Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISA AIR
“ANALISA KLORIDA”

OLEH
NAMA : MUHAMMAD DWI KURNIAWAN
NIM : AK1018030
SHIFT/KELOMPOK : 1/1
SEMESTER : III B

YAYASAN BORNEO LESTARI


AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI
D-III TENAGA LABORATORIUM MEDIK
BANJARBARU
2019
I. Judul praktikum

Analisa Klorida
II. Waktu pelaksanaan
Rabu, 04 Desember 2019

III. Tujuan

Agar mahasiswa mengetahui kadar klorida yang terdapat dalam air


yang sering digunakan untuk kegiatan sehari-hari, dengan menggunakan
metode argentometri (mohr)

IV. Dasar teori

Klorida adalah salah satu senyawa umum yang terdapat pada


perairan alam. Senyawa-senyawa Klorida tersebut mengalami proses
Disosiasi dalam air membentuk ion. Ion Klorida pada dasarnya
mempunyai pengaruh kecil terhadap sifat-sifat kimia dan biologi
perairan.
Klorin secara alami berbentuk gas yang beracun yang larut oleh
air, baik dalam alam maupun tubuh manusia, umumnya dalam wujud
klorida. Kadar klorida dalam tubuh sekitar 0,15% dari berat total tubuh
dan utamanya ditemukan dengan sodium. Kurang dari 15% dari total
klorida dalam tubuh berada di dalam sel dengan konsentrasi terbesar
terdapat pada sel darah merah.
Semua perairan alami mengandung Klorida yang kadarnya sangat
bervariasi mulai dari beberapa milligram sampai puluhan ribu milligram
(air laut). Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah
Klorida (55%), Natrium (31%), Sulfat (8%), Magnesium (4%), Kalsium
(1%), Potasium (1%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari
Bikarbonat, Bromida, Asam Borak, Strontium dan Fluorida. Tiga sumber
utama garam-garaman di laut adalah pelapukan batuan di darat, gas-gas
vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal vents).
Namun suatu perairan baik itu air tanah, air artesis, danau atau sungai
biasanya memiliki kadar Klorida yang relatif tetap.
Pada umumnya adanya klorida dalam air menyebabkan air tersebut
memiliki rasa asin (air seni mengandung ± 400 mg/liter). Klorida
menjadikan air terasa asin. Dalam kadar konsentrasi apapun, ini menjadi
terasa dan tergantung dari individu masing-masing. Dalam konsentrasi
tinggi, Klorida menyebabkan air menjadi payau, rasa asin yang sama
sekali tidak diinginkan. Walaupun Klorida sangat larut, Klorida memiliki
stabilitas. Stabilitas ini memungkinkan mereka bertahan dari perubahan
dan tetap konstan dalam air apapun, kecuali air yang dicemari oleh
industri dan kotoran manusia
Penentuan klorida dilakukan dengan beberapa metode diantaranya
adalah metode argentometri and metode spketrofotometer. Pengunaan
metode titrasi argentometri nerupakan metode yang klaisk untuk
menganalisis kadar klorida yang dilakukan dengan mempergunakan
AgNO3 dan indicator K2Cr2O4, kelebihan dari analisis klorida dengan
cara ini yaitu pelaksanaan yang mudah dan cepat, memiliki ketelitian dan
keakuratan yang tingga dan dapat digunakan untung menetukan kadar
yang memiliki sifat yang berbeda beda

V.Alat dan Bahan


A. Alat
 Beaker glass 250 ml
 Buret
 Pipet volume 10ml
 Pipet 2ml
 Erlenmeyer 250ml
 Ball pipet/pump pipet
B. Bahan
 AgNO3 5gr
 KCrO4 5gr
 Nacl 5gr
 Aquadest (Merk Cleo)
 Sampel air sumur

VI.Cara Kerja
1) Pipet 5ml sampel masukkan dalam erlenmeyer
2) Lalu tambahkan 45ml aquades
3) Tambahkan lagi 1ml indicator kromat 5%
4) Setelah itu titrasi dengan AgNo3
5) Amati. CI > KCrO4 : endapan putih, CI < KCrO4 : endapan merah
bata
VII.Hasil dan Pembahasan
Setelah melakukan praktikum uji kesadahan total pada air sungai.
Didapatkan hasil sebagai berikut.

Sebelum titrasi dengan Sesudah Titrasi dengan AgNO3


AgNO3

Diketahui:
Titrasi awal : 11
Titrasi akhir : 14
N NaCl : 0.1N
V NaCl : 5ml
V AgNO3 : 0.6
Vt Blanko :0,4
Volume titrasi sampel = titrasi akhir – titrasi awal
= 11 – 10,5
= 0,5 ml
V sampel+Vaquadest
FP =
V sampel
45+5
=
5
= 10
N.V AgNO3 = N.V NaCl
N.V NaCl
N AgNO3 = V AgNO3
0,1N x 5ml
= 0,6
= 0.84 N

(Vt sampel−Vt blanko) x NAgNo3 x 35,45 x 1000 x FP


Mg/liter Cl(Klorida) = V sampel
(0,5−0,4)x 0.84 x 35,45 x 1000 x 10
= 50
29778
= 50
= 595,56 mg/liter
Pada praktikum uji analisa klorida air ini, menggunakan sampel
yang dari sungai miai di daerah banjarmasin. Praktikan melakukan
pemeriksaan analisa klorida menggunakan metode argentometri (Mohr)
untuk menentukan.
Setelah melakukan praktikum analisa klorida air dengan
menggunakan metode argentometri(mohr) di dapatkan hasil seperti yang
di atas yaitu sebesar 595,56 mg/l. Sedangkan menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010, batas maksimal kadar
klorida dalam air minum adalah 250 mg/L. Jadi nilai yang didapatkan
berada di bi atas ambang batas nilai yang dianjurkan jadi air tersebut tidak
baik untuk di konsumsi.
Kadar klorida yang tinggi dapat berbahaya bagi kesehatan
diantaranya dapat bersifat merusak atau korosif pada kulit dan
peralatan, selain itu juga berpotensi merusak sistem pernafasan
manusia dan hewan.
Perubahan kadar Klorida dalam suatu perairan berhubungan
dengan lokasi maupun waktu tertentu yang menunjukkan adanya
percampuran dengan perairan lain maupun pencemaran terhadap perairan
tersebut. Keberadaa ion Cl dalam air akan berpengaruh terhadap tingkat
keasinan air. Semakin tinggi konsentrasi Cl, berarti semakin asin air dan
semakin rendah kualitasnya. Besarnya kadar klorida dalam perairan
sangat penting dalam berbagai aspek seperti dalam penelitian- penelitian
tenaga panas bumi, irigasi, industri, hidrologi, dll.
Pada umumnya adanya klorida dalam air menyebabkan air tersebut
memiliki rasa asin (air seni mengandung ± 400 mg/liter).
Klorida menjadikan air terasa asin. Dalam kadar konsentrasi
apapun, ini menjadi terasa dan tergantung dari individu masing-masing.
Dalam konsentrasi tinggi, Klorida menyebabkan air menjadi payau, rasa
asin yang sama sekali tidak diinginkan. Walaupun Klorida sangat larut,
Klorida memiliki stabilitas. Stabilitas ini memungkinkan mereka bertahan
dari perubahan dan tetap konstan dalam air apapun, kecuali air yang
dicemari oleh industri dan kotoran manusia.

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi hasil dari pemeriksaan


kadar klorida dalam air antara lain :
1. Prosedur percampuran bahan yang salah
2. Reagen yang digunakan sudah kadaluarsa
VIII.Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum uji analisa klorida dalam air


didapatkan hasil bahwa air sampel yang di uji mengandung klorida
sebesar 595,56 mg/L, nilai tersebut berada di atas batas normal klorida
dalam air agar dapat di minum yaitu sebesar 250 mg/L, Jadi air sampel
yang di ambil dari sungai miai banjarmasin ini tidak dapat di konsumsi.
Tetapi air tersebut dapat digunakan untuk keperluan lainnya seperti
mencuci pakaian, mandi dan lain-lain selama tidak di konsumsi.

Banjarbaru, 8 Desember 2019

Dosen Pengampu Praktikan

Nafila, S.Si M.S Muhammad Dwi Kurniawan


DAFTAR PUSTAKA

 Rizky, Eko Nur. 2014. Analisa Kadar Klorida


https://www.academia.edu/38447924/
diakses tanggal 08 Desember 2019
 Setiartini, Yeni. 2014. Penentuan Kadar Klorida Metode Argentometri
https://www.academia.edu/6799644/
diakses tanggal 08 Desember 2019
 Melinda, Ayu. 2015. Analisis Argentometri
https://www.academia.edu/19160743/
diakses tanggal 08 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai