12 0,003
jumlah dana BOK yang n
diterima saat itu
kepada atasan
langsung
18 Membagi dana BOK ke Dokume 120 72000 12 0,02
pemegang program n
menyesuaikan dengan
POA
19 Meminta SPJ ke Kegiatan 300 72000 12 0,05
pemegang program
20 Meneliti dan Kegiatan 300 72000 12 0,05
melengkapi SPJ BOK
21 Membuat A2 sesuai Kegiatan 300 72000 12 0,05
SPJ
22 Membuat SEPB sesuai Kegiatan 300 72000 12 0,05
SPJ
23 Membuat BKT sesuai Kegiatan 300 72000 12 0,05
SPJ
24 Membuat BKU Kegiatan 180 72000 12 0,03
25 Membuat Laporan Kegiatan 300 72000 12 0,05
realisasi keuangan
26 Membuat SSP pajak Kegiatan 300 72000 12 0,05
27 Membuat buku bantu Kegiatan 300 72000 12 0,05
pajak
28 Membayar pajak ke Kegiatan 300 72000 12 0,05
kantor pos/ kantor
pajak
29 Menyusun SPJ Kegiatan 300 72000 12 0,05
30 Mengirim SPJ ke DKK Kegiatan 180 72000 12 0,03
Pati untuk dikoreksi
31 Mengambil SPJ dari Kegiatan 180 72000 12 0,03
DKK yang sudah
dikoreksi
32 Membagi SPJ ke Kegiatan 300 72000 12 0,05
pemegang program
bagi yang perlu di

108
PEGAWAI
WAKTU BEBA
N SATUAN WAKT YANG
URAIAN TUGAS KERJA N
O HASIL U DIBUTUHKA
EFEKTIF KERJA
N
1 2 3 4 5 6 7
benahi dan di
gandakan
33 Menyusun SPJ yang Kegiatan 300 72000 12 0,05
sudah di betulkan dan
digandakan
34 Mengumpulkan SPJ ke Kegiatan 180 72000 12 0,03
DKK
35 Membuat laporan Kegiatan 300 72000 12 0,05
triwulan
36 Mengarsip SPJ Kegiatan 120 72000 12 0,02
37 Membuat laporan Kegiatan 1500 72000 1 0,021
Tahunan
38 membuat perencanaan Kegiatan 1500 72000 1 0,021
anggaran bersama
dengan tim ptp
puskesmas
39 Membuat perubahan Kegiatan 300 72000 3 0,013
anggaran
40 melakukan Kegiatan 10 72000 240 0,033
pembuakuan setoran
penerimaan harian
41 Mengikuti kegiatan Kegiatan 120 72000 16 0,027
Lokmin puskesmas
dan linsek
42 Mengikuti pendidikan Kegiatan 300 72000 1 0,004
dan pelatihan
43 Membuat Laporan Dokume 180 72000 12 0,03
bulanan n
44 Melakukan pembagian Kegiatan 180 72000 12 0,03
jasa kapitasi
45 Melakukan Kegiatan 120 72000 14 0,023
Pengambilan Gaji di
DKK pati
46 Melakukan Pembagian Kegiatan 120 72000 14 0,023
gaji
JUMLAH 1,612
PEMBULATAN 2

12. Pranata Laborat


PEGAWAI
WAKTU BEBA
N SATUAN WAKT YANG
URAIAN TUGAS KERJA N
O HASIL U DIBUTUHKA
EFEKTIF KERJA
N
1 2 3 4 5 6 7
1 Pemeriksaan HB Kegiatan 8 72.000 619 0,069
2 Gula Darah Kegiatan 10 72.000 685 0,095
3 Urid Acid Kegiatan 10 72.000 421 0,058
4 Cholesterol Kegiatan 10 72.000 220 0,031
5 Golongan darah Kegiatan 10 72.000 481 0,067

109
PEGAWAI
WAKTU BEBA
N SATUAN WAKT YANG
URAIAN TUGAS KERJA N
O HASIL U DIBUTUHKA
EFEKTIF KERJA
N
1 2 3 4 5 6 7
6 HbsAg Kegiatan 40 72.000 97 0,054
7 Sediaan Malaria Kegiatan 40 72.000 12 0,007
8 Urine Rutin Kegiatan 15 72.000 36 0,008
9 Protein Urine Kegiatan 5 72.000 30 0,002
10 Tes Kehamilan Kegiatan 5 72.000 62 0,004
11 Sputum/ BTA Kegiatan 30 72.000 60 0,025
12 AL Kegiatan 10 72.000 326 0,045
13 AE Kegiatan 10 72.000 295 0,041
14 HJL Kegiatan 15 72.000 - -
15 LED Kegiatan 60 72.000 - -
16 HCT Kegiatan 10 72.000 685 0,095
17 Trigleseride Kegiatan 15 72.000 344 0,072
18 Mempersiapkan alat Kegiatan 20 72.000 240 0,067
dan tempat
19 Membuat Pencatatan Dokume 60 72.000 240 0,200
Harian n
20 Membuat Pelaporan Dokume 60 72.000 12 0,010
bulanan n
21 Mengikuti Kegiatan Kegiatan 120 72.000 16 0,027
Lokmin pusk dan linsek
22 mengikuti organisasi Kegiatan 120 72.000 1 0,002
profesi
23 Pendidikan dan Kegiatan 300 72.000 1 0,004
Pelatihan
24 Membuat rencana Dokume 180 72.000 1 0,003
penggunaan sediaan n
tahuanan
JUMLAH 0,984
PEMBULATAN 1

110
13. Bagian Pendaftaran
PEGAWAI
WAKTU BEBA
N SATUAN WAKT YANG
URAIAN TUGAS KERJA N
O HASIL U DIBUTUHKA
EFEKTIF KERJA
N
1 2 3 4 5 6 7
1 Melaskanakan Kegiatan 15 72.000 240 0,050
Persiapan alat untuk
pelayanan
2 Membuat kertas resep Kegiatan 1 72.000 34.245 0,476
3 Mendaftar pasien Kegiatan 1 72.000 34.245 0,476
umum, BPJS, KIS,
Askes, Jamkesda
4 Mencatat pada buku Kegiatan 1 72.000 34.245 0,476
register
5 Memasukkan FF Kegiatan 1 72.000 34.245 0,476
sesuai buku register
6 Mencari status pasien Kegiatan 2 72.000 34.245 0,951
7 Membuat kartu Kegiatan 5 72.000 4.340 0,301
identitas baru
8 Mengantar status Kegiatan 1 72.000 34.245 0,476
pasien ke ruang
pemeriksaan
9 Mengambil status Kegiatan 7 72.000 240 0,023
pasien yang sudah
diperiksa
10 Memasukkan status Kegiatan 4 72.000 34.245 1,903
pasien kedalam
stopmap dan
memasukkan ke rak
dokumen
11 Menyetorkan uang Kegiatan 5 72.000 240 0,017
retribusi ke bendahara
12 Melakukan entry data Kegiatan 3 72.000 34.245 1,427
ke dalam simpus dan
pcare
13 Mengikuti kegiatan Kegiatan 120 72.000 16 0,027
lokmin puskesmas dan
linsek
14 Membuat Laporan Dokume 60 72.000 12 0,010
bulanan n
JUMLAH 7,087
PEMBULATAN 7

14. Penjaga Malam


N WAKT
BEBA
O U WAKTU PEGAWAI
SATUAN N
URAIAN TUGAS PENYE KERJA YANG
HASIL KERJ
LESAI EFEKTIF DIBUTUHKAN
A
AN
1 2 3 4 5 6 7
1 Membuka dan menutup Kegiatan 15 72000 240 0,050
kantor
2 Penjaga malam Kegiatan 72000 2,433
111
480 365

JUMLAH
2,483
PEMBULATAN
2

15. Perawat
PEGAWAI
WAKTU BEBA
N SATUAN WAKT YANG
URAIAN TUGAS KERJA N
O HASIL U DIBUTUHKA
EFEKTIF KERJA
N
1 2 3 4 5 6 7
1 a. Penkajian Kegiatan 3 72.000 34.245 1,427
keperawatan
b. Penegakan Kegiatan 3 72.000 34.245 1,427
diaknosa keperawatan
c. Intervensi Kegiatan 4 72.000 34.245 1,903
keperawatan
d. Implementasi Kegiatan 5 72.000 34.245 2,378
keperawatan
e. Evaluasi Kegiatan 5 72.000 34.245 2,378
keperawatan
2 Penyuluhan kepada Kegiatan 120 72.000 12 0,020
individu, keluarga,
kelompok dan
masyarakat
3 Pencatatan dan Dokume 5 72.000 1.297 0,090
pelaporan Askep n
4 Menyiapkan Kegiatan 30 72.000 240 0,100
lingkungan poli
5 Melaksanakan Serah Kegiatan 10 72.000 3.891 0,540
terima Pasien
6 Melakukan Tindakan Kegiatan 8 72.000 1.297 0,144
Keperawatan
7 Menerima Pasien Kegiatan 15 72.000 873 0,182
ranap
8 mengikuti organisasi Kegiatan 120 72.000 12 0,020
profesi
9 Mengikuti Lokmin Kegiatan 120 72.000 16 0,027
puskesmas dan linsek
10 Melakukan Puskesmas Kegiatan 180 72.000 72 0,180
Keliling
11 Melakukan Rujukan Kegiatan 120 72.000 94 0,157
12 Mengikuti Pelatihan Kegaitan 300 72.000 1 0,004
dan Pendidikan
13 Mempersiapkan dan Kegiatan 30 72.000 365 0,152
sterilisasi alat UGD
14 Melakukan tindakan Kegiatan 20 72.000 405 0,113
gawat darurat
JUMLAH 11,241
PEMBULATAN 11

112
16. Promosi Kesehatan
PEGAWAI
WAKTU BEBA
N SATUAN WAKT YANG
URAIAN TUGAS KERJA N
O HASIL U DIBUTUHKA
EFEKTIF KERJA
N
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Pembinaan Kegiatan 120 72000 13 0,022
desa siaga
2 Melakukan evaluasi Kegiatan 120 72000 13 0,022
hasil pembinaan desa
siaga
3 Melakukan Pembinaan Kegiatan 90 72000 12 0,015
PSM pada Masyarakat
4 Melaksanakan Kegiatan 120 72000 12 0,020
Kegiatan Penyuluhan
5 Pendataan Kegiatan 360 72000 1 0,005
kemandirian UKBM
6 Melakukan telaan Kegiatan 360 72000 1 0,005
kegiatan UKBM
7 Melakukan Pembinaan Kegiatan 180 72000 156 0,390
PHBS
8 Membuat profil UKBM Dokume 420 72000 1 0,006
n
9 Melakukan Pelatihan Kegiatan 120 72000 1 0,002
kader Kesehatan
10 Mempersiapkan Klinik Kegiatan 15 72000 240 0,050
sehat
11 Memberikan Kegiatan 15 72000 -
penyuluhan di klinik
promkes
12 Melakukan Dokume 10 72000 -
dokumentasi hasil n
kegiatan penyuluhan
klinik
13 Mengikuti kegiatan Kegiatan 120 72000 16 0,027
Lokakarya mini
puskesmas dan linsek
14 mengikuti Pelatihan Kegiatan 300 72000 1 0,004
dan pendidikan
15 membuat perencanaan Dokume 120 72000 1 0,002
kegiatan tahunan n
16 Membuat Pelaporan Dokume 120 72000 12 0,020
hasil kegiatan bulanan n
JUMLAH 0,588
PEMBULATAN 1,000

17. Sanitarian
PEGAWAI
WAKTU BEBA
N SATUA WAKT YANG
URAIAN TUGAS KERJA N
O N HASIL U DIBUTUHKA
EFEKTIF KERJA
N
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Kegiatan 900 72.000 1 0,013

113
PEGAWAI
WAKTU BEBA
N SATUA WAKT YANG
URAIAN TUGAS KERJA N
O N HASIL U DIBUTUHKA
EFEKTIF KERJA
N
1 2 3 4 5 6 7
Pengamatan Penyakit
Melakaukan Kegiatan 150 72.000 1 0,002
pencegahan KLB
Melakukan Penyuluhan Kegiatan 90 72.000 6 0,008
Melakukan Monev Kegiatan 360 72.000 6 0,030
Membuat laporan Kegiatan 120 72.000 1 0,002
bulanan
menghadiri pertemuan Kegiatan 120 72.000 7 0,012
melakukan kegiatan Kegiatan 120 72.000 4 0,007
integrasi
2 klinik sanitasi Kegiatan 15 72.000 900 0,188
pendampingan desa Kegiatan 180 72.000 6 0,015
ODF
Verifikasi desa ODF Kegiatan 180 72.000 4 0,010
Pemicuan Stop BABS Kegiatan 180 72.000 6 0,015
Surveilance kualitas air Kegiatan 30 72.000 12 0,005
Pemeriksaan TTU Kegiatan 30 72.000 38 0,016
Pemeriksaan TPM Kegiatan 30 72.000 50 0,021
Pembinaan TTU Kegiatan 120 72.000 1 0,002
Pembinaan TPM Kegiatan 120 72.000 1 0,002
Pemeriksaan Rumah Kegiatan 15 72.000 500 0,104
3
sehat
Pemeriksaan Jentik Kegiatan 10 72.000 500 0,069
berkala
Pemilahan Sampah Kegiatan 30 72.000 240 0,100
medis
Pengangkatan sampah Kegiatan 180 72.000 12 0,030
medis ke TPS
Pemeriksaaan fungsi Kegiatan 30 72.000 240 0,100
IPAL
Memeriksa sampel air Kegiatan 180 72.000 2 0,005
limbah dari outlate
IPAL
JUMLAH 0,741
PEMBULATAN
1

18. Sopir
PEGAWAI
WAKTU BEBA
N SATUA WAKT YANG
URAIAN TUGAS KERJA N
O N HASIL U DIBUTUHKA
EFEKTIF KERJA
N
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengantar rujukan Kegiatan 180 72000 120 0,300
pasien
2 Mengambil obat ke Kegiatan 180 72000 12 0,030
gudang farmasi
3 Mengambil vaksin Kegiatan 180 72000 24 0,060

114
PEGAWAI
WAKTU BEBA
N SATUA WAKT YANG
URAIAN TUGAS KERJA N
O N HASIL U DIBUTUHKA
EFEKTIF KERJA
N
4 BIAS Kegiatan 180 72000 38 0,095
5 P3K Kegiatan 180 72000 6 0,015
6 Puslinh Kegiatan 180 72000 192 0,480
7 Melakukan kegiatan Kegiatan 480 72000 96 0,640
kedinasan
8 Servis kendaraan Kegiatan 180 72000 8 0,020
9 Mencuci kendaraan Kegiatan 120 72000 48 0,080
10 Mengecek kendaraan Kegiatan 30 72000 365 0,152
JUMLAH 1,872
PEMBULATAN 2

115
Dari perhitungan ABK diatas maka UPTD Puskesmas Tayu I memerlukan
beberapa sumber daya manusia untuk memberikan pelayanan yang bermutu.
Adapun perencanaan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia UPTD
Puskesmas Tayu I untuk lima tahun kedepan dalam tabel di bawah ini :
Analisa Kebutuhan Kerja

No Jenis Kebutuha Jumla Kekur Kele Standar Kompetensi


Tenaga n sesuai h angan biha
ABK Yang n
Ada
Minimal S1 Umum, mengikuti
pelatihan Manajemen
1 Kapus 1 1 0 0
Kesehatan dan Manajemen
Pengelolaan Puskesmas
Minimal Sarjana, mengikuti
diklat, Administrasi
Kasubag Perkantoran, Tata Naskah
2 1 1 0 0
TU Dinas dan Kearsipan,
Administrasi Kepegawaian,
Penilaian Kinerja Pegawai
Sarjana Kedokteran +
Dokter Profesi, Pelatihan ATCLS/
3 3 3 0 0
umum ACLS, Diklat Teknis
Fungsional Dokter
Sarjana Kedokteran Gigi,
Pelatihan Kegawatdaruratan
Dokter Medik Gigi, Konservasi Gigi,
4 1 1 0 0
gigi Bedah Mulut Sederhan,
Diklat Teknis Fungsional
Dokter Gigi
Pendidikan minimal D3
5 Perawat 11 13 0 2 Keperawatan, pernah
mengikuti pelatihan PPGD
Pendidikan minimal D3
Perawat
6 1 1 0 0 Keperawatan, pernah
gigi
mengikuti pelatihan PPGD
Pendidikan Minimal D3
Kebidanan, memiliki sertifikat
7 Bidan 20 20 0 0
pelatihan CTU, BBLR
Asfiksia
Promosi
Pendidikan minimal D3
8 Kesehata 2 2 0 0
Kesehatan
n
Sanitaria Pendidikan Minimal D3
9 1 1 0 0
n Kesehatan Lingkungan
Nutrisioni
10 2 1 1 0 Pendidikan Minimal D3 Gizi
s
Pendidikan Minimal S1
11 Apoteker 1 1 0 0
Farmasi
Asisten
12 1 1 0 0 SMF/ SAA D3 Farmasi
Apoteker
13 Ahli 2 1 1 0 Pendidikan D3 Analis
teknologi Kesehatan
116
laboratori
um medik
Perekam
Medis
Pendidikan D3 Perekam
dan
14 1 1 0 0 Medis dan Informasi
Informasi
Kesehatan
kesehata
n
Pendidikan minimal SMK
Bendahar Akuntansi, mampu
15 2 2 0 0
a mengoperasionalkan
computer
Pendidikan Minimal SMP,
16 Sopir 2 2 0 0
memiliki SIM A
Penjaga Pendidikan Minimal SMP,
17 2 1 1 0
malam mampu bekerja dengan baik
Pendidikan Minimal SMP,
Kebersih
18 2 2 0 0 mampu bekerja dengan baik
an
dan cekatan
Pendidikan Minimal SMA/
Petugas SMK dan sederajat, mampu
19 Pendaftar 6 3 3 0 mengoperasikan komputer,
an Ramah dan mampu
berkomunikasi dengan baik
Administr Pendidikan Minimal SMA/
ator SMK sederajat. Mampu
20 3 3 0 0
Kesehata mengoperasionalkan
n computer
Jumlah 65 61 6 2

C. Infrastruktur
Proses pelayanan puskesmas harus di dukung infrastruktur yang bermutu dan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Infrastruktur meliputi sarana,
prasarana, peralatan medis dan non medis (peralatan kesehatan). Agar infrastruktur
tersebut dapat berfungsi dengan baik diperlukan proses pemeliharaan berkala
dalam infrastruktur tersebut. Ketersediaan dan kesiapan peralatan kesehatansangat
mendukung keberhasilan pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Tayu I.
Pemeliharaan berkala untuk peralatan kesehatan dilaksanakan dengan kalibrasi.
Kalibrasi untuk peralatan kesehatan ini dilaksanakan oleh pihak ketiga yang
berkompeten untuk melaksanakan kalibrasi.
 Kalibrasi
Pelaksanaan Kalibrasi Peralatan Kesehatan UPTD Puskesmas Tayu I ditetapkan
dengan jadwal sebagai berikut:

JADWAL
KET.
NO JENIS ALAT UNIT JUMLAH KALIBRASI
JULI 2022

117
Alat Non Medis
1 Timbangan Bayi Ruangan persalinan dan
ruangan kesehatan ibu
dan anak.
2 Tensi Meter Ruangan persalinan,
Jarum ruangan kesehatan ibu
dan KB, Pusling, dan
ruangan rawat inap.
3 Tensi Meter Ruangan Gawat Darurat
Digital
4 Timbangan BB Ruangan Pemeriksaan
dan PB Umum dan MTBS
5 Timbangan Injak Ruangan Unit Gawat
Darurat, ruangan
pemeriksaan umum dan
MTBS, ruangan
kesehatan ibu dan KB,
ruangan kesehatan gigi
dan mulut, dan Pusling
JADWAL
NO JENIS ALAT UNIT JUMLAH KALIBRASI KET.
JULI 2022
6 Timbangan Tiap-tiap Posyandu
Dacin
7 Tensimeter PKD
Alat-Alat Medis
1 Suction Pump Ruangan rawat
inap
2 Centrifugal Laborat
3 Dental Unit Ruangan
kesehatan gigi
dan mulut
4 Examination Ruangan rawat
Lamp inap
5 Incubator Ruangan
Perawatan persalinan
6 Linac Laborat
7 Mikroskop Laborat
Monoculer
8 Mikroskop Laborat
Binoculer
9 HT / Hematokrit Laborat
10 Photometer Laborat
11 Nebulizer Ruangan rawat
inap
12 Rescucitator Ruangan Persalinan
13 Gelas Ukur Laborat
14 Mikro Pipet Laborat
15 Oxygen Ruangan rawat
inap
16 Timer Laborat

 Daftar Prasarana UPTD Puskesmas Tayu I Tahun 2022


No Jenis Prasarana Jumlah Kondisi

118
Rusak Rusak
Baik
Sedang Berat
1 Sanitasi
Sumber Air Bersih
IPAL
Kendaraan Pusling dan
2 Ambulans
Kendaraan Roda 2 atau
3
sepeda montor
4 Sistem Pencahayaan
5 Gas Elpiji Besar
Gas Elpiji kecil
6 Ganset
7 Sistem Tata Udara / Bopen
8 Instalasi Listrik
9 APAR
10 AC
11 Penangkal Petir
12 Telpon
13 Mesin Antrian
14 Mesin SKM

119
 Pemeliharaan Prasarana UPTD Puskesmas Tayu I
Untuk pemeliharaan prasarana UPTD Puskesmas Tayu Idisusun jadwal pemeliharaan sebagai berikut :
o Jadwal Pemeliharaan Prasarana UPTD Puskesmas Tayu I Per Bulan Tahun 2022
Tanggal pelaksanaan
N Uraian Pelaksa
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 KET.
o Kegiatan na 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
Sistem
1 Pencahaya
an
Memantau
lampu
apakah
dalam Petugas
kondisi
terang atau
redup
2 Gas Elpiji
Memeriksa
kondisi
tabung gas,
selang, dan
Petugas
regulator
apakah
masih dalam
kondisi baik
Memastikan Petugas
posisi
pematik
kompor

120
dalam posisi
off
Mengecek
tanda- tanda
kebocoran
gas dengan
Petugas
cara
mencium

Tanggal pelaksanaan
N Uraian Pelaksa
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 KET.
o Kegiatan na 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
3 Ganset
Mengecek
apakah
bahan bakar Petugas
masih atau
habis
Mengecek
saluran
kabel ada Petugas
yang rusak
atau tidak
4 Sistem Tata
Udara /
Bopen
Memantau Petugas
ventilasi
puskesmas
apakah
dalam

121
kondisi
baik , bersih,
dan sirkulasi
udara
berjalan
lancar.
5 Instalasi
Listik
Memantau
instalasi
listrik
apakah
Petugas
dalam
kondisi baik
di setiap
ruangan
Memantau
jaringan
listrik
apakah
terjadi
konsleting,
Petugas
mati atau
rusak

Tanggal pelaksanaan
N Uraian Pelaksa
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 KET.
o Kegiatan na 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
Memantau
Petugas
apakah ada

122
jaringan
(kabel) listrik
yang tidak
rapi di setiap
ruangan
Mengecek
pulsa dan
Petugas
rekening
listrik
6 APAR
Memastikan
ada tabung Petugas
apar / tidak
Memeriksa
kelengkapan Petugas
peralatan
Mengecek
apakah
Petugas
isinya masih
atau tidak
Mengecek
tanggal Petugas
kadaluwarsa
7 AC
Mengecek
apakah ada
Petugas
kebocoran
atau tidak
Mengecek Petugas
remot
kontrol
masih

123
berfungsi
atau tidak

Tanggal pelaksanaan
N Uraian Pelaksa
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 KET.
o Kegiatan na 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
Memberikan
Petugas
ion
Membersihk
Petugas
an debu

o Jadwal Pemeliharaan Prasarana UPTD Puskesmas Tayu I Tahun 2022


Bulan
N Pelaksan
Uraian Kegiatan Ja Fe Apri Me Jun Jul Ags Se Ok No De KET.
o a Mar
n b l i i i t p t v s
1 Sanitasi
Sumber Air Bersih
Memeriksa sambungan air, pipa,
Petugas
kran
Pemeriksaan kualitas air Petugas
IPAL
Mengecek mesin masih berfungsi
Petugas
atau tidak
Mengecek indikator air masih Petugas
berfungsi atau tidak
2 Telpon

124
Mengecek sambungan telpon Petugas
3 Penangkal Petir
Petugas
Mengecek apakah alat masih
berfungsi atau tidak

Bulan
N Pelaksan
Uraian Kegiatan Ja Fe Apri Me Jun Jul Ags Se Ok No De KET.
o a Mar
n b l i i i t p t v s
4 Mesin Antrian

Mengontrol kejelasan suara Petugas

Mengecek lampu indikator nomor di


Petugas
setiap ruangan

Mengecek kabel Petugas

Mengecek kertas print Petugas

125
Petugas
Memonitoring server mesin

Bulan
N Pelaksan
Uraian Kegiatan Ja Fe Apri Me Jun Jul Ags Se Ok No De KET.
o a Mar
n b l i i i t p t v s

Petugas
Memonitoring apakah tombol masih
berfungsi atau tidak
5 Kendaraan Pusling
Melakukan service rutin dan ganti oli Petugas

Melakukan ganti ban Petugas

Melakukan ganti accu Petugas

Membayar pajak mobil Petugas


Melakukan cat ulang Petugas
Mencuci dan membersihkan mobil Petugas
Kendaraan Ambulance
Melakukan service rutin dan ganti oli Petugas

126
Melakukan ganti ban Petugas

Bulan
N Pelaksan
Uraian Kegiatan Ja Fe Apri Me Jun Jul Ags Se Ok No De KET.
o a Mar
n b l i i i t p t v s

Melakukan ganti accu Petugas

Membayar pajak mobil Petugas


Melakukan cat ulang Petugas
Mencuci dan membersihkan mobil Petugas
6 Kendaraan roda 2 Yamaha Vega
Melakukan service rutin dan ganti oli Petugas

Melakukan ganti ban Petugas

Melakukan ganti accu Petugas

Membayar pajak montor Petugas


Mencuci dan membersihkan montor
Petugas
Kendaraan Roda 2 Honda Supra

Petugas

127
Melakukan service rutin dan ganti oli

Bulan
N Pelaksan
Uraian Kegiatan Ja Fe Apri Me Jun Jul Ags Se Ok No De KET.
o a Mar
n b l i i i t p t v s

Melakukan ganti ban Petugas

Melakukan ganti accu Petugas

Membayar pajak montor Petugas


Mencuci dan membersihkan montor
Petugas
Kendaraan Roda 2 Honda Revo

Melakukan service rutin dan ganti oli Petugas

Melakukan ganti ban Petugas

Melakukan ganti accu


Petugas
Membayar pajak montor Petugas
Petugas

Mencuci dan membersihkan montor

128
N Pelaksan
Uraian Kegiatan
o a

Kendaraan Roda 2

Melakukan service rutin dan ganti oli Petugas

Melakukan ganti ban Petugas

Melakukan ganti accu Petugas

Membayar pajak montor Petugas


Mencuci dan membersihkan montor
Petugas

129
D. Lingkungan Kerja
Pengelolaan lingkungan kerja di UPTD Puskesmas Tayu I meliputi :
1. Pengelolaan lingkungan terdiri dari halaman, taman, limbah dan lain lain.
2. Lingkungan kerja mendukung peningkatan mutu pelayanan yang berorientasi
pada 6 K yaitu:
a. Keamanan
b. Kenyamanan
c. Kebersihan
d. Kesehatan
e. Kerapihan
f. Keindahan
Untuk pelaksanaan pemeliharaan lingkungan UPTD Puskesmas Tayu I, disusun
jadwal pelaksanaan pemeliharaan kebersihan yang harus dilaksanakan oleh
petugas yang telah ditetapkan :
a. Jadwal Petugas Kebersihan Lingkungan Puskesmas Tahun 2022
N
Nama Uraian Kegiatan Waktu Ket
o
Menyapu dan mengepel Setiap hari Pagi (05.00-07.00)
1 Petugas semua ruang lantai bawah (Pagi & Sore) Sore (14.00-19.00)
bagian depan
Menyapu dan mengepel Setiap hari Pagi (05.00-07.00)
semua ruang lantai bawah (Pagi & Sore) Sore (14.00-19.00)
bagian belakang
Setiap hari
Membersihkan halaman
(Pagi & Sore)
Setiap hari
Membersihkan semua wastafel
(Pagi & Sore)
Mengganti kantong plastik Setiap hari
sampah semua ruangan (Pagi & Sore)
Setiap hari
Membuang sampah
(Pagi & Sore)
Membersihkan kamar mandi Setiap hari
dan WC (Pagi & Sore)
Membersihkan semua kaca Setiap hari
ruangan (Pagi & Sore)
Merapikan alat pada Setiap hari
tempatnya (Pagi & Sore)
Mematikan lampu yang tidak Setiap hari
diperlukan (Pagi & Sore)
Menyiram bunga dan Setiap hari
2 Petugas
mencabut rumput (Pagi)
Menyapu dan mengepel Setiap hari Sore (14.00-19.00)
3 Petugas
semua ruang lantai atas (Sore)
Mengunci pintu - pintu lantai Setiap hari
bawah dan atas (Sore)
Mencuci dan menyetrika linen Setiap hari
4 Petugas Merawat semua bunga hias 1 Minggu sekali
Membersihkan semua figura 1 Bulan sekali

130
Membersihkan kipas angin 1 Bulan sekali

131
b. Daftar cheklist jadwal pemeliharaan kebersihan lingkungan UPTD Puskesmas Tayu I tahun 2022
Tanggal Pelaksanaan
N Pelaks
URAIAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 KET
O ana
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Menyapu
dan
mengepel
semua Petuga
1
ruang lantai s
bawah
bagian
depan
Menyapu
dan
mengepel
semua Petuga
2
ruang lantai s
bawah
bagian
belakang
Membersihk Petuga
3
an halaman s
Membersihk
Petuga
4 an semua
s
wastafel
Mengganti
kantong
plastik Petuga
5
sampah s
semua
ruangan
6 Membuang Petuga

132
sampah s
Membersihk
an kamar Petuga
7
mandi dan s
WC
Membersihk
an semua Petuga
8
kaca s
ruangan
Merapikan
Petuga
9 alat pada
s
tempatnya
Mematikan
lampu yang Petuga
10
tidak s
diperlukan
Menyiram
bunga dan Petuga
11
mencabut s
rumput
Menyapu
dan
mengepel Petuga
12
semua s
ruang lantai
atas
Mengunci
pintu - pintu Petuga
13
lantai bawah s
dan atas
14 Mencuci Petuga
dan s
menyetrika

133
linen
Merawat
15 semua
bunga hias
Membersihk
16 an semua
figura
Membersihk
17 an kipas
angin

134
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Upaya Kesehatan Masyarakat


1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja
Rencana kegiatan dalam pelaksanaan UKM Puskesmas disusun melalui
proses perencanaan puskesmas dengan indikator kinerja yang jelas dan
mencerminkan visi dan misi puskesmas. Perencanaan kegiatan Puskesmas
diawali dengan pembuatan RUK dari masing-masing upaya yang selanjutnya
dimasukkan dalam RUK Puskesmas. RUK Puskesmas disahkan oleh DPRD
sebagai RPK/DPA.
Akses merupakan ketersediaan atau keterjangkauan mendapatkan
informasi tentang program dan kegiatan upaya kesehatan masyarakat. Agar
akses mudah dicapai, dilakukan penyampaian informasi pada pertemuan
kader, pertemuan lintas sektoral, pertemuan kelas ibu hamil, kelas balita,
kelompok potensial, KPASI, Posyandu, dan media informasi seperti leafleat.
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran
a. Penerapan persyaratan sasaran
Puskesmas menentukan jenis-jenis kegiatan dalam Upaya
Kesehatan Masyarakat dengan mengidentifikasi kebutuhan dan harapan
masyararakat serta hasil capaian cakupan program. Kemudian
menentukan sasaran dari jenis-jenis kegiatan tersebut dan dituangkan
dalam KAK (Kerangka acuan Kegiatan).
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Sasaran program merupakan target pertahun yang spesifik dan
terukur untuk mencapai tujuan-tujuan upaya/kegiatan harus memenuhi
SMART (Spesific, Measurable, Achievable, Reasonable, dan Time-
phased).Peninjauan terhadap persyaratan sasaran dilakukan dengan
mengadakan pertemuan lokmin.Pada pertemuan lokmin tersebut
dilakukan pembahasan tentang persyaratan, sasaran pada tiap kegiatan.
c. Komunikasi dengan sasaran
Untuk terciptanya komunikasi dengan sasaran yang bermutu
dilakukan penyampaian jenis kegiatan dan hasil pelaksanaan kegiatan

135
untuk mendapatkan umpan balik dari masyarakat. UPTD Puskesmas
Tayu I melakukan pertemuan lintas sektoral secara rutin setiap tiga
bulan sekali. Dalam pertermuan tersebut disampaikan hasil kegiatan
yang telah dilaksanakan, capaian kinerja, hambatan dan masalah.
3. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
Mutu pelayanan bisa terwujud bila dilakukan pengendalian proses
penyelenggaraan upaya. Pengendalian ini dilakukan oleh penangung
jawab upaya secara bersama-sama dengan pelaksana upaya.
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
Validasi proses penyelenggaraan upaya diperlukan untuk menjaga mutu
pelayanan.Adapun validasi proses penyelenggaraan upaya melalui KAK
kemudian dilakukan koreksi validasi oleh PJ UKM.
c. Identifikasi dan mampu telusur
Setiap kegiatan yang telah dilaksanakan dapat dilakukan identifikasi dan
telusur kepada sasaran sebagai bukti pelaksanaan kegiatan untuk
menjaga mutu. Hal ini dilakukan dengan adanya undangan, daftar hadir,
notulen, atau laporan hasil kegiatan, dan foto-foto dokumentasi.
d. Hak dan kewajiban sasaran
Hak sasaran program :
1) Sasaran program menerima informasi dengan jelas tentang program
yang dilaksanakan.
2) Sasaran program menerima sesuai dengan perencanaan program
yang sudah disahkan.
3) Sasaran menerima hasil program yang sudah dilaksanakan.
Kewajiban sasaran program :
Terlibat aktif dalam pelaksanakan program.
e. Manajemen risiko dan keselamatan
Petugas program dalam menjalankan program agar tetap bermutu harus
memperhatikan faktor resiko berkaitan keselamatan pasien, pemegang
program dan petugas.
4. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM
a. Umum

136
Peningkatan mutu dan kinerja melibatkan Kepala puskesmas,
Penanggung Jawab UKM puskesmas, Pelaksana dan pihak-pihak
terkait.Perbaikan kinerja dilakukan secara berkesinambungan, konsisten
dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas.
b. Pemantauan dan pengukuran
Untuk melakukan pemantauan dan pengukuran kinerja UKM Puskesmas
menggunakan SPM yang sudah ditentukan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Pati. Hasil capaian yang diperoleh dalam pelayanan UKM
harus memenuhi SPM indikator yang sudah ditentukan.Bila hasil yang
dicapai belum memenuhi target, maka pokja UKM dan pelaksana UKM
harusmengevaluasi dan mencari pemecahan masalah yang ditemukan
dan dibahas dalam lokmin puskesmas.
1) Kepuasan Pelanggan
Dalam rangka meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan UKM,perlu
informasi tentang kepuasan pelanggan.Untuk memperoleh informasi
tentang kepuasan pelanggan maka pokja UKM melaksanakan survei
kepuasan pelanggan dengan menyebarkan kuisoner kepuasan
pelanggan setiap selesai melaksanakan kegiatan dan mendata
keluhan yang disampaikan pelanggan ke dalam buku keluhan tiap-
tiap program.
2) Audit internal
Untuk menilai mekanisme pelayanan UKM terhadap sasaran maka
dilakukan audit internal oleh tim mutu puskesmas. Audit internal
dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan untuk
meningkatkan pelayanan mutu UKM. Sebelum melakukan audit
internal disusun jadwal dan dilanjutkan menetapkan prioritas
kegiatan yang diaudit dengan 3H1P (High Cost, High Volume, High
Rish, Problem) yang dilakukan oleh tim mutu puskesmas.
3) Pemantauan dan pengukuran proses
Penanggungjawab UKM melakukan pemantauan dan mengukur
proses terhadap pelaksana pelayanan UKM berdasarkan KAK
program dan KAK kegiatan dari masing masing program,dan hasilnya
dievaluasi oleh penanggung jawab UKM. Penanggung jawab UKM

137
beserta pelaksana kegiatan membuat analisa dari hasil evaluasi UKM
untuk membuat rencana kegiatan selanjutnya.
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan rutin bulan dalam pertemuan
monitoring dan evaluasi program. Hasil dari monitoring dan evaluasi
dibahas dalam Lokmin bulanan untuk menentukan pemecahan
masalah dan rencana tindak lanjut.
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
Penanggung jawab UKM mengevaluasi hasil pelayanan UKM dari
pelaksana UKM untuk menilai apakah hasil yang dicapai sudah sesuai
dengan SPM yang sudah ditentukan,dan hasilnya dilaporkan kepada tim
mutu puskesmas.Bila hasilnya tidak sesuai maka penanggung jawab dan
pelaksana UKM membuat analisa masalah dan RTL.
d. Analisis data
Tim mutu puskesmas membuat Analisis data dari hasil evaluasiyang
dilakukan terhadap hasil layanan UKM dengan SPM yang sudah
ditentukan.Hasil analisis data dijadikan dasar untuk membuat rencana
tindak lanjut untuk masalah atau kendala yang ditemukan pada analisis
masalah.
e. Peningkatan berkelanjutan
Hasil dari temuan audit internal dari masing-masing program yang
diperoleh tim mutu puskesmas dijadikan dasar untuk membuat
perencanaan UKM. Selanjutnya, demi meningkatkan mutu pelayanan
puskesmas yang berkelanjutan.
f. Tindakan preventif
Tindakan preventif dimulai dari proses analisa data. Dari analisa data
tersebut jika didapatkan ketidaksesuain, maka tindakan preventif
dilakukan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dalam rangka
meningkatkan mutu puskesmas.
g. Tindakan korektif
Tindakan korektif untuk memperbaiki masalah yang timbul.Untuk
menjaga mutu, tindakan korektif diperoleh dari penanggung jawab UKM

138
bersama tim mutu membuat rekomendasi. Kemudian tim auditor internal
memonitoring perkembangan tindakan perbaikan.

B. Pelayanan Perseorangan (Upaya Kesehatan Perseorangan)


1. Perencanaan Pelayanan Perseorangan
Dalam menjaga mutu pelayanan perseorangan, perencanaan layanan
klinis disusun bersama pasien dengan memperhatikan kebutuhan
biologis,psikologis,sosial,spiritual dan tata nilai budaya pasien. Pelayanan
perseorangan melibatkan pasien dalam menentukan tindakan yang
dituangkan dalam informed concent.
2. Proses yang berhubungan dengan pasien
Proses yang berhubungan dengan pasien dimulai dari pendaftaran,
pasien mendapatkan pelayanan yang diharapkan sampai pasien pulang.
Agar pelayanan perseorangan terkendali dengan baik, dilakukan
pembakuan standar dan prosedur layanan klinis. Agar mutu layanan
terjaga, dilakukan evaluasi yang berkesinambungan terhadap pelaksanaan
standar dan prosedur layanan klinis dengan mengutamakan keselamatan
pasien, termasuk melaksanakan Manajemen resiko.
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan perseorangan
a. Proses pembelian
Dalam pengadaan barang yang berhubungan dengan pelayanan
perseorangan, unit pelayanan perseorangan mengajukan permintaan
barang ke tim pengadaan puskesmas setiap tahun. Pengadaan dan
pembelian barang ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan
perseorangan.
b. Verifikasi barang yang dibeli
Untuk menjaga mutu dalam pengadaan dan pembelian barang, barang
yang sudah dibeli dilakukan verifikasi oleh Pemeriksa Hasil Pekerjaan.
c. Kontrak dengan pihak ketiga
Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, pengadaan barang yang
berkaitan dengan pelayanan perseorangan dilakukan kontrak dengan
pihak ketiga oleh Dinas Kesehatan apabila tidak memungkinkan untuk
dilakukan pembelian sendiri oleh puskesmas.

139
4. Penyelenggaraan pelayanan perseorangan
a. Pengendalian proses pelayanan perseorangan
Untuk menjaga mutu pelayanan perseorangan, dalam pelaksanaan
pelayanan dikendalikan dengan penetapan dan pemberlakukan standar
dan prosedur pelayanan perseorangan yang harus dipatuhi semua
pelaksana pelayanan.
b. Validasi proses pelayanan
Validasi proses pelayanan perlu dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan. Validasi
dilakukan oleh penanggung jawab pelayanan perseorangan langsung
terhadap pelaksanaan standar dan prosedur pelayanan perseorangan
maupun melalui audit baik audit internal oleh tim mutu atau audit
eksternal.
c. Identifikasi dan ketelusuran
Identifikasi dalam pelayanan perseorangan dimulai dari pasien datang
sampai pasien pulang. Proses identifikasi dilakukan oleh tenaga yang
kompeten dan dilakukan tindak lanjut sesuai masalah yang ditemukan.
Hasil identifikasi dan tindak lanjut didokumentasikan dalam rekam medis
pasien sebagai bukti telusur.
d. Hak dan kewajiban pasien
Hak dan kewajiban pasien merupakan salah satu elemen dasar dari
proses pelayanan di Puskesmas yang melibatkan petugas
puskesmas,pasien dan keluarga.Sehingga kebijakan dan prosedur harus
ditetapkan dan dilaksanakan untuk menjamin mutu penyelenggaraan
pelayanan perseorangan.
Hak Pasien di UPTD Puskesmas Tayu I, antara lain :
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di UPTD Puskesmas Tayu I.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien/pelanggan.
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi.
4. Memperoleh pelayanan Kesehatan bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional.

140
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi.
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter
lain (second opinion) yang memiliki Surat Ijin Praktek ( SIP ) baik di
dalam maupun di luar Puskesmas.
8. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
9. Memberikan persetujuan atau penolakan atas tindakan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
11. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
12. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di UPTD Puskesmas Tayu I.
13. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas
terhadap dirinya.
Kewajiban pasien di UPTD Puskesmas Tayu I, antara lain :
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya.
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk tenaga kesehatan pemberi
pelayanan.
3. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati peraturan dan
tata tertib UPT Puskesmas Tayu I.
4. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk memenuhi
segala perjanjian yang ditandatanganinya.
e. Pemeliharaan barang milik pasien (spesimen, rekam medis dsb)
Agar pelaksanaan pelayanan dapat menghasilkan hasil pemeriksaan
yang tepat dan bermutu maka ditetapkan kebijakan dan prosedur
penyimpanan spesimen. Sedangkan untuk menjamin kesinambungan

141
layanan penyimpanan rekam medis harus diatur dengan baik sehingga
mudah diakses oleh petugas yang bertanggung jawab terhadap
pelayanan pasien.
f. Manajemen resiko dan keselamatan pasien
Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien adalah
tanggung jawab seluruh tenaga klinis yang memberikan asuhan pasien.
Manajemen resiko dimulai dari identifikasi resiko melalui audit, adanya
komplain dan adanya kejadian (Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi Potensial Cedera (KPC), Kejadian
Nyaris Cedera (KNC)). Dilakukan analisis resiko dengan melakukan
kajian kegawatan selanjutnya dilakukan evaluasi resiko untuk
menetapkan apakah suatu resiko memerlukan treatment atau tidak. Jika
dinilai memerlukan treatment maka selanjutnya disusun action plan
(RCA, FMEA).
Dalam manajemen resiko, meliputi resiko yang mungkin terjadi pada
sarana,pengkajian dan penyusunan rencana asuhan, tindakan dan
pemberian obat, evaluasi dan tindak lanjut.
1) Resiko yang mungkin terjadi pada sarana
Resiko yang terkait dalam sarana prasarana UPTD Puskesmas Tayu
I meliputi lantai licin, jalan masuk dekat jalan raya. Untuk manajemen
risiko mengatasi hal tersebut maka untuk menghindari pasien jatuh,
dibangun akses pejalan kaki dilengkapi pegangan selain itu untuk
menghindari jatuh pada tangga dibuat pegangan pada dinding
tangga naik kelantai 2.
2) Resiko yang terkait dengan penggunaankendaraan, UPTD
Puskesmas Tayu I menyediakan area parkir di depan UPTD
Puskesmas Tayu I.
3) Resiko pada saat pengkajian dan penyusunan rencana asuhan
Resiko saat pengkajian dan penyusunan asuhan meliputi kesalahan
diagnosis, kesalahan membaca hasil pemeriksaan penunjang,
kesalahan menyusun rencana.
4) Resiko pada tindakan dan pemberian obat

142
Resiko pada tindakan dan pemberian obat meliputi pelaksanaan
asuhan tidak sesuai rencana asuhan, kekeliruan dalam
melaksanakan tindakan medis, kekeliruaan diet, kekeliruan dalam
menulis resep, penyediaan obat melebihi/kurang dari resep.
5) Resiko pada saat evaluasi dan tindak lanjut
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Perseorangandan Keselamatan Pasien
1. Penilaian indikator kinerja klinis
Peningkatan mutu pelayanan perseorangan dan keselamatan pasien
didasarkan pada penilaian indikator kinerja klinis.Adapun indikator
kinerja Upaya Kesehatan Perseorangan UPTD Puskesmas Tayu I:
a. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama
NO JENIS PELAYANAN JADWAL
UKM esensial dan PERKESMAS meliputi :
1 Upaya kesehatan Ibu dan Anak / KB Senin-Sabtu/jam kerja
2 Upaya Gizi Senin-Sabtu/jam kerja
3 Upaya Pengendalian dan Pencegahan Senin-Sabtu/jam kerja
penyakit ( P2P )
4 Upaya Kesehatan Lingkungan Senin-Sabtu/jam kerja
5 Upaya Promosi Kesehatan Senin-Sabtu/jam kerja

b. Upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama


NO JENIS PELAYANAN JADWAL
1. Rawat Jalan terdiri dari :
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum Senin-Sabtu/jam kerja
b. Pelayanan Lansia dan Difabel Senin-Sabtu/jam kerja
c. Pelayanan Gigi dan Mulut Senin-Sabtu/jam kerja
d. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak / Senin-Sabtu/jam kerja
KB
e. Pelayanan Imunisasi Senin-Sabtu/jam kerja
f. Pelayanan Ruang tindakan Senin-Sabtu/jam kerja
g. Pelayanan khusus ( IVA dan IMS) Senin-Sabtu/jam kerja
h. Pelayanan Promosi kesehatan Senin-Sabtu/jam kerja
( sanitasi dan Gizi )
i. Pelayanan Puskesmas Keliling Senin – Jum’at
2 Rawat inap mampu bersalin 24 jam

2. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien


Peningkatan mutu pelayanan perseorangan diketahui melalui
pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien.
3. Pelaporan insiden keselamatan pasien

143
Untuk menjaga mutu keselamatan pasien dilakukan identifikasi dan
dokumentasi terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Tiak
Cedera (KTC), Kondisi Potensi Cedera (KPC) maupun Kejadian Nyaris
Cedera (KNC) dan penetapan kebijakan serta prosedur penangananya.
4. Analisis dan tindak lanjut
Analisis dalam manajemen resiko dilakukan dengan melakukan kajian
kegawatan sebagai dasar untuk menentukan tindak lanjut terhadap
adanya suatu resiko.
5. Penerapan manajemen risiko
Dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan pasien, maka
Puskesmas Tayu I melakukan penerapan manajemen resiko yang
menjadi tanggung jawab seluruh tenaga klinis yang memberikan
asuhan pasien.
Adapun indikator penilaian keselamatan pasien meliputi: Tidak terjadi
kesalahan identifikasi pasien, tidak terjadi kesalahan pemberian obat,
tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan, tidak
terjadi pasien jatuh, dan komunikasi efektif.
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan
a. Umum
Peningkatan mutu pelayanan perseorangan diketahui dari
peningkatan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang
diberikan. Ketidakpuasan pelanggan dan hasil audit internal
menjadi masukan tim mutu dalam rangka peningkatan mutu
layanan klinis yang akan dibahas dalam Rapat Tinjauan
Manajemen untuk menentukan rencana tindak lanjut. Pengukuran,
pemantauan dan pengendalian selama proses menjadi tanggung
jawab penanggung jawab pelayanan beserta tim mutu.
b. Pemantauan dan pengukuran
1) Kepuasan pelanggan
Dalam menjaga mutu pelayanan perseorangan dilakukan survei
kepuasan pelanggan dengan menggunakan kuesioner, alat
survei kepuasan masyarakat, dan kotak saran. Rekapitulasi
hasil dilakukan setelah tanggal 30 setiap bulan.

144
2) Audit Internal
Audit internal dilakukan untuk menjaga mutu layanan klinis.
Audit internal dilakukan sesuai jadwal yang dibuat oleh Tim
Mutu. Adapun jadwal audit internal UPTD Puskesmas Tayu I
sebagai berikut:
Unit yang Jan Feb Mar Apl Mei Jun Jul Agt Se Okt Nov Des
Diaudit p
ADMEN
UKM
JEJARING
JARINGAN
UKP

3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja


Pemantauan dan pengukuran proses kinerja dilakukan oleh
penanggung jawab pelayanan perseorangan dengan cara
mengevaluasi capaian terhadap standar mutu pelayanan.
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
Untuk menjaga mutu pelayanan, dilakukan pemantauan dan
pengukuran hasil layanan oleh penanggung jawab pelayanan
perseorangan melalui pengukuran terhadap indikator mutu
layanan klinis.
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
Saat pelaksanaan proses tim mutu beserta penangung jawab
pelayanan perseorangan akan melakukan tindakan preventif bila
diprediksi hasil yang dicapai tidak memenuhi target. Pengendalian
terhadap hasil yang tidak sesuai pada akhir proses akan dilakukan
tindakan korektif. Bila ketidaksesuaian hasil disebabkan planning
yang tidak tepat maka bisa dilakukan replanning.
d. Analisis data
Analisa data diperoleh dengan membandingkan hasil capaian
dengan target sesuai indikator pelayanan. Bila didapatkan hasil
yang tidak sesuai target yang ditetapkan maka dilakukan analisa
penyebab masalah oleh penangunggung jawab pelayanan. Dari
analisa masalah yang didapatkan oleh penangung jawab

145
pelayanan akan dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen untuk
menentukan rencana tindak lanjut.
e. Peningkatan berkelanjutan
Setelah menentukan rencana tindak lanjut diaplikasikan dalam
pelayanan perseorangan dan dilakukan evaluasi pelaksanaanya
baik oleh penanggung jawab pelayanan perseorangan dan tim
mutu.
f. Tindakan korektif
Tindakan korektif dilakukan untuk melakukan perbaikan ketika
didapatkan hasil yang tidak sesuai dengan target. Dalam menjaga
mutu, tindakan korektif ditentukan dalam Rapat Tinjauan
Manajemen yang dihadiri oleh penanggung jawab pelayanan
bersama tim mutu.
g. Tindakan preventif
Dalam proses pelaksanaan pelayanan, dilakukan monitoring untuk
menentukan estimasi pencapaian hasil pelayanan.Bila didapatkan
estimasi ketidaksesuaian dengan target dilakukan tindakan
preventif oleh pelaksana dan penanggung jawab pelayanan
perseorangan.

146
BAB VII
PENUTUP

Pedoman Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi UPTD Puskesmas
Tayu I dalam peningkatan mutu pelayanan UPTD Puskesmas Tayu I.
Sangat disadari bahwa dalam penyusunan Pedoman Manual Mutu
Puskesmas ini masih jauh dari sempurna sehingga perlu adanya kritik dan saran
sebagai masukan guna penyempurnaan pedoman ini.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Tayu I

dr. Prastyo Adiwijayanto


NIP. 198303102014061001

147

Anda mungkin juga menyukai