PEMBAHASAN
Pada BAB ini penulis akan menjelaskan secara teori tentang kesenjangan antara
BAB II dan BAB III (landasan teori dan tinjauan kasus), yang penulis dapatkan
selama melakukan asuhan keperawatan Pada Sdr. P dengan masalah harga diri
rendah di ruang Cendrawasih Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung pada
A. Pengkajian
1. Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah
diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri
dan kemampuan diri. Adanya perasaan hilang percaya diri , merasa gagal
2001). Harga diri rendah ialah munculnya persepsi negatif tentang makna
perilaku tidak selaras dengan nilai, tanpa tujuan, tidak berdaya, dan
ungkapan negatif tentang diri (NANDA, 2017: 291). Pada saat pengkajian
tidak berguna, tidak bisa diarahkan, dan tidak mandi. Klien berbicara
lambat, klien tampak gelisah, kontak mata kurang, klien menunduk pada
saat berbicara dengan perawat. Pada saat klien berbincang dengan perawat
klien banyak diam, klien terlihat malu dengan menunduk, kontak mata
2. Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang
adalah kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap timbul karena
orang lain dan sebagai suatu pernyataan negatif atau mengancam. Adapun
diri, tidak ada kontak mata, dan merasa tidak aman ditempat umum
bangsal. Klien mengatakan belum mengenal dan hafal nama semua pasien
1 bangsal.
menggunakan sabun dan shampo, kulit klien terlihat kering dan kusam,
pakaian yang digunakan tidak rapih, klien tampak kusam dan lusuh klien
tampak tidak pernah bercukur (kumis dan jenggot), kuku klien panjang,
kulit klien kering, klien tampak tidak mengenakan alas kaki, berdasarkan
hasil observasi klien tidak pernah mencuci tangan sebelum makan , klien
terkadang perlu diperintah untuk mandi, setelah mandi klien tidak pernah
akhir yang tidak efektif atau sebagian tidak efektif secara klinis. Adapun
Pada saat pengkajian didapatkan data klien pernah dirawat di RSJ pada
tahun 2016, pengobatannya tidak berhasil, kontrol tidak rutin, putus obat.
tidur adalah interupsi jumlah waktu dan kualitas tidur akibat faktor
B. Diagnosa
1. Gangguan penyesuaian
2. Ansietas
6. Keputusasaan
7. Gangguan identitas
8. Resiko kesepian
9. Ketidakberdayaan
2. Isolasi sosial
6. Gangguan istirahat/tidur
7. Kurang pengetahuan
harga diri rendah, isolasi sosial, dan defisit perawatan diri. Karena pada
Sedangkan diagnosa yang muncul pada Tn. Y tetapi tidak muncul dalam
negatif).
C. Intervensi
terhadap Sdr. P sesuai dengan intervensi yang terdapat pada teori. Penulis
yaitu harga diri rendah, isolasi sosial, dan defisit perawatan diri. Hal ini
disebabkan keterbatasan waktu. Selain itu penulis melakukan intervensi
juga berdasarkan pada tujuan yang ada, dalam pembuatan tujuan penulis
membuat batasan waktu dalam perawatan klien yaitu selama 3 hari, ini
tujuan dan kriteria hasil diupayakan agar sesuai dengan kondisi klien. Pada
intervensi ini penulis sudah berlandaskan pada teori yang yang ada yaitu
D. Implementasi
aspek positif yang dimiliki dan melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai
kemampuan.
ternyata klien tidak melakukan apa yang dilatih bersama perawat dan apa
kegiatan menyapu dan merapihkan tempat tidur karena malu dan malas.
Oleh sebab itu untuk pertemuan yang kedua perawat mengulang kembali
menyapu dan berikan pujian. Bantu klien memilih kegiatan kedua yang
kegiatan harian.
isos, siapa yang dekat dan tidak dekat dan apa sebabnya, keuntungan
punya teman dan bercakap-cakap, kerugian tidak punya teman, latih cara
ternyata klien tidak melakukan apa yang dilatih bersama perawat dan apa
dengan teman 1 bangsal dan perawat. Oleh sebab itu untuk pertemuan
berkenalan satu orang, beri pujian, latih cara berkenalan dengan pasien dan
satu orang, beri pujian. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan
dan BAK, jelaskan pentingnya kebersihan diri, jelaskan cara dan alat
kebersihan diri, latih cara menjaga kebersihan diri : mandi, ganti pakaian,
sikat gigi, cuci rambut, potong kuku. Masukkan jadwal. Hasilnya klien
yang benar.
ternyata klien tidak melakukan apa yang dilatih bersama perawat dan apa
mandi hanya 1x dalam sehari. Oleh sebab itu untuk pertemuan yang kedua
beri pujian. Jelaskan cara dan alat untuk menjaga kebersihan diri, latih cara
menjaga kebersihan diri : mandi, ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut,
diri, beri pujian, jelaskan cara dan alat untuk berdandan, latih cara
mengatakan mandi 2x dalam sehari pagi dan sore, klien mengatakan tidak