Anda di halaman 1dari 7

3.2.3.

1 Pencapan

Pencapan adalah proses pelekatan zat warna pada kain secara tidak merata dan permanen.
Proses pencapan dapat dilakukan pada bahan yang telah dilakukan pemutih optik maupun
tanpa dilakukan pemutih optik dan bahan berwarna setelah proses pencelupan.

Proses pencapan di PT Daya Mekar Tekstindo dilakukan di mesin pencapan kasa putar Peter
Zimmer, mesin ini menggunakan rakel berbentuk rol besi dan magnet sebagai alat penekan
rakel.

3.2.3.9.1 Persiapan Kasa


1. Pembuatan gambar dan film

Berikut adalah langkah-langkah pembuatan gambar dan film sebagai berikut:

-Gambar berupa desain atau contoh gambar diperiksa untuk menentukan ukuran satu raport dari
motif.
-Kemudian gambar dianalisis jumlah warnanya untuk menentukan jumlah film yang akan
digunakan.
-Setelah dianalisis, dilakukan pemisahan gambar berdasarkan warnanya (tracing) yaitu
pemindahan tiap motif ke kertas kodatrace dengan cara dicetak langsung dari computer dan
untuk kasa putar hasil tracing dipindahkan ke komputer di bagian screen master untuk dibuat
film.
-Film yang telah selesai kemudian diafdruk ke kasa putar dengan proses pengafdrukan selama 4
sampai 5 menit pada mesin screen master merk ATex Rotary Screen RS 2100 kemudian
kasa tersebut dilakukan pembukaan motif dengan menggunakan semprotan air bertekanan
tinggi kemudian dikeringkan.
2. Persiapan Kasa Putar
Proses persiapan kasa putar yang sudah bermotif dan kasa putar yang baru dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
Proses persiapan kasa putar yang sudah bermotif
-Sebelum digunakan, kasa putar yang sudah bermotif terlebih dahulu dilakukan proses
pelunturan motif (stripping) dengan menggunakan zat Super Remover (chromalin media
stipper CMS R-12) dimana kasa putar direndam selama 15 menit pada suhu 1000C,
kemudian dicuci dan dibiarkan selama 10 menit, kasa putar direndam kembali selama 30
menit dalam air dan cromic acid 1:1 dimana fungsinya untuk menghilangkan sisa-sisa
kotoran kemudian dicuci dan dinetralkan dengan natrium karbonat 10% serta dicuci kembali
dan dikeringkan.
-Kasa yang sudah bersih dan kering kemudian dibulatkan (rounding) pada ring di kedua ujung
kemudian dimasukan ke dalam oven dengan temperatur 1600C selama 90 menit agar hasil
kasa stabil.
Proses persiapan kasa putar baru :
-Kasa putar yang berbentuk silinder dibuka dari kemasannya.
-Kemudian kasa dibulatkan pada ring di kedua ujung bagian dalamnya. Supaya bulatan pada
kasa ini stabil maka kasa dimasukan ke dalam oven dan dipanaskan dengan temperatur
1600C selama 90 menit.
-Kasa yang telah dipanaskan tersebut dimasukan ke dalam bak yang berisi air dan cromic acid
1:1 untuk menghilangkan kotoran, lemak dan debu yang masih menempel pada kasa.
Perendaman dilakukan selama 10 menit.
-Setelah direndam, kasa disemprot dengan air kemudian didiamkan dan dikeringkan.
-Setelah kasa putar bersih dan kering selanjutnya dilakukan proses coating yaitu pelapisan
dengan zat peka cahaya. Langkah kerjanya sebagai berikut :
-Kasa putar yang telah bersih dan stabil dilakukan proses coating yaitu pelapisan dengan zat
peka cahaya campuran foto emulsion prof dan sensitizer dengan perbandingan 1:8, kasa
dikeringkan di dalam oven dengan temperatur 300C selama 45 menit.
-Selanjutnya dilakukan proses print selama kurang lebih 25 menit hingga finish
-Proses terakhir adalah proses penyinaran (exposing) selama 4-5 menit dengan lampu halogen
2000 watt. Skema mesin expose kasa putar dapat dilihat pada gambar 2.19 Halaman 42.
-Kemudian motif dibuka dengan cara direndam dalam bak air selama 5 menit dan disemprot
dengan air bertekanan tinggi sampai motif timbul.
-Setelah motif terbuka, kemudian dilakukan inspeksi apakah motif sudah benar atau masih
tertutup lapisan peka cahaya. Pemeriksaan dilakukan dengan memasukkan kasa putar
kedalam pipa yang dilengkapi lampu.
-Setelah diperiksa, ring pada kedua ujung kasa dikeluarkan dan kasa dimasukan ke dalam oven
untuk proses pemanggangan dengan temperatur 1800C selama 2 jam untuk mempertajam
motif.
-Setelah itu dilakukan pemotongan ujung kasa yang disesuaikan dengan ukuran mesin
pencapan. Bagian kasa bekas potongan dilakukan pengampelasan.
-Setelah itu pada kedua ujungnya dilapisi dengan lem untuk menempelkan ring agar kasa dapat
dipasang pada mesin pencapan. Proses pemasangan ring ini dilakukan pada mesin setting
endring. Kemudian kasa dikeringkan di dalam oven selama 15 menit. Kasa siap digunakan.
3.2.3.9.2 Proofing
Bagian proofing ini merupakan laboratorium di bagian pencapan. Peranan laboratorium
terhadap proses pencapan keseluruhan sangatlah penting, yang meliputi :
1. Proses Tandingan Warna (Color Matching)
Proses ini adalah untuk mencari resep campuran warna-warna yang sesuai dengan warna
motif contoh gambar yang akan diproduksi.
2. Proofing
Proofing adalah melakukan percobaan dengan mencampurkan berbagai komposisi warna
pada kain contoh setelah mendapatkan resep campuran warna yang sesuai pada proses
tandingan warna. Resep yang memberikan warna yang sesuai, kemudian dilakukan
percobaan dalam contoh-contoh kecil dengan menggunakan kasa ukuran kecil (strike off).
3. Pengujian kualitas zat-zat kimia dan bahan yang masuk atau yang akan digunakan pada
proses produksi.
3.2.3.9.3 Persiapan Pasta Cap

Proses pembuatan pasta cap di PT Daya Mekar Tekstindo dilakukan di dapur cat (color
kitchen). Proses pembuatan pasta cap mengikuti resep dari laboratorium, tetapi untuk
menambah ketelitian dan ketepatan warna, disini juga dilakukan uji coba kembali untuk skala
kecil dan apabila ada penyimpangan warna maka perlu di matching kembali.
Pasta cap terdiri dari zat warna, zat pembantu dan pengental. Proses pembuatan pasta cap
dilakukan di tangki-tangki khusus. Tangki ini dilengkapi dengan pengaduk mixer dengan
kecepatan 1600-4000 rpm. Pada saat pengadukan ditambahkan balance yang dapat berupa air
atau pengental.
Sebelum dilakukan proses pencapan, pada pencapan menggunakan kasa putar diperlukan
adanya pemeriksaan awal terlebih dahulu, diantaranya :
1. Pemeriksaan kain
- Kain yang akan diproses harus dipastikan telah melalui proses pengerjaan awal terlebih
dahulu.
- Kondisi kain diperiksa terutama kebersihan permukaan kain, tidak boleh terdapat lipatan
atau lekukan pada kain.
2. Pemeriksaan kondisi mesin
- Kondisi mesin diperiksa sebelum dijalankan, terutama kondisi ruang pengering dan
kondisi blanket.
- Kondisi blanket diperiksa, tidak diperbolehkan dalam kondisi kotor atau terdapat kotoran
pada blanket karena akan mengganggu jalannya proses pencapan, lem pada blanket
harus masih berfungsi dengan baik.
3. Pemeriksaan screen yang akan digunakan
- Penomoran pada screen, jumlah motif dan warna harus sesuai dengan original desain.
- Jika didapat ketidakcocokan pada motif warna, screen segera dikembalikan kepada
bagian engraving untuk dilakukan perbaikan.
4. Proses pencapan pada mesin pencapan kasa putar
- Memasang kain penghantar pada sambungan ujung kain dengan cara dijahit.
- Memasang screen pada mesin sesuai urutan nomor yang telah ditentukan.
- Memasukkan pasta cap ke dalam screen dengan bantuan kompresor.
- Setelah kain dilewatkan pada screen, mesin mulai dijalankan secara perlahan.
- Pemasangan kain pada blanket harus sejajar dan lurus serta memastikan bahwa kain
menempel pada blanket.
- Melakukan pengaturan screen dan tekanan pada rakel sehingga didapat hasil yang
maksimal, sambil mesin dijalankan secara perlahan.
- Setelah proses pencapan, dilakukan proses pengeringan awal dengan cara melewatkan
kain pada mesin pengering dengan suhu 1000C selama 2 menit.
- Kemudian melalui rol pengantar kain diletakkan di dalam gerobak untuk dilakukan proses
termofiksasi pada mesin termofiks dengan temperatur 1600C selama 1 menit.

3.2.3.9.4 Pencapan Zat Warna Reaktif

Pencapan dengan zat warna reaktif dilakukan dengan menggunakan pengental yang memiliki
nama dagang ultragen yaitu pengental alam. Diagram alir proses pencapan dengan zat warna
dispersi-reaktif dapat dilihat pada Gambar 2.21 Halaman 45. Contoh resep yang digunakan
adalah :

- Zat warna reaktif dingin (samafix) : xg


- Pengental (Ultragine) : 600 g
- Na2CO3 : 40 g
- Urea : 100-150 g
- Air : yg
1000 g
Fungsi zat :
- Zat warna dispersi reaktif sebagai pemberi warna pada kain sesuai motif dan permanen.
- Diaprint CWK sebagai pengental khusus untuk zat warna dispersi dan reaktif.
- Chlorasal PAL sebagai zat anti reduksi.
- Na2CO3 untuk membantu fiksasi zat warna reaktif.
- NaHCO3 untuk membantu fiksasi zat warna reaktif dan sebagai zat anti migrasi.
- Urea untuk menjaga kelembaban.
Pengeringan

Pencapan

Cuci panas Cuci dingin

Pengeringan
Sumber: Bagian PPIC PT Daya Mekar Tekstindo 2016

Gambar 2.21 Diagram Alir Proses Pencapan dengan Zat Warna Dispersi-Reaktif
Fiksasi
3.2.3.9.5 Pencapan Zat Warna Pigmen (Pemanggangan 2100C selama 1 m

Pencapan dengan zat warna reaktif dilakukan dengan menggunakan pengental yang memiliki
nama dagang maxprint yaitu pengental alm. Diagram alir proses pencapan dengan zat warna
pigmen dapat dilihat pada Gambar 2.21 Halaman 45. Contoh resep yang digunakan adalah :

- Zat warna pigmen : xg


- Pengental (Maxprint) : 600 g
- Binder : 10 g
- Urea : 20 g
- Air : yg
1000 g
Fungsi zat :
- Zat warna dispersi reaktif sebagai pemberi warna pada kain sesuai motif dan permanen.
- Diaprint CWK sebagai pengental khusus untuk zat warna dispersi dan reaktif.
- Chlorasal PAL sebagai zat anti reduksi.
- Na2CO3 untuk membantu fiksasi zat warna reaktif.
- NaHCO3 untuk membantu fiksasi zat warna reaktif dan sebagai zat anti migrasi.
Pengeringan

- Urea untuk menjaga kelembaban.


Pencapan

Cuci panas

Pengeringan

Cuci dingin

Anda mungkin juga menyukai