Disusun oleh:
Ilham Pratama
12100118550
Preseptor:
Endah Purnawati, dr., Sp.A., M.Kes.
Identitas Orangtua
IBU
• Nama : Tn. Ag
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Usia : 32 tahun
• Pekerjaan : TNI AU
Pasien datang ke IGD RSUD Al-Ihsan dengan keluhan kejang sejak 15 menit SMRS.
Kejang terjadi pukul 19.30 WIB, sebanyak 1x, kejang berlangsung selama 3 menit, dimana saat
kejang pasien tidak sadarkan diri, dengan karakteristik matanya ke atas, badan kaku, dan
mengatup-ngatupkan gigi dan setelah kejang selesai pasien menangis.
Keluhan didahului dengan batuk pilek sejak 2 hari SMRS. Keluhan batuk berdahak,
tetapi dahak sulit dikeluarkan, serta pilek dengan sekret berwarna bening dan jumlahnya
sedikit. Pasien kemudian mengalami demam sejak hari sabtu tepatnya 3 hari SMRS yang
muncul secara tiba-tiba dan berlangsung terus-menerus tanpa ada penurunan suhu hingga
mencapai suhu tertinggi yang diukur menggunakan termometer, yakni 38.5 °C, setelah itu
kejang muncul.
Keluarga pasien menyangkal pasien pernah mengalami kejang sebelumnya atau kejang
terjadi beberapa kali dalam waktu > 30 menit disertai tidak adanya perbaikan kesadaran
diantara kejang. Pasien menyangkal mengalami nyeri kepala sangat hebat, leher pasien terasa
kaku, dan muntah menyemprot. Pasien menyangkal mengalami trauma kepala sebelum
keluhan muncul. Pasien menyangkal terdapat cairan yang keluar dari telinga yang terasa nyeri.
Riwayat BAB sebanyak 2x dengan konsistensi padat dan jumlah sedang, serta BAK 4x, volume
banyak, dan tidak ada nyeri saat berkemih. Keluarga pasien menyangkal pasien melakukan
imunisasi sebelum keluhan kejang muncul.
Keluarga pasien mengatakan keluhan batuk pilek sudah diobati oleh pasien
menggunakan obat dari dokter, keluhan sempat mereda, tetapi muncul kembali dan keluhan
demam belum sempat diobati oleh pasien.
Pasien memiliki riwayat penyakit kejang demam sebanyak 2 kali yaitu saat bulan Juli dan awal
September
Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat kejang demamsaat kecil dan epilepsi
Lahir secara spontan dari ibu dengan status P2A0, cukup bulan, langsung menangis saat lahir,
dan tidak ada riwayat kuning. Anak ke-2 dari 2 bersaudara, BBL : 3400 gram PBL: 51 cm
Riwayat Imunisasi :
PERTUMBUHAN
• Motorik kasar : pasien mulai bisa berjalan saat usia 11 bulan, saat ini pasien sudah bisa
berlari, menaiki tangga, dan menendang bola
• Motorik halus : saat ini pasien sudah mencoret-coret.
• Bahasa : pasien mulai bisa berbiicara pada usia 7 bulan, saat ini pasien sudah
bisa berkata mamah, nenen, abah, yayah, hidung, dan emam, dan “mamah mau mam”
• Sosial : pasien sudah bisa memegang sendok
Riwayat Makanan :
PEMERIKSAAN FISIK :
Head to Toe
KEPALA
• Bentuk : Normosefal
• Rambut : Hitam dan lembut
• Wajah : Simetris
• Mata
• Konjungtiva anemis : (-/-)
• Ikterik sklera : (-/-)
• Refleks cahaya : (+/+)
• Pupil : Bulat dan isokor
• Air mata : (+)
• Mata cekung : (-)
• Telinga : Simetris, sekret (-)
• Hidung : Simetris, deviasi septum (-), sekret hidung (-)
• Mulut : Mukosa bibir basah, tonsil T1/T1.
LEHER : Tidak ada kaku dan tidak teraba pembesaran KGB.
TORAKS
Paru-paru
• Inspeksi : Bentuk dan pola pergerakan napas simetris, tidak terdapat
retraksi
• Palpasi : Dada simetris
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : VBS kanan=kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), schlem (+/+)
Jantung
• Inspeksi & palpasi : Iktus kordis (+) di sela iga 5 garis midklavikula kiri
• Perkusi : Tidak dilakukan
• Auskultasi : S1 S2 murni, regular, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
• Inspeksi : Sedikit cembung
• Palpasi : Lembut, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
pembesaran, turgor kembali dengan cepat
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Bising usus (+)
EKSTREMITAS
• Inspeksi & palpasi : Normal, deformitas (-), sianosis (-)
• Palpasi : akral hangat, CRT < 3 detik
ANOGENITAL
• Perempuan, tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
• Tanda meningeal
• Kaku kuduk) : (-)
• Brudzinski I-IV : (-)
• Refleks fisiologis : (+)
• Refleks patologis : (-)
• Motorik 5|5
5|5
kedua tangan dan kaki mampu menahan tahanan.
RESUME :
Pasien An.RVA, usia 1 tahun 5 bulan 2 hari, mengeluhkan adanya kejang yang terjadi
sebanyak 1 kali sejak 15 menit SMRS, kejang berlangsung selama 3 menit, dimana saat kejang
pasien tidak sadarkan diri,dengan karakteristik mata keatas, badan kaku, dan mengatup-
ngatupkan gigi, kejang yang terjadi berbentuk kejang umum. Keluhan didahului demam 3 hari
sebelumnya dan disertai batuk berdahak dan pilek sejak 2 hari sebelumnya.
Pada pemeriksaan fisik tampak pasien sakit sedang, kompos mentis, tanda-tanda vital
ditemukan febris sudah perbaikan. Pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan dan
pemeriksaan neurologis tidak ditemukan tanda meningeal, refleks patologis, dan primitif, serta
tidak ditemukan kelainan lainnya.
Diagnosis Banding :
Usulan Pemeriksaan :
Diagnosis Kerja :
Tatalaksana :
Umum :
3 x 1 cth
= 20-50 mg x 9 kg
= 20-40 mg x 9 kg
Indikasi :
Konseling:
Kejang merupakan peristiwa yang menakutkan bagi setiap orangtua. Pada saat kejang,
sebagian besar orangtua beranggapan bahwa anaknya akan meninggal. Kecemasan tersebut
harus dikurangi dengan cara diantaranya:
Prognosis: