Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita,
yang sebelumnya diawali dengan pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan
proses persalinan. Dalam kehamilan akan terjadi perubahan fisik dan psikologis pada
ibu hamil (Cunningham, 2006).
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita. Banyak
perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan pertama
kehamilan).
Beberapa perubahan fisik yang terjadi pada kehamilan biasanya terjadi mual dan
muntah (pada hamil muda), keletihan yang biasanya terjadi pada bulan keempat, perut
buncit, kaki bengkak, wajah sembab, perubahan payudara, 2 menyempitnya genital
yang dapat menyebabkan seks kurang memuaskan (terutama pada hamil tua)
(Eisenberg, 2006). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat
bagi bayi. Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama
periode terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggu
sebelum ovulasi dan konsepsi terjadi. Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yang
disebut trimester. Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu.
Trimester pertama merupakan saat perubahan besar dalam tubuh seorang wanita,
dan akan mengalami perubahan dengan cara yang unik. Trimester pertama dapat
membawa peningkatan energi dan rasa kesejahteraan. Beberapa wanita mungkin
merasa lelah dan emosional. Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin
perlu membuat perubahan ke rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih
awal atau sering makan, makanan kecil. Untungnya, sebagian besar ketidaknyamanan
tersebut akan hilang selama kehamilan berlangsung. Dan sebagian perempuan bahkan
mungkin tidak merasakan adanya ketidaknyamanan semua ini. Jika wanita pernah
hamil sebelumnya, mungkin merasakan adanya perbedaan kali ini. Sama seperti
perbedaan disetiap wanita, demikian juga di setiap kehamilan.

2.1 Rumusan Masalah


1
1. Apa pengertian trimester pertama ?
2. Apa aja antomi fisiologi nya?
3. Apa faktor penyebab kehamilan trimester pertama?
4. Apa Gejala pada trimester pertama?
5. Bagaimana perubahan psikologis trimester pertama?
6. Apa kebutuhan nutrisi bagi Kehamilan Trimester Pertama?
7. Bagaiman tahap perkembangan kehamilan trimester pertama?
8. Apa Tanda Bahaya Trimester Pertama?

3.1 Tujuan Penyusunan


A. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui pengertian trimester pertama.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab kehamilan trimester pertama.
3. Untuk mengetahui Gejala pada trimester pertama..
4. Untuk mengetahui perubahan psikologis trimester pertama (periode
penyesuaian)
5. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi bagi Kehamilan Trimester Pertama
6. Untuk mengetahui tahap perkembangan kehamilan trimester pertama
7. Untuk mengetahui Tanda Bahaya Trimester Pertama
8. Untuk mengetahui Penatalaksanaan trimester pertama.

BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Pengertian Trimester Pertama
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Saifuddin,
Abdul Bani, dkk, 2001)
Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembang
didalam uterus mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai bisa
menunjang sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam;1988).

Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsi


sampai minggu ke-12 kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode
pembentukan karena pada akhir periode ini semua system organ janin sudah
terbentuk dan berfungsi

Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati, harapan, dan
perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan
mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan
saat yang sulit juga.
2.2 ANATOMI DAN FISIOLOGI
Sistem reprouksi wanita terdiri dari organ eksterna dan interna:
A. Struktur interna
1. Vagina
Adalah tabung berotot dilapisi membran dari jenis epithelium yang khusus,
di akiri pembuluh darah dan serabut saraf secara berlimpah
2. Uterus
Adlah organ yang tebal, berotot dan berbentuk buah pear, terletak didalam
pelvis antara rektum belakang dan kandung kemih didepan. Fungsi uterus
yaitu untuk menahan ovum yang sudah dibuahi selama perkembangan
3. Ovarium
Adalah kelenjar berbentuk biji buah kenari, terletak dikanan dan dikiri
uterus, dibawah tuba fallopi dan terikat disebelah belakang ligamentum
latum uteri. Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum matang, yang
disebut oosit primer. Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel folikel pemberi
makan. Ovarium memiliki 3 fungsi yang memproduksi ovum dn
pematangan folikel graaf atau yang disebut ovulasi., memproduksi hormon

3
estrogen serta memproduksi hormon progesteron (kedua hormon ini
berfungsi sebagai pengaturan menstruasi).
4. Tuba fallopi
Sepasang tuba fallopi melekat pada tundus uteri yang merupakan
penghubung ovarium dengan uterus dan bermuara ke dalam rongga uterus,
sehingga terjadi hubungan yang langsung dari rongga peritoneal dengan
rongga uterus. Fungsi tuba fallopi adalah untuk mengantarkan ovum dri
ovarium ke uterus
5. Serviks
Merupakan bagian paling bawah uterus. Terdiri dari jaringan ikat dan
serabut yang elastis sehingga memiliki kemampuan meregang pada saat
melahirkan.
B. Struktur Eksterna
1. Mons veneris
Sebuah bantalan lemak yang terletak di depan simpisis pubis. Daerah ini
ditutupi bulu pada masa pubertas.
2. Labia mayor
Dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva, terdiri atas kulit, lemak,
jaringan otot polos, pembuluh darah dan serabut saraf
3. Labia minor
Dua lipatan kecil dari kulit diantara bagian atas labia mayora. Labianya
mengandung jaringan erektil.
4. Klitoris
Adalah sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki,
letaknya anterior dalam vestibula.

2.3 Faktor Penyebab


Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang
berhasil membuahi sel telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit, embrio,
dan janin.

2.4 Gejala Pada Kehamilan Trimester 1


 Gejala subjektif

4
a. Amenore
b. Nausea
c. Mual (morning sickness)
d. Payudara terasa penuh dan sensitif
e. Sering berkemih
f. Merasa lemah dan letih
g. Berat badan naik
h. Perubahan mood
 Gejala obyektif
a. Perubahan fisiologis dan anatomis
b. Peningkatan temperatur basal tubuh
c. Perubahan kulit
d. Perubahan pada payudara
e. Pembesaran pada abdomen
f. Perubahan pada rahim dan vagina

2.5 Perubahan Psikologis Trimester 1 (Periode Penyesuaian)


a. Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan kehamilannya.
b. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan saksama.
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu
yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin
dirahasiakannya.
f. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi
kebanyakan akan mengalami penurunan.

2.6 Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester Pertama

5
a) Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3 (Asam
Alfa-Lenoleat). Manfaat : Asam lemak omega-6 prekusor pembentukan asam
lemak arakidonat (AA). Sedangkan asam lemak omega-3 di dalam tubuh diubah
jadi EPA (asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat). AA dan
DHA terbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin.
Jenis Makanan : Asam lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau minyak
zaitun. Asam omega-3 misalnya ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggiri,
ikan tawas.
b) Asam Folat. Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam proses
pembentukan sistem saraf pusat, termasuk otak. Jenis Makanan : Kacang
kedelai (tempe, tahu), hati sapi, serelia yang sudah difortifikasi asam folat,
sayuran berwarna hijau tua, jeruk, apel dan sebagainya.
c) Vitamin B2 (Riboflavin). Manfaat : Membantu melepas energi dari proterin
serta membantu memenuhi kebutuhan protein yang meningkat selama hamil.
Jenis makanan : telur dan keju cheddar.
d) Vitamin B 12. Manfaat :
o Menjaga kerja sel-sel sumsum tulang belakang, sistem saraf dan saluran
penceranan.
o Membantu kelancaran pembentukan sel darah merah. Jenis makanan :
produk olahan kacang kedelai tahu dan tempe, susu dan produk lainnya.
e) Vitamin C. Manfaat :
o Membantu penyerapan zat besi kacang-kacangan, buah serta sayuran.
o Meningkatkan penyerapan asam folat, mengurangi risiko pre-eklampsia,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jenis makanan : jeruk, kiwi,
blimbing, paprika.
f) Vitamin D. Manfaat :
o Memperbaiki penyerapan kalsium (Ca) dan membantu keseimbangan
mineral dalam darah.
o Untuk pembentukan tulang dan gigi. Jenis makanan : Ikan salmon, ikan
hering dan susu.
o

2.7 Tahap Perkembangan Kehamilan Trimester 1

6
1. Tahap Perkemnagan Ibu
Minggu ke Hari Perkembangan

I Hari pertama Minggu pertama adalah minggu periode menstruasi terakhir,


meskipun pembuahan belum terjadi, Ibu sekarang sudah mulai
menghitung hari. Janin berkembang di dalam rahim Ibu,
perasaan mual, nyeri punggung, lelah, perubahan mood,
keram kaki, sering berkemih, dan konstipasi dapat terjadi di
awal kehamilan.

II hari ke-8
Kesehatan Ibu yang baik merupakan salah satu faktor yang
penting dalam kehamilan. Nutrisi adekuat, olahraga, dan
istirahat yang cukup akan mempengaruhi kesehatan Ibu. Jika
berat badan Ibu berada di dalam batas normal sebelum
kehamilan, Ibu memerlukan asupan kalori sebesar 2200 kalori
setiap harinya pada 13 minggu pertama (trimester pertama).

III ke-15 sampai ke- Minggu ini Ibu akan sering merasa lelah dan payudara mulai
17, terasa tegang dan sakit. Kedua hal tersebut merupakan
pertanda awal kehamilan. Ibu juga dapat mengalami
ketidakseimbangan mood atau disebut ‘bad mood’ yang
dikarenakan perubahan hormonal pada Ibu hamil. Selain itu,
mual atau morning sickness juga dapat terjadi.

IV
Sama seperti minggu sebelumnya, Ibu akan merasakan
beberapa tanda awal kehamilan yaitu payudara yang terasa
nyeri dan membesar, letih, kontraksi Braxton-Hicks, sering
berkemih, dan mual. Serviks (leher rahim) akan melunak dan
berubah warna.

7
V
Pada minggu ini Ibu tidak akan mendapatkan menstruasi,
salah satu pertanda untuk kehamilan. Apabila Ibu melakukan
tes kehamilan, maka akan sangat besar kemungkinannya
untuk positif.. Produksi hormon yang masih meningkat dapat
menimbulkan keluhan seperti minggu-minggu sebelumnya.

VI
Ibu mungkin akan mulai merasa moody (sedih di satu waktu
dan bahagia di waktu berikutnya), hal tersebut wajar terjadi
dan disebabkan oleh hormonal yang berfluktuasi. Perdarahan
berupa bercak merupakan hal normal yang terjadi di awal
kehamilan.

Apabila Ibu mulai sering merasa kelelahan. Sering berkemih


atau sering bolak-balik ke kamar mandi merupakan tanda
umum kehamilan. Hal ini terjadi karena hormon β-hCG akan
meningkatkan aliran darah ke daerah panggul-bagus untuk
peningkatan kepuasan seksual selama kehamilan. Selama
kehamilan, efisiensi dari ginjal semakin membaik sehingga
membantu tubuh Ibu untuk menyingkirkan produk sisa
metabolisme lebih cepat.

VII
Apabila Ibu mulai merasa mual atau mengalami morning
sickness, disarankan Ibu mengurangi makan makanan
berlemak, banyak minum cairan, frekuensi makan
ditingkatkan namun dalam porsi yang lebih kecil (6x/hari),
istirahat teratur, dan jangan lupa untuk mengkonsumsi vitamin
prenatal.

Kehamilan akan menyebabkan perubahan pada serviks (leher


rahim). Mukus atau lendir yang terbentuk di pintu masuk dari
kanalis servikal mulai terbentuk dan berfungsi untuk
melindungi rahim. Payudara Ibu akan membesar dan terasa
tidak nyaman. Puting akan terasa lebih sensitif dan lebih nyeri

8
dari biasanya. Areola-daerah gelap di sekitar puting- akan
menjadi semakin gelap, semakin besar dan akan terus
membesar dalam beberapa bulan ke depan. Selain itu Ibu juga
dapat melihat adanya bintil-bintil (seperti saat kita merinding)
di sekitar areola. Bintil ini dinamakan tuberkel Montgomery,
yaitu kelenjar keringat yang berfungsi sebagai pelumas bagi
areola.

VIII
Payudara Ibu akan terus membesar sebagai persiapan untuk
menyusui. Sedangkan rahim Ibu sekarang berukuran sebesar
jeruk.

IX
Ibu akan mulai merasakan peningkatan dari lingkar pinggul
minggu ini, meskipun Ibu masih belum terlihat jelas sedang
hamil.

X
gejala dari mual dan muntah Ibu atau morning sickness mulai
menurun. Meskipun begitu, fluktuasi kadar hormonal di dalam
tubuh masih menyebabkan ketidakstabilan emosional atau
mood yang naik turun pada Ibu hamil.

Ibu masih belum mebutuhkan baju hamil sekarang, namun ibu


mungkin merasakan bahwa pakaian atau baju sehari-hari
mulai terasa tidak nyaman atau terasa ketat dan bra Ibu mulai
terasa sempit akibat dari pembesaran payudara. Untuk
mengatasi hal tersebut, pakailah celana yang memiliki karet
elastis pada bagian pinggang, Ibu dapat membeli bra baru
yang nyaman (ukuran payudara dapat meningkat 1-2 ukuran),
dan pakailan pakaian yang longgar.

XI
Minggu ini mual dan muntah akan mulai berkurang, Ibu akan
merasa lebih nyaman dan dapat makan tanpa diiringi rasa

9
mual.

Sayangnya beberapa keluhan selama kehamilan seperti


konstipasi (hambatan pengeluaran dari sisa-sisa makanan yang
berkaitan dengan kesulitan BAB akibat tinja yang keras
disertai dengan nyeri pada perut.), heart burn (sensasi rasa
panas atau rasa tidak nyaman yang dirasakan dibalik tulang
dada atau tenggorokan atau keduanya), kembung, bersendawa,
dan buang gas yang berkaitan dengan perubahan hormon
mulai dirasakan. Progesteron akan merelaksasi otot polos di
tubuh Ibu. Sakit kepala juga dapat Ibu rasakan akibat dari
peningkatan kadar hormon. Ibu dapat mencegah terjadinya
sakit kepala dengan makan teratur, tingkatkan asupan cairan,
istirahat dan tidur teratur, serta hindari stres.

XII
Rahim Ibu saat ini teraba tepat di atas simpisis pubis atau di
bawah tulang kemaluan. Ibu sudah mulai dapat berbelanja
baju kehamilan saat ini dan akan lebih baik dan lebih nyaman
bila Ibu mulai menggunakan pakaian yang tidak terlalu ketat.

Perasaaan heart burn pada Ibu saat ini.

Kulit ibu berubah selama kehamilan. Pada sebagian besar


wanita akan muncul garis vertikal berwarna coklat kehitaman
di kulit sepanjang bagian tengah perut yang disebut dengan
linea nigra. Garis ini akan ada selama kehamilan dan akan
menghilang setelah melahirkan. Jaring-jaring vaskuler dan
palmar eritema (kemerahan di telapak tangan) dapt terjadi
akibat pelebaran dari pembuluh darah dan tingginya kadar
estrogen selama kehamilan. Gejala ini hanya sementara, tidak
berbahaya, dan akan menghilang setelah melahirkan.

2. Tahap Perkembangan Janin

10
Minggu ke Hari Perkembangan

I awal sejak ovulasi Sekitar 80 jam sejak ovulasi, hasil konsepsi (pembuahan)
sampai berada di ampulla tuba fallopii, Sekitar 30 jam setelah
implantasi. terbentuk, zigot kemudian membelah diri. Menjadi 2 sel,
selanjutnya membelah diri secara deret ukur tanpa henti
dengan selang waktu antara 12 dan 15 jam. Zigot yang terdiri
dari 12-16 sel dan berbentuk mirip buah anggur yang disebut
morula, bergerak menggelinding dari tuba falopii menuju
rahim. Dari hari ke hari, sel-sel morula terus membelah dan
berkembang jadi embrio.

II hari ke-10 atau 11 Embrio diperkirakan berukuran 0,1-0,2 mm.

Mulai minggu ke-2

III ke-15 sampai ke- Embrio diperkirakan berukuran 0,4 mm.


17,

ke-17 sampai ke-


Ukurannya meningkat jadi sekitar 1,0-1,5 mm.
19
Cikal-bakal sistem pembuluh darah dan sistem saraf mulai
terbentuk.

ukuran embrio sudah mencapai 1,5-2,5 mm

Pembentukan mata pun mulai terjadi. Secara keseluruhan,


pada minggu ini sudah terdapat materi genetik, termasuk
warna rambut, bentuk mata, dan intelegensi si calon bayi.

11
IV Ukuran embrio sekitar 2 hingga 3,5 mm, jantung mulai
berdenyut dan sistem peredaran darah sudah melaksanakan
fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat sederhana.
Cikal-bakal otak sudah bisa dibedakan menjadi tiga bagian
utama (prosensefalon, mesensefalon, dan rombensefalon)
yang kelak akan menjalankan fungsi masing-masing.

Pada minggu ini pula saraf-saraf spinal yang kelak menjadi


cikal-bakal tulang belakang sudah mengalami penebalan.
Sementara cikal-bakal telinga sudah terlihat meski masih
berupa gelembung. Plasenta atau yang biasa disebut ari-ari
juga terbentuk pada minggu ini

V embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm. Pembentukan


telinga makin sempurna dengan terbentuknya duktus
endolimfatikus, yakni saluran untuk menyalurkan cairan yang
terdapat dalam selaput labirin telinga dalam, sistem
pencernaan makin sempurna dan Bahkan cikal-bakal ginjal
dan hati pun sudah terbentuk.

VI embrio diperkirakan berukuran sekitar 7-9 mm, pembuluh-


pembuluh nadi di bagian kepala kian jelas terbagi-bagi
menurut tugas masing-masing, rongga mulut sudah tampak,
struktur mata sudah terbentuk meski masih berjauhan
letaknya, Ruas-ruas tulang belakang sudah terbentuk meski
masih terlihat samar. Organ tubuh lain yang juga mulai
berkembang di usia kehamilan ini adalah pembungkus saraf,
penciuman, kandung kemih, jari-jemari, bahkan otot-otot
punggung

VII terbentuk lekukan-lekukan yang menandai tempat dimana jari


tangan dan jari kaki akan tumbuh.

VIII sekalipun panjang janin baru sekitar 2.5 cm (1 in), semua


organ bagian dalam sudah ada pada tempatnya dan sendi-
sendi utama seperti pundak dan pinggul sudah terlihat dengan
jelas.

12
Mulai minggu ke-5,6,7,8

IX mulut dan hidung sudah kelihatan; kedua lengan pun tumbuh


dengan cepat.

X bentuk jari tangan dan jari kaki sudah kelihatan, walaupun


satu sama lainnya masih tersambung oleh selaput kulit.Diakhir

XI semua organ bagian dalam sudah berbentuk dan berfungsi.

XII akhir trimester pertama- kelopak mata, kuku jari tangan dan
kaki telah kelihatan, persendian bisa bergerak, bayi mampu
mengisap dan menelan.

Mulai minggu ke-9,10,11,12

Semua sistem dalam tubuh bayi telah berkembang dengan baik dan banyak organ yang
bentuknya hampir sempurna. Meskipun dalam 12 minggu janin tumbuh dengan cepat,
janin masih belum mampu hidup di luar rahim.

2.8 Tanda Bahaya Trimester Pertama


Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan
bayi dalam keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)
13
Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis.
Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu
melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi
selama hamil muda.

1. Perdarahan pervagina adalah Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan


kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam
yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola,
kehamilan ektopik.

Penanganan Umum Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan


pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi,
tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera
lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat
melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika
terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu
pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai
dengan keperluan.

Macam–macam perdarahan pervaginam

a) Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada


kehamilan 16 minggu atau sebelum plasenta selesai.

Macam–macam abortus

 Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa


interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut.
Penanganannya: lakukan penilaian awal untuk segera menentukan
kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat, atau masih cukup
stabil), segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan tindakan
lanjutan (evaluasi medik atau merujuk), temukan dan hentikan dengan
segera sumber perdarahan, lakukan pemantauan ketat tentang kondisi
pasca tindakan dan perkembangan lanjutan.

14
 Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang disengaja,
baik dengan memakai obat–obatan mau pun alat–alat.

 Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan


alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu
(berdasarkan indikasi medis) biasanya perlu mendapat persetujuan 2
sampai 3 tim dokter ahli.

 Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan–


tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.

 Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari


hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau
plasenta. Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu
dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan
jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah
itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.

 Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus yang


sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang
teraba kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi. Penanganannya: bila
ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan
tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan
metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan
antibiotika.

 Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran membakat


dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah
dengan memberikan obat–obat hormonal dan anti spasmodika serta
istirahat. Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring
total, jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual,
jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan antenatal seperti biasa.
Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi.Perdarahan terus
berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG) lakukan
konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
15
 Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap
berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus
dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan
kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika.

2. Mola Hidatidosa, Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik,


sehingga sering kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed
abortion, abortus inkompletus, atau mioma uteri. Penanganan umum: jika
diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, segera
lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi berlangsung
berikan infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer
Laktat) dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif
terhadap perdarahan hebat dan efektifitas kontraksi terhadap pengosongan
uterus secara cepat).

3. Mual Muntah Berlebihan adalah Mual (nausea) dan muntah (emesis


gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat
dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari
pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual
dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu
diantara seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual
ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG
dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin
karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang

4. Sakit Kepala Yang Hebat, Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan
sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit
kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.

5. Penglihatan Kabur, Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan


oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan
meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang
16
dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan
penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda
pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya
penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-
kunang.

6. Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan. Oedema ialah penimbunan cairan yang
berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan
serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan
sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk
penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan
mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah
oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi
menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika
muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat,
bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat,
pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal
jantung atau pre-eklampsia.

7. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya Keluarnya cairan berupa air dari vagina
setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi
sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi
pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan
aterm.

8. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejala–gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila
semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian
kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia.

17
9. Demam Tinggi, Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C
dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan
gejala adanya infeksi dalam kehamilan.

10. Selaput Kelopak Mata Pucat. Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi
pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah,
kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang
dibutuhkan oleh bayi. Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume
darah meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan
dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya.
Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau
persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan
anemia.

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN TRIMESTER I

3.1 Pengkajian umum


Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses sistematis untuk mengumpulkan data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi
status kesehatan klien. Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu. (Nursalam, 2008)
Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah :
a. Biodata: Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama,
umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan,
perkawinan ke- , lamanya perkawinan dan alamat.
b. Keluhan utama: Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan
pervaginam berulang

18
c. Riwayat kesehatan:
1) Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke
Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar
siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.

2) Riwayat kesehatan masa lalu.

d. Riwayat pembedahan: Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh


klien, jenis pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut
berlangsung.
e. Riwayat penyakit yang pernah dialami: Kaji adanya penyakit yang pernah
dialami oleh klien misalnya DM , jantung , hipertensi , masalah
ginekologi/urinary , penyakit endokrin , dan penyakit-penyakit lainnya.
f. Riwayat kesehatan keluarga: Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari
genogram tersebut dapat diidentifikasi mengenai penyakit turunan dan
penyakit menular yang terdapat dalam keluarga.
g. Riwayat kesehatan reproduksi:
Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah,
bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala
serta keluahan yang menyertainya.

h. Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas:


Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat
ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya.

i. Riwayat seksual: Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi


yang digunakan serta keluahn yang menyertainya.
j. Riwayat pemakaian obat: Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi
oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya.
k. Pola aktivitas sehari-hari: Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit,
eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik
sebelum dan saat sakit.

1.1 Pemeriksaan Fisik


a. Kelenjar tiroid

19
Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang pling besar, satu-satunya kelenjar
yang bias langsung diperiksa pada pemeriksaan fisik. Oleh karena itu, observasi
tingkah laku, penampilan, kulit, mata, rambut, dan status kardiovaskular
merupakan hal yang penting
b. Payudara
Pemeriksaan ginekologi dilakukan dengan mula-mula meriksa payudarah untuk
menetapkan data dasar tentang keadaan normal. akan tetapi, pemeriksa harus
waspada terhadap kemungkinan keganasan.
c. Abdomen
Periksaan abdomen dengan hati-hati dan systematis.pengkajian kulit dilakukan
untuk memperoleh gambaran keadaanumum, warna, ruam, lesi, jaringan parut,
stria, dilatasi vena, turgor, tekstur, dan distribusi rambut. konstur, kesimetrisan,
dan adanya hernia juga harus dicatat.bunyi usus diauskultasi.
1.2 Pemeriksaan Laboratorium:
a. Darah dan urine serta pemeriksaan penunjang : rontgen, USG, biopsi, pap
smear.
b. Keluarga berencana : Kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB, apakah
klien setuju, apakah klien menggunakan kontrasepsi, dan menggunakan KB
jenis apa.

3.2 Diagnosa Keperawatan


Setiap wanita dan keluarganya memiliki suatu rangkaian respon unik
terhadap kehamilan. Untuk meresponsnya, perawat menyusun diagnosa
keperawatan yang sesuai dari daftar berikut:
1. Perubahan Nutrisi ; Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan Dengan
Morning Sickness
2. Konstipasi
3. Gangguan Citra Tubuh
4. Resiko Jatuh
5. Gangguan Eliminasi Urin
6. Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan mual muntah
7. Resiko Ketidakefektifan Jaringan Perfusi Perfusi
8. Ansietas
9. Kesiapan Meningkat Proses Kehamilan - Melahirkan
20
3.3 Rencana Keperawatan
1. Diagnosa 1: Perubahan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan
Dengan morning sickness
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Diharapkan nutrisi 1. Tentukan 1.kesejahteraan janin/ibu
terpenuhi sesuai keadekuatan kebiasaan tergantung pada nutrisi
kebutuhan tubuh asupan nutrisi dengan ibu selama kehamilan.
mengunakan batasan 24 2.remaja dapat
jam. cenderung
2. Dapatkan riwayat malnutrisi/anemia, dan
kesehatan, catat usia klien lansia mungkin
khususnya kurang dari cenderung obesitas.
17 tahun dan lebih dari 3. menentukan
35 tahun. kebutuhan belajar
3. Pastikan tingkat khususnya pada periode
pengetahuan tentang prenatal mencegah
kebutuhan diet. terjandinya resiko klien
4. Perhatikan adanya dengan nutrisi buruk dan
pika/mengidam. Kaji diet yang seimbang
pilihan bahan bukan dapat meningkatkan
makanan dan tingkat kebutuhan kalori yang
motivasi untuk adekuat.
memakanya 4. memakan bahan
5. Timbang berat badan bukan makanan pada
klien. Pastika berat kehamilan mungkin
badan pregravid didasarkan pada
biasanya. Berikan kebutuhan psikologis,
informasi tentang fenomena budaya,
penambahan prenatal respon terhadap lapar
yang optimum. dan respon tubuh
6. Tunjau ulang terhadap kebuuhan
frekuensi dan beratnya nutrisi.
mual/ muntah 5. ketidakadekuatan
21
berat badan prenatal/
dibawah berat badan
normal masa kehamilan
meningkatkan resiko
retardasi pertumbuhan
intra uterin (IUGR) pada
janin dengan berat badan
lahir rendah.
6. mual muntah trimester
pertama dapat
berdampak negatif pada
status nutrisi prenatal,
khusunya pada periode
kritis perkembangan
janin.

2. Diagnosa 2: Gangguan rasa nyamanan Berhubungan Dengan Perubahan Fisik


Dan Pengaruh Hormonal
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. px merakaan 1.Catat adanya derajat 1. memberikan informasi
kenyamanan selama rasa tidak nyaman minor untuk memilih intervensi
kehamilan. 2. Evaluasi derajat petunjuk terhadap respon
ketidaknyamanan klien pada
selama pemeriksaan ketidaknyaman dan
3. Tekankan pentingnya nyeri.
menghindari manipulasi 2. ketidnyaman selama
putting berlebihan pemeriksaan dapat
4. Kaji adanya hemoroid terjadi khususnya pada

22
perhatikan keluhan klien asing yang telah
keluhan gatal, bengkak, mengalami
perdarahan. sirkumsisi/infibulasi.
5. Instruksikan untuk 3. Stimulasi putting
posisi dorso fleksi berlebihan dapat
telapak kai dengan kaki memperbesar
diekstensikan serta kemungkinan persalinan
mengurangi makan keju praterm melalui
dan susu. pelepasan oksitoksin.
6. Tinjau ulang 4. penurunan motilitas
perubahan fisiologis GI dan perubahan usus
yang mempengaruhi serta tekanan pada
frekuensi berkemih. system pembuluh darah
Anjukan menghindari oleh pembesaran uterus
minuman yang member kecenderungan
mengandung kafein. terjadinya hemoroid.
7. Kaji tingkat kelelahan 5. meningkatkan suplai
dan sifat dasar darah ke kaki. Kelebihan
komitmen asupan produk susu
keluarga/pekerjaan. mengakibatkan kadar
fosfor lebih besar dari
pada kalsium sehingga
6. frekuensi berkemih
disebabkan oleh tekanan
uterus yang membesar
terhadap kandung
kemih.kafein mempunyai
sifat diuretik yang dapat
memperberat masalah
frekuensi berkemih.
7. mendorong klien
untuk menyusun prioritas
termasuk waktu untuk

23
istirahat.

3. Diagnosa 3: Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan mual muntah


TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Tidak terjadi 1. Auskultasi denyut 1. Adanya deyut
kekurangan volume jantung janin (DJJ) jantung memastikan
cairan 2.Tentukan adanya janin bukan
frekuensi/beratnya mola hidatidosa.
mual/muntah 2. Memberikan data
berkenaan dengan
semua kondisi.
Peningkatan kadar
hormone gonadotropin
korionik (HCG),
perubahan metabolisme
korbohidrat, dan
penurunan motilitas
gastric memperberat
mual dan muntah pada
trimester pertama.

4. Diagnosa 4: Defisit Pengetahuan (Kebutuhan Belajar) Berhubungan Dengan


Kurang Pemahaman Tentang Perubahan Fisiologis/Psikologis Yang Normal Dan
Dampaknya Terhadap Klien/Keluarga.
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Terpenuhinya 1. Buat hubungan 1.peran
pengetahuan tentang perawat- klien yang yang penyuluh/konselor dapat
kehamilan mendukung dan terus memberikan bimbingan
menerus. antisipasi dan
2. Evaluasi pengetahuan meningkatkan tangung
24
dan keyakinan budaya jawab individu terhadap
saat ini berkenaan kesehatan.
dengan perubahan 2. memberikan
fisiologis/psikologis informasi untuk
yang normal pada membantu
kehamilan mengidentifikasi
3. Tentukan derajat kebutuhan dan membuat
motivasi untuk belajar rencana perawatan.
3. klien dapat
mengalami kesulitan
belajar kecuali
kebutuhan untuk belajar
tersebut jelas.

5. Diagnosa 5: Resiko Cedera pada Janin Berhubungan Dengan Pusing Selama


Kehamilan.
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Berharap tidak terjadi 1. Diskusikan 1. Kesejahteraan janin
cidera terhadap janin pentingnya secara langsung
kesejahteraan ibu. berhubungan dengan
kesejahteraan idu,
2. Anjurkan klien untuk
khususnya selama
melakukan seks yang
trimester pertama, saat
lebih aman,
perkembangan sistem
menggunakan kondom.
organ paling rentan
(rujuk pada MK: infeksi
terhadap cedera dari
prenatal).
factor lingkungan atau

25
3. Anjurkan penghentian keturunan.
penggunaan tembakau.
2. Kegagalan untuk
menggunakan kondom
selama koitus dapat
meningkatkan resiko
transmisi penyakit
hubungan kelamin
(PHS).

3. Merokok dapat
mempenhgaruhi
sirkulasi plasenta. Skor
Apagar rendah pada
kelahiran (di bawah 7
pada 5 menit)
dihubungkan dengan
merokok.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati, harapan,


dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun setiap tahap
kehamilan mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat
merupakan saat yang sulit juga.

Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi :

1. Perdarahan pervaginam.

26
2. Mual muntah berlebihan.

3. Sakit kepala yang hebat.

4. Penglihatan kabur.

5. Nyeri perut yang hebat.

6. Gerakan janin berkurang.

7. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan.

8. Nyeri perut yang hebat.

9. Selaput kelopak mata pucat.

10. Demam tinggi.

11. Kejang.

12. Keluar air ketuban sebelum waktunya

4.2 Saran

Bagi para pembaca, dimana makalah yang kami susun banyak kekurangan dan
kurang lengkap, kami mohon kritik yang bisa membangun sehingga kedepan bisa
lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ikhwamudin, Muklas Hari Y dan Tri Winda S. 2012. “Makalah Asuhan Keperawatan
Pada Ibu Hamil Trimester I”. https://id.scribd.com/doc/7611019/Askep-Ibu-Hamil-
Trimester-1.17 September 2019.

27
Renawati, L. 2008. “Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester Satu Dengan
Emesis Gravidarum”.
https://www.academia.edu/9606177/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_IBU_HAMI
L_TRIMESTER_SATU_DENGAN_EMESIS. 18 September 2019.

28

Anda mungkin juga menyukai