Anda di halaman 1dari 4

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia di kenal dengan negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah
diantaranya adalah batuan granit yang merupakan salah satu sektor andalan sumber
pendapatan Negara yang selanjutnya dimanfaatkan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Dalam proses penambangan batuan granit perlu dilakukan
pembongkaran terlebih dahulu agar dapat memindahkan material overburden dari
front kerja ke Disposal.

Agar dapat memindahkan material dari front kerja ke daerah pengolahan, perlu
dilakukan pembongkaran terlebih dahulu. Pembongkaran material ini dapat
dilakukan dengan mengeruk menggunakan alat berat maupun dengan melakukan
peledakan. Jenis pembongkaran material dipilih tergantung kepada material yang
akan dibongkar. Dalam melakukan pembongkaran material dengan melakukan
peledakan, perlu diperhatikan geometri peledakan yang dipergunakan. Penentuan
geometri peledakan dilakukan dengan perhitungan-perhitungan. Metode penentuan
geometri peledakan yang sering dipergunakan adalah rumusan RL-Ash.

Pada kenyataannya, penentuan geometri peledakan yang dilakukan dengan cara


perhitungan ini sering kali diabaikan. Para juru ledak yang ditemukan dilapangan
sering menggunakan teori dari pengalaman dalam menentukan geometri peledakan.
Hal ini dilakukan tanpa mengabaikan pengalaman pada peledakan sebelumnya.
Metode penentuan geometri peledakan dengan menggunakan dari pengalaman
terkadang lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan rumusan. Hal ini
mungkin saja terjadi karena perhitungan geometri peledakan sulit diklasifikasikan
berdasarkan jenis batuan tertentu dan mengabaikan bidang discontinitas.

Sehubungan dengan hal tersebut, berbagai ilmu pengetahuan seperti perkembangan


teknologi saat ini sudah banyak menyediakan informasi-informasi yang cepat sedia

I-1
untuk digunakan. Oleh karena itu bagi setiap calon lulusan dari sebuah perguruan
tinggi dibutuhkan pengalaman dalam penggunaan teknologi agar tidak menjadi
kendala untuk kedepannya.

Kendala yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman dari seorang sarjana Teknik
Pertambangan mengenai kondisi lapangan pekerjaan sebenarnya pada sebuah
Perusahaan Tambang. Salah satu solusinya adalah dengan diharuskannya seorang
mahasiswa Teknik Pertambangan melakukan Kerja Praktek (KP) pada Perusahaan
Tambang sebagai bekal pengalaman untuk bekerja.

Dari latar belakang tersebut, maka di tentukanlah judul ”Kegiatan Pemboran dan
Peledakan PT. Bukit Granit Mining Mandiri’’

1.2. Maksud dan Tujuan


Adapun dari kerja praktek dilapangan adalah :
 Mengamati dan ikut serta dalam kegiatan pemboran dan peledakan di PT.
Bukit Granit Mining Mandiri.
 Mendata alat-alat yang dipakai sekaligus cara kerja dari alat.
Adapun dari kerja praktek dilapangan adalah :
 Mendapatkan pengalaman kerja dari kegiatan pemboran dan peledakan di PT.
Bukit Granit Mining Mandiri.
 Dapat memahami dan mengerti secara langsung kegiatan teknis pemboran
dan peledakan pada dunia pertambangan sesungguhnya.

1.3. Ruang Lingkup Keiatan


Adapun ruang lingkup kerja praktek ini adalah untuk mengetahui proses Peledakan
dan Pemboran (drilling and blasting) yang dilakukan di PT. Bukit Granit Mining
Mandiri dengan cara melihat dan mempraktekkan secara langsung kegiatan yang
ada dilapangan.adapun hasil dari kegiatan tersebut untuk dapat mengetahui:
1. Geometri peledakan (burden, spasi, kedalaman lubang ledak, steamming).
2. Pola pemboran lubang ledak
3. Rangkaian peledakan dan Teknik/metoda peledakan yang dipakai

I-2
4. Proses pengisian bahan peledak dan penembakan
5. Cycle time Pemboran

1.4. Metode Penelitian


Untuk mendapatkan pemahaman mengenai pemboran dan peledakan di PT. Bukit
Granit Mining Mandiri, penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Metode
deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi mengenai kegiatan yang akan
dilakukan, yaitu : Waktu persiapan, waktu pemboran, waktu angkat bor, waktu
pindah.

Perhitungan penentuan geometri peledakan perlu dilakukan karena dianggap


merupakan hal-hal yang sangat mempengaruhi dalam kegiatan peledakan.
Geometri peledakan tersebut berupa burden, spasi, kedalaman lubang bor,
stemming, sub drilling, tinggi jenjang.

Mulai

Literatur Aktivitas pemboran

I-3
Observasi Geometri Peledakan

- Waktu Persiapan - Burden


- Spasi
- Waktu Pemboran
- Stemming
- Waktu Angkat Bor - Sub drilling
- Kedalaman
- Waktu Pindah
Lubang Bor
- Tinggi Jenjang

Deskripsi Tahap Pembongkaran

Laporan
Disetujui
Pembimbing

Selesai

Gambar 1.1. Diagram alir metode penelitian.

I-4

Anda mungkin juga menyukai