Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit (RS) diakui merupakan institusi yang sangat kompleks dan
berisiko tinggi, terlebih dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat
dinamis perubahannya. Keberadaan staf medis dalam rumah sakit merupakan suatu
keniscayaan karena kualitas pelayanan rumah sakit sangat ditentukan oleh kinerja
para staf medis rumah sakit tersebut. Yang lebih penting lagi kinerja staf medis akan
sangat mempengaruhi keselamatan pasien di rumah sakit. Untuk itu rumah sakit
perlu menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik untuk
melindungi pasien. Hal ini sejalan dengan amanat peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan kesehatan dan perumahsakitan. Undang-undang tentang Rumah
Sakit yang baru ditetapkan menuntut rumah sakit untuk melindungi keselamatan
pasien, antara lain dengan melaksanakan clinical governance tersebut bagi para
klinisnya. Setiap dokter di rumah sakit harus bekerja dalam koridor kewenangan
klinis (clinical privileges) yang ditetapkan oleh kepala rumah sakit.
Salah satu faktor krusial dalam keselamatan pasien adalah kewenangan
dokter untuk melakukan tindakan medis yang saat ini tidak dikendalikan dengan
adekuat oleh komite medis rumah sakit. Dalam hal seorang kurang kompeten
dalam melakukan tindakan medis tertentu karena sebab apapun, belum ada
mekanisme yang mencegah dokter untuk melakukan tindakan medis tersebut di
rumah sakit. Pada gilirannya kondisi ini dapat menimbulkan keselakaan pada
pasien.
Demi menjaga keselamatan pasien dari tindakan medis yang dilakukan oleh
dokter yang kurang kompeten, rumah sakit perlu mengambil langkah-langkah
pengamanan dengan cara pemberian kewenangan klinis melalui mekanisme
kredensial yang dilaksanakan oleh komite medis. Beberapa pihak yang terkait
dengan upaya ini adalah Kolegium Kedokteran Indonesia (KKI) dan komite medis
rumah sakit. KKI dapat menjadi acuan untuk menentukan lingkup dan jenis-jenis
kewenangan klinis bagi setiap cabang ilmu kedokteran. Komite medis akan
menentukan jenis-jenis kewenangan klinis bagi setiap dokter yang bekerja di rumah
sakit berdasarkan kompetensinya melalui mekanisme kredensial.
Untuk menjaga kualitas mutu staf medik, Rumah Sakit Umum Daerah
Jaraga Sasameh membentuk Komite Medis yang terdiri dari beberapa sub komite,
1
salah satunya yaitu Sub Komite Kredensial yang tugasnya yaitu mendapatkan dan
memastikan staf medis yang profesional dan akuntabel bagi pelayanan di Rumah
Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh. Dengan terkendalinya tindakan medis di
Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh maka pasien lebih terlindungi dari
tindakan medis yang dilakukan oleh dokter yang tidak kompeten.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pedoman ini diterbitkan dengan tujuan utama untuk melindungi keselamatan
pasien melalui mekanisme kredensial dan rekredensial staf medis di Rumah Sakit
Umum Daerah Jaraga Sasameh.
2. Tujuan Khusus
 Membantu Bagian Pelayanan Medik dalam proses mendapatkan dan
memastikan staf medis yang kompeten dan profesional di Rumah Sakit Umum
Daerah Jaraga Sasameh.
 Memberikan panduan mekanisme kredensial dan rekredensial bagi para dokter
di Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh.
 Merekomendasikan kewenangan klinis bagi setiap staf medis di Rumah Sakit
Umum Daerah Jaraga Sasameh.
 Merekomendasikan untuk diterbitkan kewenangan klinis bagi setiap dokter
untuk melakukan tindakan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga
Sasameh.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kredensial dan rekredensial staf medis, yaitu :
1. Staf medis yaitu dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi
spesialis yang akan bergabung di Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh.
2. Staf medis yang sudah bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh
yang masa kewenangan klinisnya berakhir sesuai kebijakan divisi medis yaitu
setiap 3 (tiga) tahun sekali.

2
D. Landasan Hukum
Landasan hukum proses kredensial dan rekredensial di Rumah Sakit Umum Daerah
Jaraga Sasameh adalah :
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah
Sakit.
2. Pedoman Kredensial dan Kewenangan Klinis (Clinical Privilege) di Rumah Sakit
dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia tahun 2009.
3. Undang-undang Rumah Sakit pasal 29 ayat (1) butir r. telah ditetapkan bahwa
setiap rumah sakit wajib menyusun dan melaksanakan hospital bylaws, yang
dalam penjelasan undang- undang tersebut ditetapkan bahwa setiap rumah sakit
wajib melaksanakan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance). Hal
ini harus dirumuskan oleh setiap rumah sakit dalam peraturan staf medis
Rumah Sakit (medical staff bylaws) antara lain diatur kewenangan klinis (clinical
privilege).
4. Kebijakan Pelayanan Rumah sakit.
5. Medical Staff By Laws Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh

3
BAB II
DEFINISI

A. Proses Kredensial (Credentialing)


Proses kredensial (credentialing) adalah proses evaluasi oleh suatu rumah
sakit terhadap seseorang untuk menentukan apakah yang bersangkutan layak diberi
kewenangan klinis (clinical privilege) menjalankan tindakan medis tertentu dalam
lingkungan rumah sakit tersebut untuk suatu periode tertentu.
B. Proses Re-Kredensial (Re-Credentialing)
Proses rekredensial (re-credentialing) adalah proses re- evaluasi oleh suatu
rumah sakit terhadap dokter yang telah bekerja dan memiliki kewenangan klinis di
rumah sakit tersebut untuk menentukan apakah yang bersangkutan masih layak
diberi kewenangan klinis tersebut untuk suatu periode tertentu.
C. Kewenangan Klinis (Clinical Privilege)
Kewenangan klinis (clinical privelege) adalah kewenangan klinis untuk
melakukan tindakan medis tertentu dalam lingkungan sebuah rumah sakit tertentu
berdasarkan penugasan yang diberikan kepala rumah sakit.
D. Surat Penugasan (Clinical Appointment)
Surat penugasan (clinical appoinment) adalah surat yang diterbitkan oleh
kepala rumah sakit kepada seorang dokter atau dokter gigi untuk melakukan
tindakan medis di rumah sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis yang
ditetapkan baginya.
E. Staf Medis
Staf medis adalah dokter dan dokter gigi termasuk dokter spesialis dan
dokter gigi spesialis.
F. Mitra Bestari (Peer-Group)
Mitra bestari (Peer Group) adalah sekelompok orang dengan reputasi tinggi
yang memiliki kesamaan profesi, spesialisai dengan seorang dokter yang sedang
menjalani proses kredensial dan atau dianggap dapat menilai kompetensi untuk
melakukan tindakan medis tertentu.

4
BAB III
TATA LAKSANA

A. Proses Kredensial
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh menetapkan berbagai
kebijakan dan prosedur bagi staf medis untuk memperoleh kewenangan klinis dengan
berpedoman pada peraturan internal staf medis (medical staff by laws). Selain itu,
direktur rumah sakit bertanggung jawab atas tersedianya berbagai sumber daya
yang dibutuhkan agar kegiatan ini dapat terselenggara. Untuk melaksanakan
kredensial dibutuhkan beberapa instrumen, antara lain daftar rincian kewenangan
klinis untuk setiap spesialisasi medis, daftar mitra bestari yang mempresentasikan tiap
spesialisasi medis dan buku putih (white paper) untuk setiap pelayanan medis. Setiap
rumah sakit mengembangkan instrumen tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Secara garis besar proses kredensial di Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga
Sasameh, yaitu sebagai berikut:
1. Staf medis yang telah dinyatakan baik hasil psikotest, MCU dan interview oleh
kepala divisi medis diajukan kepada direktur untuk dilakukan kredensial.
2. Direktur membuat surat kepada Komite Medik dan diteruskan ke Sub Komite
Kredensial perihal permohonan untuk mengkredensial staf medis.
3. Berkas permohonan staf medis yang telah lengkap disampaikan oleh direktur
rumah sakit kepada komite medik melalui sekretariat komite medik.
4. Sekretariat komite medik melakukan pengecekan berkas verifikasi berkas staf
medis yang terdiri dari :
a. Ijasah pendidikan dokter umum dan atau dokter spesialis.
b. Surat Tanda Registrasi (STR) staf medis.
c. Sertifikat ACLS dan atau ATLS dan atau Resusitasi Neonatus dan atau
Hiperkes (untuk dokter umum)
d. Surat rekomendasi dari teman sejawat minimal 2 (dua) orang.
e. Sertifikat kompetensi kolegium atau sertifikat pendukung lainnya.
5. Sebelum kredensial dimulai, staf medis mengajukan permohonan kewenangan
klinis kepada direktur dengan mengisi form daftar kewenangan klinis yang telah
disediakan Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh.
6. Pada saat kredensial, sub komite kredensial membentuk panel atau panitia ad-
hoc dengan melibatkan mitra bestari dari berbagai disiplin yang sesuai
dengan kewenangan klinis yang diminta.

10
7. Permohonan kewenangan klinis yang diajukan oleh staf medis tersebut dikaji
oleh sub komite kredensial dan mitra bestari tersebut yang meliputi cakupan
derajat kompetensi dan praktik.
8. Sub komite kredensial mengajukan rekomendasi kewenangan klinis staf medis
kepada komite medis.
9. Komite medis merekomendasikan kewenangan klinis staf medis kepada direktur.
10. Direktur menerbitkan surat penugasan klinis (clinical appointment) kepada staf
medis tersebut jika staf medis tersebut sudah bergabung dengan Rumah Sakit
Umum Daerah Jaraga Sasameh.
Berkas Kredensial dan Rekredensial dokter umum dan spesialis akan
diserahkan kepada staf Administrasi Kepegawaian untuk dimasukan ke dalam
file karyawan.

B. Proses Rekredensial
Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap staf medis (dokter umum,
dokter gigi umum, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis) yang telah memiliki
kewenangan klinis (clinical privilege) dan surat penugasan klinis (clinical
appointment) untuk menentukan kelayakan kembali pemberian kewenangan klinis
tersebut.
Walaupun seorang dokter telah mendapatkan surat penugasan (clinical
appointment) dari direktur namun surat penugasan tersebut mempunyai masa
berlaku. Masa berlaku surat penugasan dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Jaraga Sasameh yaitu selama 3 tahun, hal tesebut sesuai dengan kebijakan divisi
pelayanan medis. Selain itu, surat penugasan dapat berakhir setiap saat bila tenaga
medis tersebut dinyatakan tidak kompeten untuk melakukan tindakan medis tertentu.
Pada akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut, rumah sakit harus
melakukan rekredensial terhadap tenaga medis. Proses rekredensial ini lebih
sederhana dibandingkan dengan proses kredensial awal sebagaimana diuraikan
diatas karena rumah sakit telah memiliki informasi setiap dokter yang
melakukan tindakan medis dirumah sakit tersebut.
Proses Rekredensial mempertimbangkan :
a. Perawatan pasien-praktis menyediakan perawatan pasien dengan belas
kasih, tepat, dan efektif untuk promosi kesehatan, pencegahan penyakit,
pengobatan penyakit, dan perawatan pasien terminal.
b. Pengetahuan medis/klinis akan bidang biomedis, klinis dan ilmu sosial
yang ada dan berkembang serta aplikasi pengetahuan tersebut pada
10
perawatan pasien dan menyalurkan ilmu kepada orang lain.
c. Pembelajaran dan perbaikan berbasis praktik dengan menggunakan bukti
dan metode ilmiah untuk menyelidiki, mengevaluasi dan memperbaiki
praktik- praktik perawatan pasien.
d. Keterampilan interpersonal dan komunikasi yang memungkinkan mereka
untuk membangun dan mempertahankan hubungan profesional dengan
pasien, dan anggota-anggota tim perawatan kesehatan lainnya.
e. Profesionalisme tercermin dari komitmen untuk pengembangan
profesional berkelanjutan, praktik etis, pemahaman dan kepekaan
terhadap keragaman, sikap bertanggung jawab terhadap pasien, profesi
mereka, dan masyarakat.
f. Praktik berbasis sistem melalui pemahaman konteks dan sistem
dimana pelayanan kesehatan disediakan.

Proses rekredensial didokumentasikan dalam formulir penilaian kinerja


dokter spesialis (On Going Professional Review).
Berdasarkan hasil kesepakatan dari Komite Medis dan Sub Komite
Kredensial, secara garis besar proses rekredensial di Rumah Sakit Umum Daerah
Jaraga Sasameh yaitu sebagai berikut :
1. Direktur rumah sakit mengajukan permohonan kepada Komite Medik
dan dilanjutkan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan
rekredensial kepada staf medis.
2. Sub Komite Kredensial dan sekretariat komite medik mengumpulkan
berkas para kandidat rekredensial yaitu :
a. STR yang masih berlaku
b. Surat sehat atau hasil Medical Check Up
c. Surat rekomendasi dari Sub Komite Etik
d. Sertifikat terbaru sesuai kompetensi 3 (tiga) tahun terakhir
e. Salinan asuransi profesi yang dimiliki
f. Kandidat rekredensial mengajukan permohonan kewenangan klinis
kembali kepada direktur dengan mengisi formulir daftar kewenangan
klinis yang telah disediakan Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga
Sasameh.
3. Berkas di evaluasi oleh Sub Komite Kredensial dan panitia mitra bestari
(tim rekredensial).
4. Tim rekredensial mengajukan rekomendasi penambahan atau pengurangan
kewenangan klinis staf medis tersebut kepada Ketua Komite Medik.

10
5. Ketua Komite Medik meneruskan dan merekomendasikan kewenangan
klinis tersebut kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga
Sasameh untuk dijadikan penugasan klinis.
6. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh menetapkan dan
menerbitkan kembali surat penugasan klinis (clinical appointment)
kepada para staf medis tersebut.

10
BAB IV
PENUTUP

Rumah sakit memiliki proses efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi dan


mengevaluasi kredensial (lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman) staf
medis yang diizinkan untuk memberikan perawatan pasien tanpa pengawasan. Untuk itu
rumah sakit perlu menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik untuk melindungi
pasien. Demi menjaga keselamatan pasien dari tindakan medis yang dilakukan oleh dokter
yang kurang kompeten, rumah sakit perlu mengambil langkah-langkah pengamanan dengan
cara pemberian kewenangan klinis melalui mekanisme kredensial yang dilaksanakan oleh
komite medis. Untuk menjaga kualitas mutu pelayanan yang diberikan oleh staf medis,
maka Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh melakukan kredensial dan rekredensial
untuk para staf medis-nya.
Kredensial dilakukan untuk staf medis. Tujuannya membantu Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Jaraga Sasameh untuk menentukan kewenangan klinis hingga diterbitkan
surat penugasan klinis yang sesuai dengan kompetensinya. Selain itu dalam jangka waktu
2 (dua) tahun atau sesuai dengan masa diberlakukannya surat penugasan klinis
sebelumnya, staf medis tersebut di evaluasi kembali melalui proses rekredensial. Sehingga
diharapkan dapat tercapai dan terjaganya mutu pelayanan medis yang baik untuk
diberikan kepada pasien.

9
Lembar Pengesahan

Staf Komite Medik Ketua Komite Medik

TULUS ANDREYANO, SE dr. I WAYAN BUADIARTA

Mengetahui,
Direktur RSUD Jaraga Sasameh

dr. LEONARDUS P. LUBIS, Sp.Og

10
DAFTAR PUSTAKA

PERSI. 2009. Pedoman Kredensial dan Kewenangan Klinis (clinical privilege) di


Rumah Sakit. Jakarta; PERSI.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 tentang


Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.

11
PEDOMAN KREDENSIAL DAN
REKREDENSIAL
KOMITE MEDIK
RSUD JARAGA SASAMEH
TAHUN 2018

RSUD JARAGA SASAMEH


Jl.Patianom No.6 Buntok Barito Selatan, Hilir Sper, Dusun Selatan
Kalimantan Tengah, 73751

12
KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL DOKTER
No Dokumen No. Revisi Halaman
01.02.03.18 0 1/2

Ditetapkan oleh,
Direktur RSUD Jaraga Sasameh

Tanggal Terbit
RSUD 20-3-2018
JARAGA SASAMEH
STANDAR
PROSEDUR dr. LEONARDUS P.LUBIS, Sp.OG
OPERASIONAL
 Suatu cara untuk melakukan kredensial atau rekredensial terhadap
dokter.
PENGERTIAN  Kredensial adalah pemberian autoritas (privileges) oleh direktur
rumah sakit kepada seorang dokter untuk melakukan tindakan
medis di lingkungan rumah sakit tersebut.
 Setiap dokter mendapatkan daftar autoritas (delineation clinical
TUJUAN privileges) yang adakan direkomendasikan kepada direktur rumah
sakit.
Sesuai kebijakan direktur tentang ;
KEBIJAKAN a. NOMOR : 553/RS.TU.1/821/03/2018 TENTANG KEBIJAKAN
PELAYANAN KEDOKTERAN TAHUN 2018
b. NOMOR : 558/RS.TU.1/821/03/2018 TENTANG KEBIJAKAN
KREDENSIAL STAF MEDIS TAHUN 2018
Direksi dan Komite Medis.
a. Direktur melalui Kepala Bidang Pelayanan Medis membuat
surat permohonan untuk melakukan kredensial / rekredensial
kepada Komite Medis.
b. Dokter baru / dokter pro rekredensial datang ke sekretaris
Komite Medik dengan membawa kelengkapan / borang yang
dibutuhkan, yakni :
1. Surat lamaran dan Curiculum Vitae
2. Ijazah.
3. Sertifikat Kompetensi dari kolegium.
4. Surat Tanda Registrasi.
5. Fotocopy SIP sebelumnya (bila ada).
6. Sertifikat pelatihan yang dimiliki.
7. Surat pengantar dari Kepala Bidang Pelayanan Medis (yang
PROSEDUR ditujukan kepada Komite Medis untuk permintaan
Kredensial / re-kredensial).
8. Surat keterangan sehat (Pemeriksaan Kesehatan dan MMPI
sudah dilakukan).
9. Surat permohonan tindakan medis / clinical privileges dari
dokter yang bersangkutan beserta bukti pendukungnya (mis
: Sertifikat pelatihan, buku log dll).
10. Daftar tindakan medis / standar pelayanan medis dari tiap-
tiap spesialis.
c. Sekretaris Komite Medis mengecek kelengkapan borang dan
meminta dilengkapi bila ada yang kurang.
d. Verifikasi borang oleh sekretaris Komite Medis (SPO
Verifikasi).
e. Ketua dan Sekretaris Komite Medis memilih dan menghubungi
mitra bestari (SPO pemilihan mitra bestari).
f. Ketua dan Sekretaris Komite Medis menetapkan tanggal
pelaksanaan kredensial / rekredensial.
KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL DOKTER
No Dokumen No. Revisi Halaman
01.02.03.18 0 2/2

Ditetapkan oleh,
Direktur RSUD Jaraga Sasameh

Tanggal Terbit
RSUD 20-3-2018
JARAGA SASAMEH
STANDAR
PROSEDUR dr. LEONARDUS P.LUBIS, Sp.OG
OPERASIONAL
Mitra Bestari Dan Sub Komite Kredensial Komite Medis.
a. Mitra Bestari dan Sub Komite Kredensial melakukan wawancara
yang memuat :
- Penilaian motivasi.
- Penilaian kompetensi berdasarkan daftar standar pelayanan
medis sesuai bidangnya.
- Pengkajian tindakan medis diajukan oleh Dokter yang
bersangkutan.
b. Mitra Bestari bersama Sub Komite Kredensial membuat daftar
PROSEDUR
Autoritas (delineation clinical privileges).

Ketua Komite Medis.


a. Ketua Komite Medis mengkaji ulang daftar autoritas
berdasarkan sarana, prasarana dan SDM yang tersedia di Rumah
Sakit.
b. Ketua Komite Medis membuat daftar autoritas untuk
direkomendasikan kepada Direktur Medis.
c. Ketua Komite Medis menyerahkan rekomendasi autoritas kepada
Direktur melalui Wadir Pelayanan Medis.
Dokter calon/kandidat Direktur
1
2
3 Komite Medik
c.q. Sekr.Ko.Med
Credentialing oleh
ALUR Mitra Bestari

Rekomendasi
4

Clinical Privilege

Direktur dan Kepala Bidang


UNIT TERKAIT
Komite Medis
PEMBERITAHUAN SURAT PENUGASAN KLINIS DOKTER
KE BAGIAN-BAGIAN DI RUMAH SAKIT
No Dokumen No. Revisi Halaman
03.02.03.18 0 1/1

Ditetapkan oleh,
Direktur RSUD Jaraga Sasameh

RSUD Tanggal Terbit


JARAGA SASAMEH 20-3-2018
STANDAR
PROSEDUR dr. LEONARDUS P.LUBIS, Sp.OG
OPERASIONAL
 Surat penugasan klinis adalah surat keputusan direktur Rumah Sakit
yang menyatakan bahwa seorang dokter dapat melakukan tindakan
medis di lingkungan Rumah Sakit.
 Surat penugasan klinis memuat daftar autoritas dokter tersebut,
PENGERTIAN
berdasarkan rekomendasi mitra bestari dan komite medis.
 Pemberitahuan surat penugasan klinis adalah suatu cara untuk
memberitahukan kepada bagian-bagian yang terkait tentang
autoritas seorang dokter di RS.
 Setiap bagian yang terkait tahu autoritas yang didapatkan seorang
dokter di RS.
TUJUAN
 Mekanisme kontrol RS bila seorang dokter bertindak diluar
autoritasnya.
KEBIJAKAN Sesuai kebijakan direktur tentang ;
a. NOMOR : 553/RS.TU.1/821/03/2018 TENTANG KEBIJAKAN
PELAYANAN KEDOKTERAN TAHUN 2018
b. NOMOR : 558/RS.TU.1/821/03/2018 TENTANG KEBIJAKAN
KREDENSIAL STAF MEDIS TAHUN 2018
Dokter Baru (kredensial)
a. Direktur mengumumkan tentang keberadaan dokter baru di RS.
b. Direktur membuat surat pemberitahuan yang berisi autoritas dokter
baru dan diedarkan ke bagian-bagian terkait.
c. Setiap bagian individu harus membaca surat pemberitahuan
tersebut dengan bukti tanda-tangan bagi yang sudah membaca.
PROSEDUR
Dokter Lama (re-kredensial)
a. Direktur membuat surat pemberitahuan yang berisi autoritas dokter
lama yang sudah dikredensial dan diedarkan ke bagian-bagian
terkait.
b. Setiap bagian individu harus membaca surat pemberitahuan tersebut
dengan bukti tanda-tangan bagi yang sudah membaca.

- Direktur & Kepala Bagian Pelayanan Medis


- Instalasi Rawat Jalan.
- Instalasi Gawat Darurat.
- Instalasi Rawat Inap.
UNIT TERKAIT - Instalasi ICU & Burn Unit.
- Instalasi Kamar Operasi.
- Instalasi Laboratorium.
- Instalasi Radiologi.
- Instalasi Gizi.
PEMBUATAN SURAT PENUGASAN KLINIS
(CLINICAL APPOINMENT) UNTUK DOKTER
No Dokumen No. Revisi Halaman
02.02.03.18 0 1/1

Ditetapkan oleh,
Direktur RSUD Jaraga Sasameh

RSUD Tanggal Terbit


JARAGA SASAMEH 20-3-2018
STANDAR
PROSEDUR dr. LEONARDUS P.LUBIS, Sp.OG
OPERASIONAL
 Surat penugasan klinis (clinical Appoinment) adalah Surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit yang menyatakan bahwa sorang
PENGERTIAN dokter dapat melakukan tindakan medis di lingkungan rumah sakit.
 Surat penugasan klinis memuat daftar autoritas dokter tersebut,
berdasarkan rekomendasi Mitra Bestari dan Komite Medis.
 Setiap dokter memiliki surat-surat penugasan klinis dari Direktur
TUJUAN Rumah Sakit yang mencantumkan rincian autoritas (delineation
clinical privileges)nya di RS. Jaraga Sasameh.
Sesuai kebijakan Direktur tentang :
KEBIJAKAN a. NOMOR : 553/RS.TU.1/821/03/2018 TENTANG KEBIJAKAN
PELAYANAN KEDOKTERAN TAHUN 2018
b. NOMOR : 558/RS.TU.1/821/03/2018 TENTANG KEBIJAKAN
KREDENSIAL STAF MEDIS TAHUN 2018
a. Direktur menerima rekomendasi rincian autoritas (delineation
clinical privileges) dari Komite Medis.
b. Direktur membuat surat penugasan klinis yang berisi rincian
autoritas untuk dokter yang bersangkutan.
PROSEDUR
c. Direktur memberikan Surat Penugasan Klinis tersebut kepada
dokter yang bersangkutan.
d. Direktur mengumumkan daftar autoritas tersebut ke semua bagian
di Rumah Sakit.

Komite Medis Direktur

ALUR SPK Dokter Dokter ybs

Semua bagian
yang terkait

Direktur.
UNIT TERKAIT Kepala Bidang Pelayanan Medis
Komite Medis.

Anda mungkin juga menyukai