Anda di halaman 1dari 7

STEP 3

1. Mengapa pasien mengalami demam intermitten, dysuria, nyeri abdomen?

A. Demam
Demam dapat disebabkan oleh beberapa beberapa kondisi yaitu
1) Penyakit infeksi baik disebabkan oleh virus, bakteri, maupun infeksi
parasit;
2) Beberapa peradangan kulit seperti bisul atau abses;
3) Penyakit auto imun atau imunologis seperti lupus, sarkoidosis,
Kawasaki, dan penyakit Wegener;
4) Penyakit kerusakan jaringan seperti hemolisis, operasi, infark,
dan perdarahan otak;
5) Reaksi alergi seperti alergi makanan, alergi debu, maupun alergi saat
transfusi;
6) Penyakit keganasan sel seperti kanker jinak maupun kanker ganas;
7) Penyakit metabolik seperti asam urat maupun radang sendi.

Demam sebagai gejala dari sebuah penyakit dapat membantu tenaga


kesehatan dalam membantu menentukan beberapa penyebab dari demam
atau penyakit yang sedang diderita oleh seseorang dengan mengetahui jenis
dari demam yang dialami. Beberapa jenis demam adalah sebagai berikut:

1) Demam kontinyu, demam ini berlangsung terus menerus dan tidak


berfluktuasi lebih dari 1º C selama 24 jam. Tipe demam kontinyu dapat
disebabkan oleh infeksi pneumonia, infeksi tifus atau tifoid (demam
lebih tinggi pada malam hari), dan infeksi saluran kencing.
2) Demam remiten, karakteristik demam remiten ditandai dengan demam
naik turun lebih dari 1º C tetapi tidak mencapai suhu normal. Salah satu
penyebab demam remiten adalah infeksi endokarditis, dan
demam jantung rematik.
3) Demam intermiten, karakteristik demam ini ditandai dengan naik
turunnya suhu tubuh dari demam menjadi suhu normal kemudian
menjadi demam kembali dalam periode waktu tertentu. Penyebab
demam intermiten adalah malaria, Plasmodium falciparum atau
Plasmodium knowlesi dapat menyebabkan demam dengan periode 24
jam, Plasmodium vivax atau Plasmodium ovale dapat menyebabkan
demam dengan periode 48 jam sekali, Plasmodium malariae dapat
menyebabkan demam dengan periode 72 jam sekali.
4) Demam bifasiq, demam ini dikarakteristikan dengan demam yang tinggi
kemudian hilang dan akan kembali meningkat. Penyebab demam bifasiq
antara lain virus demam berdarah, dan leptospirosis.
B. Disuria
Beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab disuria :
1) Infeksi dan Inflamasi
Infeksi adalah penyebab paling umum dari disuria dan muncul sebagai
cystitis, pyelonefritis, oriurethritis, tergantung dimana area di traktus
urogenital yang paling terkena. Struktur kosong atau tubuler dari system
urinarius rentan terhadap infeksi bakteri coliform. Bakteri ini diduga
memperoleh akses ke meatus uretra lewat aktivitas seksual atau
kontaminasi local kemudian bergerak naik ke daerah yang terkena
(Bremnor & Sadovsky, 2002).
2) Noninfeksius
Disuria dapat disebabkan oleh inflamasi dari mukosa urethra yang
menggembung tanpa lapisan infeksi. Pada kedua jenis kelamin, disuria
mungkin menjadi bagian dari manifestasi klinis dari calculus renalis
atau neoplasma pada vesica urinaria dan traktus urinarius (Bremnor &
Sadovsky, 2002).
C. Nyeri Abdomen
Penyebab nyeri abdomen dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi
nyerinya. Berikut ini merupakan penyebab nyeri abdomen berdasarkan
lokasinya :

LOKASI PENYEBAB NYERI


NYERI
ABDOMEN
Epigastrium Pankreatitis, ulkus duodenum, ulkus gaster,
kolesistitis, kanker pancreas, hepatitis, obstruksi
intestinal, apendisitis (gejala awal ), abses
subfrenikus, pneumonia, emboli paru, infark
miokard.
Hipokondrium Kolesistitis, kolangitis, hepatitis, pankreatitis,
kanan abses subfrenikus,pneumonia, emboli paru,
nyeri miokard.
Hipokondrium Nyeri limpa karena limpoma, infeksi virus,
kiri abses subfrenikus, ulkus gaster, pneumonia,
emboli paru, nyeri miokard.
Periumbilikalis Pankreatitis, kanker pancreas, obstruksi
intestinal, aneurisma aorta, gejala awal
apendisitis.
Lumbal Batu ginjal, pielonefritis, abses perinefrik.
Inguinal dan Penyakit di daerah kolon , apendisitis pada
suprapubik inguinalis kanan, penyakit diverticulosis sisi
kiri, salpingitis, sistitis, kista ovarium,
kehamilan ektopik.
Beberapa mekanisme nyeri yang bersumber dari abdomen :
1) Nyeri inflamasi peritoneum parietal
Bersifat tetap dan sakit dan terletak langsung pada daerah yang
meradang, reference-nya yang tepat adalah mungkin karena nyeri ini
diteruskan oleh saraf-saraf somatik yang memasok peritoneum
parietal.Intensitas nyerinya bergantung pada tipe dan jumlah substansi
asing yang padanya peritoneum parietal terpapar selama periode waktu
tertentu.Misalnya, pelepasan mendadak sejumlah kecil cairan asam
lambung steril ke rongga peritoneum yang menyebabkan lebih banyak
nyeri daripada sejumlah sama bahan fekal netral yang amat tercemar.
Cairan pankreas yang aktif secara enzimatik menimbulkan lebih banyak
nyeri dan inflamasi daripada yang ditimbulkan sejumlah sama empedu
steril yang tidak mengandung enzim yang poten. Nyeri inflamasi
peritoneal tanpa kecuali dititikberatkan oleh tekanan atau perubahan
regangan peritoneum, apakah ditimbulkan oleh palpasi atau gerakan
seperti pada batuk-batuk atau bersin.
2) Obstruksi visera berongga
Nyeri obstruksi visera abdominal berongga secara klasik dilukiskan
sebagai intermitten, atau seperti abdomen mulas, kolik.Akan tetapi tidak
adanya sifat kejang hendaknya tidak menyesatkan, karena dilatasi satu
visera berongga dapat menyebabkan nyeri tetap dengan eksaserbasi
yang hanya kadang-kadang.Distensi mendadak percabangan bilier
menyebabkan suatu nyeri yang tetap daripada yang tipe kolik.Distensi
kandung empedu yang akut biasanya menyebabkan nyeri pada kuadran
atas kanan dengan radiasi ke daerah posterior kanan torak, atau ujung
scapula, dan distensi duktus koledukus komunis sering berhubungan
dengan nyeri pada epigastrium yang menjalar ke bagian atas daerah
lumbal.
Obstruksi kandung kemih menyebabkan nyeri suprapubik yang
samar-samar, biasanya intensitas rendah.Kegelisahan tanpa keluhan
spesifik tentang nyeri ini.
3) Gangguan vaskuler
Walaupun telah banyak pengalaman yang menunjukkan hal
sebaliknya, sering terjadi kekeliruan konsepsi bahwa nyeri yang
berkaitan dengan gangguan vaskuler intraabdominal bersifat mendadak
dan katastrofik. Nyeri embolisme atau thrombosis arteri mesenterika
superior atau nyeri aneurisma aorta abdominal yang akan pecah pasti
lebih hebat dan difus. Pasien yang mengalami penyumbatan arteri
mesenterika superior hanya mengalami nyeri ringan yang difus secara
terus menerus selama 2 atau 3 hari sebelum kolaps vaskuler atau
munculnya temuan inflamasi peritoneal.
4) Dinding abdomen
Nyeri yang timbul dari dinding abdomen biasanya konstan dan
sakit.Pergerakan, berdiri lama dan tekanan menambah perasaan nyeri itu
dan spasme otot. Keterlibatan otot-otot secara serentak pada bagian lain
dari tubuh biasanya bermanfaat untuk membedakan myositis dinding
abdomen dari suatu proses intraabdominal yang dapat menyebabkan
nyeri pada daerah yang sama.

2. Penyebab kejang
Beberapa penyebab dapat yang mendasari timbulnya
a. Idiopatik atau timbul dari penyebab yang tidak diketahui
b. Cryptogenic atau timbul dari penyebab yang diduga yang tidak diketahui
atau tidak jelas
c. Gejala atau yang timbul dari otak yang dikenal kelainan
d. Trauma serebral dengan hilangnya kesadaran. Secara umum, tidak ada
risiko jika hilangnya kesadaran kurang dari 30 menit.
e. Space Occupaying lesions
 Tumor otak
 Malformasi arteri vena (AVM)
 Hematoma subdural d. Neurofibromatosis
f. Infeksi Cerebral
 Bakteri atau virus meningitis.
 Radang otak
 Abses otak
g. Kejang demam atipikal
h. Faktor genetic, seperti kromosom yg abnormal
i. Gangguan pembuluh darah serebral, seperti : hemoragis dan thrombosis
j. Asidosis hipoksia
k. Riwayat keluarga

Tipe-tipe kejang

a. Kejang parsial simplek


1) Serangan di mana pasien akan tetap sadar. Pasien akan mengalami
gejala berupa: “deja vu”: perasaan di mana pernah melakukan sesuatu
yang sama sebelumnya.
2) Perasaan senang atau takut yang muncul secara tiba-tiba dan tidak dapat
dijelaskan.
3) Perasaan seperti kebas, tersengat listrik atau ditusuk-tusuk jarum pada
bagian tubih tertentu.
4) Gerakan yang tidak dapat dikontrol pada bagian tubuh tertentu 
Halusinasi
b. Kejang parsial kompleks
Serangan yang mengenai bagian otak yang lebih luas dan biasanya bertahan
lebih lama. Pasien mungkin hanya sadar sebagian dan kemungkinan besar
tidak akan mengingat waktu serangan. Gejalanya meliputi:
1) Gerakan seperti mencucur atau mengunyah
2) Melakukan gerakan yang sama berulang-ulang atau memainkan
pakaiannya
3) Melakukan gerakan yang tidak jelas artinya, atau berjalan berkeliling
dalam keadaan seperti sedang bingung
4) Gerakan menendang atau meninju yang berulang-ulang
5) Berbicara tidak jelas seperti menggumam.

c. Kejang tonik klonik (epilepsy grand mal)


Merupakan tipe kejang yang paling sering, di mana terdapat dua tahap:
tahap tonik atau kaku diikuti tahap klonik atau kelonjotan. Pada serangan
jenis ini pasien dapat hanya mengalami tahap tonik atau klonik saja.
Serangan jenis ini biasa didahului oleh aura. Aura merupakan perasaan yang
dialami sebelum serangan dapat berupa: merasa sakit perut, baal, kunang-
kunang, telinga berdengung. Pada tahap tonik pasien dapat: kehilangan
kesadaran, kehilangan keseimbangan dan jatuh karena otot yang menegang,
berteriak tanpa alasan yang jelas, menggigit pipi bagian dalam atau lidah.
Pada saat fase klonik: terjadi kontraksi otot yang berulang dan tidak
terkontrol, mengompol atau buang air besar yang tidak dapat dikontrol,
pasien tampak sangat pucat, pasien mungkin akan merasa lemas, letih
ataupun ingin tidur setelah serangan semacam ini.
d. Kejang absans / Petit Mal
Kejang ini di bagi menjadi kejang absans tipikal atau petit mal dan kejang
atipikal.Kejang absenstipikal ditandai dengan berhentinya aktivitas motorik
motorik anak secara tiba-tiba,kehilangan kesadaran sementara secara
singkat,yang di sertai dengan tatapan kosong.Sering tampak kedipan mata
berulang saat episode kejang terjadi.Episode kejang terjadi kurang dari 30
detik.Kejang ini jarang di jumpai pada anak berusia kurang dari 5 tahun.
Kejang absans atipikal di tandai dengan gerakan seperti hentakan berulang
yang bisa ditemukan pada wajah dan ekstremitas dan disertai dengan
perubahan kesadaran.
e. Kejang Mioklonik
Kejang yang ditandai dengan gerakan kepala seperti terjatuh secara tiba-tiba
dan di sertai dengan flexi lengan.Kejang tipe ini dapat terjadi ratusan kali
perhari

Anda mungkin juga menyukai