Anda di halaman 1dari 1

Instruksi

Ass. Bapak /Ibu pada masa akhir khulafaur Rasyidin, terjadi konflik dan perpecahan di tubuh ummat, mari
kita disukusikan akar permasalahan yang timbul sehingga terjadi konflik dan perpecahan pada ummat
Islam dan menjadi awal terjadi perpecahan pada ummat Islam baik dalam konteks idiologi beragama
maupun konteks sosial politik

Tanggapan :

Perpecahan besar Islam pertama kali dimulai dari masa kepemimpinan Ali bin Abi
Thalib. Pada masa itu terjadi persengketaan politik antara kelompok Ali (pemimpin
pada masa itu) dengan kelompok Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Persengketaan itu dalam
sejarah Islam dikenal dengan sebutan “Perang Shiffin”.

Dalam perang tersebut, kelompok Ali sudah mampu mendesak kelompok Mu’awiyah di
ujung tanduk kekalahannya. Akan tetapi, strategi kelompok Mu’awiyah cukuplah cerdik,
mereka menancapkan tombak ke dalam mushaf al-Qur’an.

Dengan kejadian itu, akhirnya kelompok Ali tidak jadi menghabisi pasukan Mu’awiyah.
Singkat cerita, dari situ kemudian terjadi tahkim, semacam deklarasi damai. Dan
dalam tahkim tersebut, kelompok Ali ditipu oleh kelompok Mu’awiyah. Penipuan yang
cerdik tersebut diinisiasi oleh juru bicara Mu’awiyah, yaitu Amru bin Ash. Akhirnya, Ali
lengser secara politik dan Mu’awiyah naik menjadi penguasa baru Islam.

Dari persengketaan politik itulah, kemudian Islam mengalami perpecahan yang besar.
Yang awalnya terjadi adalah perselisihan dan perpecahan politik kemudian perselisihan
itu melebar ke dalam ranah-ranah yang lain, bahkan sampai kepada persengketaan
“Teologis”. Dari situlah muncul kemudian apa yang disebut kelompok Khawarij,
kelompok Syi’ah, Qadariyah, Jabariyah, Murji’ah, Muktazilah, Asy’ariyah dan
Maturidiyah. Selain perpecahan dalam ranah teologis, dalam sejarah Islam juga terjadi
banyak varian aliran dalam kalangan Fuqoha’ (ahli fikih). Diantaranya, yang paling
populer adalah Maliki, Hanafi, Syafi’i dan Hambali. Selain itu, juga masih banyak
varian-varian yang lain

Anda mungkin juga menyukai