Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN

KINERJA PARA GURU

Pariwisata Prajna Artha Bhuwana


Pariwisata Memacu Perdamaian dan Kesejahteraan Dunia

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

Disusun Oleh :
Nama : Rivaldi Sahman
NPM : 201810036
Program Studi : Manajemen Kekhususan Manajemen Pariwisata
Jenjang : Strata Satu ( S – 1 )
Status : Terakreditasi B BAN PT

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA


STIEPAR YAPARI
BANDUNG
2019
Oleh :
Rivaldi sahman
NPM: 201810036

Disetujui Untuk Memenuhi Persayaratan


Ujian Seminar (S-1)
STIEPAR YAPARI BANDUNG

Bandung, 21 Februari 2019

Peneliti,

( )

Menyetujui,

Ketua Program Studi


Manajemen Kekhususan Manajemen Pariwisata

(Dr. Emron Edison, S..E., M..M)

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas metodologi dengan judul

"Pengaruh motivasi Terhadap peningkatan Kinerja Para guru”.

Tugas ini berisikan tentang pengaruh-pengaruh dari pelatihan para guru terhadap

guru itu sendiri dan terhadap siswanya, yang mana tugas ini untuk memenuhi nilai

Ujian Semester, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak

DR.Emron Edison selaku dosen pengajar mata kuliah Metodologi.

Bandung, 21 februari 2019

penyusun

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 3
BAB I ....................................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 5
Latar Belakang Masalah ....................................................................................................................... 5
BAB II...................................................................................................................................................... 8
KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................................ 8
MOTIVASI ..................................................................................................................... 8
A. Motivasi .................................................................................................................. 8
B. Tujuan motivasi ...................................................................................................... 9
C. Manfaat motivasi .................................................................................................. 10
Kinerja guru ......................................................................................................................................... 10
A. Kinerja................................................................................................................... 10
B. Kriteria-Kriteria Kinerja guru ............................................................................... 11
BAB III.................................................................................................................................................. 13
Pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja para guru ......................................................... 13
A. Motivasi kerja sebagai faktor penentu kinerja guru .............................................. 13
B. Pentingnya motivasi kerja pada guru .................................................................... 15
Kesimpulan ............................................................................................................................................ 19

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kinerja guru di sekolah mempunyai peran penting dalam pencapaian tujuan

sekolah. Guru memiliki potensi yang besar pada dirinya masing-masing, namun

potensi tersebut belum dinyatakan pada aktivitas kegiatan mengajar secara penuh

karena belum memperoleh rangsangan dan motivasi dari pengawas selaku

pimpinan sekolah maupun seniornya. Peningkatan kerja harus diiringi motivasi

yang tinggi, bekerja tanpa motivasi tentu sangat membosankan, karena tidak

adanya unsur pendorong. Motivasi merupakan pemberian atau penggerak yang

menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerja sama, terintegrasi dan

segala daya upaya untuk mencapai kepuasan. Motivasi merupakan suatu kekuatan

potensial yang ada pada diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya

sendiri, ataupun dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar. Dalam psikologi

motivasi diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi pendorong timbulnya

suatu tingkah laku. Artinya dengan motivasi guru mau bekerja keras dengan

menyumbangkan segenap kemampuan, pikiran, keterampilan untuk mewujudkan

tujuan pendidikan. Guru menjadi seorang pendidik karena adanya motivasi untuk

mendidik, dengan motivasi guru akan mampu membentuk semangat kerja yang

tinggi pula. Kemampuan guru yang dilandasi motivasi akan mendorong untuk

5
menunjukkan perilaku yang kuat sehingga dapat diarahkan untuk mencapai tujuan

tertentu.

motivasi kerja mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja guru. Hal

tersebut berarti bahwa motivasi dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja

seorang guru. Sebagai tenaga profesional kependidikan guru memiliki motivasi

kerja yang berbeda antara guru yang satu dengan lainnya. Hal ini kelak akan

berakibat adanya perbedaan kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan dalam

bekerja, guru menjadi seorang pendidik karena adanya motivasi untuk mendidik.

Bila tidak ada motivasi maka ia tidak akan berhasil untuk mendidik/mengajar.

Dengan demikian keberhasilan guru dalam menjalankan tugas karena

dorongan/motivasi sebagai pertanda apa yang telah dilakukan oleh guru telah

menyentuh kebutuhannya. Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh guru yang

diminatinya karena sesuai dengan kepentingannya sendiri. Guru yang termotivasi

dalam bekerja maka akan menimbulkan kepuasan kerja, karena kebutuhan-

kebutuhan guru yang terpenuhi mendorong guru meningkatkan kinerjanya,

sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan sekolah secara optimal dan efektif.

6
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:

1. Apakah motivasi dapat meningkatkan kinerja guru?


2. Bagaimana motivasi dapat meningkatkan kinerja para guru?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah motivas dapat meningkatkan kinerja guru.


2. Untuk mengetahui bagaimana motivasi dapat meningkatkan kinerja pra
guru.

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

MOTIVASI
A. Motivasi

Menurut Weiner (dikutip Elliot et al.) pengertian motivasi adalah kondisi

internal yang membangkitkan seseorang untuk bertindak, mendorong

individu mencapai tujuan tertentu, dan membuat individu tetap tertarik

dalam kegiatan tertentu.

Menurut Uno, arti motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam

diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat;

dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan

penghormatan.

Motivasi kerja guru adalah dorongan yang menggerakan dan

mempengaruhi guru untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya

dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Cave

dan Mulloy (Schieb dan Karabenick, 2011), guru yang memiliki motivasi

kerja yang tinggi akan selalu mengembangkan keprofesionalannya dan

program inovatif untuk meningkatkan pembelajaran siswa

8
B. Tujuan motivasi

Tujuan dari motivasi ialah sarana untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Bagi seorang guru , tujuan dari motivasi adalah dapat menggerakan atau

memacu para siswa agar dapat timbul keinginan dan kemauan untuk

meningkatkan prestasi belajar sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai

dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah.

Suatu tindakan memotivasi atau memberikan motivasi akan lebih dapat

berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh pihak yang diberi motivasi

serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi. Oleh karena itu,

setiap orang yang akan diberikan motivasi harus mengenal dan memahami

benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian yang

akan dimotivasi, termasuk di dalamnya antara seorang guru dan siswanya.

Sebagai contoh, seorang guru memberikan pujian kepada seorang siswa

yang maju ke depan kelas dan dapat mengerjakan hitungan matematika di

papan tulis. Dengan pujian itu, dalam diri anak tersebut timbul rasa

percaya diri, di samping iti timbul keberaniannya sehingga ia tidak takut

dan malu lagi jika disuruh maju ke depan kelas (Purwanto, 2007).

9
C. Manfaat motivasi

Menurut Simamora (2004:510), manfaat motivasi belajar bagi siswa dan

guru pada sebuah lembaga pendidikan sebagai berikut:

1. Menyadarkan kedudukan belajar, proses, dan hasil akhir.

2. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar.

3. Mendongkrak semangat belajar siswa.

4. Mengarah kegiatan belajar sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa

dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bersenda gurau.

Kinerja guru

A. Kinerja

Hadari Nawawi (1996 : 34) mengartikan kinerja sebagai prestasi seseorang

dalam suatu bidang atau keahlian tertentu, dalam melaksanakan tugasnya atau

pekerjaannya yang didelegasikan dari atasan dengan efektif dan efesien. Lebih

lanjut beliau mengungkapkan bahwa kinerja adalah kemampuan yang dimiliki

oleh individu dalam melakukan sesuatu pekerjaan, sehingga terlihat prestasi

pekerjaannya dalam mencapai tujuan.

guru adalah seseorang yang professional dan memiliki ilmu pengetahuan, serta

mengajarkan ilmunya kepada orang lain, sehingga orang tersebut mempunyai

peningkatan dalam kualitas sumber daya manusianya. Maka kinerja guru ber-

10
kaitan dengan tugas perencanaan, pengelolalan pembelajaran dan penilaian hasil

belajar siswa. Sebagai perencana, maka guru harus mampu mendesain

pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sebagai pengelola maka

guru harus mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga

siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai evaluator maka guru harus mampu

melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa. (Sanjaya, 2005:13-14).

B. Kriteria-Kriteria Kinerja guru

Peningkatan kinerja guru oleh Kepala Sekolah menaruh perhatian

utama pada upaya-upaya yang sifatnya memberikan kesempatan

kepada guru-guru untuk berkembang secara profesional, sehingga

mereka lebih mampu dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu

memperbaiki dan meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.

Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa sasaran utama

pemberdayaan akuntabilitas profesional guru yang direfleksikan dalam

kemampuan-kemampuan:

1. Merencanakan kegiatan pembelajaran.

2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3. Menilai proses dan hasil pembelajaran.

4. Memanfaatkan hasil penilaian bagi peningkatan layanan pembelajaran.

5. Memberikan umpan balik secara tepat, teratur, dan terus-menerus kepada

peserta didik.

6. Melayani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.

11
7. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.

8. Mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran.

9. Memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia.

10. Mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, dan teknik)

yang tepat.

11. Melakukan penelitian praktis bagi perbaikan pembelajaran.

12
BAB III
Pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja para guru

Antara motivasi kerja dan kinerja guru memiliki keterkaitan satu

sama lain. Keterkaitan tersebut mengenai pengaruh dari motivasi kerja

seorang guru terhadap kinerja guru itu sendiri.

A. Motivasi kerja sebagai faktor penentu kinerja guru

Seperti yang telah dijelaskan dalam uraian sebelumnya bahwa

faktor-faktor yang memengaruhi kinerja seorang guru, salah

satunya adalah motivasi kerja. Besar kecilnya pengaruh motivasi

pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa banyak intensitas

motivasi yang diberikan. Perbedaan motivasi kerja bagi guru

biasanya tercermin dalam berbagai kegiatan dan bahkan prestasi

yang dicapainya.

Hal ini diperkuat dengan sebuah penelitian tentang motivasi

mengenai “Studi Korelasional Antara Penilaian Guru tentang

Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja

dengan Kinerja Guru” oleh Nina Lamatenggo, yang menyatakan

bahwa kinerja guru dipengaruhi dua faktor di antaranya yakni

13
faktor penilaian guru terhadap perilaku kepemimpinan kepala

sekolah dan motivasi kerja. Kedua faktor tersebut diprediksi lebih

banyak memberikan pengaruh pada keberhasilan kinerja guru.

Motivasi kerja guru adalah suatu proses yang dilakukan untuk

menggerakkan guru agar perilaku mereka dapat diarahkan pada

upaya-upaya nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Indikator dari variabel motivasi kerja guru akan tampak melalui:

(1) tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan, (2) prestasi yang

dicapai, (3) pengembangan diri, serta (4) kemandirian dalam

bertindak. Menurut hasil penelitian di atas, motivasi kerja guru

memiliki kontribusi yang lebih besar terhadap kinerja guru, yakni

sebesar 72.90 %. Hal ini mengindikasikan bahwa motivasi kerja

memberi pengaruh besar terhadap tinggi rendahnya kinerja guru.

Fattah mengemukakan bahwa kinerja atau prestasi kerja

(performance) merupakan ungkapan kemampuan yang didasari

oleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta motivasi dalam

menghasilkan sesuatu.

Semakin tinggi motivasi dalam diri guru tersebut baik secara

intrinsik maupun ekstrinsik, maka semakin baik pula kinerja yang

diharapkan dari guru tersebut. Kinerja tersebut berupa hasil

14
pelaksanaan tugas pokoknya sebagai guru di kelas maupun dalam

melaksanakan tugas tambahan lainnya yakni tugas struktural dan

tugas khusus.

B. Pentingnya motivasi kerja pada guru

Guru adalah manusia yang memiliki kepribadian sebagai individu.

Kepribadian seorang guru sama seperti halnya kepribadian individu

pada umumnya yakni terdiri dari aspek jasmaniah, intelektual,

sosial, emosional dan moral. Seluruh aspek kepribadian tersebut

terintegrasi membentuk satu kesatuan yang utuh, tentunya

membentuk ciri-ciri yang khas.

Kepribadian yang dimiliki seorang guru tentu memiliki peran

penting dalam menjalankan profesi keguruannya. Guru dinilai

sebagai tokoh yang dapat membawa anak didiknya memasuki masa

depan. Dalam tulisannya, Nawal, seorang dari Maroko,

mengatakan bahwa guru yang baik mampu mengantarkan anak

didiknya menjadi generasi masa depan dengan cara memberikan

pada mereka sesuatu yang paling berharga yaitu kebudayaan dan

pendidikan.

15
Oleh karena itu, motivasi seorang guru dalam menjalankan

amanahnya untuk mendidik akan sangat memengaruhi dalam

keberhasilan belajar mengajar. Contohnya saja, jika seorang guru

bekerja karena ada dorongan untuk mendapatkan penghasilan

semaksimal mungkin, maka fokus utamanya adalah pendapatan. Ia

akan memandang pekerjaannya sebagai sarana untuk mendapatkan

uang, bahkan sekolah akan dipandangnya sebagai organisasi

penjamin guru. Dalam melakukan pekerjaannya, baik di kelas

maupun tugas tambahan lainnya di luar kelas, guru tersebut akan

selalu mempertimbangkan berapa honor yang ia dapatkan. Pada

akhirnya, ia tak sempat mempersiapkan pelajaran dengan baik,

sehingga tujuan pembelajaran pun tak tercapai.

Guru yang baik hendaknya memiliki cita-cita untuk

menyumbangkan keahliannya demi perkembangan siswa, sehingga

ia akan memandang pekerjaannya sebagai kepuasan pribadi,

biarpun tak lepas dari tantangan. Dia akan rela untuk

mengorbankan waktu dan tenaga lebih banyak daripada yang

dituntut secara formal. Masalah pendapatan tentu dipikirkan juga,

namun tak sampai mengaburkan cita-cita keguruannya. Motivasi

kerja guru bukan persoalan batin saja, namun hendaknya tercetus

dalam kata-kata dan perbuatan

16
Pendidikan di Indonesia memang tengah membutuhkan guru yang

menghayati tugasnya sebagai panggilan hati. David Hansen dalam

buku, The Call To Teach (1995), menjelaskan dua unsur penting

dari panggilan hati, yaitu (1) pekerjaan itu membantu

mengembangkan orang lain, dan (2) pekerjaan itu juga

mengembangkan dan memenuhi diri sendiri sebagai pribadi.

Unsur pertama, pekerjaan disebut sebagai panggilan hati nurani

bila pekerjaan itu mengembangkan orang lain ke arah

kesempurnaan. Guru disini akan menjalankan fungsinya untuk

membantu anak didiknya berkembang menjadi manusia yang utuh.

Ia rela akan waktu, tenaga dan pikirannya bagi perkembangan dan

keberhasilan anak didiknya

Dalam penghayatan nurani ini, guru akan penuh dedikasi dan

loyalitas bagi perkembangan anak didik. Kepuasan guru justru jika

mereka berhasil dalam membantu anak didiknya untuk maju mengatasi

persoalannya.

Unsur kedua adalah memenuhi kebutuhan pribadi. Pekerjaan guru

akhirnya menghasilkan hasil bagi perkembangan dan keterampilan

guru sendiri. Dalam hal ini, mereka mengharapkan ada hasil berupa

materi meski itu bukan yang utama. Dengan berprofesi sebagai guru, ia

akan berkembang menjadi lebih manusiawi, dan mempunyai harga

diri, yang mana tak bisa diganti dengan materi.

17
Dalam pengertian di atas, menunjukkan bahwa masih banyak guru

yang belum menghayati tugasnya sebagai panggilan hati nurani.

Mereka masih menghayati pekerjaannya sebagai lapangan kerja

untuk mencari uang, yang sebenarnya tidak seberapa besar jika

dibandingkan dengan pekerjaan lainnya. Masih banyak di antara

mereka yang belum sepenuhnya memberikan perhatian demi

kemajuan dan kebaikan siswanya. akibatnya, para siswanya pun

terlantar, kurang diperhatikan, dan sering ditinggalkan oleh guru

mereka.

Namun, perlu diketahui bahwa motivasi bukanlah ciri pribadi. Hal

ini berarti, motivasi merupakan akibat dari interaksi individu dan

situasi, yang mana bukan sebagai ciri pribadi yang dimiliki semua

orang. Maka dari itu, motivasi seorang guru akan berbeda satu

sama lain, sehingga akan menimbulkan kinerja yang berbeda dari

setiap guru.

18
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

19
20
Kesimpulan

Terdapat tiga faktor dasar yang memengaruhi kinerja seorang guru yakni motivasi

kerja, lingkungan kerja guru dan gaya kepemimpinan kepala sekolah tempat guru

tersebut mengajar. Ketiga faktor ini memiliki pengaruh tersendiri terhadap tinggi

rendahnya kinerja seorang guru.

Seorang guru tak hanya memiliki peran sebagai pengajar dalam suatu kelas,

namun ia dapat juga memiliki tugas tambahan, manakala ia mempunyai posisi

dalam sebuah struktur organisasi sekolah. Dalam menjalankan perannya dalam

kelas maupun luar kelas, ia harus dapat menghasilkan kinerja yang diharapkan.

Motivasi kerja yang dimiliki seorang guru menjadi salah satu faktor yang paling

mendasar terhadap kinerja guru tersebut.

Setiap guru memiliki motivasi kerja yang berbeda. Hal ini karena, motivasi

merupakan faktor psikologis, sehingga akan berbeda pada tiap individu. Motivasi

kerja yang bersifat positif yakni guru dalam menjalankan profesinya dilandasi

dengan hati nurani. Guru yang memiliki dorongan hati nurani, dalam melakoni

pekerjaannya akan fokus dalam pengembangan anak didiknya. Tujuan yang

dimilikinya yakni apa yang menjadi tujuan dalam pembelajaran. Berbeda dengan

motivasi kerja yang dilandasi dengan pemenuhan kebutuhan maupun hal lain yang

berkaitan dengan motif ekonomi. Guru yang memiliki motivasi ini cenderung

mementingkan kepentingan pribadinya, dibandingkan kepentingan anak didiknya.

Karena perbedaan motivasi inilah, kinerja yang dihasilkan pun berbeda.

21
22

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal Uji Hipotesis
    Soal Uji Hipotesis
    Dokumen15 halaman
    Soal Uji Hipotesis
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • One Shot FF
    One Shot FF
    Dokumen1 halaman
    One Shot FF
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Kelulusan CBT-1901101197
    Kelulusan CBT-1901101197
    Dokumen1 halaman
    Kelulusan CBT-1901101197
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Percobaan Anti Kusut
    Percobaan Anti Kusut
    Dokumen4 halaman
    Percobaan Anti Kusut
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen17 halaman
    Tugas
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Data Saya
    Data Saya
    Dokumen3 halaman
    Data Saya
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Search
    Search
    Dokumen12 halaman
    Search
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen17 halaman
    Tugas
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • (Dup 00) Laporan Limbah Kel 6
    (Dup 00) Laporan Limbah Kel 6
    Dokumen38 halaman
    (Dup 00) Laporan Limbah Kel 6
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • 11.1 Pengujian
    11.1 Pengujian
    Dokumen40 halaman
    11.1 Pengujian
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Lampiran
    Lampiran
    Dokumen3 halaman
    Lampiran
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Bab 17
    Bab 17
    Dokumen3 halaman
    Bab 17
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Seminar Auliya Dafina
    Seminar Auliya Dafina
    Dokumen16 halaman
    Seminar Auliya Dafina
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Pencapan
    Pencapan
    Dokumen7 halaman
    Pencapan
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan Manual F
    Perhitungan Manual F
    Dokumen3 halaman
    Perhitungan Manual F
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Laporan PP Simultan
    Laporan PP Simultan
    Dokumen12 halaman
    Laporan PP Simultan
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Data Percobaan Lipatan Permanen
    Data Percobaan Lipatan Permanen
    Dokumen2 halaman
    Data Percobaan Lipatan Permanen
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan Resep
    Perhitungan Resep
    Dokumen2 halaman
    Perhitungan Resep
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kapas ZW Direk Jadi
    Laporan Kapas ZW Direk Jadi
    Dokumen15 halaman
    Laporan Kapas ZW Direk Jadi
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Ke Kakuan
    Ke Kakuan
    Dokumen1 halaman
    Ke Kakuan
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Laporan PP Simultan
    Laporan PP Simultan
    Dokumen12 halaman
    Laporan PP Simultan
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Fisika Dasar I Modul A3 Ketetapan Gaya Pegas, Gravitasi
    Laporan Praktikum Fisika Dasar I Modul A3 Ketetapan Gaya Pegas, Gravitasi
    Dokumen7 halaman
    Laporan Praktikum Fisika Dasar I Modul A3 Ketetapan Gaya Pegas, Gravitasi
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Laporan PP Merser
    Laporan PP Merser
    Dokumen9 halaman
    Laporan PP Merser
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Merserisasi TMAOH
    Merserisasi TMAOH
    Dokumen13 halaman
    Merserisasi TMAOH
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Isomer
    Isomer
    Dokumen27 halaman
    Isomer
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Laporan PP Pemutihan Optik
    Laporan PP Pemutihan Optik
    Dokumen12 halaman
    Laporan PP Pemutihan Optik
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat
  • Laporan B8
    Laporan B8
    Dokumen6 halaman
    Laporan B8
    Auliya Dafina Sahman
    Belum ada peringkat