Anda di halaman 1dari 2

PENCELUPAN BARANG PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN

ZAT WARNA REAKTIF

Zat warna reaktif dibagi menjadi 2 diantaranya adalah zat warna reaktif panas dan zat warna
reaktif dingin. Hampir sebagian besar industri melakukan berbagai pencelupan barang produksi nya
dengan menggunakan zat warna reaktif panas.
Zat warna reaktif panas adalah suatu zat warna yang dapat mengadakan reaksi dengan serat
berupa ikatan kovalen sehingga zat warna tersebut merupakan bagian dari serat. Zat warna ini terutama
dipakai untuk mencelup serat selulosa, serat protein (wol, sutera, dll), dan poliamida (nylon).
Selain itu, zat warna reaktif panas juga dapat dikatakan sebagai zat warna yang larut dalam air
dan berikatan dengan selulosa melalui ikatan kovalen sehingga tahan luntur warna hasil celupannya baik.
Kelemahan zat warna reaktif selain mudah rusak terhidrolisis juga hasil pencelupannya kurang tahan
terhadap pengerjaan asam, sebagai contoh bila hasil celup dilakukan proses penyempurnaan resin finis
dalam suasana asam maka ketuaan warna hasil celupnya akan sedikit turun.
Diantara alasan mengapa suhu pada proses pencelupan dengan menggunakan zat warna reaktif
pada kisaran 800C – 1000C adalah polimer yang terkandung di dalam zat warna tersebut menyerupai
plastik yang akan meleleh di suhu 800C. Secara umum, kebanyakan Laboratorium Tekstil menunjukkan
riset bahwa zat warna reaktif memiliki kestabilan di kisaran suhu 80 0C – 1000C.

 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI HIDROLISA


Reaksi hidrolisa sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya :
1. Kereaktifan Zat Warna
Apabila zat warna kereaktifannya tinggi, maka zat warna akan mudah rusak
2. Temperature
Jika temperature tinggi di awal maka reaksi hidrolisa bertambah cepat
3. pH
Dengan pH yang tinggi maka terjadi reaksi hidrolisa terhadap serat semakin tinggi
4. Konsentrasi Air
Reaksi hidrolisa akan semakin besar jika konsentrasi air juga tinggi

 ZAT PEMBANTU PADA PROSES PENCELUPAN DENGAN ZAT WARNA REAKTIF


Guna memperoleh hasil celup yang kualitasnya sesuai dengan yang diinginkan, maka diperlukan
penambahan zat-zat pembantu yang tentunya akan ikut berperan penting terhadap kain hasil celupnya
nanti. Adapun zat-zat pembantu yang diperlukan ialah sebagai berikut :
 NaCl : untuk mendorong penyerapan zat warna
 Na2Co3 : untuk fiksasi zat warna
 Pembasah : untuk meratakan dan mempercepat proses fiksasi zat warna
 HCL
 Elektrolit (Garam)
 Asam (Acid)
 Soda Ash

 DIAGRAM ALIR PROSES PENCELUPAN DENGAN MENGGUNAKAN ZAT WARNA


REAKTIF

Persiapan larutan celup

Proses Pencelupan

Proses Pencucian

 SKEMA PROSES PENCELUPAN DENGAN MENGGUNAKAN ZAT WARNA REAKTIF

Na2CO3
Zat Warna 70 – 90 C
0

Zat Pembasah
NaCl

400C

300C

T(0C) 10 40 60 80 90

t (menit)

Anda mungkin juga menyukai