Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT GASTRITIS STAGE KEPERAWATAN KELUARGA


DI DESA SUNGAI PUNGGU BARU KECAMATAN ANJIR MUARA
KABUPATEN BARITO KUALA

Oleh:

Habil., S.Kep

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROFESI NERS

TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBIN

Laporan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) dengan judul “Penyakit Gastritis” yang disusun oleh
Habil Stage Keperawatan Keluarga Di Desa Sungai Punggu Baru Kecamatan Anjir Muara
Kabupaten Barito Kuala.

Mengetahui,
Anjir Muara, Desember 2019

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(...............................................) (.......................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Gastritis

Sub pokok bahasan :

1. Pengertian Gastritis
2. Penyebab Gastritis
3. Tanda dan Gejala Gastritis
4. Komplikasi penyakit Gastritis

Sasaran : Ny. S

Waktu : 25 Menit

Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Desember 2019

Tempat : Rumah Klien Desa Sungai Punggu Baru RT 06

A. Tujuan Instruksional Umum :


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan 25 menit maka klien mampu mengenal dan
memahami serta melakukan pencegahan dan perawatan terhadap penyakit Gastritis

B. Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 25 menit, diharapkan klien dapat:
1. Menjelaskan Pengertian dari penyakit Gastritis
2. Menyebutkan Penyebab penyakit Gastritis
3. Menyebutkan tanda dan gejala Gejala Gastritis
4. Menyebutkan komplikasi Gastritis

C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Gastritis
2. Penyebab penyakit Gastritis
3. Tanda dan gejala Gastritis
4. Komplikasi Gastritis

D. Metode
Metode : Ceramah dan tanya jawab

E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Pelaksana
1. 2 Pembukaan: Penyaji
Menit 1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab Salam
megucapkan salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan kontrak
waktu 3. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang
akan disampaikan 4. Memperhatikan
5. Menyampaikan tujuan dari
penyuluhan 5. Memperhatikan
2. 15 Pelaksanaan: 1. Mendengarkan dan Penyaji
Menit 1. Apersepsi materi menjawab
Penyaji
2. Menjelaskan : 2. Memperhatikan

a. Pengertian Gastritis
b. Penyebab penyakit
Gastritis
c. Tanda dan gejala
Gastritis
d. Komplikasi Gastritis

3. Memberikan kesempatan
kepada kepada klien
untuk bertanya mengenai
hal-hal yang belum
dimengerti 3. Bertanya Penyaji
3. 5 Evaluasi: Menjawab Penyaji
Menit Menanyakan kembali kepada
klien mengenai materi yang telah
diberikan
4. 3 Penutup:
Menit 1. Mengucapkan terima 1. Memperhatikan Penyaji
kasih atas peran serta
klien
2. Mengucapkan salam
penutup 2. Menjawab
SATUAN PENYULUHAN GASTRITIS

1. Pengertian
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik difusi,
atau local dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh, tidak enak pada epigastrium,
mual dan muntah. (Suratun & Lusianah, 2010).

Gastritis adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan
kerusakan-kerusakan erosi. Erosif karena perlukaan hanya pada bagian mukosa. (Iin
Inayah, 2004).

Jadi kesimpulannya Gastritis merupakan inflamasi yang menyerang mukosa lambung


bersifat akut dan kronik yang ditandai dengan anoreksia, nyeri pada epigastrium, mual
dan muntah.

2. Penyebab Gastritis
a. Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut yaitu:
1) Obat-obatan seperti Obat Anti-Inflamasi Nonstreroid/OAINS (indometasin,
Ibuprofen dan Asam Salisilat), Sulfonamide, Steroid, Kokain, agen kemoterapi,
5-fluoro-2-deoxyuridine), Salisilat, dan digitalis yang bersifat mengiritasi
mukosa lambung.
2) Minuman berakohol
3) Infeksi bakteri; seperti H. pylori (paling sering), H. Heilmanii, Streptococci,
Staphylococci, Proteus species, Clostridium species, E. Coli, Tuberculosis dan
secondary syphilis (Andersen,2007)
4) Infeksi virus oleh Sitomegalo virus (Giannakis, 2008)
5) Infeksi jamur; seperti Candidiasis, Histoplasmosis dan Phycomycosis
6) Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis trauma, pembedahan, gagal
nafas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat, dan refluks usus lambung
7) Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman
dengan kandungan kafein dan allkohol merupakan agen-agen penyebab iritasi
mukosa lambung
8) Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu (komponen penting
alkali untuk aktivas enzim-enzim gastrointestinal) dari usus kecil kemukosa
lambung sehingga menimbulkan respons peradangan mukosa
9) Iskemia, hal ini berhubungan dengan akibat penurunan aliran darah kelambung
(Wehbi, 2009)
10) Trauma langsung lambung, berhubungan dengan keseimbangan antara agresi
dan mekanisme pertahanan pada mukosa lambung (Wehbi, 2009).

b. Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui pasti, tetapi ada dua
predisposisi penting yang bisa menyebabkan kejadian gastritis kronik, yaitu infeksi
dan non-infeksi (Wehbi, 2009)
1) Gastritis Infeksi
Beberapa agen infeksi bisa masuk kemukosa lambung dan memberikan
menifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang didefinisikan meliputi hal-
hal berikut ini:
i. H. pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri ini merupakan penyebab
utama dari gastritis kronis (Anderson, 2007)
ii. Helicobacter heilmannii, Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin, 2006)
iii. Infeksi parasite (Wehbi, 2008)
iv. Infeksi virus (Wehbi, 2008)
2) Gastritis non-infeksi
i. Kondisi imunologi (autoimun) di dasarkan pada kenyataan, terdapat kira-kira
60% serum pasien gastritis kronik mempunyai anti body terhadap sel
parietalnya
ii. Gastropati akibat kimia, dihubungkan dengan kondisi refluks garam empedu
kronis dan kontak dengan OAINS atau Aspirin (Mukherje, 2009)
iii. Gastropatiuremik, terjadi pada gagal ginjal kronis yang menyebabkan ureum
terlalu banyak beredar pada mukosa lambung (Wehbi, 2008)
3. Tanda dan Gejala gastritis
1. Nyeri pada ulu hati, biasanya dengan ringan dan tidak dapat ditunjukan dengan
tepat lokasinya.
2. Mual – mual dan muntah.
3. Perdarahan saluran cerna.
4. Pada kasus yang amat ringan perdarahannya bermanifestasi sebagian darah samar
pada tinja dan feses akan dijumpai tanda – tanda anemia difisiensi dengan etiologi
yang tidak jelas. Pada pemeriksaan feses biasanya tidak ditemukan kelainan
kecuali mereka yang mengalami pendarahan hebat sehingga menimbulkan tanda
dan gejala gangguan hemodinamik yang nyata seperi hipotensi, keringat dingin,
takikardi, sampai gangguan kesadaran.

4. Komplikasi
Komplikasi gastritis menurut Muttaqin & Sari (2011) antara lain:
1. Gastritis Akut
a. Perdarahan saluran cerna pada bagian atas yang memerlukan kedaruratan
medis, terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat
mengakibatkan kematian.
b. Ulkus, jika prosesnya hebat.
c. Gangguan cairan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
2. Gastritis Kronik.
a. Anemia persiniosa
b. Ulkus peptikum
c. Keganasan lambung
DAFTAR PUSTAKA

Inayah, Iin. (2004). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan.
Jakarta: Salemba Medika.

Suratun & Lusianah. 2010. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Gastrointestinal.
Jakarta: CV. Trans Info Media.

Muttaqin, Arif & Sari. 2011. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Gastrointestinal.
Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai