Molekul diatomik dari nitrogen (N2) merupakan gas bersifat inert yang menyusun
80% udara yang manusia pakai untuk bernapas. Namun, unsur nitrogen dalam bentu
atom tunggal (N) dapat menjadi reaktif dan memiliki beberapa elektron valensi dari
+1 hingga +5. Oleh karena itu, nitrogen dapat membentuk beberapa molekul oksida
berbeda.1
A. Sumber NOx
Kendaraan bermotor menyumbang kurang lebih setengah kadar NOx yang ada di
atmosfer. Boiler dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) juga memproduksi sekitar
40% emisi NOx yang dihasilkan dari sumber imobil. Selain itu, emisi NOx dalam
jumlah tertentu juga dihasilkan dari mesin-mesin di kawasan industri seperti boiler
pabrik, insinerator, turbin gas, mesin diesel, pabrik semen, pabrik kaca, kilang
minyak, dan pabrik asam nitrit. NOx juga dihasilkan oleh sumber-sumber yang
bersifat biogenik atau berasal dari alam, seperti petir, pembakaran hutan, pembakaran
rumput, semak-semak, dan ragi. Emisi NOx yang berasal dari pembakaran utamanya
dalam bentuk NO. Sebagian besar kadar NO di atmosfer dihasilkan akibat aktivitas
manusia. Serupa dengan karbon monoksida (CO), NO juga tidak dapat mengabsorpsi
oksigen apabila masuk ke dalam sirkulasi. Namun, karena kelarutan NO yang rendah
dalam air, secara umum NO tidak berbahaya apabila masuk ke dalam sirkulasi kecuali
pada bayi dan individu yang sangat sensitif. Di atmosfer, NO cepat dikonversi
menjadi NO2.1,2
DAFTAR PUSTAKA
1. Environmental Protection Agency. Technical Bulletin: Nitrogen Oxides
(NOx), Why and How They Are Controlled. North Carolina: Environmental
Protection Agency; 1999.
2. United States Environmental Protection Agency [Internet]. Nitrogen Dioxide
(NO2) Pollution. North Carolina: Environmental Protection Agency; [year
unknown].