Jaring-jaring kapiler padat terdapat pada paru, hati, ginjal, membran mukosa,
kelenjar, otot rangka dan substansia grisea otak dan Jaring-jaring kapiler yang
tidak padat (sedikit) terdapat pada tendo, saraf, jaringan otot polos dan membran
serosa.
PENGGOLONGAN KAPILER
Kapiler digolongkan menjadi tiga jenis yang utama yaitu:
1. Kapiler sempurna (Jenis I)
a. Kapiler ini memiliki sitoplasma sel endotel menebal di tempat yang berinti
dan menipis di tempat lainnya.
b. Di dalamnya terdapat filamen halus dan banyak vesikel kecil (vesikel
pinositotik/Kaveol intrasel) sepanjang permukaan sel yang menghadap
lumen maupun membran basal.
c. Dijumpai celah sempit di antara membran sel yang berhadapan yang
mengandung bahan kedap elektron.
d. Terapi pada tempat tertentu misalnya pada susunan saraf pusat, membran sel
yang berhadapan bersatu membentuk taut kedap (“tight junctions”)
e. Kapiler sempurna (Jenis I) ini dijumpai pada banyak jaringan termasuk otot,
paru, susunan saraf pusat dan kulit.
f. Secara fungsional terlibat dalam transpor cairan melewati dinding kapiler.
2. Kapiler bertingkap (Jenis II)
a. Pada kapiler ini, pada endotel di sekitar inti, sitoplasmanya sangat tipis dan
ditembusi oleh pori-pori yang bergaris tengah 30-50 nm. Pori-pori atau
tingkap bundar tersebut satu sama lain dengan jarak tertentu dan ditutup oleh
katup tipis, kecuali pada kapiler glomerulus ginjal.
b. Katup ini lebih tipis daripada membran sel, mempunyai struktur yang
kompleks dan komposisi kimianya belum diketahui.
c. Sel-sel endotel kapiler ini dipisahkan satu sama lain oleh taut rekah (“gap
junction”)
d. Kapiler bertingkap (Jenis II) dijumpai di dalam mukosa usus, berbagai
kelenjar endokrin, glomerulus ginjal dan pakreas
ARTERI KHUSUS
Adalah arteri-arteri tertentu yang memperlihatkan penyimpangan struktur
yang mencolok dari susunan yang lazim.Variasi ini untuk penyesuaian terhadap
tempatnya yang khusus dan tuntutan akan fungsinya.
Yang termasuk arteri khusus adalah:
a. Arteri yang terlindung di dalam tengkorak berdinding tipis dengan tunika
elastika interna yang sangat berkembang
b. Arteri paru yang berdinding tipis akibat berkurangnya jumlah otot dan
jaringan elastisnya. Hal ini terkait dengan rendahnya tekanan darah di dalam
sirkulasi paru.
c. Arteri umbilikalis mempunyai tunika media terdiri atas dua lapis otot polos
tebal, yang memanjang di sebelah dalam dan melingkar di sebelah luar.
Tidak mempunyai tunika elastika interna
d. Arteri penis mempunyai tunika intima sangat tebal dan mengandung banyak
serat otot memanjang.
PERUBAHAN ATERI KARENA USIA
Arteri tipe elastis berubah lebih nyata dengan bertambahnya usia daripada
arteri tipe muskular.Dalam proses menua, perubahan utama terjadi pada tunika
intima dan tunika media, dimana jaringan elastis menebal tidak teratur, serat-serat
elastisnya putus-putus, lemak masuk ke dalam substansi interstisialnya. Pada arteri
sedang, terjadi pengapuran di dalam tunika media.
VENA
Tekanan darah vena sepersepuluh dari tekanan darah arteri dan karena itu
harus menampung volume darah lebih besar daripada sistem arteri.Kaliber vena
umumnya lebih besar daripada arteri, tapi dinding vena jauh lebih tipis, yang
terutama disebabkan oleh berkurangnya unsur otot dan elastis.
PENGGOLONGAN VENA
Vena digolongkan menjadi tiga golongan yaitu :
a. Venula
b. Vena Sedang
c. Vena besar
VENULA
Tunika intima terdiri dari selapis sel endotel. Tunika media terdiri dari serat
otot polos melingkar setebal 1-3 lapis, yang tersusun lebih renggang daripada
arteriol yang setara dan terpisahkan oleh berkas serat kolagen dan
elastin,Tunika adventisia tebal dibandingkan keseluruhan dindingnya yang tipis
dan terdiri atas serat kolagen yang tersusun memanjang dan tebaran serat elastin
serta fibroblas.
1. VENA SEDANG
a. Garis tengahnya antara 1-9 mm
b. Tunika intimanya tipis terdiri dari selapis sel endotel pendek dan
berbentuk poligonal. Lapisan subendotel tidak jelas. Tunika elastika
interna tidak jelas
c. Tunika medianya tipis, terdiri dari berkas kecil serat otot polos yang
tersusun melingkar, dipisahkan oleh serat-serat kolagen dan serat elastin.
Tunika media lebih berkembang pada vena anggota gerak bawah
d. Tunika adventisianya sangat berkembang dan membentuk sebagian besar
dindingnya yang terdiri atas
e. jaringan ikat longgar dengan berkas serat kolagen kasar tersusun
memanjang dan mengandung sedikit otot polos yang tersusun
memanjang.
2. VENA BESAR
1. Tunika intimanya terdiri dari selapis sel endotel dan tampak sedikit
lebih tebal dari vena sedang.
2. Tunika medianya kurang berkembang dan otot polosnya sangat
kurang atau tidak ada.
3. Tunika adventisianya paling tebal dan terdiri atas tiga lapis:
4. Tepat di luar tunika media, mengandung jaringan ikat padat
fibroelastis dengan serat kolagen kasar
5. Daerah tengah mengandung banyak serat otot memanjang
6. Daerah paling luar hanya terdiri atas jaringan serat kolagen kasar dan
serat elastin
KATUP VENA
Banyak vena kecil dan vena sedang terutama pada anggota gerak bawah
dilengkapi dengan katup, yang mencegah aliran balik menjauhi jantung Katup
berupa lipatan bulan sabit atau kantung sebagai akibat lipatan tunika intima
setempat Kedua permukaan katup diliputi sel endotel
VENA KHUSUS
Beberapa vena tidak mempunyai otot polos, sehingga tidak mempunyai
tunika media. Misalnya vena-vena serebral dan meningeal, sinus duramater dan
vena-vena retina, tulang, jaringan erektil penis, dan bagian maternal plasenta.Vena
yang mempunyai lapisan otot polos tebal ialah vena pada rahim yang hamil dan
anggota gerak, vena umbilikalis dan beberapa vena mesenterika
ANASTOMOSIS ARTERIOVENOSA
Pada daerah tertentu, arteri dihubungkan langsung dengan vena oleh
anastomosis arteriovenosa. Pada anastomosis itu, endotel langsung terletak di atas
tunika media khusus yang berfungsi sebagai sfingter. Anastomosis ini banyak
terdapat di dalam kulit tubuh yang tidak tertutup, misalnya : telapak tangan,
telapak kaki, bibir, dan hidung serta bagian tubuh yang kegiatan metabolismenya
berbeda, seperti : kelenjar tiroid, dan sistem pencernaan.
VASA VASORUM
Arteri dan vena dengan garis tengah lebih dari 1 mm, disuplai oleh
pembuluh nutrisi kecil yang disebut vasa vasorum.
Pembuluh ini masuk ke dalam tunika adventisia dan berakhir sebagai jalinan
kapiler padat yang masuk jauh ke dalam lapisan terdalam tunika media. Umumnya
tidak mencapai tunika intima.Pada beberapa vena besar, mungkin karena
rendahnya tekanan vena dan oksigen, vasa vasorum mencapai tunika intima.
JANTUNG
Jantung merupakan bagian dari sistem vaskuler yang sangat khusus,
memompa mengalirkan darah di dalam pembuluh darah.
Jantung mempunyai empat ruangan utama yaitu atrium kiri, atrium kanan,
ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Vena cava superior dan inferior mencurahkan
darah vena yang berasal dari seluruh bagian tubuh ke dalam atrium kanan, dan
selanjutnya masuk ke dalam ventrikel kanan. Darah di dorong dari ventrikel kanan
melalui arteri pulmonalis menuju kedua paru, tempat pertukaran gas terjadi, dan
kemudian kembali ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah mengalir dari
atrium kiri menuju ventrikel kiri, dan kemudian diedarkan ke seluruh tubuh oleh
aorta, beserta seluruh percabangannya.
DINDING JANTUNG
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu :
1. Endokardium : lapis dalam
2. Miokardium : lapis tengah, yang membentuk massa utama jantung
ENDOKARDIUM
Terdiri dari selapis sel endotel, lapisan subendotel yang mengandung serat
kolagen halus. Lebih ke dalam terdapat lapisan yang lebih kuat yang mengandung
banyak seral elastin dan serat otot polos. Lapisan yang paling jauh dari lumen yang
menyatu dengan miokardium di bawahnya, adalah lapis subendokardial yang
terdiri dari jaringan ikat longgar. Lapisan subendokardial mengandung banyak
pembuluh darah dan saraf dan cabang-cabang sistem hantar rangsang jantung
MIOKARDIUM
Terdiri dari otot jantung yang ketebalannya beragam pada tempat yang
berbeda. Otot jantung yang paling tipis terdapat pada kedua atrium, dan yang
paling tebal terdapat pada ventrikel kiri. Di dalam ventrikel, otot jantung tersusun
dalam dua lapis yaitu lapis permukaan dan lapis dalam. Lapis permukaan berjalan
spiral dari dasar ventrikel ke apeks, dan berakhir di dalam muskulus papilaris.
Lapis dalam berjalan melingkari dinding setiap ventrikel dengan beberapa serat
membentuk jalur berbentuk S, berjalan dari saru ventrikel ke ventrikel lainnya,
melewati sekat interventrikelLembar otot atrium dan ventrikel melekat berikut
jaringan interstisialnya (endomisium) ke kerangka jantung (bangunan pejangga
utama jantung).
Kerangka jantung berupa jaringan ikat padat fibrosa, tempat melekat otot jantung
dan katup-katupnya.
Komponen utama kerangka jantung adalah :
a. Septum membranaseum
b. Trigonum fibrosum
c. Anulus fibrosus (cincin fibrosa)
SEPTUM MEMBRANASEUM
Adalah bagian fibrosa sekat interventrikel, merupakan tempat melekat
ujung bebas beberapa serat otot jantung.
TRIGONUM FIBROSUM
Adalah berupa massa jaringan fibrosa di antara pintu-pintu arteri dan
pintu-pintu atrioventrikuler.
ANULUS FIBROSUS ATAU CINCIN FIBROSA
Melingkari pangkal aorta dan arteri pulmonalis dan pintu
atrioventrikuler. Cincin-cincin ini merupakan tempat penambat utama serat-
serat otot atrium dan ventrikel, dan juga sebagai tempat tambatan katup
atrioventrikuler
EPIKARDIUM
Selubung luarnya disebut juga perikardium viseral yaitu berupa suatu
membran serosa yang dilapisi selapis sel mesotel. Di bawah mesotel terdapat
lapisan tipis jaringan ikat yang mengandung banyak serat elastin. Lapisan
subperikardial terdiri atas jaringan ikat longgar mengandung pembuluh
darah, saraf, dan lemak, yang menyatukan epikardium dengan miokardium.
KATUP JANTUNG
a. Katup atrioventrikuler (trikuspid dan mitral) merupakan lipatan
endokardium bertulangkan jaringan ikat fibrosa yang menyatu dengan
anulus fibrosus.
b. Endokardiumnya lebih tebal pada permukaan yang menghadap atrium
daripada yang menghadap ventrikel dan lebih banyak mengandung serat
elastin.
c. Semua katup dihubungkan dengan muskulus papilaris ventrikel oleh
benang fibrosa yang disebut korda tendinea, yang mengendalikan katup.
d. Katup semilunaris aorta dan arteri pulmonalis strukturnya sama dengan
katup atrioventrikuler. Setiap katup terdiri atas tiga daun. Bagian
tengahnya, lempeng fibrosa setiap katup membentuk penebalan (nodulus
Arantius) pada pinggir bebasnya.