Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

S DENGAN
RHEUMATOID ARTHRITIS

Nama Kelompok : Kelompok 3 Kelas C


Tanggal Pengkajian : Senin, 4 November 2019

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 66 tahun
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Cerai mati
Pekerjaan : Petani
Alamat rumah : Belayu, Marga, Tabanan

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengeluh nyeri pada sendi antara bahu dan lengan kanan atas beserta
kedua sendi lututnya.

III. RIWAYAT KESEHATAN


a. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan yang dirasakan saat ini
Keluarga klien mengatakan klien memiliki penyakit reumatik pada
sendi antara bahu dan lengan kanan atas beserta kedua sendi lutut. Obat
yang dikonsumsi oleh klien adalah voltadex 50 mg yang biasa dikonsumsi
3 hari sekali. Nyeri yang timbul disebabkan oleh penyakit rheumatoid
arthritis klien, kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk, dirasakan di persendian
antara lengan kanan atas dan bahu serta kedua lutut, nyeri yang dirasakan
klien berada di skala 6 (di sendi antara lengan kanan atas dan bahu) dan 3
(di sendi kedua lutut), dan nyeri dirasakan terus menerus dan menetap.
Untuk mengatasi nyeri, selain dengan minum obat, klien juga
menggunakan pengobatan tradisional berupa boreh yang terbuat dari
campuran jahe dan daun kelor. Klien mengatakan tidak ingat persisnya
sejak kapan klien menderita penyakit reumatik. Namun, klien hanya
mengingat penyakit reumatiknya sudah lama dialami, dari beberapa tahun
yang lalu.
Masalah keperawatan : Nyeri Kronis

b. Masalah kesehatan sebelumnya


Klien juga memiliki riwayat penyakit maag. Maag dapat timbul
ketika klien tidak dapat mengatur pola makannya secara rutin. Ketika klien
maag, klien juga mengkonsumsi obat maag dalam bentuk tablet, yaitu
dexanta. Ketika maag, klien meminum obat dexanta dengan dosis 3 kali
dalam sehari, 1 tablet kunyah. Klien meminum obat maag sebelum makan
dan menghentikan konsumsi obat ketika maag nya sudah sembuh. Tidak
ada anggota keluarga yang mengalami maag.
Klien hanya pernah dirawat di rumah sakit sekali hingga saat ini.
Klien dirawat sekitar tahun 1970an pada saat klien melahirkan anak.

Genogram

Keterangan :

Perempuan Tinggal serumah


Laki-laki Penderita
Meninggal
IV. KEBIASAAN SEHARI – HARI
a. Biologis
1. Pola makan
Klien mengatakan makan dengan frekuensi 3-4 kali sehari, dengan
frekuensi yang sering. Klien mengatakan bahwa klien makan sedikit
tapi sering. Jenis makanan yang dikonsumsi adalah nasi dengan lauk
yang beragam seperti ikan, ayam, tempe, tahu, dan sayuran. Nafsu
makan klien baik, sehingga klien bisa makan dengan frekuensi 3-4 kali
sehari. Tidak ada keluhan mual dan muntah serta kesulitan menelan.
Klien mengatakan mengurangi memakan makanan yang manis dan
terlalu asin, untuk menjaga tekanan darah dan gula darahnya.
2. Pola minum
Klien mengatakan minum air putih sebanyak kurang lebih 8 gelas/hari
(2 Liter). Klien tidak pernah meminum minuman beralkohol.
3. Pola tidur
Klien mengatakan pola tidurnya terganggu. Klien mengatakan jarang
tidur siang karena klien masih bekerja di sawah. Jika klien tidur siang,
klien akan menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam untuk tidur. Untuk
tidur malam, klien menghabiskan waktu 5 jam. Klien kadang mengorok
atau kepanasan saat tidur di malam hari. Kurang lebih selama 2 kali
seminggu, klien juga merasakan nyeri pada sendinya di malam hari.
Setelah dilakukan pengisian kuisioner PSQI, nilai klien adalah 11, yang
menandakan kualitas tidur klien tidak baik.
Masalah Keperawatan : Gangguan Pola Tidur
4. Pola eliminasi (BAB/BAK)
Klien mengatakan frekuensi BAB sebanyak 1 kali sehari dengan
konsistensi padat, berwarna kecoklatan, dengan bau khas feses.
Frekuensi BAK sebanyak 4 kali sehari dengan warna kuning jernih dan
bau khas urin. Klien tidak mengalami inkontinensia urin ataupun
inkontinensia fekal. Klien tidak mengalami masalah polyuria, dysuria,
ataupun anuria. Klien juga mampu pergi ke toilet secara mandiri.
5. Aktivitas sehari – hari
Aktivitas (ADL) 0 1 2 3 4
Makan √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi ditempat tidur √
Mobilisasi berpindah √
Berias √
ROM √
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Membutuhkan alat bantu
2 : Membutuhkan pengawasan orang
3 : membutuhkan bantuan orang lain
4 : Ketergantungan total
Aktivitas sehari-hari klien secara umum masih dapat dilakukan secara
mandiri, namun ketika melakukan range of motion, klien mengalami
pergerakan yang terbatas pada sendinya yang sakit di antara bahu dan
lengan kanan atas klien.
6. Rekreasi
Klien mengatakan bahwa dirinya sering menonyton televisi di malam
hari ketika sudah selesai bekerja.

7. Indeks KATZ :
Indek Keterangan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu
fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain - Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G
Setelah dilakukan pengkajian KATZ, dapat disimpulkan bahwa klien mampu
mandiri dalam mandi, berpakaian, toileting, transfer (berpindah), mengontrol BAB
dan BAK, dan makan.
b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ/ MMSE)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
1. Tanggal berapa hari ini?
2. Hari apa sekarang ini?
3. Apa nama tempat ini?
4. Berapa nomer telepon anda?
4a. Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak
mempunyai telepon
5 Berapa umur anda?
6 Kapan anda lahir?
7 Siapa presiden indonesia sekarang?
8 Siapa presiden sebelumnya?
9 Siapa nama kecil ibu anda?
10 Kurangi 3 dari 20 dam tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
Jumlah kesalahan total
Penilaian SPMSQ :
 Kesalahan 8 - 10 fungsi intelektual berat
 Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang
 Kesalahan 3 - 4 fungsi intelektual ringan
 Kesalahan 0 - 2 fungsi intelektual utuh
 Penilaian skor klien 8 = fungsi intelektual berat
Setelah dilakukan pengkajian SPMSQ, klien menjawab 4 pertanyaan salah.
Pasien tidak mengetahui tanggal hari itu, tanggal lahir, presiden Indonesia saat
ini, dan presiden sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa klien memiliki
gangguan fungsi intelektual sedang.

Depresi (Beek/ Yesavage)


Penilaian dengan menggunakan skala Depresi Beck
No Uraian Depresi Beck Skore
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih √
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan sesuatu
tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang
kedepan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pasimis atau kecil hati tentang masa depan √
C.Rasa kegagalan
3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagi seseorang (orang
tua, suami, Istri)
2 Seperti melihat ke belakang hidup saya, semua yang dapat saya
lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal √
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas √
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu
yang baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah √
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai √
membahayakan diri sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai √
membahayakan diri sendiri
H. Menarik Diri dari Sosial
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak perduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minta pada orang lain √
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik √
J. Perubahan Gambaran Diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanet
dalam penampilan saya dan ini membuat saya tidak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada √
sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan
sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya √
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya lelah lebih dari yang biasanya
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya √
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya √

Penilaian:
 0-4 = Derpresi tidak ada atau minimal
 5-7= Depresi ringan
 8-15= Depresi sedang
 >15 =depresi berat
Setelah mengkaji skala depresi Beck, didapatkan hasil bahwa klien
tidak mengalami depresi.
2. Keadaan emosi
Keadaan emosi klien stabil. Klien mengatakan klien menjalani
hidupnya dengan penuh syukur dan ikhlas walaupun sedang sakit.
3. Konsep diri
Identitas diri :
Klien menyadari identitas dirinya sepenuhnya. Klien merasa bahwa
dirinya adalah seorang nenek yang harus mampu menjadi contoh
juga bagi keluarga. Klien pun adalah orang tua yang dihormati di
keluarga karena klien salah satu pengambil keputusan di keluarga.
Gambaran diri :
Klien menggambarkan dirinya sebagai pribadi yang aktif. Walaupun
menderita penyakit rheumatoid arthritis dan menimbulkan nyeri
pada sendi antara bahu dan lengan kanan atas, namun klien tetap
merasa fisiknya bugar sehingga klien dapat terus bekerja.
Ideal diri :
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak mampu menempuh
pendidikan ke jenjang tinggi sewaktu dulu, sehingga beliau hanya
bekerja sebagai petani saat ini. Namun, beliau bangga karena telah
mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga mendapat pekerjaan
yang baik dan masih mampu untuk merawat cucunya, walau tidak
sering. Sehingga dapat disimpulkan, ideal diri klien tercapai.
Peran diri :
Klien merupakan seorang nenek di keluarga. Klien menempati posisi
sebagai salah satu pengambil keputusan di keluarga. Klien juga
masih bekerja sehari-hari menjadi petani. Namun, klien juga terlibat
aktif dalam kegiatan social seperti ngayah di pura atau metetulung
di tetangga atau teman/kerabat/saudara yang sedang mempunyai
upacara panca yadnya. Ketika ngayah atau metetulung, klien akan
memilih untuk tidak bekerja dan memprioritaskan kegiatan tersebut.
Namun, klien tidak pernah mempermasalahkan dirinya tidak bekerja
dalam waktu yang singkat hanya karena membantu upacara di pura
atau acara kerabat.tetangga/saudara.
Harga diri :
Klien merupakan orang tua yang dihormati di keluarga karena
sebagai salah satu pengambil keputusan. Dalam pekerjaannya, klien
dapat bekerja setiap hari secara aktif walaupun seringkali merasakan
nyeri pada bagian sendi antara bahu dan lengan kanan atas akibat
penyakit reumatiknya.

4. APGAR Gerontik
APGAR Gerontik
No Fungsi Uraian Skore
1 Saya puas bahwa dapat kembali pada Gerontik 2
Adaptasi saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 Saya puas dengan cara Gerontik saya 2
Hubungan membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Saya puas bahwa Gerontik saya menerima dan 2
Pertumbuhan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas atau arah baru.
4 Saya puas dengan cara Gerontik saya 2
mengespresikan afek dan berespon terhadap
Afeksi
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya dan 2
Pemecahan
saya menyediakan waktu bersama-sama
Keterangan :
Skor 2 jika selalu
Skor 1 jika kadang-kadang
Skor 0 jika hampir tidak pernah

Dari pengkajian APGAR gerontik, didapatkan hasil bahwa klien


mampu melakukan hubungan sosial dengan baik sesama kelompok
lansia. Hal ini terjadi karena klien terbiasa untuk berinteraksi dengan
orang lain dan mudah mengenal orang lain. Klien rutin mengikuti
posyandu lansia juga, sehingga kemampuan berhubungan sosial klien
juga terus diasah di sana.

Sosial
1. Dukungan Keluarga
Keluarga mendukung sepenuhnya aktivitas klien dan pekerjaan klien,
namun klien tetap diingatkan untuk beristirahat yang cukup setelah
selesai bekerja. Keluarga juga mendukung pengobatan dan terapi klien
dalam menangani penyakit reumatik klien.
2. Hubungan dengan Gerontik
Hubungan dengan sesame gerontik baik. Hal ini ditandai dengan klien
mengatakan bahwa beliau sering mengikuti posyandu lansia. Beliau
dapat berinteraksi dengan sesama gerontik dan hal itu meningkatkan
hubungan social klien dengan sesama gerontik.
3. Hubungan dengan orang lain
Hubungan klien dengan orang lain juga baik. Hal ini ditandai dengan
klien sering ikut berpartisipasi dalam kegiatan ngayah di pura atau
metetulung di rumah tetangga/kerabat/saudara yang akan memiliki
upacara panca yadnya.
c. Spiritual
1. Pelaksanaan ibadah
Klien beribadah setiap hari di rumah. Ketika ada upacara agama, klien
juga beribadah ke pura tempat upacara. Klien mengatakan sakit pada
sendinya tidak mengganggu kegiatan ibadahnya.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Klien yakin sakit yang diderita saat ini murni karena proses penuaan.
Klien mengatakan bahwa beliau ikhlas akan sakit yang dihadpi saat ini.
Klien mengatakan akan tetap berusaha mengikuti terapi dan
pengobatan untuk penyakit reumatiknya.

Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
Keadaan umun :
1. GCS : V5M6E4
2. Tingkat kesedaran : Compos mentis
3. Suhu : 37,5oC Nadi : 73x/menit
Tekanan Darah : 130/70 mmHg RR : 22x/menit
Tinggi Badan : 153cm Berat BB : 54Kg

4. Kepala (rambut)
Inspeksi : Persebaran rambut tidak merata, sebagian rambut berwarna
putih (uban), tidak ada ketombe, dan tidak ada luka di kulit kepala.
Palpasi : Tidak ada benjolan di kulit kepala, tidak ada pembengkakan
di bagian kepala.
5. Mata, telinga, hidung dan mulut
Inspeksi : Pada mata : konjungtiva berwarna merah muda, sklera
berwarna putih, namun terdapat area gelap di bawah mata, tidak ada
pengeluaran secret berlebih dari mata, lapang pandang normal, reflex
pupil positif (mengecil ketika ada cahaya dan berdilatasi ketika tidak
dirangsang dengan cahaya). Pada telinga : tidak ada pengeluaran secret
dari telinga, keadaan telinga bersih, fungsi telinga normal, tidak ada
luka ataupun nodule pada teinga. Pada hidung : tidak ada luka pada area
hidung, tidak ada nodul, keadaan hidung bersih, dan tidak ada
pengeluaran secret dari hidung. Pada mulut : mukosa bibir lembab,
tidak ada luka, tidak ada benjolan dan pembengkakan di area gusi, dan
jumlah gigi lengkap (32).
Palpasi : tidak ada pembengkakan di sekitar area mata, telinga, mulut,
dan hidung, tidak ada pembengkakan di daerah sinus, dan tidak ada
benjolan.

6. Leher
Inspeksi : bentuk leher normal, tidak ada luka atau benjolan yang
nampak di leher
Palpasi : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid maupun vena
jugularis
7. Dada dan punggung
Inspeksi : Bentut dada normal, bentuk payudara simetris, bentuk dada
simetris, tidak ada luka di area dada, tidak ada retraksi dinding dada.
Pada punggung, tidak ada luka di punggung, bentuk tulang belakang
kifosis.
Palpasi : tidak ada benjolan baik di area dada, payudara, ataupun
punggung. Ictus cordis teraba
Perkusi : suara perkusi di area dada adalah sonor dan di area
punggung juga sonor. Namun, di area jantung suara perkusi menjadi
dullness
Auskultasi : suara napas normal, tidak ada bunyi suara napas
tambahan (ronchi atau wheezing)
- Trakea (di atas trakea) berintensitas sangat keras/tinggi dengan
durasi inspirasi sama dengan ekspirasi.
- Bronkial (di atas manubrium) berintensitas keras/tinggi, dengan
durasi ekspirasi lebih panjang dari inspirasi
- Bronkovesikular (di ICS 1 dan 2) berintensitas medium dengan
durasi ekspirasi sama dengan inspirasi
- Vesikuler (di sebagian besar area paru) berintensitas lembut/lemah
dengan durasi inspirasi lebih panjang dari ekspirasi
Bunyi jantung S1 S2 tunggal regular, tidak ada bunyi jantung
tambahan.
8. Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka di daerah abdomen dan tidak ada ruam
kemerahan di daerah abdomen.
Auskultasi : bising usus klien 13x/menit

9. Ekstrimitas atas dan bewah


Atas
Inspeksi : tangan kanan dan kiri simetris dan tidak ada luka di area
tangan kanan dan kiri. Pasien mampu melakukan ROM, namun dengan
bantuan pemeriksa (ROM pasif).
Palpasi : Tidak ada benjolan dan daerah sendi yang sakit teraba bengkak
Bawah
Inspeksi : kaki kanan dan kiri simetris, tidak ada luka di bagian kaki.
Pasien mampu melakukan ROM secara mandiri (ROM aktif).
Palpasi : Terdapat pembengkakan di area sekitar sendi lutut kanan dan
kiri.
Kekuatan otot :
4442 5555
4423 4423

10. Kulit
Inspeksi : terlihat keriput, tidak ada luka, tidak ada ruam kemerahan di
kulit,
Palpasi : tidak ada benjolan ataupun pembengkakan (kecuali di daerah
yang nyeri), dan turgor kulit normal.

11. Genitalia
Klien mengatakan tidak ada masalah di bagian genitalia. Genitalia
klien bersih, tidak ada luka atau lesi, tidak ada pembengkakan, dan
tidak ada keluaran cairan abnormal, seperti lendir, keputihan, atau
darah dari genitalianya.
d. Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan tempat tinggal klien bersih dan asri karena
terdapat banyak pepohonan dan tanaman di lingkungan rumah klien.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai