Disusun oleh :
Fatimatuzzahro
Haniyah
Nurul Mawaddah
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul islam
perspektif ismail raji al-faruqi dalam rangka memenuhi tugas Individu Mata Kuliah
Pembelajaran SPI. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan atau
petunjuk maupun pedoman bagi yang membaca makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan. Saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan hati terbuka
agar dapat meningkatkan kualitas makalah ini.
Demikian yang dapan penulis sampaikan. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima
kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian pendidikan menurut islam ismail Al-Faruqi ..................................... 3
B. Tujuan pendidikan menurut islam ismail Al-Faruqi ........................................... 5
C. Kurikulum dan materi menurut ismail Al-Faruqi ............................................... 5
D. Metode pendidikan menurut ismail Al-Faruqi .................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Islamisasi pengetahuan sebenarnya adalah sebuah gagasan upaya untuk
menetralisir pengaruh sains Barat modern sekaligus menjadikan Islam sebagai
paradigma ilmu pengetahuan yang juga sebagai upaya membersihkan pemikiran-
pemikiran Muslim dari pengaruh negatif kaidah-kaidah berpikir ala sains modern,
sehingga pemikiran Muslim benar-benar steril dari konsep sekuler. Banyak
pemahaman ilmu pengetahuan yang terlanjur dapat digeser dan diganti dengan
pemahaman-pemahaman yang mengacu pada pesan-pesan Islam, manakala “proyek
Islamisasi Pengetahuan” benar-benar digarap secara serius dan maksimal, sebagai
tindak lanjut para pemikir Muslim harus berupaya keras merumuskan islamisasi
pengetahuan secara teoritis dan konseptual yang didasarkan argumen rasional dan
wahyu Tuhan.
Keprihatinan Faruqi terhadap kondisi umat Islam yang tenggelam dalam
adopsi sistem pendidikan barat, maka menurutnya, tidak ada cara lain untuk
membangkitkan Islam dan menolong nestapa dunia, kecuali dengan mengkaji kembali
kultur keilmuan Islam masa lalu, masa kini dan keilmuan barat, untuk kemudian
mengolahnya menjadi keilmuan yang rahmatan li al ‘alamin, melalui apa yang disebut
“islamisasi ilmu” yang kemudian disosialisasikan lewat sistem pendidikan Islam yang
integral
Islamisasi merupakan sebuah karkter dan identitas Islam sebagai pandangan
hidup (worldview) yang di dalamnya terdapat pandangan integral terhadap konsep
ilmu (epistemology) dan konsep Tuhan (theology).
Dalam makalah ini pemakalah akan membahas tentang Islamisasi pengetahuan
menurut Ismail Raji Al-Faruqi Disamping itu akan dijelaskan mengenai masalah
mendasar dari kurikulum pendidikan, tujuan, dan metode pendidikan pendidikan.
1
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian pendidikan menurut islam ismail Al-Faruqi ?
2. Apa Tujuan pendidikan menurut islam ismail Al-Faruqi ?
3. Apa Kurikulum dan materi menurut ismail Al-Faruqi ?
4. Apa Metode pendidikan menurut ismail Al-Faruqi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian pendidikan menurut islam ismail Al-Faruqi ?
2. Untuk mengetahui Tujuan pendidikan menurut islam ismail Al-Faruqi ?
3. Untuk mengetahui Kurikulum dan materi menurut ismail Al-Faruqi ?
4. Untuk mengetahui Metode pendidikan menurut ismail Al-Faruqi ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ditujukan memperkaya visi dan perjuangan Islam. Al-Faruqi menggariskan beberapa
prinsip dalam pandangan Islam sebagai kerangka pemikiran metodologi dan cara
hidup Islam. Faruqi meletakkan pondasi epistemologinya islamisasi ilmunya pada
prinsip tauhid yang terdiri dari lima macam kesatuan,[5] Prinsip-prinsip tersebut
ialah:
1. Keesaan Allah yaitu bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, yang menciptakan dan
memelihara semesta.
2. Kesatuan alam semesta yaitu bahwa semesta ini baik yang material, biologis,
sosial, adalah kesatuan yang integral. Masing-masing saling terkait dan saling
menyempurnakan dalam ketentuan hukum alam (sunnatullah).[6]
3. Kesatuan Kebenaran dan Kesatuan Pengetahuan. Menurut al-Faruqi, kebenaran
wahyu dan kebenaran akal itu tidak bertentangan tetapi saling berhubungan dan
keduanya saling melengkapi. Karena bagaimanapun, kepercayaan terhadap agama
yang di topang oleh wahyu merupakan pemberian dari Allah dan akal juga
merupakan pemberian dari Allah yang diciptakan untuk mencari kebenaran.
Syarat-syarat kesatuan kebenaran menurut al-Faruqi yaitu: pertama, kesatuan
kebenaran tidak boleh bertentangan dengan realitas sebab wahyu merupakan
firman dari Allah yang pasti cocok dengan realitas. Kedua, kesatuan kebenaran
yang dirumuskan, antara wahyu dan kebenaran tidak boleh ada pertentangan,
prinsip ini bersifat mutlak. Dan ketiga, kesatuan kebenaran sifatnya tidak terbatas
dan tidak ada akhir. Karena pola dari Allah tidak terhingga, oleh karena itu
diperlukan sifat yang terbuka terhadap segala sesuatu yang baru.[7]
4. Kesatuan Hidup yaitu kehendak Tuhan terdiri atas dua macam. Pertama berupa
hukum alam (sunnah Allah) dan yang kedua berupa hukum moral yang harus
dipatuhi, agama. Kedua hukum ini berjalan seiring, senada, seirama dalam
kepribadian muslim. Konsekuensinya, tidak ada pemisahan antara yang bersifat
spiritual dan material, antara jasmani dan ruhani.[8]
5. Kesatuan Umat Manusia yaitu Islam menganjurkan kebebasan dalam
hubungannya dengan kemanusiaan tanpa batas-batas yang senantiasa
menghampiri mereka. Dalam konteks ilmu pengetahuan, nampak bahwa
keinginan Al-Faruqi, ilmuwan beserta penemuannya, hendaknya memberi
kesejahteraan kepada umat manusia tanpa memandang etnis. Ketaqwaan yang
dipergunakan oleh Islam yang membebaskan dari belenggu himpitan dunia
hendaknya menjadi landasan bagi para ilmuan[9]
4
B. Tujuan pendidikan menurut Ismail Raji Al-Faruqi
Rencana kerja islamisasi pengetahuan yang digagas oleh al Faruqi bertujuan
untuk :
1. penguasaan disiplin ilmu modern,
2. penguasaan khazanah Islam,
3. penentuan relevansi Islam bagi masing-masing bidang ilmu modern,
4. pencarian sintesa kreatif antara khazanah Islam dengan ilmu modern, dan
5. pengarahan aliran pemikiran Islam ke jalan-jalan yang mencapai pemenuhan pola
rencana Allah Swt.[10]
Untuk mencapai tujuan ini ia mendirikan Himpunan Sosial Muslim ( The
Assosiation of Muslim Social Scientists). Al-Faruqi berperan penting dalam
pembentukan lembaga internasional The Internatioal Istitute of Islamic Thought
(IIIT). Kedua lembaga tersebut secara bersama-sama meneebitkan jurnal American
Jounal of Islamic Social Sciences.
5
-Tahun kedua
Dokrin Islam:bacaan yang disediakan berupa teks-teks berbahasa Arab berkaitan
dengan materi wahyu dan kenabian, manusia, masyarakat, ummah, dan tujuan
Islam
Al Qur’an:perkuliahan yang diselenggarakan harus mampu menyajikan
pembacaan
kritis terhadap al Qur’an untuk mencapai sistematisasi topic pokok-pokok pikiran
dalam al Qur’an
Filsafat:mencangkup filsafat Islam dari periode Mu’tazilah sampai Muhammad
iqbal.[12]
6
sehingga dapat menghadapi dan mengatasi kesulitan-kesulitan mereka di masa kini
atau melaju ke tujua yang telah ditetapkan oleh Allah Ta’ala kepada mereka.[14]
7
11. Penuangan kembali disiplin ilmu modern ke dalam kerangka islam: buku-buku
daras tingkat universitas. Buku-buku teks universitas harus ditulis untuk
menuangkan kembali disiplin-disiplin modern dalam cetakan Islam.
12. Penyebarluasan ilmu-ilmu yang telah diislamisasikan[15]
13. Dari langkah-langkah dan rencana sistematis seperti yang terlihat diatas,
tanpaknya bahwa langkah islamisasi sains pada akhirnya merupakan usaha
menuangkan kembali seluruh khazanah pengetahuan Barat ke dalam kerangka
Islam.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islamisasi ilmu yaitu mendefinisikan kembali, menyusun ulang data, memikir
kembali argumen dan rasionalisasi yang berhubungan dengan data, menilai kembali
kesimpulan dan tafsiran, membentuk kembali tujuan dan disiplin ditujukan
memperkaya visi dan perjuangan Islam
Rencana kerja islamisasi pengetahuan bertujuan untuk :
1. penguasaan disiplin ilmu modern,
2. penguasaan khazanah Islam,
3. penentuan relevansi Islam bagi masing-masing bidang ilmu modern,
4. pencarian sintesa kreatif antara khazanah Islam dengan ilmu modern, dan
5. pengarahan aliran pemikiran Islam ke jalan-jalan yang mencapai pemenuhan pola
rencana Allah Swt
Berkenaan dengan kurikulum diperuntukkan bagi pendidikan para sarjana-MA
dalam bidang humaniora, yakni selama empat tahun. Periode ini dibagi menjadi dua-
tahunan tahapan, meliputi tingkat senior. Setelah meyelesaikan tingkat junior.
Langkah-langkah untuk mencapai Islamisasi
1. Penguasaan disiplin ilmu modern
2. Survei disiplin ilmu.
3. Penguasaan khazanah Islam
4. Penguasaan khazanah Islam tahap analisa
5. Penentuan relevansi Islam yang khas terhadap disiplin-disiplin ilmu.
6. Penilaian kritis terhadap disiplin ilmu modern
7. Penilaian kritis terhadap khazanah Islam
8. Survei permasalahan yang dihadapi umat islam
9. Survei permasalahan yang dihadapi umat manusia
10. Analisa kreatif dan sintesa
11. Penuangan kembali disiplin ilmu modern ke dalam kerangka islam
12. Penyebarluasan ilmu-ilmu yang telah diislamisasikan
9
DAFTAR PUSTAKA
Saefuddin, Am, Islamisasi Sains dan Kampus, Jakarta : PPA Counsultans, 2010
al-Faruqi, Ismail Raji, Islamisasi Pengetahuan, terj. Anas Mahyudin, Bandung : Pustaka,
1995
Shafiq, Muhammad, Mendidik Generasi Baru Muslim, Jakarta : Pustaka Pelajar, 2000
[1] Am Saefuddin, Islamisasi Sains dan Kampus, ( Jakarta : PPA Counsultans, 2010 ), hal.
65-69
[2] Ibid,. hal. 70
[3] Ibid.
[4] Ibid,. hal. 68
[5] Ismail Raji al-Faruqi, Islamisasi Pengetahuan, terj. Anas Mahyudin, ( Bandung : Pustaka,
1995 ) hal. 55-96.
[6] Ibid,. hal. 58-66.
[7] Ibid,. hal. 40-41.
[8] Ibid,. hal. 85.
[9] Ibid,. hal. 48.
[10] Ibid,. hal. 55-96
[11] Muhammad Shafiq, Mendidik Generasi Baru Muslim, ( Jakarta : Pustaka Pelajar, 2000 ),
hal. 33-34.
[12] Ibid,. hal. 34-35.
[13] Ibid,. hal.35-36.
[14] Ismail Raji al-Faruqi, Islamisasi Pengetahuan, hal. 33
[15] Am Saefuddin, Islamisasi Sains dan Kampus, hal. 74-76.
10