Perencanaan
TIMBUNAN RINGAN
Daftar Isi
Perancangan campuran
Perencanaan konstruksi
PERMASALAHAN PADA TANAH LUNAK :
• Instabilitas konstruksi timbunan dan penurunan >>
daya dukung rendah; kompresibilitas tinggi
• Masa konstruksi lama >> biaya konstruksi dan
pemeliharaan yang mahal
Spesifikasi
Pedoman
Apa material ringan
mortar-busa ?
Material Ringan Mortar-Busa
"foamed embankment mortar" atau 'high
grade soil' dengan keunggulan dan
AIR kegunaan :
• Beratnya ringan dan kekuatan cukup tinggi
AGREGAT (PASIR) untuk subgrade dan fondasi perkerasan jalan
• Berat isi dan kuat tekan tanah campuran dapat
direncanakan sesuai keinginan sehingga dapat
BUSA (FOAM AGENT) mengurangi tekanan lateral tanah pada suatu
struktur bangunan abutment fondasi jembatan
SEMEN atau mengurangi berat timbunan.
• Tahan terhadap perubahan karakteristik
propertis akibat proses kimiawi maupun fisik
dan memiliki daya dukung kekuatan selama
masa konstruksi pelaksanaannya serta memiliki
daya dukung kekuatan yang cukup memadai
sebagai pondasi perkerasan jalan.
PENYELIDIKAN TANAH DAN
MATERIAL
Pengumpulan Data dan Survei Pendahuluan
• Pengumpulan data
– Studi meja
– Rekonesan
• Pengumpulan peta geologi (1:100.000)
• Pengumpulan peta topografi (1:50.000)
• Penampang pemboran
• Laporan penyelidikan tanah
• Riwayat penggunaan lahan, peta tata guna lahan
(1:250.000)
• Foto udara dan foto satelit (1:50.000)
Penyelidikan Lapangan
Jenis contoh yang
Jenis penyelidikan Kelebihan Kekurangan Standar acuan
diambil
Pemboran mesin Contoh tanah Paling sederhana dan Tidak dapat SNI 2436:2008
dengan alat bor putar terganggu dan tak ekonomis untuk tanah digunakan untuk
(rotary borings) terganggu lunak pada kedalaman tanah lunak pada
yang dangkal kedalaman yang
dalam
Pemboran mesin Contoh tanah Paling Pada saat mencabut SNI 2436:2008
dengan alat bor auger terganggu dan tak direkomendasikan kembali auger dari
(auger borings) terganggu untuk tanah lunak dasar tanah dapat
karena pemboran menimbulkan isapan
bersih dan seragam pada lubang bor,
sehingga sehingga dapat
meminimalisir mengganggu lapisan
gangguan terhadap tanah yang akan
contoh tanah diambil contohnya.
Pengambilan contoh Contoh tanah tak Tanah yang telah Gesekan dengan SNI 03-4148-
tanah dengan tabung terganggu terganggu tidak dapat dinding dalam tabung 1.2000 (PD T 28-
masuk ke dalam contoh merupakan 2000)
piston baik setelah salah satu penyebab
maupun selama utama gangguan pada
proses pengambilan tanah lunak.
contoh tanah
Parameter
Kategori Standar
Jenis pengujian yang Aplikasi
pengujian acuan
dihasilkan
Semen Portland Semen Portland - Pengendalian SNI 15-2049-
mutu semen 2004
Semen Portland - SNI 15-7064-
komposit 2004
Semen Portland - SNI 15-0302-
pozolan 2004
Busa Densitas busa Densitas () Pengendalian SNI 1973:2008
mutu busa
Campuran material Densitas basah Densitas () Pemeriksaaa SNI 1973:2008
ringan mortar-busa campuran n target dan
Flow Nilai flow kriteria ASTM C1611
campuran
Benda uji material Densitas kering Densitas () Pengendalian SNI 3402:2008
ringan mortar-busa mutu
PERANCANGAN
CAMPURAN
KRITERIA MATERIAL RINGAN MORTAR-BUSA
• Mempunyai berat yang ringan sehingga nilai densitas (density) dari material campuran atau
mortar tersebut mempunyai berat isi 5-12 kN/m³.
• Mempunyai nilai flow (flowability), yang diindikasikan untuk memudahkan pelaksanaan
dilapangan, nilai flow berkisar 180±20 mm.
•Mempunyai kemudahan pelaksanaan, dapat memadat sendiri karena berperilaku seperti
mortar beton dimana material campuran tersebut mengeras sesuai dengan waktu pemeraman
(curring) yang ditetapkan.
•Mempunyai kuat tekan yang cukup tinggi sesuai untuk jenis konstruksi penggunaannya,
misalnya kuat tekannya dalam umur 14 hari mencapai 1000 kN.
KRITERIA BAHAN
Ukuran
% Berat Lolos
Saringan
No. Saringan
(ASTM)
Inc / No mm Min Maks
4 No. 4 4,76 95 100
5 No. 8 2,36 80 100
6 No. 16 1,19 50 85
7 No. 30 0,595 25 60
8 No. 50 0,297 11 33
9 No. 100 0,149 4 15
10 No. 200 0,075 0 3
BUSA (FOAM AGENT)
• Alat uji tekan bebas (UCS) harus sesuai SNI 3638 : 2012
PROSEDUR PENCAMPURAN MULAI
PERSIAPAN BAHAN
(foam agent/cairan busa,air,pasir,semen)
Foam agent
Air Pasir Air semen
(cairan busa)
YA
Tidak
YA
Campuran pembuat busa:
foam agent/cairan busa + air
dengan menggunakan foam generator dan compressor
Campuran air,pasir,semen (material):
Penentuan komposisi awal faktor air semen & komposisi
persentasi agregat (pasir) terhadap busa (foam)
Atur Tekanan air & udara
Tidak
Ya
Pencampuran
Busa (cairan busa+air) dengan material (air+semen+pasir)
Tidak
Cek flow
(180±20mm) dan
densitas basah
Tidak
Ya
Check kekuatan
dan densitas kering
Ya
SELESAI
PERANCANGAN CAMPURAN
MATERIAL RINGAN MORTAR BUSA
Pencampuran Busa (Foam Agent) dan Air
3. Campurkan foam dan air di dalam
1. Takar busa (foam)
ember, lalu masukkan ke foam generator
dan air dengan
perbandingan
volume 1:25,
pengukuran
dilakukan dengan
menggunakan gelas
ukur
2. Hubungkan compressor dengan
foam generator 4. Pastikan campuran foam dan air sudah
tercampur
5. Timbang hasil campuran berupa busa dengan dimasukkan ke dalam bejana,dengan nilai
target standar (0,055 – 0,085) t/m3.
Bila busa tidak sesuai yang ditargetkan,periksa tekanan air dan udara pada unit foam
generator.
Pencampuran Material (Semen, Pasir, dan Air)
• Tentukan komposisi awal yang ditargetkan untuk material campuran agregat (pasir), air dan
semen. Perancangan awal campuran sebagai berikut :
• Untuk lapis base, rasio campuran agregat pasir dan semen sebesar 1:1, timbang agregat
(pasir), semen dan air. Air sebanyak 0,5 dari berat semen.
Untuk lapis subase, rasio campuran agregat pasir dan semen sebesar 1:1,2, timbang agregat
(pasir), semen dan air. Air sebanyak 0,5 dari berat semen.
Masukkan agregat dan semen ke dalam bejana mixer, lalu diaduk dengan mixer
Pencampuran Busa (Foam Agent dan Air) dan Material (Semen, Pasir, Air)
Masukan busa (foam) dan campuran mortar (pasir,air dan semen) kedalam bejana,
kemudian diaduk menggunakan laboratory mixer. Campuran tersebut harus
diperiksa terhadap gumpalan yang terjadi, aduk selama ± 2 menit, dan pastikan
campuran mortar-busa telah homogen
Pengujian
Pengujian Flow
Pengujian nilai flow material mortar-busa dilakukan dalam kondisi segar
1. Tuangkan hasil campuran yang telah terbentuk menjadi mortar-busa di atas
bidang yang rata ke dalam ringflow hingga batas atas
Kuat Tekan Minimum (Umur 14 Hari) Material Ringan Lapis Fondasi-Bawah atau Subbase
(Kemen. PU, 2011)
Penurunan
• Opsi
– menambah berat timbunan;
– mengurangi tekanan air di bawah timbunan
dengan drainase;
– melakukan pengangkuran pada lapisan bawah
timbunan
Mulai
Rujuk perencanaan
jalan baru
Tidak
Jalan lama ?
Bagan Alir
Perencanaan
Ya
Tidak
Perencanaan dimensi
Timbunan
Jalan Lama
timbunan material ringan
mortar-busa
Tinggi kritis
timbunan Tidak
< tinggi
rencana ?
Ya
Penentuan parameter
perencanaan
Perhitungan stabilitas
timbunan
Tidak
Memenuhi kriteria?
Ya
Perhitungan penurunan
timbunan
Tidak
Memenuhi kriteria?
Ya
Ya
Tidak
Memenuhi kriteria?
Ya
Selesai
Mulai
Rujuk
perencanaan jalan
lama
Tidak
Jalan baru?
Bagan Alir
Ya
Timbunan
rencana ?
Ya
Penentuan parameter
perencanaan
Jalan Baru
Perhitungan daya dukung
tanah dasar
Perhitungan stabilitas
timbunan
Tidak
Memenuhi kriteria?
Ya
Perhitungan penurunan
timbunan
Tidak
Memenuhi kriteria?
Ya
Tidak
Memenuhi kriteria?
Ya
Selesai
Perencanaan Dimensi Timbunan
• Hitung kuat geser tak terdrainase (cu) rata-rata sampai
kedalaman lima meter atau setebal lapisan lempung lunak
bila kurang dari lima meter;
• Ambil berat isi () tertinggi material timbunan;
• Tinggi timbunan maksimum yang aman tanpa perbaikan
tanah dapat ditentukan dengan persamaan:
Hc adalah tinggi kritis timbunan (m);
cu adalah kuat geser tak terdrainase (kN/m2);
adalah berat isi timbunan (kN/m3).
• PRINSIP
– Mengetahui kemampuan tanah dasar di bawah timbunan
bermaterial ringan dalam menerima beban yang bekerja
– Apabila terjadi keruntuhan daya dukung, maka timbunan dapat
mengatasi penurunan vertikal yang dapat mempengaruhi struktur
• Prinsip
– Menghitung besar faktor keamanan, FK minimum yang
didefinisikan sebagai perbandingan antara kuat geser yang
bekerja (s) dengan tegangan geser yang dibutuhkan untuk
menjaga kesetimbangan (t)
1. Program komputer
– Kondisi geometri timbunan kompleks
– Kondisi pembebanan bervariasi
– Ketersediaan data memadai
2. Grafik kestabilan lereng timbunan (US Army, 2003 >> Taylor
Slope Stability Chart)
– Sederhana
– Kurang sesuai untuk geometri yang kompleks
– Relatif cepat
3. Perhitungan manual dengan spreadsheet
– Kurang sesuai untuk geometri timbunan yang kompleks
– Perhitungan lama
– Membutuhkan ketelitian tinggi
4. Perhitungan dengan grafik diverifikasi dengan komputer
Taylor Slope Stability Chart
Pemodelan Stabilitas dengan
Metode Elemen Hingga
Perhitungan Penurunan
• Stot = Si + Sp + S-s
(a)
h
stotal p
BW
u
Permukaan air
Udst;d
Gaya Angkat Hidrostatik (hydrostatic
uplift)
• Faktor keamanan
N adalah jumlah gaya normal = Wmortar-busa +
Ww ;
U adalah jumlah gaya angkat, U, pada dasar
timbunan;
Wmortar-busa adalah berat timbunan mortar-busa;
Ww adalah berat air yang menjadi komponen
vertikal di atas timbun
• Faktor keamanan
OREQ adalah gaya overburden
tambahan yang dibutuhkan di atas
timbunan mortar-busa untuk
mencapai target faktor keamanan
terhadap gaya angkat hidrostatik
seluruh timbunan;
W adalah berat isi air;
Stot adalah perkiraaan penurunan
total;
Jika FK tidak memenuhi, BW adalah lebar dasar timbunan.
opsinya:
• mengubah dimensi timbunan atau
• melakukan perencanaan
kebutuhan perkuatan tambahan
untuk timbunan
Terima kasih
http://pusjatan.pu.go.id
Contoh Perhitungan
q
0,2 m 1,1 m
800 kPa; 0,6 gr/cm3
2m Lempung lunak
7m
Lempung lanau pasiran sangat lunak
5m
Lempung lanau pasiran teguh
3m Lempung pasiran
7m
Data Hasil Pengujian
Jenis
(m /tahun)
Ketebalan
(kN/m )
tanah
3
cu c
(m)
Cv
dasar di Cc Cs eo
(kPa) (kPa) ()
bawah
2
timbunan
Lempung 2 0,16 0,06 0,7 13,91 19 10 12 17,5
lunak
Lempung 7 1,02 0,014 2,49 13,12 14,3 12 5 16,74
lanau
pasiran
sangat
lunak
Lempung 5 0,2 0,02 0,87 8,43 18,5 30 16 17,4
lanau
pasiran
teguh
Lempung 3 0,16 0,02 0,8 11,71 19 45 3 15,81
pasiran
Perhitungan Tinggi Kritis
Perhitung daya dukung tanah
dasar
• Parameter c, , dan diperoleh dari hasil interpolasi pada
lapisan tanah yang ditinjau. Dari hasil interpolasi, diperoleh:
• c = 11,55 kPa; = 16,91 17; dan = 25,34 kN/m3 (sudah
mempertimbangkan kondisi muka air tanah)
• dengan menggunakan Gambar 21, diperoleh Nc = 12, 34 ; Nq =
4,77 ; N = 3,53
• sehingga:
• qult = cNc + DfNq + 0,5BwN (2)
• qult = 11,55 x 12,34 + (15,34-9,81) x 9 x 4,77 + 0,5 x 7 x 3,53
• qult = 813, 43 kPa
Perhitungn Stabilitas
Timbunan
• Tanah dasar berlapis
– MEH
• Beban lalu lintas untuk jalan kelas
I sebesar 15 kPa, ditambah berat
timbunan (yang dikonversikan
menjadi beban merata).
g_unsa
lambd
kappa
g_sat
c_ref
k_y
k_x
phi
a*
*
t
Jenis
material
Tipe
No.
tanah
[m/day]
[m/day]
[kN/m^
[kN/m^
[kN/m^
[°]
[-]
[-]
dasar
3]
3]
2]
timbunan
Dra
ine
Un
pasiran
sangat
3 lunak 13,3 14,3 0,00061 0,00061 0,295652 0,008116 5 16,74
lempung
UnDraine
lanau
pasiran
d