Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISA SINTESA PEMBERIAN TERAPI INHALASI

DENGAN NEBULIZER PADA KLIEN DENGAN PPOK DI IGD


RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Disusun oleh :

Indah Setia wati


G3A018082

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
Nama Mahasiswa : Indah Setia Wati Tanggal : 15 Desember 2019

NIM : G3A018082 Tempat : IGD RSUP DR. KARIADI Semarang

1. IDENTITAS KLIEN : Nama : Tn. B


Usia : 49 tahun
Triage : Kuning

1. DIAGNOSA MEDIS : PPOK

2. DASAR PEMIKIRAN
Penyakit paru obstruksi kronis adalah suatu penyakit yang
dikarakteristikkan oleh adanya hambatan aliran udara secara kronis dan
perubahan-perubahan patologi pada paru, dimana hambatan aliran udara
saluran nafas bersifat progresif dan tidak sepenunya reversibel dan
berhubungan dengan respon inflamasi yang abnormal dari paru-paru
terhadap gas atau partikel yang berbahaya ( Hariman, 2010). Masalah yang
sering muncul pada kasus PPOK antara lain sesak napas dan keterbatasan
aktivitas. Sesak napas yang dialami oleh pasien PPOK akan membatasi
penurunan aktivitas. PPOK ditandai dengan perlambatan aliran udara dalam
darah yang berdampak pada bertambahnya sesak napas bahkan terkadang
disertai mengi. Apabila perlambatan udara dalam darah terjadi terus
menerus maka akan terjadi hipoksemia. Kebutuhan oksigenasi dalam tubuh
harus terpenuhi karena apabila kebutuhan oksigen dalam tubuh berkuran,
maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila hal tersebut
berlangsung lama akan terjadi kematian jaringan bahkan dapat mengancam
kehidupan. Pemberian nebulizer sangat merpengaruh dalam meredakan
penyempitan jalan napas mengencerkan sputum.
3. ANALISA SENTESA

Tubuh tidak tahan terhadap alergi

Kontraksi otot polos pernafasan meningkat

Produksi sputum yang berlebih

Penyempitan saluran pernafasan

Bersihan jalan tidak efektif

Dapat di obati dengan nebulizer

4. TINDAKAN KEPERAWATAN YANG DI LAKUKAN


Nebulizer

5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
produksi sputum di bronkeolus

6. DATA FOKUS
Tn. B dibawa ke IGD dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak sulit
keluar, sehingga oleh keluarga dibawa ke IGD RSUP Dr. Kariadi Semarang
untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Setelah dilakukan pemeriksaan,
tekanan darah pasien 158/96 mmHg, suhu 36oC, nadi 98 kali per menit, RR
25 kali per menit, pasien mempunyai riwayat asma dari bapak pasien, tidak
memiliki riwayat hipertensi dan diabetes mellitus.

7. PRINSIP TINDAKAN DAN RASIONAL


a. Proteksi diri dengan masker dan handscon
Rasional : minimalkan resiko kontaminasi, dan masuknya kuman ke
dalam tubuh pasien
b. Dengarkan suara nafas menggunakan stetoskop
Rasional : agar mengetahui adanya suara tambahan berupa wezing dan
untuk membandingkan setelah di lakukan tindakan nebulizer
c. Masukan obat kedalam tempat obat pada nebulizer
Rasional : agar di lakukan tindakan nebulizer
d. Memasang tutup adaptor,kemudian menyalakan dengan menekan
tombol ON
Rasional : agar alat bekerja
e. Memasang masker nebulizer pada hidung pasien
Rasional : agar tepat sasaran masuknya uap nebul di saluran pernafasan
pasien
f. Menganjurkan pasien untuk menghirup uap keluar dari nebulizer
melalui hidung keluar lewat mulut selama 10 menit.
Rasional : agar uap pada nebul masuk ke dalam saluran pernafasan
denga sempurna
g. Matikan nebulizer dan melepaskan masker
Rasioanal : agar dapat mendengar apakah masih ada suara nafas
tambahan dengan stetoskop
h. Membersihkan area sekitar mulut pasien dengan tissue
Rasional : agar mulut pasien bersih stelah di lakukan nebulizer

8. TUJUAN TINDAKAN
Nebulizer merupakan alat yang dapat mengubah obat berbentuk
larutan menjadi aerosol secara terus-menerus dengan tenaga yang berasal
dari udara yang dipadatkan atau gelombang ultrasonik. Nebulizer juga
dapat difungsikan untuk memberikan obat pengencer sputum dan pelega
pernapasan melalui inhalasi.
9. BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI AKIBAT TINDAKAN
TERSEBUT DAN CARA PENCEGAHANYA
a. Apabila tindakan nebulizer tidak dilakukan sesuai prosedur seperti tidak
mencuci tangan sebelum melakukan tindakan akan beresiko terjadinya
infeksi nosokomial
Antisipasi : cuci tangan bersih dengan cairan antiseptik, bahan bahan
yang di gunakan harus steril
b. Sungkup nebulizer 1 pasien 1 sungkup untuk menghindari penularan
bakteri antara pasien. (Lutfi Wahyuni,2013)
Antisipasi : satu sungkup harus satu pasien dan harus di bersihkan
setelah pemakaian

10. EVALUASI
DS : Pasien mengatakan sesak berkurang setelah di berikan nebulizer
DO:
a. sputum banyak keluar
b. suara nafas wheezing berkurang
c. sesak nafas pasien berkurang

Anda mungkin juga menyukai