I. Tujuan Percobaan
1. Dapat menjelaskan struktur sel dan jaringan yang menyusun sistem saraf.
5. Dapat menjelaskan fungsi panca indera dan kaitannya dengan sistem saraf.
III.1 Fisiologi
III.1.1 Penglihatan
i. Refleks Akomodasi
dibawah sinar biasa dan sinar terang (menggunakan lampu senter). Diukur
pupil mata jika mata melihat objek pada jarak 5 meter maupun 20 cm
kembali menjauh sampai objek tampak lagi sebagi objek tunggal. Jarak ini
V=d/V
terbuka. Dicatat waktu yang diperlukan. Dilakukan hal yang sama, dengan
Diberikan jawaban nomor atau gambar apa yang terdapat dalam plat gambar
ishihara tersebut. Disetiap jawaban harus diberikan tidak lebih dari 3 detik.
III.1.2 Pendengaran ( Uji Ketulian )
Sebuah garpu tala dipukulkan ke lutut dengan frekuensi 512 cps. Digigit
garpu tala diantara gigi dengan bibir terbuka. Orang dengan pendengaran normal
akan melokalisir suara yang terdengar seakan dari posisi mebian. Penderita tuli
konduktif pada salah satu telinga akan mendengar lebih jelas pada telinga tersebut.
Pendengar tuli perseptif pada salah satu telinga akan mendengar suara lebih jelas
pada telinga yang normal. Untuk mendapatkan keadaan serupa ketulian konduktif
dilakukan percobaan ini dengan salah satu telinga yang disumbat dengan kapas.
III.1.3 Pengecapan
Ditentukan lokasi reseptornya untuk empat jenis rasa pada ludah dengan
Larutan sukrosa 5 %
Disetiap kali setelah mengecap satu rasa, berkumurlah dengan air tawar.
Berdasarkan literature, larutan yang memiliki rasa pada nilai ambang rasa lidah
Dipanaskan semua larutan pada suhu 37OC. Diteteskan 1 tetes larutan pada
III.1.4 Penciuman
Percobaan ini dilakukan oleh dua orang. Rekan anda diminta menutup mata.
Kepada rekan anda, diciumkan kamfer pada satu lubang hidungnya (lubang
hidung yang lain ditutup). Bila kamfer dicium tertus menurus, dicatat waktu yang
diperlukan sampai rekan saudara tak dapat lagi mendeteksi bau tersebut. Waktu
yang diperoleh merupakan waktu adaptasi. Rekan saudara langsunh diminta untuk
membedakan atau mengenali bau minyak petrmen dan minyak cengkeh dengan
lubang hidung.
III.1.4 Peliput
Pada bagian anterior telapak tangan dan lengan bawah digambarkan suatu daerah
luas sekitar 2 cm2 yang terdiri dari 20 kotak. Didalam daerah tersebut, dilakukan sentuhan
perlahan dengan bulu sikat paling sedikit pada 20 tempat berbeda. Jika dirasakan adanya
sensasi, ditandai dengan huruf S. S diartikan terasa adanya sensasi sentuh. Dipanaskan
paku dalam air yang bersuhu sekitar 40oC atau 50oC, kemudian dikeringkan. Dicari lokasi
reseptor panas seperti pada prosedur nomer 2. Ditandai dengan huruf P jika dirasakan
sensasi panas. Paku didinginkan dengan cara direndam dalam air es kemudian dikeringkan.
Dicari lokasi reseptor dingin seperti pada prosedur 2 dan 3. Ditandai dengan huruf D jikab
dirasakan sensasi dingin. Dilakukan lagi pada daerah yang sama dengan menggunakan
jarum untuk reseptor nyeri. Sensasi dirasakan jika reseptor nyeri distimulasi oleh tekan
ringan, yang mewakili syok listrik ringan, ditandai reseptor pada daerah tersebut dengan
V. Pembahasan
V.1.2 Pendengaran
Anantomi Pendengaran
Fungsinya :
Daun telinga fungsinya untuk memusatkan gelombang suara yang masuk kesaluran telinga.
Koklea fungsinya untuk terdapat sel saraf, sebagai reseptor (rumah siput).
Saluran telinga luar fungsinya untuk menjaga telinga agar tidak banyak kotoran.
Saluran telinga tengah fungsinnya untuk meneruskan suara yang diterima ditelinga luar
kedalam.
Fisiologi Pendengaran
5) Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea.
6) Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti, yang
menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.
7) Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur
Bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah bila bunyi tersebut mempunyai frekuensi antara
Hasil dari praktikum kali ini praktikan diuji pendengarannya dengan dipukulkan sebuah
garpu tala dengan frekuensi 512 cps pada lutut dan mengigit garpu tala tersebut dengan bibir
terbuka dan hasilnya telinga kanan praktikan lebih jelas dibandingan telinga kiri atau disebut tuli
konduktif, penyebab tuli konduktif itu sendiri karena terjadi masalah pada saluran telinga tengah
atau dalam, dan gendang telinga yang rusak sehingga suara dari luar tidak akan terdengar dengan
jelas.
V.1.2 Pengecapan
Anatomi Pengecapan
Fungsinya :
Tubuh lidah fungsinya membantu mengidentifikasi rasa berbeda dari makanan atau
minuman.
Pengecapan diperankan oleh kuncup kecap (taste bud) yang terletak pada papil-papil lidah.
Papil yang mengandung kuncup kecap ini yaitu papil sirkumvalata dan papil fungiformis. Papil
sirkumvalata terletak pada pangkal lidah, dan membentuk susunan seperti huruf V. Sedangakn,
papil fungsiformis terletak pada bagian ujung anterior lidah. Selain itu, kuncup kecap ini juga
terdapat pada palatum, tonsila, epiglotis, dan esofagus proksimal. Kuncup kecap ini mengandung
sel kecap dan sel sustentakular. Sel kecap tersebut beregenerasi setiap 10 hari, digantikan oleh sel
sustentakular yang menjadi sel kecap. Pada usia di atas 45 tahun, terjadi degenerasi kuncup kecap
Rangsang dari tastan, yaitu senyawa kimia yang dapat merangsang sel kecap, menimbulkan
depolarisasi pada sel kecap. Namun, cara untuk menimbulkan depolarisasi tersebut berbeda-beda
pada setiap rasa. Depolarisasi pada sel kecap tersebut menyebabkan eksositosis dari vesikel sinaps
yang menyebabkan pelepasan neurotransmiter. Neurotransmiter tersebut menyebabkan potensial
aksi pada sel saraf first-order yang bersinaps dengan sel kecap.
Terdapat lima rasa yang dapat dikenali oleh sel kecap, yaitu:
Rasa asin, yang diperankan oleh reseptor EnaC dan distimulasi oleh NaCl. Reseptor ini
dapat diinhibisi oleh amilorid. Ion Na+ pada NaCl masuk melalui kanal Na+ dan
menyebabkan depolarisasi pada sel kecap, sehingga menimbulkan potensial aksi pada sel
Rasa asam, yang diperankan oleh reseptor EnaC, kanal kation HCN (hyperpolarization-
sensitif terhadap ion H+ sehingga adanya ion tersebut menyebabkan terbukanya reseptor
dan terjadi influks H+. Influks ini menyebabkan depolarisasi dari sel kecap dan
Rasa manis, yang diperankan oleh reseptor gustducin. Reseptor ini teraktivasi oleh
beberapa molekul, seperti gula, glikol, alkohol, aldehid, keton, amida, ester, beberapa asam
amino, beberapa protein sederhana, asam sulfonat, asam halogenasi, garam inorganik, dan
beryllium. Molekul tersebut berikatan dengan reseptor gustducin dan reseptor tersebut
melepaskan neurotransmiter dan menyebabkan potensial aksi pada sel saraf orde pertama.
Rasa pahit, yang juga diperankan oleh reseptor gustducin. Sama dengan rasa manis, rasa
pahit ini juga dapat ditimbulkan oleh beberapa molekul, yaitu molekul organik rantai
panjang yang mengandung nitrogen dan alkaloid. Rasa pahit ini juga ditimbulkan oleh
aktivasi dari protein G. Selain itu, rasa pahit juga dapat ditimbulkan oleh inhibisi
fosfolipase yang menguraikan cGMP dan peningkatan pembentukan DAG dan fosfat
inositol.
Rasa umami, yang diperankan oleh reseptor mGluR4. Reseptor ini diaktivasi oleh molekul
L-glutamat.
Dari hasil praktikum kali ini seorang praktikan di uji pengecapannya secara langsung
sebanyak satu tetes. Larutan tersebut antara lain : kinin 0,0008 M rasanya pahit, kinin 0,1 %
rasanya sangat pahit, NaCl 0,1 % rasanya asin, NaCl 10 % rasanya sangat asin, CH3COOH
0,0009 M rasanya sedikit asam, CH3COOH 1 % rasanya sangat asam, sukrosa 0,01 M rasanya
sedikit manis, dan sukrosa 5 % rasanya sangat manis. Hasilnya kita bias mengetahui
sensitifitas lidah seorang praktikan normal, karena pada saat larutan dengan konsentrasi rendah
seorang praktikan merasakan rasa yang biasa saja dan pada larutan yang konsentrasinya tinggi
seorang praktikam merasakan rasa yang berlebihan. Letak atau peta lidah asin terletak diantara
ujung dan pangkal lidah, manis terletak di ujung lidah, asam terletak diantara ujung dan
pangkal lidah dekat dengan perasa pahit, dan pahit terletak dipangkal lidah.
Daftar Pustaka
Pustaka Utama
Kedokteran EGC .