Disusun oleh :
2. DASAR PEMIKIRAN
Penyakit paru obstruksi kronis adalah suatu penyakit yang
dikarakteristikkan oleh adanya hambatan aliran udara secara kronis dan
perubahan-perubahan patologi pada paru, dimana hambatan aliran udara
saluran nafas bersifat progresif dan tidak sepenunya reversibel dan
berhubungan dengan respon inflamasi yang abnormal dari paru-paru
terhadap gas atau partikel yang berbahaya ( Hariman, 2010). Masalah yang
sering muncul pada kasus PPOK antara lain sesak napas dan keterbatasan
aktivitas. Sesak napas yang dialami oleh pasien PPOK akan membatasi
penurunan aktivitas. PPOK ditandai dengan perlambatan aliran udara dalam
darah yang berdampak pada bertambahnya sesak napas bahkan terkadang
disertai mengi. Apabila perlambatan udara dalam darah terjadi terus
menerus maka akan terjadi hipoksemia. Kebutuhan oksigenasi dalam tubuh
harus terpenuhi karena apabila kebutuhan oksigen dalam tubuh berkuran,
maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila hal tersebut
berlangsung lama akan terjadi kematian jaringan bahkan dapat mengancam
kehidupan. Pemberian nebulizer sangat merpengaruh dalam meredakan
penyempitan jalan napas mengencerkan sputum.
3. ANALISA SENTESA
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
produksi sputum di bronkeolus
6. DATA FOKUS
Tn. B dibawa ke IGD dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak sulit
keluar, sehingga oleh keluarga dibawa ke IGD RSUP Dr. Kariadi Semarang
untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Setelah dilakukan pemeriksaan,
tekanan darah pasien 158/96 mmHg, suhu 36oC, nadi 98 kali per menit, RR
25 kali per menit, pasien mempunyai riwayat asma dari bapak pasien, tidak
memiliki riwayat hipertensi dan diabetes mellitus.
8. TUJUAN TINDAKAN
Nebulizer merupakan alat yang dapat mengubah obat berbentuk
larutan menjadi aerosol secara terus-menerus dengan tenaga yang berasal
dari udara yang dipadatkan atau gelombang ultrasonik. Nebulizer juga
dapat difungsikan untuk memberikan obat pengencer sputum dan pelega
pernapasan melalui inhalasi.
9. BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI AKIBAT TINDAKAN
TERSEBUT DAN CARA PENCEGAHANYA
a. Apabila tindakan nebulizer tidak dilakukan sesuai prosedur seperti tidak
mencuci tangan sebelum melakukan tindakan akan beresiko terjadinya
infeksi nosokomial
Antisipasi : cuci tangan bersih dengan cairan antiseptik, bahan bahan
yang di gunakan harus steril
b. Sungkup nebulizer 1 pasien 1 sungkup untuk menghindari penularan
bakteri antara pasien. (Lutfi Wahyuni,2013)
Antisipasi : satu sungkup harus satu pasien dan harus di bersihkan
setelah pemakaian
10. EVALUASI
DS : Pasien mengatakan sesak berkurang setelah di berikan nebulizer
DO:
a. sputum banyak keluar
b. suara nafas wheezing berkurang
c. sesak nafas pasien berkurang