KELOMPOK 7
FAKULTAS SYARI’AH
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW. yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sulaiman Kurdi, S. Ag, M. Si selaku
dosen pengajar kami yang telah memberikan tugas ini sehingga kami bisa mendapatkan
banyak tambahan pengetahuan khususnya dalam masalah adab menuntut ilmu.
Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini bisa memberikan banyak manfaat
serta menambah pengetahuan. Kami tentunya menyadari bahwa dalam makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan yang membutuhkan perbaikan, sehingga kami sangat
mengharapkan masukan serta kritikan dari para pembaca sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
A. Kesimpulan.......................................................................................................6
B. Saran.................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adab dalam menuntut ilmu sangatlah penting. Sebab, banyak dari penuntut ilmu
yang lupa atau tidak menaruh perhatian sama sekali tentang masalah ini sehingga ia
menjadi seorang penuntut ilmu yang kaku, kasar, tidak punya adab, bahkan bersikap
kurang ajar kepada orang tua dan guru dan yang mengajarkan ilmu yang bermanfaat
kepadanya.
Menuntut ilmu adalah suatu kemuliaan yang sangat besar dan menempati
kedudukan tinggi yang tidak sebanding dengan amal apapun. Laki-laki maupun
perempuan diwajibkan menuntut ilmu yang bersumber dari Al’Qur’an dan As-
Sunnah, karena dengan ilmu yang dipelajari, mereka akan dapat mengerjakan amal-
amal shalih, yang akan mengantarkan mereka ke surga.
Rasullulah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda, ”Menuntut ilmu itu wajib atas
setiap muslim.” Imam Al-Qurthubi Rahimahullah menjelaskan bahwa hukum
menuntut imu terbagi 2:
Hukumnya wajib, seperti menuntut ilmu tentang shalat, zakat, dan puasa.
Inilah yang dimaksudkan dalam riwayat yang menyatakan bahwa menuntut
ilmu itu hukumnya (wajib).
Hukumnya fardhu kifayah, seperti menuntut ilmu tentang pembagian berbagi
hak, tentang pelaksanaan hukum hadd (cambuk, potong tangan, dan lainnya)
sebab, tidak mungkin semua orang dapat mempelajarinya, dan apabila
diwajibkan setiap orang, tidak akan mungkin semua orang bisa melakukannya,
atau bahkan mungkin dapat menghambat jalan hidup mereka. Karena’nya
hanya beberapa orang tertentu sajalah yang diberikan kemudahan oleh Allah
dengan rahmat dan hikmah’Nya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi ilmu?
2. Apa saja hadist yang berkaitan dengan adab menuntut ilmu?
3. Bagaimana adab seorang penuntut ilmu?
4. Apa saja hal-hal yang menghalangi tercapainya ilmu serta kesalahan yang
wajib dijauhi dalam menuntut ilmu?
BAB II
PEMBAHASAN
D. Hal-hal Yang Menghalangi Tercapainya Ilmu Dan Kesalahan Yang Wajib Dijauhi
Dalam Menuntut Ilmu
1. Hasad (dengki/iri) artinya membenci datangnya nikmat Allah kepada orang
lain dengki akan mengurangi pahala seseorang dalam mencari ilmu,
memperlemah hafalannya, dan mengurangi konsentrasinya dalam menghadiri
dan memahami ilmu.
2. Berfatwa tanpa ilmu
3. Kibr (sombong) seorang thalibul ilmu (pencari ilmu) harus tunduk kepada
kebenaran, ttaslim ( menerima), tidak boleh sekali-kali menolak
kebenaran dengan rayu’nya, hawa nafsunya, atau lainya. Apabila disampaikan
Al-Qur’an dan Sunnah, orang yang sombong tidak akan masuk surga.
4. Fanatik terhadap madzhab dan pendapat, penuntut ilmu harus menghindari
sikap berkelompok dan bergolongan-golongan dimana ia mengikuti loyalitas
(kecintaan) kepada kelompok tertentu atau golongan tertentu.
5. Merasa mampu (‘alim) sebelum layak (berlagak sok alim), merasa dirinya
sudah menguasai ilmu syar'i lalu berani ceramah, mengajar, berdakwah,
tabligh, dan lainnya (pada hakekatnya mereka adalah da'i gadungan).
6. Buruk sangka
7. Bertengkar dan debat kusir masalah syari’at karena itu adalah cara-cara ahlul
bid’ah pelakunya tidak mempunyai pendapat yang tetap setiap harinya punya
pendapat terbaru.
8. Penuntut ilmu tidak boleh futur dalam usaha untuk memperoleh dan
mengamalkan ilmu. FUTUR yaitu rasa malas, enggan, lamban, dan tidak
semangat padahal sebelumnya ia rajin, bersungguh-sungguh, dan penuh
semangat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menuntut ilmu agama merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim. Sebab
seseorang tidak dapat melaksanakan kewajiban agamanya jika tidak dilandasi dengan
pengetahuan tentangnya. Seorang penuntut ilmu harus mempunyai adab-adab dalam
menuntut ilmu, serta beberapa adab-adab islam yang seharusnya terdapat pada para
penuntut ilmu. Sebab, banyak sekali dari penuntut ilmu yang lupa atau tidak menaruh
perhatian sama sekali tentang adab menuntut ilmu.
B. Saran
Sebagai seorang penutut ilmu kita harus senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT.
dimanapun kita berada, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-
larangan Allah dan Rasulnya.
DAFTAR PUSTAKA