Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yudha Pratama

NIM : 1604102010065

Parametric and exergetic analysis of waste heat recovery system based on


thermoelectric generator and organic rankine cycle utilizing R123

Makalah ini menganalisis TEG-ORC gabungan (generator termoelektrik dan siklus rankine
organik) yang digunakan dalam pemulihan panas gas buang ICE (mesin pembakaran internal)
secara teoritis. Model teoritis diusulkan untuk menghitung parameter optimal dari siklus
bottoming berdasarkan teori termodinamika ketika daya output bersih dan rasio ekspansi
volumetrik dipilih sebagai fungsi objektif, yang mempengaruhi kinerja dan ukuran sistem. Efek
dari arah aliran TEG relatif, skala TEG, suhu tertinggi, suhu kondensasi, tekanan evaporator dan
efisiensi IHE (penukar panas internal) pada kinerja sistem diselidiki. R123 dipilih di antara
cairan yang suhu dekomposisi melebihi 600 K untuk menghindari penyelesaian cairan dan
menghasilkan goresan basah ketika proses ekspansi berakhir. Irreversibilitas termodinamika
yang terjadi pada evaporator, turbin, IHE, kondensor, pompa dan TEG terungkap di area kerja
target. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan kinerja sistem ketika TEG dan IHE
dikombinasikan dengan siklus bottoming ORC. Juga disarankan bahwa sistem TEG-ORC cocok
untuk memulihkan panas limbah dari mesin, karena TEG dapat memperpanjang kisaran suhu
sumber panas dan dengan demikian meningkatkan keamanan dan penghematan bahan bakar
mesin.

Sistem TEG-ORC memiliki banyak manfaat dibandingkan dengan sistem hanya ORC dalam
memulihkan panas limbah gas buang engine. Keterbatasan penyelesaian fluida karena
pembuangan suhu tinggi diatasi. Perhitungan energetik dan eksergetik dilakukan untuk sistem
TEG-ORC. Efek dari arah aliran TEG relatif, skala TEG, suhu tertinggi, suhu kondensasi,
tekanan evaporator dan efisiensi penukar panas internal (IHE) pada kinerja sistem diselidiki, dan
mereka harus dioptimalkan sesuai dengan desain sistem. Irreversibilitas termodinamik yang
terjadi pada evaporator, turbin, IHE, kondensor, pompa dan TEG untuk sistem TEG-ORC
diselidiki dalam kondisi subkritis dan superkritis. Untuk pemahaman yang lebih baik tentang
hubungan antara efisiensi energi dan konsumsi energi, penelitian lebih lanjut harus dilakukan
berdasarkan efek rebound. Selain itu, efek dari ukuran sistem, ekonomi dan peningkatan panas
pada efisiensi keseluruhan harus dianalisis dengan data eksperimental dalam pekerjaan masa
depan.

Kesimpulan berikut diambil dari investigasi kinerja parametrik dan eksergetik yang dilakukan
dalam makalah ini:

1) Sistem TEG-ORC gabungan beroperasi paling efektif pada titik p evap = 5,5 MPa dan T
= 303 K, daya output bersih (27,01 kW) maksimum, dan efisiensi yang ditunjukkan
semakin tinggi dari yang asli 41% (tanpa WHR sistem) hingga 45,71%. Meskipun hanya
sebagian kecil dari output daya yang dihasilkan oleh TEG, daya ini dapat memainkan
peran penting dalam praktik untuk mengoperasikan aksesori seperti kipas dan
meningkatkan pompa di mesin cond. TEG juga penting karena mendinginkan suhu gas
buang di mana panasnya ditukar dengan R123 di evaporator, sementara menghasilkan
daya yang bermanfaat pada saat yang sama. Dan hasil awal menunjukkan bahwa
pemilihan optimal dalam tekanan kerja akan menjadi pertimbangan penting dalam desain
masa depan.

2) Keterbalikan termodinamik yang terjadi pada evaporator, turbin, IHE, kondensor,


pompa dan TEG untuk sistem TEG-ORC diselidiki dalam kondisi subkritis dan
superkritis. Sistem TEG-ORC menunjukkan efisiensi eksergi tertinggi adalah sekitar
46,03% ketika efisiensi IHE adalah 0,8. Exergyloss di TEG adalah yang terbesar.
Tekanan evaporator tinggi dan IHE dengan efisiensi tinggi membantu mendapatkan
kinerja sistem yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai