Oleh :
WANTO SYAPUTRA
NPM. 1826010004
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang sangat kecil
yang tidak dapat dilihat secara langsung atau dengan kasat mata sehingga
untuk mengamati bantuan sarana yang diperlukan. Mikroorganisme juga
disebut organisme mikroskopis. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal
(uniseluler) atau multiseluler (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel
tunggal masih terlihat dengan mata telanjang, dan ada beberapa spesies
multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam
mikroorganisme meskipun bersifat seluler. Mikroorganisme makhluk hidup
sangat kecil, mikroorganisme diklasifikasikan ke dalam kelas protista terdiri
dari bakteri, jamur, protozoa, dan algae ( Darwis, 1992). Ilmu yang
mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang-orang yang
bekerja di bidang ini disebut mikrobiolog.
Mikroorganisme umumnya hidup dalam bentuk asosiasi
membentuk suatu konsorsium laksana suatu “Orkestra” yang satu dengan
lainnya bekerja sama. Hubungan mikroorganisme dapat terjadi baik dengan
sesama mikroorganisme, dengan hewan dan dengan tumbuhan. Hubungan ini
membentuk suatu pola interaksi yang spesifik yang dikenal dengan simbiosis
(sym = bersama, bios = hidup) Interaksi antar mikroorganisme yang
menempati suatu habitat yang sama akan memberikan pengaruh positif,
saling menguntungkan dan pengaruh negatif; saling merugikan dan netral;
tidak ada pengaruh yang berarti. Interaksi yang “netral” sebenarnya jarang
terjadi hanya dapat terjadi dalam keadaan dorman seperti endospora.
Mikroorganisme merupakan penyebab berbagai macam penyakit
yang telah melanda peradaban manusia selama berabad-abad (Pelczar dan
Chan, 2007). Mikroorganisme berkembang biak dalam tubuh manusia
sehingga menyebabkan penyakit (Achmadi, 2006). Habitat mikroorganisme
yang lain adalah di aliran air, danau, sungai, laut dan di dalam setiap gram
tanah subur terdapat berjuta-juta mikroorganisme (Pelczar dan Chan, 2007).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa saja macam-macam interaksi antara mikroorganisme?
2. Apa saja pengendalian mikroorganisme?
3. Sebutkan Pengertian sterilisasi dan disenfektan!
4. Sebutkan ciri-ciri disenfektan yang ideal!
5. Bagaimana mekanisme kerja antibiotic?
C. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan makalah ini untuk melatih mahasiswa
dalam penulisan karya ilmiah yang baik dan benar, sedangkan secara khusus
bertujuan supaya mahasiswa dapat memahami tentang macam-macam
hubungan antara mikroorganisme, pengendalian microorganisme, pengertian
sterilisasi dan disenfektan, ciri-ciri disenfektan yang ideal, serta mekanisme
kerja antibiotic.
D. Manfaat
Dengan dibuatnya makalah ini, hasil penelitian diharapkan dapat
memberikan manfaat untuk:
1. Bidang ilmu pendidikan, terutama mata kuliah mikrobiologi dan
parasitology sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran
laboratorium, terutama pembelajaran mikrobiologi.
2. Peneliti, dapat digunakan sebagai latihan dalam menyusun karya ilmiah
lainnya.
3. Ilmu pengetahuan, dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya.
4. Masyarakat, memberikan informasi kepada masyarakat tentang macam-
macam hubungan antara mikroorganisme, pengendalian microorganisme,
pengertian sterilisasi dan disenfektan, ciri-ciri disenfektan yang ideal,
serta mekanisme kerja antibiotic.
BAB II
PEMBAHASAN
Tabel 01
Beberapa Macam Kemungkinan interaksi antar mikroorganisme
dengan organisme lain (Sumber: Brock & Madigan,1991).
No. MACAM ORGANISME A ORGANISME B
INTERAKSI
1 Komensalisme + 0
2 Mutualisme + 0
3 Neutralisme 0 0
4 Antagonisme - 0 -
Amensalisme
5 Parasitisme + -
6 Predasi + -
Keterangan:
+ = memberikan pengaruh menguntungkan
- = memberikan pengaruh merugikan/menekan pertumbuhan
0 = tak memberikan pengaruh
b. Amensalisme
Asosiasi antar spesies yang menyebabkan salah satu pihak dirugikan,
pihak lain diuntungkan atau tidak terpengaruh apapun. Umumnya
merupakan cara untuk melindungi diri terhadap populasi mikroba lain,
misalnya dengan menghasilkan senyawa asam, toksin, atau antibiotika.
Contoh: bakteri Acetobacter yang mengubah etanol menjadi asam asetat.
Asam tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain.
c. Predatorisme
Hubungan predasi terjadi apabila satu organisme predator
memangsa atau memakan dan mencerna organisme lain(Prey). Umumnya
predator berukuran lebih besar dibandingkan prey, dan peristiwanya
berlangsung cepat Contohnya adalah Protozoa (predator) dengan bakteri
(prey). Protozoa Didinium nasutum (predator) dengan Paramaecium
caudatum (prey).
Gambar 5. Makrofag yang menelan bakteri berbentuk batang setelah
fase awal menginfeksi
d. Parasitisme
Terjadi antara dua populasi, satu diuntungkan (parasit) dan populasi
lain dirugikan (host/inang). Terjadi karena keperluan nutrisi dan bersifat
spesifik, ukuran parasit biasanya lebih kecil dari Inangnya dan
memerlukan kontak secara fisik maupun metabolik serta waktu kontak
yang relatif lama. Contoh: JamurTrichoderma sp. Memparasit
jamur Agaricus sp.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan, antara lain:
1. Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang sangat kecil yang
tidak dapat dilihat secara langsung atau dengan kasat mata sehingga untuk
mengamati bantuan sarana yang diperlukan. Mikroorganisme juga disebut
organisme mikroskopis. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal
(uniseluler) atau multiseluler (multiseluler). Namun, beberapa protista
bersel tunggal masih terlihat dengan mata telanjang, dan ada beberapa
spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke
dalam mikroorganisme meskipun bersifat seluler.
2. Beberapa macam interaksi yang mungkin terjadi antara mikroorganisme
dengan organisme lain. Interaksi mikroba dibagi menjadi 5 tipe
diantaranya yaitu netralisme, mutualisme, sinergisme, komensalisme, serta
antagonism.
3. Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu
(alat,bahan,media, dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak
diharapkan kehadirannya baik yang patogen maupun yang apatogen. Atau
bisa juga dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari
semua mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora.
Sedangkan Desinfeksi adalah proses pengaplikasian bahan kimia
(desinfektans) terhadap peralatan, lantai, dinding atau lainnya untuk
membunuh sel vegetatif mikrobial.
4. Antibiotik merupakan substansi yang dihasilkan oleh suatu organisme dan
dapat menghambat pertumbuhan organisme lain.
B. Saran
Pencarian referensi sangat penting dalam menyusun makalah, maka
pemanfaatan teknologi juga harus dilibatkan seperti media internet. Selain itu,
Dalam pembelajaran mahasiswa perlu memberikan perhatian yang lebih lagi
untuk pengembangan ilmu mikrobiologi, mengingat begitu sentral dan
pentingnya peranan mikroorganisme di dalam kehidupan, khususnya dalam
bidang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA