064/Yan/SPO/RS- 00 1/2 SELAGURI/IX/2019 Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Operasional 02 September 2019 Direktur Rumah Sakit Selaguri
Pengertian Cara menentukan apakah seseorang dapat dinyatakan sebagai
penderita tuberculosis paru
Tujuan Sebagai acuan penerepan langkah – langkah untuk memastika nbahwa
penegakan diagnosa TB paru dapa dilakukan dengan benar ,sehingga tidak terjadi terapi yang tidak adekuat atau terapi yang tidak perlu .
Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 67 Tahun
2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis 2. Peraturan Direktur Nomor :089/Per/Dir/RS-SELAGURI/IX/2019 tentang Pelayanan TB DOTS.
Prosedur 1. Periksa semua suspek TB dengan 3 spesimen dahak dalam waktu
2 hari ,yaitu sewaktu - pagi-sewaktu (SPS) 2. Tegakan TB paru pada orang dewasa dan pasien anak yang dapat mengeluarkan dahak , dengan pemeriksaan kuman TB (BTA) pemeriksaan lain seperti fototoraks dan ujikepekaan dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya . 3. Tidak di benarkan mendiagnosis TB hanya berdasarkan pemeriksaan fototoraks saja 4. Alur diagnostik TB paru Lakukan pemeriksaan dahak pada semua suspek TB paru dengan system sewaktu-pagi-sewaktu (SPS), dengan kemungkinan hasil : No. Dokumen No. Revisi Halaman: 064/Yan/SPO/RS- 00 2/2 SELAGURI/IX/2019
Prosedur a. Semua specimen atau 2 dari 3 spesimen hasilnya BTA
positif : TB. Hanya 1 dari 3 spesimen dahak hasilnya BTA positif, maka pada kasus ini diperlukan fotothorax untuk mendukung diagnosis TB atau bukan TB. b. Semua specimen hasilnya BTA negatif, maka diberikan antibiotika non OAT non Quinolon selama 2 minggu c. Apabila ada perbaikan gejala maka bukan kasus TB, Jika tidak ada perbaikan maka dilakukan pemeriksaan ulang dahak d. Dahak SPS.1 saja dari 3 spesimen dahak SPS ulangan hasilnya BTA positif : TB e. Ketiga specimen dahak SPS tetap negative maka dapat dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya termasuk fotothoraks, dengan mempertimbangkan hasil pemeriksaan penunjang, dokter akan menentukan TB atau bukan TB.
Unit Terkait 1. Unit DOTS
2. Instalasi Rawat Jalan 3. IGD 4. Instalasi Rawat Inap