Anda di halaman 1dari 6

PROSES

PENCELUPAN

POLIAKRILAT DENGAN

ZAT WARNA BASA

(GALAXYL CARMINE XLN/BIRU DAN DRIMARENE NAVY X-GN/MERAH)


I. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud :

untuk mengetahui cara pencelupan kapas dengan zat warna reaktif panas.

Tujuan :
Untuk merencanakan proses pencelupan dan melakukan proses pencelupan
Mengetahui metoda pemasukkan zat pembantu pada proses pencelupan kapas dengan
zat warna reaktif panas
Mampu mengevaluasi dan menganalisa hasil pencelupan
II. TEORI DASAR
SERAT POLIAKRILAT
Poliakrilat adalah polimer dari Vinil sianida. Serat tersebut sangat kuat, sangat
hidrofob dan sukar dicelup.

Oleh karena itu kemudian dimodifikasi berupa kopolimer dengan monomer lain yang
mengandung gugus yang bersifat anionik seperti karboksil atau sulfonat sehingga serat
poliakrilat yang sekarang ini dapat dicelup dengan zat warna basa yang dalam larutan
celup bersifat kationik.

PEMBUATAN POLIAKRILAT

40 bagian berat amonium persulfat sebagai katalisator dan 80 bagian natrium


bisulfit sebagai pengaktif dilarutkan dengan 94 bagian air suling pada suhu 400C,

Setelah 2 jam, 16 bagian campuran akrilonitril 90 persen dan 10 persen monomer


etilenat ditambahkan perlahan-lahan sambil diaduk.

Polimer poliakrilonitril yang dimodifikasi dengan monomer lain, mengendap


dengan berat sekitar 60.000. polimer yang diendapkan disaring, dicuci,

dikeringkan, dan dilarutkan kembali dalam pelarut untuk pemintalan yang sesuai
misalnya dimetil formamida (konsentrasi larutan 10-20 persen).

Larutan tersebut kemudian dipanaskan dan disemprotkan melalui sel pemintalan


yang dipanaskan.
SIFAT - SIFAT POLIAKRILAT

Mekanik
Kekuatan kering serat 5 gram per denier dan kekuatan basahnya 4,8 gram per denier.
Dari perbandingan yang tinggi antara kekuatan basah dan kering terlihat bahwa serat
bersifat tahan air. Mulur saat putus kering 17 persen, basah 16 persen.

Ketahanan kimia
Pada umunya poliakrilik mempunyai ketahanan yang baik terhadap asam-asam
mineral dan pelarut-pelarut, minyak-minyak, lemak-lemak, dan garam-garam netral.

Pengaruh panas
Pengerjaan panas diatas 110 0C akan menyebabkan warna serat berubah kekuningkuningan hingga hitam.
Mekanisme Pencelupan Poliakrilat dengan zat warna basa

Adanya gugus-gugus karboksil dan sulfonat dalam serat poliakrilat, memungkinkan


poliakrilat dicelup dengan zat warna basa.

Karena ikatan yang terjadi antara serat dan zat warna adalah ikatan ionik maka
migrasi zat warna dalam serat agak sukar, terutama ketika melakukan pencelupan
warna muda.

Oleh karena itu pencelupan warna muda relatif akan lebih sukar rata dibanding
pencelupan warna tua, dimana pada pencelupan warna tua masalah sukarnya
migrasi zat warna akan agak tertutup oleh adanya penurunan laju penyerapan zat
warna.

III. PRAKTIKUM
Digram alir proses
persiapan larutan celup
Persipan larutan celup

Proses pencelupan

Proses pencucian

Skema proses
Bahan

Alkali 90 oC
45 menit

NaCl

300C
T(0C)
15

30

75

t (menit)
Alat dan Bahan
Alat alat :

Mangkok Stainless

Timbangan

Gelas Pengaduk

Thermometer

Kaki tiga dan Kasa

Bunsen

Timbangan

Kertas pH

Gelas Ukur 1000 ml

Na2CO3

Teepol

Bahan-bahan :
Kain kapas

Zat warna reaktif panas

Nacl

Cara Kerja
a. Mangkok stainless diisi air sesuai perhitungan berat bahan dengan vlot

b. Zat warna yang sudah dilarutkan masukkan ke medium celup dan aduk rata
c. Bahan yang akan dicelup dikerjakan selama 15 menit dan tambahkan garam
dapur, pencelupan dilanjut selama 30 menit dan tambahkan alkali sambil suhu
dinaikan
d. Tahan pencelupan pada suhu 90oC selama 45 menit.
e. Setelah selesai lakukakn cuci dengan air hangat 30 oC, selama 15 menit dengan
sabun teepol 2ml/liter
IV.

DATA PRAKTIKUM
Resep pencelupan
Resep pencelupan
Zat warna reaktif panas : X % (Maksimal 2%)
Garam dapur (NaCl)

: 40 gram / liter

Soda ash / Soda abu

: 20 gram / liter

Suhu

: 90oC

Waktu

: 75 menit

Vlot

: 1 : 50

Perhitungan resep
Resep pencelupan
Berat kain

: 7,2 gram

Jumlah larutan

: 7,2 x 20 = 144 mL

Zat warna reaktif panas : 1% x 7,2 mL=( 0,072 g/1 g) x 100 mL= 7,2 mL
Na2CO3

: (10 gram/1000 mL) x 144 = 1,44 gram

NaCl

: (30 gram/1000mL)x 144 = 4,32 gram

Vlot

: 1: 50

1. Hasil Pencelupan Zat Warna Reaktif Panas

Setelah penambahan zat warna

Setelah penambahan NaCl

V. PEMBAHASAN

Zat Warna harus dipastikan larut dalam air dan tidak menggumpal agar larutan

pencelupan homogen dan hasil celup merata.


Setelah selesai pencelupan bahan dicuci panas dingin sampai bersih, untuk
menghilangkan sisa-sisa warna yang terhidrolisis di permukaan bahan, karena
apabila sisa zat warna yang terhidrolisis tersebut masih menempel pada bahan,

maka akan dapat mewarnai bahan dari serat selulosa yang dicuci bersama.
Proses pencelupan harus dilakukan sesuai diagram, suhu dan resep larutannya

agar hasil pencelupannya maksimal.


Proses pencelupan kain kapas harus selalu diaduk atau diputar ini bertujuan

penyerapan zat warna merata.


Na2CO3 berfungsi untuk fiksasi zat warna
NaCl berfungsi untuk mendorong penyerapan zat warna

VI. KESIMPULAN
Hasil pencelupan menggunakan zat warna reaktif Drimarene Yellow X-4RN
1.5% dan zat warna reaktif Drimarene Red X-6BN 0.5 % pada bahan kapas seberat
4.82 gram dengan larutan sebanyak 241 ml, dengan resep NaCl 40 gram/L dan
Na2CO3 3 gram/L menghasilkan warna kuning kemerahan yang cukup merata pada
bahan
VII.

DAFTAR PUSTAKA
Soenarjo. Djufri, Rasjid. 1978. Pedoman Praktikum Pengelantangan dan
Pencelupan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil.

Djufri, Rasjid, Ir., dkk. 1982. Pengantar Kimia Zat Warna. Bandung : Institut
Teknologi Tekstil.

http://sagaara301.blogspot.co.id/2012/01/pencelupan-serat-poliakrilat-denganzat.html

LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM PENCELUPAN 1
PROSES PENCELUPAN KAPAS DENGAN ZAT
WARNA REAKTIF PANAS
NAMA

: NELA IBNAWATI(05.P.3452)
NOVYASA IKHSAN (05.P.3453)
POPON MULYANI (05.P.3454)

GROUP

: K3

DOSEN

: M. ICHWAN, SST

ASISTEN DOSEN

: WULAN, SST
PRIATNA

TANGGAL PRAKTIKUM : 27 MARET 2007

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL


BANDUNG
2007

Anda mungkin juga menyukai