PARAGRAF
Anggota kelompok :
Dari ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan
sekelompok kalimat yang saling mengikat.
1. Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketakukan spasi untuk jenis karangan
biasa, misalnya surat, dan delapan ketekukan untuk jenis karangan ilmiah
formal, misalnya: makalah, skripsi, thesis, dan disertasi.
2. Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
Kalimat topik dapat ditempatkan pada posisi awal, tengah, atau akhir.
3. Paragraf menggunakan ide penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.
4. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik.
5. Paragraf akademik terdiri atas kalimat topik, kalimat penjelas atau pendukung,
dan kalimat konklusi. Kalimat topik ditempatkan pada posisi awal.
6. Seluruh kalimat saling mengait.
FUNGSI
Agar sebuah paragraf dapat mendinamiskan sebuah karangan sehingga
menjadi lebih baik dan energik sehingga pembaca menjadi lebih semangat, maka perlu
diperhatikan mengenai fungsi dari paragraf itu sendiri yang menjabatani penulis dan
pembacanya adapun fungsi dari paragraph itu sendiri seperti yang dikemukakan Kasih
dalam Alex (2011:209) yaitu:
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan
perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secar logis dalam suatu
kesatuan.
2. Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa
paragraf, mengganti paragraf berarti mengganti pikiran
3. Memudahkan mengorganisasikan gagasan bagi penulis dan memudahkan
pemahaman bagi pembacanya.
4. Memudahkan mengembangkan topik karagan ke dalam satuan-satuan unit
pikiran yang lebih kecil.
5. Memudahkan pengembalian variabel terutama karangan yang terdiri dari
beberapa variabel.
1. Kesatuan yang kompak,yaitu semua kalimat harus mengemukakan satu tema yang
jelas.
2. Koherensi yang padu, yaitu antarkalimat dalam paragraf saling terkait dalam
paragraf. Cara Mengaitkan antarkalimat dalam paragraf dapat dilakukan dengan
cara berikut.
a. Pengulangan kata kunci (repetisi) yang terdapat dalamsetiapkalimat.
b. Penggunaan kata penghubung (konjungsi) setiap awalkalimat dengan tepat dan
benar.
c. Penggunaan kata ganti orang atau kata ganti penunjuk sebagai pengganti gagasan
utama dengan Kata-kata seprti: dia, mereka,nya, itu, tersebut, ini.
3. Penggunaan metode pengembangan paragraph sebagai penjels gagasan utama
paragraf. Metode Yang digunakan dari metodeproses sampai dengan metode
definisi.
4. Setiap paragraph harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam kalimat
topik. Posisi kalimat topik dalam paragraf ditempatkan pada.
a. Kalimat topic pada awal paragraf (deduktif),
b. Kalimat topic pada akhir paragraf (induktif,
c. Kalimat topic pada awal dan akhir paragraph (deduktif—induktif)
d. Kalimat topic pada temgah paragraph (ineratif)
e. Kalimat topic pada semua kalimat dalamparagraf (deskriptif). Kalimat topik
dalam paragraph ditulis dalam klalimat tunggalatau kalimat majemuk bertingkat
karena kedua kalimat itu hanya menyampaikan satu gagasan utama
a. Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau gagasan
utama pada awal paragraf.
Contoh :
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional.
Kedudukan ini similiki sejak dicetuskannya sumpah pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928. Kedudukan ini dimungkinkan oelh kenyataan bahwa bahasa
melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi linguafranca selama
berabad-abad ini seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak
terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu
dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa
nasional.
b. Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau gagasan
utama pada akhir paragraf.
Contoh :
Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang
dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam
bahasa Indonesia. Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan
diucapkan dengan bahasa Indonesia. Hanya dalam keadaat tertentu, demi
kepentingan antarbangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan
dalam bahasa asing, terutama bahasa bahasa Inggris. Demikian juga
pemakaian bahasa Indonesia oleh masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan
kegiatan kenegaraan. Dengan kata lain, bahasa Indonesia digunakan sebagai
bahasa nasional.
c. Paragraf Deduktif-Induktif
Paragraf Deduktif-Induktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau
gagasan utama awal dan akhir paragraf.
d. Paragraf Penuh Kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun dalam paragraf sma pentingnya sehingga
tidak satupun kalimat khusus menjadi kalimat topik. Kondisi demikian biasnya
akibat sulit menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dan yang
lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam
uraian-uraian bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
b. Paragraf Eksposisi
Kata eksposisi diambil dari bahsa inggris eksposition sebenarnya berasal dari
bahasa latin yang berarti membuka atau memulai. Eksposisi merupakan
wacana yang bertujuan untuk memberitahu, menghapus, menguraikan, atau
menernagakan sesuatu.
Ciri-ciri paragraf eksposisi :
1. Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau
melaksanakan suatu tindakan.
2. Gaya penulisannya bersifat informative.
3. Menginformasikan atau menceritakan sesuatu yang tidak bias dicapai
oleh alat panca indera.
4. Paragraf eksposisi umunya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana,
kapan, mengapa dan bagaimana.
c. Paragraf Narasi
Paragraf Narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan,
mengisahkan, merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah
peristiwa secara kronologis yang berlangsung dalam kesatuan waktu.
Ciri-ciri paragraf narasi :
1. Narasi Ekspositoris
Adalah jenis narasi yang narasi yang berisikan rangkaian pembuatan
yang disampaikan secara informativ sehingga pembaca mengetahui
peristiwa itu secara tepat
2. Narasi Sugestif
Adalah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu rekaan, khayalan,
atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat di lihat pada roman,
cerpen, hikayat, dongeng, dan novel.
3. Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat,
konsepsi, atau opini tertulis disampikan itu benar penulis menyatakan
bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit untuk dibantah Kasih
dalam Nasuha (2009:50).
4. Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan dari
argumentasi. Persuasi mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan,
bukti, atau contoh untuk menyakinkan pembaca.
PENUTUP
Kesimpulan
paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtun
sehingga membentuk sebuah karangan yang mengandung satu ide pokok, yang
menjadi jelas oleh urain-uraian tambahan.
Paragraf memiliki banyak jenis menurut fungsinya yaitu pembuka,
pengembang, dan penutup. Menurut posisi kalimat topik yaitu dedukti, induktif,
deduktif-induktif dan paragraf penuh kalimat topik.
Dalam pengembangan paragraf banyak hal yang perlu di perhatikan supaya
para pembaca dapat memahami dengan baik isi paragraf yang sendah penulis
sampaikan kepada pembaca. Selain itu dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan
paragraf harus diperhatikan hal-hal teknis penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan,
tata latak grafik, kurva,gambar.
Ada beberapa teknik dalam mengembangkan paragraf yaitu secara spasial,
urutan waktu, klimaks dan antiklimaks, perbandingan dan pertentangan, analogi,
sebab-akibat, definisi luas, dan klasifikasi.
Dalam penulisan karya ilmiah berpengaruh signifikan terhadapat kemampuan
seorang peliti dalam menulis sebuah paragraf. Hal inilah yang penulis teliti untuk
mengetahui lebih lanjut penulisan paragraf. Serta pemakaian paragraf dalam berbagai
jenis karangan ilmiah yang sering digunakan di tingkat pendidikan menengah pertama,
pendidikan menengah atas hingga perguruan tinggi.
Paragraf merupakan bagian penting dalam sebuah karya ilmiah karena
karangan atau karya ilmiah yang baik bukan hanya dilihat dari isi karya ilmiah tersebut
tetapi juga dilihat dari susunan paragraf dan penulisan paragraf yang benar. Karena
paragraf mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan
perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu
kesatuan