Anda di halaman 1dari 4

Alfiah Safitri Model Regresi Logistik Biner pada Tingkat Pengagguran Terbuka di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017

Model Regresi Logistik Biner pada Tingkat Pengangguran Terbuka di


Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Alfiah Safitri1, Sudarmin1, Muhammad Nusrang 1
1)
Prodi Statistika FMIPA UNM Makassar
e-mail: alfiahsafitri15@gmail.com

Abstrak Regresi logistik merupakan model regresi yang sering digunakan untuk pemodelan data kategori. Pada penelitian
ini dilakukan pemodelan regresi logistuk dan penerapannya pada Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Sulawesi
Barat. Pendugaan parameter yang digunakan adalah Maximum Likelihood Estimation (MLE). Metode uji G simultan dan
uji parsial digunakan untuk signifikansi peubah. Tujuan dari penelitian ini yaiitu untuk mencari model terbaik yang
terbentuk dari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Sulawesi Barat. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa peubah bebas yang signifikan terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di
Provinsi Sulawesi Barat adalah persentase jenis kelamin dengan kategori laki-laki dan persentase lapangan usaha dengan
katgori pertanian dimana pada peubah jenis kelamin memiliki nilai p-value 0,017<5% dan pada peubah lapangan usaha
memiliki nilai p-value 0,006<5% dapat di artikan bahwa kedua peubah tersebut berpengaruh terhadap Tingkat
Pengangguran Terbuka.

Kata Kunci: Regresi Logistik, Kategor, Tingkat Pengangguran Terbuka

Abstract Logistic Regression is a regression model that is often used for category data modeling. In this research carried
out logistic regression modeling and its application to the Open Unemployment Rate in West Sulawesi Province.
Parameter estimate that is used the Maximum Likelihood Estimate (MLE). G test method and partial test that is used for
variable significance. The purpose of this research is to look for the best model formed from factors that influence of
Open Unemployment Rate in West Sulwesi Province. The results from this research showed that independent variable is
sex percentage with male category and business field percentage with agriculture cathegory which of sex variable have
p-value 0,017<5% percentage and in the business field Variable have p-value 0,006<5% percentage can be interpreted
that both of variable are influential of the Open Unemployment Rate.

Keywords: logistic Regression, category, Open Unemployment Rate.

1.P ENDAHULUAN X dan Y yang bersifat tidak linear, ketidak normalan


Salah satu permasalahan yang ada di Porvinsi sebaran Y, keragaman respon tidak konstan yang tidak
Sulawesi Barat tidak jauh beebeda dengan permasalahan dapat dijelaskan dengan model linear biasa (Agresti,
nasional, yakni masih tingginyaangka pengangguran jika 1996). Apabila dilakukan uji regresi logistik dengan
dibandingkan dengan beberapa provinsi lain di Pulai asumsi regresi klasik maka akan terjadi bias dari penduga
Sulawesi. Oleh karena itu, pengangguran menjadi semula.
tanggung jawab bersama terutama pemerintah. Pada kasus penelitian yang terdapat peubah
Pemerintah sebagai penyangga proses perbaikan terikat (Y) dan peubah bebas (X) yang masing-masing
kehidupan masyarakat dalam sebuah pemerintahan perlu peubahnya berupa data kategori, ini akan sulit di analisis
mencari jalan keluar dengan merumuskan langkah- dengan menggunakan metode regresi linear biasa.
langkah yang sistematis dan strategis sebagai upaya Dengan demikian, untuk mengatasi hal tersebut maka
penanganan permasalahan pengangguran. digunakan Regresi logistik peubah dummy.
Masalah pengangguran memang selalu menjadi Metode pendugaan parameter yang sering
suatu persoalan dipecahkan dalam perekonomian digunakan dalam model regresi logistik yaitu
Indonesia. Jumlah penduduk yang bertambah setiap menggunakan penduga parameter maksimum likelihood
tahun mengakibatkan bertambahnya jumlah angkatan (MLE).
kerja dan tentunya akan memberikan makna bahwa
jumlah orang yang mencari pekerjaan akan meningkat, 2. TINJAUAN PUSTAKA
seiring dengan itu tenaga kerja juga akan bertambah. 2.1. Regresi Logistik
Mengatasi permasalahan tersebut diperlukan
untuk mencari tahu penyebab timbulnya tingkat Regresi logistik adalah suatu metode analisis
pengsngguran terbuka. Untuk melihat faktor-faktor yang statistika untuk mendeskripsikan hubungan antara peubah
mempengaruhi tingkat pengangguran maka digunakan respon yang memiliki dua atau lebih kategori dengan satu
regresi logistik dimana peubah terikat (Y) adalah 0 untuk atau lebih peubah penjelas yang berskala kategori atau
bekerja dan 1 untuk tidak bekerja (pengangguran) dengan interval (Hosmer & Lemeshow, 2000).
mengikuti distribusi Bernoulli. Analisis regresi logistik menghasilkan peubah
Regresi logistik adalah suatu metode analisis yang bersifat biner dan dikotomi. Model regresi logistik
statistika yang mendiskripsikan hubungan antara peubah biner digunakan jika peubah terikatnya menghasilkan dua
terikat yang memiliki dua kayegori atau lebih peubah kategori yang bernilai 0 dan 1, sehingga mengikuti
bebas berskala kategori atau interval (Hosmer dan distribusi Bernoulli sebagai berikut (Agresti, 1990):
( ) ( ) ( ( ) (2.1)
Lemeshow, 1989). Regresi logistik merupakan regresi
nonlinear, digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
Alfiah Safitri Model Regresi Logistik Biner pada Tingkat Pengagguran Terbuka di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017

Dimana jika maka ( ) dan jika dihasilkan adalah mereka yang setuju paling mendekati
maka ( ) . dengan data yang diamati.
Model regresi logistik dengan nilai peubah Jika peubah terikat ( ) dikodekan sebagai 0
terikat ( ) yang dikotomi dan peubah bebas ( ) untuk atau 1 maka pernyataan diberikan untuk persamaan (2.8)
subjek ke- . di asumsikan peubah diberi kode satu yang memberikan probabilitas bersyarat bahwa sama dengan
menunjukkan “bekerja” dan diberi kode nol untuk “ tidak 1 diberikan x. Ini dilambangkan sebagai ( | ).
bekerja ”, yang merupakan suatu hasil dikotomi. Maka kuantitas ( ) memberikan probabilitas
Regresi logistik tidak memodelkan secara bersyarat bahwa sama dengan nol yang diberi x,
langsung peubah terikat ( ) dengan peubah bebas ( ), ( | ). Kemudian, untuk pasangan (xi,yi), dimana yi
melainkan melalui transformasi peubah terikat ke = 1, kontribusi untuk fungsi likelihood adalah ( ), dan
variabel logit yang merupakan natural log dari odds untuk pasangan itu dimana yi=0, kontribusi untuk fungsi
rasio. Model dengan peubah bebas. Model regresi likelihood adalah ( ), dimana kuantitas ( )
logistik dengan buah peubah penjelas dibentuk dengan menunjukkan nilai ( ) dihitung pada . Maka fungsi
nilai dinotasikan sebagai berikut: maksimum likelihood adalah:
( ) ( ) ∏ ( ) , ( )- , = 1, 2, ... , (2.3)
( ) (2.2)
( ) Dengan :
Dimana : = pengamatan pada peubah penjelas ke-i
( ) :peluang kejadian sukses dengan nilai ( ) = peluang untuk peubah penjelas ke-i
probabilitas ( ) Parameter diduga dengan memaksimumkan
: Intersept (bilangan konstan) persamaan diatas untuk mempermudah perhitungan maka
: parameter regresi logistik dilakukan pendekatan logaritma sehingga fungsi
: Nilai peubah bebas loglikelihood sebagai berikut:
2.2 Penduga Parameter
Pada penelitian ini kita menggunakan metode ( ) , ( )- ∑* , ( )- ( ) , ( )- +
maksimum likelihood. Pada dasarnya metode maksimum
likelihood merupakan metode kuadrat terkecil tertimbang
Nilai dugaan dapat diperoleh dengan
dengan beberapa proses iterasi.
Metode ini akan memberikan landasan untuk membuat turunan pertama dari ( ) terhadap yang
pendekatan kami dengan regresi logistik. Pengertian hasilnya sama dengan nol dengan i = 1, 2, ... , . Dari
paling umum metode maksimum likelihood nilai tersebut dapat diketahui penduga ( ) dimana ̂( )
menghasilkan nilai untuk parameter yang tidak diketahui adalah penduga logit sebagai fungsi linier dari peubah
yang memaksimalkan kemungkinan memperoleh penjelas (Hosmer dan Lemeshow, 2000).
kumpulan data teramati. Demikian, penaksir yang

3. METODE PENELITIAN sudah diterima bekerja tetapi belum memulai (BPS,


3.1 Sumber Data 2017).
2. Usia kerja adalah penduduk usia kerja adalah
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas, sesuai
data sekunder yang berupa row data yang bersumber dari dengan ketentuan dalam Undang-Undang
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat. Row data Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (BPS, 2016).
tersebut diolah lebih lanjut untuk dijadikan bahan 3. Tingkat Pendidikan adalah Tingkat pendidikan
penelitian penyusunan skripsi yang berjudul “Aplikasi dalam hal ini merupakan tingkat pendidikan terakhir
Regresi Logistik Untuk Melihat Faktor Yang yang ditamatkan oleh responden dengan ijazah /
Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka di STTB tertinggi yang dimiliki.
Provinsi Sulawesi Barat. 4. Jenis kelamin adalah jenis kelamin responden yaitu
Adapun peubah penjelas dalam penelitian ini laki-laki atau perempuan
antara lain yaitu jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, 5. Daerah tempat tinggal adalah domisili responden di
daerah tempat tinggal dan lapangan usaha. Sedangkan daerah pedesaan atau di perkotaan.
peubah terikat yang akan digunakan di sini adalah tingkat 6. Lapangan usaha/jenis pekerjaan adalah bidang
pengangguran di Provinsi Sulawesi Barat . kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor
tempat seseorang bekerja, atau yang dihasilkan oleh
3.2 Definisi Operasional Peubah perusahaan/kantor tempat responden bekerja.
lapangan usaha tersebut di kelompokkan menjadi:
Peubah yang digunakan dalam penelitian ini a. Pertanian meliputi : pertanian, kehutanan,
terdiri atas peubah ( ) dari dua kategori yaitu kategori 0 perburuan dan perikanan.
adalah tidak bekerja dan kategori 1 adalah memiliki b. Industri antara lain: lapangan usaha
pekerjaan (bekerja). Adapun peubah penjelas ( ) yang pertambangan; industri pengolahan; listrik, gas
digunakan dalam penelitian ini ditampilkan pada Tabel dan air; serta bangunan.
3.1 berikut: c. Jasa-jasa antara lain: Perdagangan besar dan
1. Pengangguran meliputi penduduk yang tidak eceran, rumah makan dan hotel; angkutan,
bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan, atau pergudangan, komunikasi; keuangan, asuransi,
mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak usaha persewaan bangunan, tanah dan jasa
mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa), atau perusahaan; jasa kemasyarakatan.
Alfiah Safitri Model Regresi Logistik Biner pada Tingkat Pengagguran Terbuka di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017

Tabel 3.1 Peubah-peubah faktor tingkat pengangguran Tabel 4.6 Uji signifikansi parameter secara serentak
Peubah Keterangan Jenis Keterangan
chisq Df ( )
Y Tingkat Kategori 1 = bekerja
pengangguran 0 = tidak Model 42,858 7 14,067
bekerja
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai
X1 Usia Kontinu - statistik uji G yang dihasilkan pada model regresi logistik
adalah 42,858 > ( )
. Dapat disimpulkan
X2 Tingkat Kategori 2 = SLTP pengujian model regresi logistik pada uji simultan adalah
pendidikan 1 = SLTA tolak H0, yang berarti minimal terdapat satu peubah
0 = penjelas yang berpengaruh terhadap tingkat
Diploma / pengangguran Provinsi Sulawesi Barat. Selanjutnya
S1/S2 dilakukan uji parsial untuk mengetahui peubah mana
X3 Jenis kelamin Kategori 1 = laki-laki yang berpengaruh signifikan. Penduga parameter dan
0= hasil uji hipotesis secara parsial dari model regresi
perempuan logistik ditunjukkan pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Pendugaan parameter model regresi logistik
X4 Daerah tempat Kategori 1=
Standar p- Odds
tinggal perkotaan Parameter estimasi
0= Error value Ratio
perdesaan
0,382 1,844 0,835
X5 Lapangan Kategori 2= Jasa X1 -0,037 0,032 0,252 9,363
Usaha 1=
pertanian X21 -0,776 1,814 0,669 4,602
0= industry X22 -0,087 1,572 0,956 9,168
3.3 Teknik Analisis Data X31 1,865 0,779 0,017 6,457
Adapun teknik analisis data pada penelitian ini X41 -0,485 0,958 0,613 6,159
yaitu:
1. Melakukan eksplorasi data untuk mengetahui X51 3,218 1,182 0,006 2,499
gambaran dari Tingkat Pengangguran Terbuka di X52 20,577 2203,000 0,993 8,640
Provinsi Sulawesi Barat.
2. Menentukan peubah-peubah penjelas yang akan Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa
digunakan peubah yang signifikan yaitu ditujukan pada peubah jenis
3. Melakukan pendugaan parameter regresi logistik kelamin (X31) dengan nilai
4. Melakukan uji signifikan model dan pada peubah lapangan usaha (X51) dengan nilai
5. Melakukan uji kesesuaian model berpengaruh terhadap tingkat
6. Interprestasi dengan menggunakan odds rasio pengangguran di Provinsi Sulawesi Barat.
7. Kesimpulan dan saran Sehingga model regresi logistik yang terbentuk
adalah dapat dilihat pada persamaan di bawah ini
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ( )
( ) (4.1)
( )
4.1 Model Regresi Logistik
Interpretasi berdasarkan nilai odds ratio maka
Analisis regresi logistik merupakan salah satu
dapat dijelaskan bahwa hasil penelitian yang
analisis statistika yang dapat digunakan untuk
menunjukkan adanya hubungan peubah yang
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
berpengaruh terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di
pengangguran yang ada di Provinsi Sulawesi Barat.
Provinsi Sulawesi Barat yaitu peubah jenis kelamin (X31)
Kemudian kita melakukan pengujian dengan uji simulatn
adalah positif dengan nilai odds ratio sebesar 6,46 yang
dan uji parsial untuk mengetahui peubah-peubah yang
menjelaskan bahwa peubah jenis kelamin (X31) peluang
signifikan. Dengan peubah terikat (Y) yang digunakan
untuk tidak bekerja sebesar 6,46 kali. Sedangkan hasil
adalah Tingka Pengangguran Terbuka yang
untuk peubah lapangan usaha (X51) menunjukkan adanya
dikategorikan sebagai “bekerja” dan “tidak bekerja”.
pengaruh signifikan terhadap Tingkat pengangguran
Model regresi logistik biner pada data penelitian
Terbuka memiliki peluang untuk tidak bekerja dengan
ini menggunakan lima peubah bebas secara bersamaan.
nilai odds ratio sebesar 2,49 kali.
Hasil nilai uji pada model regresi logistik adalah:
4.2 Uji Kesesuaian Regresi Logistik
Uji kesesuaian model regresi logistik digunakan
untuk mengevaluasi apakah model sesuai atau tidak
sesuai dengan data, nilai observasi yang diperoleh sama
atau mendekati dengan yang diharapkan dalam model.
Untuk melihat hasil sesuai atau tidaknya data dalam
model regresi logistik dapak dilihat dengan
Alfiah Safitri Model Regresi Logistik Biner pada Tingkat Pengagguran Terbuka di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017

menggunakan uji Hosmer dan Lemeshow, hasil yang Badan Pusat Statistik. (2015). Statistik Angkatan Kerja
diperoleh dilihat pada tabel di bawah ini: Sulawesi Barat 2015. Mamuju: Badan Pusat
Tabel 4.8 Hasil uji kesesuaian model Statistik.

X-Square df p-value Badan Pusat Statistika. Pedoman Pencacah Survei


Angkatan Kerja 2017.
6,933 8 0,544
De Muth, J. E. (2014). Basic Statistics and
Berdasarkan pada Tabel 4.8 menunjukkan hasil Pharmaceutical Statical Applications (third
yang diperoleh sebesar 6,933 dan p-value = 0,544. Dapat edition). New York: Taylor & Francis Group,
diartikan bahwa gagal tolak H0 karena p-value > α LLC.
dengan α = 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa model
sesuai dengan observasi data yang diharapkan atau tidak Draper, N. R. & H. Smith. (1998). Analisis Regresi
terdapat perbedaan yang nyata antara observasi dengan Terapan. New York : John Wiley and Sons, Inc
prediksi model. .
Hendayana, R. (2012). Application Method of Logistic
5. KESIMPULAN DAN SARAN Regression Analyze the Agricultural Technology
5.1 Kesimpulan Adaption.
Dari hasil penelitian mengenai pemodelan
regresi logistik terhadap tingkat pengangguran terbuka di Hosmer, D. W., & Lemeshow, S. (2000). Applied
Provinsi Sulawesi Barat. Logistic Regression (Second Edition). New
1. Dari hasil analisis regresi logistik biner tersebut York: John. Wiley & Sond, INC.Juanda, B
maka diperoleh beberapa peubah yang berpengaruh (2009). EKONOMETRIKA: Pemodelan dan
signifikan terhadap tingkat pengangguran di Pendugaan. IPB Press
Provinsi Sulawesi Barat yaitu peubah jenis kelamin
( ) dan lapangan usaha ( ) dimana odds ratio Kleinbaum, D. G. & Klein, M. (2010). Logistic
untuk peubah jenis kelamin ( ) sebesar 6,46 yang Regression (third edition). New York: Springer
berarti peubah jenis kelamin memiliki
kecenderungan sebesar 6,46 kali (dibandingkan Ningtias, I. P., & Rahayu, S. P. (2017). Pemodelan
dengan responden yang berjenis kelamin Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat
perempuan) untuk peubah tidak bekerja Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Timur
(dibandingkan dengan yang bekerja). Sedangkan Tahun 2015 Menggunakan Regresi Spasial.
odds ratio untuk peubah lapangan usaha ( ) jurnal SAINS DAN SENI ITS, 212-218
sebesar 2,49 yang berarti peubah lapangan usaha
memiliki kecenderungan sebesar 2,49 kali Oke & Oyeka, I. C. A. (2013). Estimating The Fisher's
(dibandingkan dengan lapangan usaha jasa Scoring Matrix Formula from Logistic Model.
American Journal Of Theoretical and Applied
dan industri). Statistics. 2013

5.2 Saran Tiro, M. A. (2004). Analisis Regresi dengan Data


1. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar Kategori(second edition). Makassar: Andira
mengkaji lebih mendalam lagi mengenai model Publisher.
regresi logistik ordinal terutama dalam
pengembangannya untuk 2 kategori atau lebih. Tiro, M. A., Sukarna., & Aswi. (2008). Pengantar Teori
2. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini Peluang. Makassar: Andira Publisher
merupakan analisis regresi logistik dengan
menggunakan data biner, untuk itu diharapkan pada Walpole, R. E. (2017). Pengantar Statistika (third
peneitian-penelitian berikutnya dilakukan dengan edition). Jakarta: PT Gramedia
menggunakan regresi logistic multinom.
3. Bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian
yang menggunakan metode regresi logistik biner
dapat menggunakan hasil analisis ini sebagai bahan
perbandingan, dan diharapkan bersedia
menindaklanjuti jika terdapat hal-hal yang dianggap
tidak sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

Agresti, A. (1990). Categorical Data Analysis. New


York: John Willey & Sons.

Agresti, A. (2002). Categorical Data Analysis (second


edition). New York: John Willey & Sons.

Anda mungkin juga menyukai