Tak banyak terkisahkan pada sejarah Daulat Abbasiyah Simbol-simbol peradaban, seperti ilmu pengetahuan,
akhir Abad 9 dan awal Abad 10. Terutama sejak Khalifah kesenian dan sastra, tidak lagi berkembang. Satu-
Al-Mutawakkil meninggal pada 861 Masehi. Riwayat satunya paham keagamaan yang tumbuh pada masa ini
hanya menyebut bahwa pemerintahan Baghdad terus adalah pemikiran Abu Hasan Al-Asy'ari (873-935), yang
dikuasai oleh para panglima militer berdarah Turki. Para kerap disebut aliran tradisional dalam teologi. Al-Asy'ari
panglima itu yang mengangkat khalifah dari keturunan sempat belajar paham mu'tazilah yang banyak
khalifah-khalifah terdahulu. Namun mereka hanya dipengaruhi oleh logika Yunani. Ia lalu mengkritisi paham
Badri Yatim dalam "Sejarah Peradaban Islam" mencatat tradisi. Sejarah pemikiran Islam kemudian banyak
adanya 12 khalifah saat Daulat Abbasiyah dikuasai para diwarnai tarik-menarik kedua pendekatan tersebut,
panglima militer Turki. Hanya empat khalifah yang diganti sampai sekarang.
karena meninggal secara wajar. Delapan lainnya Wibawa kekhalifahan Abbasiyah bangkit kembali setelah
diturunkan secara paksa oleh militer, bahkan juga kekuasaan di tangan keluarga Buwaih. Khalifah, lagi-lagi
dibunuh. Keadaan ini menjadikan wibawa Dinasti hanya menjadi simbol sebagaimana Kaisar Jepang di era
Tokugawa. Ketika wazir (perdana menteri) dan militer menganut paham Sunni, sedangkan Bani Buwaih
kakak beradik Ali, Hasan dan Ahmad -anak Abu Syuja' Lagi-lagi pertikaian keluarga, membuat kekuatan Bani
Buwaih, nelayan miskin dari Dailam. Ahmad memegang Buwaih merosot. Kekhalifahan Abbasiyah kehilangan
kendali di Baghdad, Ali menguasai wilayah Persia pamor lagi. Di Mesir, berdiri Kesultanan Fathimiyah. Di
Selatan yang berpusat di Syiraz. Hasan berkuasa di Afghanistan, keluarga Ghaznawiyah memerdekakan diri.
Persia Utara, termasuk kota Ray dan Isfahan. Kemudian muncul dinasti Seljuk yang berawal dari
Di awal masa Bani Buwaih (945-1055), kemakmuran kabilah-kabilah kecil di Turkistan yang berhasil
kembali berkembang di wilayah kekhalifahan Abbasiyah. dipersatukan oleh Seljuk anak Tuqaq. Pemimpin Seljuk
Pembangunan gedung pun semarak. Industri karpet kemudian Thugrul Beq, berhasil merebut beberapa
berkembang pesat. Intelektual bermunculan. Antara lain wilayah kekhalifahan Abbasiyah. Tak seperti Bani
Ibnu Sina (980-1037), penulis Qanun fi Al-Thibb yang Buwaih, mereka menganut paham Sunni.
menjadi rujukan ilmu kedokteran Barat sampai Abad 19. Atas undangan Khalifah Qaim, Thugrul Bek memasuki
Juga Al Farabi yang wafat pada 950 Masehi dan Al- Baghdad. Para keturunannya kemudian menyetir
Maskawaih (wafat 1030 Masehi). Namun dalam kekuasaan di Baghdad. Banyak keluarga Seljuk lainnya
keagamaan, terjadi kerancuan paham. Kekhalifahan membangun kekuasaan kecil-kecil di luar Baghdad.
Sejarah mencatat masa terpenting kekuasaan Seljuk Sepeninggal Arselan, pasukan itu malah merebut kota
terjadi pada kepemimpinan Alp Arselan (1063-1072). Yerusalem dari Dinasti Fathimiyah pada 471 Hijrah, atau
Khalifah masa itu adalah Sultan Maliksyah, dengan 1078 Masehi. Inilah peristiwa yang menyulut terjadinya
Nizham membangun Universitas Nizhamiyah pada 1065 Waktu berlalu. Kekhalifahan melemah. Hampir setiap
di Baghdad. Inilah yang disebut model pertama propinsi melepaskan diri. Pada 1199, kekuasaan
universitas yang kini dikenal dunia. Di berbagai kota di Keluarga Seljuk di Baghdad berakhir. Para khalifah
Irak dan Khurasan didirikan cabang universitas ini. keturunan Abbas masih melanjutkan kepemimpinan
Nizham juga membangun Madrasah Hanafiah. Ilmu negara. Namun hanya terbatas di sekitar Baghdad. Pada
pengetahuan berkembang dengan pesat. Banyak 1258, tiba-tiba sekitar 200 ribu pasukan Mongol muncul
intelektual lahir pada masa ini. Diantaranya Zamakhzyari di bibir kota Baghdad di bawah komando Hulagu Khan.
di bidang tafsir dan teologi, Qusyairi di bidang tafsir, Khalifah Al-Mu'tashim menyerah.
Imam Al-Ghazali sebagai tokoh tasawuf, juga sastrawan Ia menyangka Hulagu Khan hendak menikahkan anak
Fariduddin Attar dan Omar Kayam. perempuannya dengan Abu Bakar, putra khalifah. Maka
Di militer, 15.000 pasukan Alp Arselan mengalahkan khalifah dan seluruh pembesar istana datang ke kemah
pasukan gabungan Romawi, Perancis dan Armenia. Hulagu membawa berbagai hadiah. Di tempat itulah,
Hulagu memenggal leher khalifah dan seluruh