Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR TUGAS MANDIRI

MODUL ELEKTIF EKOTOKSIKOLOGI & XENOBIOTIK


NITROGEN OKSIDA (NOx)
Yusuf Ananda Fikri, 1406568406
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Molekul diatomik dari nitrogen (N2) merupakan gas bersifat inert yang menyusun
80% udara yang manusia pakai untuk bernapas. Namun, unsur nitrogen dalam bentu
atom tunggal (N) dapat menjadi reaktif dan memiliki beberapa elektron valensi dari
+1 hingga +5. Oleh karena itu, nitrogen dapat membentuk beberapa molekul oksida
berbeda.1

Tabel 1. Nitrogen oksida (NOx)1


Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa NOx mewakili tujuh molekul. Namun,
organisasi Environmental Protection Agency (EPA) dari Amerika Serikat lebih
menekankan pada pentingnya molekul nitrogen dioksida (NO2) karena NO2
merupakan molekul NOx paling banyak di atmosfer yang terbentuk akibat aktivitas
manusia (antopogenik). NO2 tidak hanya menjadi polutan udara dalam bentuk
tunggal, tetapi juga bereaksi di atmosfer membentuk ozon (O3) dan hujan asam. Ozon
yang dimaksud sebagai polutan adalah ozon troposferik, yaitu ozon di udara yang
dapat dihirup oleh manusia, bukan ozon stratosferik, yaitu ozon yang melindungi
manusia dari radiasi sinar matahari yang tidak dapat dihirup oleh manusia.1

A. Sumber NOx
Kendaraan bermotor menyumbang kurang lebih setengah kadar NOx yang ada di
atmosfer. Boiler dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) juga memproduksi sekitar
40% emisi NOx yang dihasilkan dari sumber imobil. Selain itu, emisi NOx dalam
jumlah tertentu juga dihasilkan dari mesin-mesin di kawasan industri seperti boiler
pabrik, insinerator, turbin gas, mesin diesel, pabrik semen, pabrik kaca, kilang
minyak, dan pabrik asam nitrit. NOx juga dihasilkan oleh sumber-sumber yang
bersifat biogenik atau berasal dari alam, seperti petir, pembakaran hutan, pembakaran
rumput, semak-semak, dan ragi. Emisi NOx yang berasal dari pembakaran utamanya
dalam bentuk NO. Sebagian besar kadar NO di atmosfer dihasilkan akibat aktivitas
manusia. Serupa dengan karbon monoksida (CO), NO juga tidak dapat mengabsorpsi
oksigen apabila masuk ke dalam sirkulasi. Namun, karena kelarutan NO yang rendah
dalam air, secara umum NO tidak berbahaya apabila masuk ke dalam sirkulasi kecuali
pada bayi dan individu yang sangat sensitif. Di atmosfer, NO cepat dikonversi
menjadi NO2.1,2

B. Sifat fisikakimia NOx


1. Berat molekul dan polaritas
Satu atom nitrogen memiliki berat 14 satuan massa atom (sma), sedangkan satu atom
oksigen memiliki berat 16 sma, sehingga berat molekul masing-masing molekul
nitrogen oksida beserta polaritasnya adalah sebagai berikut:
Molekul NOx Berat Molekul (sma) Polaritas
N2 O 44 Polar
NO 30 Polar
N2 O2 60 Polar
N2 O3 76 Polar
NO2 46 Polar
N2 O4 92 Polar
N2 O5 108 Polar
Tabel 2. Berat molekul dan polaritas molekul NOx
2. Kelarutan (solubilitas)
Molekul N2O3, N2O4, dan N2O5 bersifat larut dalam air. N2O5 bersifat sangat reaktif
dan menghasilkan asam nitrat (HNO3) saat terurai dalam air. Kelarutan molekul NOx
dapat dilihat pada tabel berikut.1
Tabel 3. Kelarutan molekul NOx1
3. Kemudahan menguap (volatile)
Pada dasarnya, semakin rendah berat suatu molekul, maka semakin mudah molekul
tersebut menguap. Oleh karena itu, urutan molekul-molekul NOx dari yang paling
mudah hingga yang paling sulit menguap adalah sebagai berikut:
1) NO 5) N2O3
2) N2O 6) N2O4
3) NO2 7) N2O
4) N2O2

4. Kemampuan terabsorpsi di lingkungan/tubuh


NOx dapat terhirup ke dalam saluran pernapasan manusia dengan mudah dan dapat
menyebabkan penyakit saluran pernapasan.2

C. Bahaya bagi kesehatan dan lingkungan


Menghirup udara yang mengandung konsentrasi NO2 yang tinggi dapat mengiritasi
saluran pernapasan. Paparan NO2 dalam jangka pendek dapat menginduksi penyakit
saluran pernapasan, khususnya asma. Dalam jangka panjang, udara yang mengandung
NO2 dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi saluran pernapasan. Individu
dengan asma memiliki risiko lebih tinggi mengalami dampak buruk dari NO2.2
Selain memberikan dampak buruk terhadap kesehatan, NO2 dan NOx lainnya
juga dapat menyebabkan dampak buruk terhadap lingkungan. NOx yang dilepaskan
ke atmosfer dapat berikatan dengan air, oksigen, dan molekul lainnya dan membentuk
asam nitrat. Asam nitrat ini akan turun bersama air hujan, sehingga fenomena ini
disebut dengan hujan asam. Hujan asam dapat merusak ekosistem darat maupun air.
Di darat, hujan asam dapat melepaskan molekul aluminium dari tanah. Aluminium
dapat membahayakan kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan yang memakan
tumbuhan tersebut. Hujan asam juga dapat menghilangkan mineral dan nutrien dalam
tanah yang seharusnya dibutuhkan oleh tanaman. Di ekosistem air, hujan asam dapat
menurunkan pH air dan dapat membahayakan makhluk hidup yang tinggal di
ekosistem air tersebut. NO2 juga merupakan molekul yang menyerap cahaya. Di
atmosfer, NO2 dapat menghalangi sinar matahari sehingga dapat menurunkan jarak
pandang.2

DAFTAR PUSTAKA
1. Environmental Protection Agency. Technical Bulletin: Nitrogen Oxides
(NOx), Why and How They Are Controlled. North Carolina: Environmental
Protection Agency; 1999.
2. United States Environmental Protection Agency [Internet]. Nitrogen Dioxide
(NO2) Pollution. North Carolina: Environmental Protection Agency; [year
unknown].

Anda mungkin juga menyukai