Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN


1. Diare
 Batasan
- Buang air besar ≥ 3x sehari, diikuti perubahan konsistensi dari biasanya (cair,
encer, lembek) baik dengan lendir maupun tidak, kandungan air feses > 200
ml/24 jam.
- Akut: 3-5 hari
- Berkepanjangan: > 7 hari
- Kronis/persisten: > 14 hari

 Etiologi
1. Infeksi
a. Bakteri: Shigella, Salmonella, Vibrio, Proteus, E.Coli
b. Virus: Rotavirus, Adenovirus, HIV
c. Parasit: Entamoeba, Giardia, Balantidium
d. Cacing: Ascaris, Tricuris, Cacing tambang (Ancylostoma)
e. Fungi: Candida
2. Non-infeksi
a. Intoksikasi: makanan beracun, makanan basi
b. Malabsorbsi: intolrelansi laktosa, celiac disease
c. Alergi: susu, seafood
d. Imunodefisiensi: HIV/AIDS, radiasi keganasan
e. Obat-obatan: kemoterapi, antibiotic, antidepresan
f. Tindakan medis tertentu: gastrektomi
g. Psikogenik: rasa takut, cemas, bersalah

 Patofisiologi
1. Diare osmotik: peningkatan osmolaritas pada lumen usus, misal: konsumsi
makanan/minuman yang hipertonis dan malabsorbsi
2. Diare sekretorik: peningkatan sekresi cairan usus, missal: infeksi virus, beberapa
bakteri dan parasite, alergi, dan gangguan psikis.

 Kriteria Diagnosis
 Gejala klinis (pada anak):
1. Cengeng, gelisah
2. Suhu badan meningkat
3. Nafsu makan berkurang/ tidak ada, lemah, lesu
4. Diare: perubahan pola defekasi, baik dari kualitas maupun kuantitas. Tinja
cair bisa dengan lendir atau darah/tidak
5. Muntah, bila terus berlanjut akan berakibat dehidrasi, BB turun, turgor dan
tonus turun, mukosa dan kulit kering.

 Pemeriksaan penunjang:
1. Pemeriksaan tinja (makroskopis dan mikroskopis, pH, kadar gula, biakan
kuman, dan uji resistensi terhadap berbagai antibiotika)
2. Pemeriksaan darah (darah lengkap perifer, elektrolit serum, dan analisis gas
darah, serta ureum kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.

 Tatalaksana
1. Biasanya diare akut dapat sembuh sendiri dalam 5 hari dengan nutrisi, rehidrasi,
dan pengobatan
2. Asupan makanan terus diberikan bahkan ditingkatkan ketika diare, diberikan
makan yang lunak, rendah serat, dan tidak merangsang serta meningkatkan
produksi gas
3. Terapi rehidrasi bertujuan untuk mengganti dan mengoreksi kekurangan cairan
dan elektrolit. Apabila masih bisa minum, perbanyak minum dan makanan
berkuah ataupun buah berikan oralit. Apabila susah minum, berikan rehidrasi via
parenteral.
4. Antibiotik dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin, kecuali pada suspek
disentri, kolera dengan dehidrasi berat , dan diare persisten
Sediaan antibiotic:
a. Amoksisilin 3-4 x 500 mg per hari
b. Ciprofloxacin 2 x 500 mg per hari selama 5 – 7 hari
c. Kotrimoxazol 2 x 960 mg per hari
d. Metronidazol 3 x 250 mg per hari (giardiasis)
5. Obat antidiare meliputi:
a. Antimotilitas: loperamid, kodein, difenoksilat
b. Adsorben dan pengeras tinja: karbon aktif, norit, kaolin, attapulgite
c. Antinausea, antivomitus: prometazin, domperidon, metoklorpramid

Anda mungkin juga menyukai