Anda di halaman 1dari 12

SEMINAR NASIONAL VI

SDM TEKNOLOGI NUKLIR


YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER
2010
ISSN 1978-0176

KESETIMBANGAN MASSA DAN KALOR SERTA EFISIENSI


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP PADA BERBAGAI
PERUBAHAN BEBAN DENGAN MENVARIASIKAN
JUMLAH FEEDWATER HEATER
1 1
Dendi Junaidi , I Made Suardjaja dan Tri Agung
1
Rohmat
1
Jurusan Teknik Mesin dan Industri,Fakultas Teknik UGM, Jl. Grafika No.2, Jogjakarta
55281

Abstrak

KESETIMBANGAN MASSA DAN KALOR SERTA EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK


TENAGA UAP PADA BERBAGAI PERUBAHAN BEBAN DENGAN MENVARIASIKAN JUMLAH
FEEDWATER HEATER. Mendesain suatu instalasi pembangkit listrik memerlukan parameter-parameter
yang harus dipertimbangkan. Aspek ekonomis sangat memegang peranan penting didalam
menentukan desain instalasi yang efisien dan menguntungkan bagi investor. Salah satu parameter yang
dipertimbangkan adalah berapa jumlah feedwater heater yang harus digunakan dan diperlukan demi
tercapainya tujuan tersebut. Didalam penelitian ini memvariasikan jumlah feedwater heater dari satu
sampai dengan tujuh buah dengan menggunakan satu buah open feedwater heater dan beberapa
closed feedwater heater. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa semakin banyak feedwater heater
yang digunakan efisiensi instalasi semakin naik. Jumlah feedwqter heater yang efektif berkisar antara
lima dan tujuh buah feedwater heater, serta memperlihatkan kecendrungan bahwa kenaikan efisiensi tidak
terlalu signifikan antara lima sampai dengan tujuh feedwater heater. Semua perhitungan menggunakan
parameter input yang sama seperti tekanan uap dan temperatur uap pada boiler tidak boleh melebihi 35
Mpa (350 bar) dan tidak melebihi 650 C, tekanan uap dan temperatur uap pada reheater adalah sekitar
70% 85% dari tekanan pada boiler dan temperatur reheater diassumikan sama dengan temperatur
pada boiler. Kesimpulan bahwa penambahan feedwater heater lebih dari tujuh tidak akan meningkatkan
efisiensi instalasi secara signifikan.

Katakunci:efisiensi, pembangkit listrik, feedwater heater

Abstract
MASS AND HEAT BALANCE AND STEAM POWER PLANT EFFICIENCY ON CHANGE OF
LOAD APPLIED BY WITH NUMBER OF FEEDWATER HEATER VARIATION. to designing the
steam power plant have various the parameters have to be considered. Economic factor is highly
significant parameter that must be considered to establish efficient design and profitable for stakeholder.
One of various parameters to be considered is number of feedwater heaters used and necessary in the
design. Variation of number feedwater heaters is main purpose in this research. One feedwater heater to
take a place in system design till seven feedwater heater to take a place in system design are carry out to
find how significantly this variation feedwater heater against steam power plant design efficiency.
Research shows that steam power plant efficiency increase through more feedwater heater were used
but this increment is valid for five till seven feedwater heaters that put in system design and also shows
that efficiency increment is not significantly while feedwater heaters more than seven were put in design.
All calculation based the same input on all of feedwater heaters variation in all of design such as steam
pressure and temperature in boiler are must not exceed 35 MPa (350 bar) and 650 C, steam pressure and
temperature in reheater are reheater pressure assummed about 70% 85% of boiler pressure and its
temperature assummed equal with boiler temperature.

Keywords: efficiency,
Dendi Junaidi, dkk steam power plant, feedwater1heater STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN
11 SUKA
pembangkit
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Siklus merupakan rangkaian dari beberapa proses
yang dimulai dari suatu tingkat keadaan kemudian
kembali ke tingkat keadaan semula dan terjadi
secara berulang (Cengel, Yunus A., Boles, Michael
A.). Pada pembangkit tenaga uap, fluida yang
mengalami proses-proses tersebut adalah air. Air
berfungsi sebagai fluida kerja. Air dalam siklus
kerjanya mengalami beberapa proses seperti
pemanasan, penguapan, ekspansi, pendinginan,
dan kompresi. Siklus pembangkit tenaga uap yang
telah diterima sebagai standar siklusnya adalah
menggunakan siklus Rankine.
Siklus Rankine sederhana terdiri dari empat
komponen utama yaitu pompa, boiler, turbin dan
condenser. Skematik siklus Rankine sederhana
ditunjukkan pada Gambar 1

(a) (b)

Gambar 1. Siklus Rankine

sederhana
(a). Kurva T-s (b). Komponen-komponen pada
siklus
Rankine sederhana
(Cengel, Yunus A., Boles, Michael A.)

Untuk meningkatkan efisiensi instalasi pembangkit


listrik, sebelum air dipompa memasuki ke boiler,
feedwater harus dipanaskan terlebih dahulu hingga
mencapai suhu tertentu. Pemanasan tersebut
dilakukan dengan heater (heat exchanger), yang
berlangsung secara konduksi dengan memanfaatkan
uap panas yang diambil (diekstraksi) dari turbin.
Jadi selain diteruskan ke condenser, ada sejumlah
kecil uap dari turbin yang diambil untuk
memanaskan feedwater heater atau dengan
istilahnya sejumlah uap diekstraksi ke feedwater
heater (tekanan ekstraksi).
Faktor ekonomis dalam perancangan dan
pembangunan suatu instalasi pembangkit listrik
merupakan pertimbangan yang penting dan faktor
yang sangat signifikan bagi pengusaha instalasi
karena biaya yang diinvestasikan sangat besar.
Pengembalian biaya diharapkan bisa diperoleh
setelah beberapa tahun instalasi
dioperasikan. pada penelitian ini dan tidak termasuk
Penghitungan kesetimbangan massa dan kalor parameter dalam perhitungan.
serta efisiensi dari instalasi pembangkit listrik 3. Pressure drop pada boiler, turbin,
tenaga uap dapat diasumsikan sebagai condenser,
kesetimbangan entalpinya sehingga bisa dibuatkan feedwater heater dan pompa diabaikan.
suatu software untuk mempersingkat waktu 4. Dalam perhitungan menvariasikan
perhitungan dengan menggunakan variasi didalam penggunaan satu buah feedwater heater
parameter parameter yang dimasukan (input). sampai tujuh buah feedwater heater.
5. Tekanan ekstraksi di masing-masing
Identifikasi dan Perumusan feedwater heater ditentukan nilainya atau
Masalah dihitung kalau tidak diberikan.
6. Didalam desain diberikan dua buah
Perencanaan pembangunan suatu pembangkit
pompa.
memerlukan keefektifan dalam merancang desain
7. Kondisi uap yang memasuki high pressure
pembangkit yang baru dan menemukan konfigurasi turbine diketahui tekanan, temperatur dan laju
yang optimal. Melalui suatu program yang dibuat massa, serta kondisi uap berada di
sedemikian rupa sehingga dengan memasukan superheated phase dan tekanan memasuki
parameter seperti kriteria desain dan asumsi - low pressure turbine diberikan pada
asumsi maka program akan menghitung feedwater heater lebih dari dua buah
kesetimbangan massa dan kalor serta efisiensi 8. Kondisi uap yang keluar reheater
sistem tersebut. diasumsikan temperaturnya sama dengan
temperatur uap keluar dari Boiler.
Batasan Masalah 9. Kondisi ketika keluar kondenser adalah
Dalam menghitung kesetimbangan massa dan kalor saturated phase, dengan diasumsikan tekanan
serta efisiensi dari siklus Rankine dengan reheater, condenser adalah tekanan jenuh.
batasan batasan yang digunakan sebagai berikut. 10. Dalam perhitungan menggunakan sofware
1. Fluida kerja adalah air. untuk menghitung properti uap dan air yaitu
2. Material dari boiler, turbin, condenser, EES (Engineering Equation Solver) dan
feedwater heater dan pompa tidak dibahas Microsoft Visual Basic for Excel.
Tujuan Semua perhitungan ini menggunakan bahasa
Penelitian pemograman untuk mempermudah proses
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah perhitungan dengan menvariasikan parameter -
membuat suatu program untuk menghitung parameter inputnya.
kesetimbangan massa dan kalor serta efisiensi suatu Kondisi uap yang digunakan dalam
instalasi pembangkit listrik (siklus Rankine perhitungan mempunyai batas-batas yang
reheater) dengan menvariasikan penggunaan satu ditentukan serta tidak menggunakan kondisi super
buah feedwater heater sampai tujuh buah feedwater kritisnya dan berada < 650 C dan < 35 Mpa (350
heater. bar).
Perhitungan mass dan heat balance untuk
TINJAUAN sistem turbin uap biasanya dilakukan dengan
PUSTAKA prosedur sebagai berikut.
1. Menggunakan kondisi masuk turbin, efisiensi
Asthana V. dan Panigrahi P. K. (2008) meneliti internal, tekanan ekstraksi dan tekanan
usaha menaikkan efisiensi instalasi pembangkit condenser untuk memperkirakan jalur ekspansi
listrik dengan batubara mencapai superkritisnya. turbin.
Pembangkit super-kritis beroperasi 760 C dan 2. Menghitung laju massa uap ekstraksi, dimulai
tekanan 35MPa tapi ini masih didalam tahap dengan feedwater heater terdekat dengan
pengembangan, karena prilaku material pada generator uap dan dilanjutkan perhitungan,
instalasi pembangkit akan mencapai kekuatan heater per heater, sampai yang terakhir
mulur yang tinggi dan ketahanan oksidasi yang (heater yang terdekat dengan kondenser).
rendah pada temperatur di atas 650 C. Penelitian 3. Hitung output dari semua silinder
mereka memperlihatkan bahwa jika pembangkit turbin.
beroperasi pada super-kritis akan didapatkan Jumlah dari semua output adalah gross output
kenaikan efisiensi termal yang tinggi tapi dengan dari turbin uap. Ketika dikalikan dengan
pemilihan material yang sesuai dalam desain efisiensi mekanis dan efisiensi generator,
pembangkit. Pengoperasian pembangkit super-kritis net output dari generator turbo akan didapat.
harus mempunyai komponen-komponen pembangkit 4. Hitung pemakaian daya oleh pompa feedwater
yang diproduksi dengan material tahan panas yang serta panas yang dimasukan ke sistem siklus
tinggi serta faktor keselamatan yang lebih baik turbin dan akhirnya memperkirakan net heat
sehingga biaya untuk perawatan pembangkit bisa rate dari turbin.
lebih rendah dengan menurunnya jumlah Parameter-parameter yang digunakan sebagai
komponen yang rusak dan gagal. input di dalam perhitungan adalah Kondisi uap
Srinivas T., Gupta A. V. S. S. K. S. dan Reddy yang keluar dari boiler yang meliputi tekanan,
B.V. (2007) melakukan penelitian dengan temperatur keluar dan laju massa yang melewati
penambahan jumlah closed feedwater heater yang boiler. Uap setelah keluar boiler akan memasuki
bisa dipakai pada siklus Rankine reheater sehingga high pressure turbine sebagian uap akan diekstraksi
akan didapatkan bagaimana efek jumlah closed ke sebuah feedwater heater dan sebagian akan
feedwater heater terhadap performance dari dialirkan ke reheater, biasanya tekanan pada
instalasi pembangkit. Walaupun sebenarnya reheater berkisar
penambahan jumlah feedwater heater pada siklus 25% sampai 30% dari tekanan pada boiler (El-
meliputi analisa termodinamika yang sangat rumit Waki,l M.M., 1985).
tapi secara sederhananya bisa dianggap sama Parameter lain yang diperhitungkan adalah
dengan jumlah fedwater heater ke n. Dari efisiensi-efisiensi yang dimiliki oleh beberapa
penelitian dapat disimpulkan bahwa kenaikan komponen pada siklus Rankine dengan reheater.
maksimum pada efisiensi siklus diperoleh pada Efisiensi tersebut terdapat pada setiap tingkatan
feedwater heater yang pertama dan peningkatan turbin yang digunakan (high pressure turbine,
tersebut semakin berkurang dengan penambahan intermediate pressure turbine dan low pressure
jumlah closed feedwater heater. Peningkatan turbine), efisiensi kopling mekanis yang
efisiensi yang biasanya dilakukan dari instalasi menghubungkan turbin dengan generator, dan
pembangkit dengan cara perbaikan peningkatan efisiensi turbo-generator.
tekanan pada boiler, temperatur masuk turbin dan
temperatur pada ruang bakar. Perhitungan Kesetimbangan Massa dan
Kalor
TEORI Penghitungan dilakukan dengan langkah-langkah
Efisiensi bisa dihitung dengan berbagai sebagai berikut.
parameter dengan cara menghitung kesetimbangan
massa dan kalor dari instalasi pembangkit
listrik tersebut.
Menghitung jalur ekspansi entalpi dapat dengan mudah diketahui
turbin menggunakan tabel uap (di dalam perhitungan
Untuk menghitung lajur ekspansi HP turbine, IP mengunakan rumus-rumus termodinamika yang
turbine dan LP turbine dapat menggunakan dikeluarkan oleh IAPWS, sebuah organisasi
efisiensi internal internasional yang mengeluarkan rumus rumus
pendekatan termodinamika untuk menghitung
h i he
i (3.1) properti dari uap dan air), dengan memasukan
h i hes semua harga-harga tersebut laju aliran ekstraksi
dapat dihitung.
di mana,
i = efisiensi internal turbin
. . . .
m s hs ,i m w hw,i m s hs ,e m w (3.4)
hw,e
hi = entalpi masuk turbin Dengan mengulang cara yang sama akan
didapatkan laju aliran ekstraksi pada setiap
he = entalpi keluar turbin feedwater heater.
hes = entalpi keluar turbin isentropis
.
ms hs,i
Menghitung kondisi uap di be rbagai
lokasi
Untuk menghitung kondisi ekstraksi uap, kita dapat
menggunakan fakta bahwa jalur ekspansi turbin bisa . .
mw hw,i
mw hw,e
dihitung melalui jalur lurus (straight line) dan
DC
informasi input mengenai tekanan ekstraksi.
Kondisi sekitar heater dihitung dengan
menggunakan teminal temperature difference .

(TTD) dan pendekatan drain cooler (DC). Sebagai m s hs,e


contoh, temperatur air meninggalkan heater adalah:

Te Ts TTD (3.2)
Gambar 2. Kesetimbangan
energi pada feedwater heater
dimana, (Cengel, Yunus A., Boles, Michael
A.)
Ts = temperatur jenuh dari uap ekstraksi Menghitung output turbin uap
Temperatur drain yang meninggalkan Output dari turbin uap adalah jumlah dari output
heater semua silinder turbin (HP turbine, IP turbine dan LP
adalah:

Td Ti (3.3) turbine). Persamaan yang digunakan


DC untuk menghitungnya adalah:
di mana,
i . . .
T = temperatur memasuki feedwater
heater W t mi hi mehe (3.5)
Jika penurunan tekanan diabaikan pada heater,
tekanan masuk harus sama dengan tekanan keluar. Jika ada pompa yang berada di dalam siklus,
biasanya pompa yang dipasang setelah uap keluar
Menghitung laju a lira n ekstraksi pada dari kondenser disebut pompa kondensat, pompa
feedwater heater yang dipasang ketika uap keluar dari open
feedwater heater dan kalau diperlukan ada
Penghitungan harus dimulai dengan feedwater penambahan pompa tambahan untuk
heater tekanan tinggi (uap yang diekstraksi dari mengantisipasi adanya pressure drop selama uap
high pressure turbine) dan perhitungan feedwater mengalir pada sistem siklus. Jadi daya yang
heater lainnya sama dengan feedwater heater digunakan untuk mengerakan pompa-pompa
tekanan tinggi sampai feedwater heater yang tersebut akan mengurangi daya yang dihasilkan
terakhir yang dekat dengan condenser. Dengan karena sebagian daya harus digunakan ke pompa
kata lain, kita harus menghitung massa aliran tersebut.
uap ekstraksi dan tekanan ekstraksi pada setiap Untuk menghitung daya pompa digunakan
feedwater heater. rumus sebagai berikut :
Dengan mengetahui kondisi temperatur dan
tekanan ekstraksi pada setiap feedwater
heater,
. . . Menghitung Efisiensi sistem
W P W P1 W (3.6) Efisiensi sistem dihitung dengan persamaan:
P2
.
dimana,
.
Nett
W coupling . generator. Wt WP
W P1 = daya pompa 1 sistem .
. .
(3.11)
. Q mb hb.e hb.i mr hr.e
W P 2 = daya pompa 2 hr.i
Dengan mempertimbangkan rugi-rugi diatas dan
efisiensi koling mekanik dan efisiensi
Menentukan nilai tekanan ekstraksi di
generator akan didapatkan net output dari
setiap feedwater heater (FWH)
turbogenerator:
Dalam perhitungan diberikan dua pilihan,
. pertama jika diberikan tekanan ekstraksi di setiap
feedwater
W nett coupling . generator. Wt W (3.7) heater dan yang kedua tekanan ekstraksi tidak
P diberikan yang berarti harus dihitung
berdasarkan parameter-parameter input yang ada.
Kalau pilihan pertama diberikan tekanan
Menghitung Back Work Rasio (BWR)
Back Work Rasio adalah daya total yang ekstraksinya di hitung dari feedwater heater
dibutuhkan yang paling dekat dengan kondenser. (feedwater
untuk mengerakan pompa-pompa yang terdapat heater
pada instalasi pembangkit listrik dibandingkan 1). Syarat yang harus dipenuhi didalam
dengan daya yang dihasilkan oleh turbin, menentukan nilai tekanan ekstraksi adalah:
persamaannya adalah: 1. Tekanan ekstraksi FWH1<Tekanan ekstraksi
FWH2
.
2. Tekanan ekstraksi FWH2<Tekanan ekstraksi
(3.8)
BWR W. FWH3
P
Wt 3. Tekanan ekstraksi FWH3<Tekanan ekstraksi
FWH4
dimana, 4. Tekanan ekstraksi FWH4<Tekanan ekstraksi
FWH5
.
WP = daya total pompa 5. Tekanan ekstraksi FWH5<Tekanan ekstraksi
. FWH6
Wt = daya total turbin 6. Tekanan ekstraksi FWH6<Tekanan ekstraksi
FWH7
Menghitung Net Heat Rate turbin 7. Tekanan ekstraksi FWH7<Tekanan Reheater
Jika tekanan ekstraksi tidak diberikan harus
Net heat rate turbin (NHR) bisa dihitung ditentukan nilainya dengan mempertimbangkan
dengan persamaan: paramater-parameter input yang diberikan.
Parameter -parameter tersebut adalah tekanan
uap
heat input (3.9) pada boiler dan tekanan pada kondenser.
NHR
turbogener ator net ouput Secara umum penentuan tekanan ekstraksi adalah:
1. Tentukan temperatur jenuh boiler (Tjenuh Boiler)
Input panas (heat input) yang dimasukan ke dengan tekanan boiler sebagai acuan
sistem adalah: 2. Tentukan temperatur jenuh kondenser
(Tjenuh kondenser) dengan tekanan kondenser
. . . sebagai
hb.e hr.e acuan
Qm hb.i m hr .i (3.10) 3. Jumlah feedwater heater diassumsikan n buah
b 4. Selisih temperatur T adalah:
r T j enuhboiler T j enuhk ondenser
dimana,

. T n1 (3.12)
m b hb.e = jumlah total panas yang diterima
hb.i
oleh boiler. 5. Temperatur di setiap FWH ke i adalah:
. T FWH i i T T jenuh (3.13)
h kondenser
mr r .e hr = jumlah total panas yang diterima dimana i dimulai dari FWH yang paling dekat

.i
oleh reheater dengan kondenser
6. Tekanan ekstraksi disetiap F WH
adalah tekanan jenuh di setiap temperatur
FWH nya
Diagram Alir pe rhitungan

Mulai

Input Data
Kondisi
Uap
Tekanan, temperatur dan laju
massa pada boiler
Tekanan, temperatur pada Reheater
Tekanan atau temperatur pada
Kondenser
Tekanan Ektraksi d iberikan atau tidak
Efisiens
i
Efisiens i Internal Turb in (HP, IP dan
LP)
Efisiens i Kopling
Efisiens i Turbogenerator

Hitung
Properti uap (entalp i, entropi, volume Menggunakan Software
spesifik) EES pada program
Boiler
Reheater
Kondenser

Tentukan
Jumlah Feedwater Heater

Tekanan
Ekstraksi
diberikan?

Hitung dari kondis i uap


Ya boiler dan kondenser

A
A

Hitung
Kondis i Uap pada Feedwater Heater
Kerja tiap tingkatan Turbin (HP, IP, LP)
. .
Kerja total
Turbin mi hi mh e e
Kerja nett Turbin (Output generator)
Kerja Pompa
Back Work Ratio
Heat Input (Boiler dan Reheater)
Nett Heat Rate Turbin
Efis iens i PLTU

Tampilkan
Semua Has il
Perhitungan

Gambar 3. Diagram Alir perhitungan


Selesai

Sistem sistem yang digunakan di dan 1 Closed Feedwater Heater


dalam perhitungaan

Gambar 4. Sistem dengan 1 Open Feedwater


Heater Gambar 6. Sistem dengan 1 Open Feedwater
Heater dan 2 Closed Feedwater Heater

Gambar 5. Sistem dengan 1 Open Feedwater


Heater Gambar 7. Sistem dengan 1 Open Feedwater
Heater
dan 3 Closed Feedwater Heater yang signifikan mungkin antara satu sampai empat
feedwater heater tetapi pada lima buah feedwater
heater sampai tujuh buah feedwater heater akan
terlihat kenaikan efisiensi sistem cendrung stabil.
Jadi seandainya ada penambahan feedwater heater
melebih tujuh buah feedwater heater tidak akan
memberikan kenaikan pada efisiensi desain instalasi
pembangkit listrik secara signifikan, karena dengan
semakin banyaknya feedwater heater rugi-rugi
aliran, rugi-rugi gesekan, rugi-rugi tekanan
(pressure drop), rugi-rugi panas yang terbuang
akan lebih banyak mempengaruhi desain. Tabel 1
memperlihat kecendrungan dari penurunan kenaikan
efisiensi desain instalasi pembangkit listrik dengan
penambahan feedwater heater ketika lebih dari
tujuh.
Tabel 2 adalah hasil perhitungan
memperlihatkan bahwa adanya kecendrungan
Gambar 8. Sistem dengan 1 Open Feedwater adanya penambahan feedwater heater akan
Heater dan 4 Closed Feedwater Heater mengurangi kalor yang masuk (boiler dan reheater)
mungkin dengan mengekstraksi uap yang melalui
tingkatan turbin pada beberapa feedwater heater
akan menghemat rugi-rugi kalor yang terjadi selama
uap mengalir di aliran sistem.

Tabel 1. Hubungan Efisiensi dengan Jumlah


Feedwater heater

Hub ungaan Kalor M as uk VS Jumlah F eed wat


er
Heater

6 00

5 00

Ka 4 00
Gambar 9. Sistem dengan 1 Open Feedwater lo
r
Heater dan 5 Closed Feedwater Heater M 3 00
as
u 2 00
k,
kJ
100

1 2 3 4 5 6 7
0
Ju mlah Feedwat er Heat er, bu
ah

Pengurangan suplai kalor akan membuat sistem


instalasi akan lebih menguntungkan secara
ekonomis karena akan mengurangi pemakaian
bahan bakar untuk instalasi pembangkit listrik
tersebut, baik bahan bakar itu berupa minyak bumi,
diesel, batu bara, dan nuklir. Pengurangan
pemakaian bahan bakar akan banyak
Gambar 10. Sistem dengan 1 Open Feedwater memberikan keuntungan baik bagi investor dan
Heater dan 6 Closed Feedwater Heater bagi negara, dengan bahan bakar yang bisa
diefisienkan pemakaiannya akan menekan biaya-
HASIL DAN PEMBAHASAN biaya lainnya seperti biaya pengangkutan bahan
bakar, biaya penyimpanan, biaya penanggulangan
Hasil perhitungan menunjukan kenaikan limbah dan yang diharapkan konsumen pengguna
efisiensi desain ketika feedwater heatar ditambah, listrik adalah
kenaikan

STTN-BATAN & Fak. Saintek UIN 10 Dendi Junaidi, dkk


SUKA 101
bisa rendahnya biaya pemakaian Canada, 1985.
listrik. 4. Cengel, Yunus A., Boles, Michael A.,
Thermodynamics An Engineering Approach,
Tabel 2. Hubungan Kalor Masuk dengan Fourth Editon in SI Units, McGraw-Hill.
Jumlah
5. W. Wagner et al., The IAPWS Industrial
Feedwater heater
Formulation 1997 for the Thermodynamic
Properties of Water and Steam, ASME
Hubungan Efis iensi VS J umlah F eedwat er Heat
er
Journal Engineering Gas Turbines and Power,
Vol. 122,
100 2000.
90
6. El-Wakil, M. M., Powerplant Technology,
80
International Student Edition, McGraw-Hill,
United State of Amerika, 1985
70

Ef
isi
60
TANYA
en 50
si
D 40
JAWAB
es

Pertanyaan:
30

20

10
1. Apakah program simulasi dibuat satu buah
untuk tiap satu heater atau satu buah untuk
0
1 2 3 4 5 6 7 keseluruhan jumlah heater? (Ahmad Ciptadi)
Jumlah F eedwater Heatar 2. Apakah ada pemvariasian beban sebagai input
ke tiap heater karena output heater akan juga
berbeda dengan input beban berbeda?(Ahmad
KESIMPULAN. Ciptadi)
Penambahan jumlah feedwater heater akan 3. Dimana tempat penelitian?(Masrichin)
menaikan efisiensi instalasi pembangkit listrik.
Kenaikan efisiensi akan semakin turun dan Jawaban:
cendrung stabil pada penambahan antara lima dan 1. Input tetap sama, ketika memilih FWH tipe 1
tujuh buah feedwater heater, serta dapat akan ditampilkan hasilnya, untuk FWH tipe 2,
disimpulkan penambahan feedwater heater diatas kita kembali ke input awal trus ditampilkan
tujuh buah tidak akan memperbaiki efisiensi hasilnya, masing-masing.
instalasi pembangkit listrik 2. Input sama
Pengefisienan pemakaian bahan bakar 3. Sample/software
seperti minyak bumi, diesel, batubara atau nuklir
untuk menghasilkan panas akan bisa dilakukan
dengan mengurangi rug-rugi panas yang terjadi
selama uap mengalir di sistem instlasi, dengan
mengekstraksi sebagian uap yang mengalir di
tingkatan turbin kepada beberapa feedwater heater
akan bisa menghindari terbuangnya panas.

DAFTAR
PUSTAKA
1. Asthana V., Panigrahi P. K., Performance of
Power Plants with High Temperature
Conditions at Sub-Critical Pressures, 5th
European Thermal-Sciences Conference, The
Netherlands, 2008.
2. Srinivas T., Gupta A. V. S. S. K. S.,
Reddy B.V., Generalized Thermodynamic
Analysis of Steam Power Cycles with n
Number of Feedwater Heaters, International
Journal of Thermodynamics, Vol .10, No. 4,
pp. 177-185, December 2007.
3. Li, Kam W. , Priddy, A. Paul, Power
Plant
System Design, John Wiley & Sons,Inc,

Anda mungkin juga menyukai