Anda di halaman 1dari 18

PEMBUATAN MEDIA VIDEO

Makalah

diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Media Pembelajaran
pada semester ganjil

dosen pengampu Sinta Rosalina, SS., M.Pd.

Kelompok: VI (enam)
Kelas: 3A
1. Nurlutvia (1810631080047)
2. Annisa Nurfaizah (1810631080075)
3. Maura Frilicia Van Y. (1810631080083)
4. Ayu Aisyah (1810631080097)
5. Lestari Parhusip (1810631080104)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
dengan rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul
“Pembuatan Media Video” ini dengan baik, tanpa halangan apapun. Penulisan
makalah ini dilakukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran.

Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sinta Rosalina,
SS., M.Pd. selaku dosen pengampu yang senantiasa memberikan arahan dan
bimbingan kepada kami.

Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai penambah


ilmu pengetahuan bagi pembaca. Penulis masih dalam proses belajar dalam
menyusun makalah ini, dengan demikian kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak sangat kami perlukan.

Karawang, 4 November 2019

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................3

C. Tujuan Penulisan .........................................................................................3

D. Manfaat Penulisan .......................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................5

A. Pengertian Media Video Pembelajaran .......................................................5

B. Keuntungan dan Kelemahan Media Video Pembelajaran ..........................6

C. Tiga Cara Memvisualkan Ide ......................................................................8

D. Unsur-unsur Dalam Naskah Video .............................................................9

E. Istilah-istilah Dalam Naskah Video ..........................................................11

F. Langkah Mengembangkan Naskah Video Pembelajaran .........................13

BAB III PENUTUP .......................................................................................16

A. Simpulan ...................................................................................................16

B. Saran..........................................................................................................16

BAB III PENUTUP .......................................................................................17


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam
pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan berbagai
terobosan baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan
pemenuhan sarana serta prasarana pendidikan. Untuk meningkatkan proses
pembelajaran, maka guru dituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebih
inovatif yang mendorong siswa dapat belajar secara optimal baik di dalam
belajar mandiri maupun didalam pempelajaran di kelas. Pendidikan memilki
peranan penting guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Bagi
manusia, pendidikan berfungsi sebagai sarana dan fasilitas yang memudahkan,
mampu mengarahkan, mengembangkan dan membimbing ke arah kehidupan
yang lebih baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia
lainnya.
Di dalam proses belajar mengajar agar pembelajaran efektif maka
diperlukan suatu media yang sesuai dengan karakter peserta didik, mata
pelajaran yang disampaikan, suasana dan prasarana penunjang. Dengan
perangkat pembelajaran yang baik akan menuntun siswa untuk dapat
meningkatkan hasil belajar dengan baik. Untuk itu media video untuk proses
pembelajaran dapat membantu guru dan siswa untuk melaksanakan
pembelajaran yang jelas dan menyenangkan.
Menurut Cheppy Riyana (2007) dalam Anissatul (2009), media video
pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi
pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori
aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi
pembelajaran. Mayer (2012:87) menjelaskan pula bahwa media pembelajaran
berbasis gambar bergerak (animasi atau video) dapat mendorong pemahaman
peserta didik bila digunakan dengan cara yang konsisten dengan teori
pembelajaran multimedia. Video pembelajaran bertujuan agar membantu
mengkomunikasikan pesan-pesan yang disampaikan dapat lebih memberikan
pemahaman kepada penerima pesan, dan video pembelajaran juga digunakan
untuk membantu guru untuk berinteraksi didalam kelas.
Namun, walaupun video merupakan gambar bergerak yang dapat
menampilkan situasi, keadaan ataupun bentuk sebenarnya, video hanya dapat
menampilkan gambar secara 2 dimensi saja. Pengguna tidak dapat merasakan
kondisi yang sebanarnya. Hal ini menjadi titik lemah dari sebuah video
pembelajaran, sehingga video pembelajaran masih belum dapat menyampaikan
pesan atau materi secara maksimal. Dalam proses pembuatannya. Video
membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan watu yang cukup lama, material
pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan
gambar yang ada didalamnya, dan dalam pengambilan gambar yang kurang
tepat dapat menyebebakan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan
gambar yang dilihat.
Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis menyusun makalah yang
berjudul “Pembuatan Media Video” sebagai penunjang pembelajaran dan dapat
dijadikan alternatif memperbaiki mutu pembelajaran. Dari latar belakang ini
pula dapat dilihat bahwa peran guru masih tetaplah ada, karena guru masih
sebagai sumber ilmu yang utama dan guru juga sebagai fasilitator, dan media
video hanya sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut, rumusan masalah pada makalah ini

antara lain:

1. Apa pengertian media video pembelajaran?

2. Apa keuntungan dan kelemahan media video pembelajaran?


3. Bagaimanakah cara memvisualkan ide?

4. Apa unsur-unsur dalam naskah video pembelajaran?

5. Apa istilah-istilah dalam video?

6. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan dan membuat naskah video

pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah yang ditulis, maka yang menjadi tujuan dari

pembahasan makalah ini meliputi:

1. Mengetahui pengertian media video pembelajaran

2. Mengidentifikasi keuntungan dan kelemahan media video pembelajaran

3. Menjelaskan cara memvisualkan ide

4. Mengetahui unsur-unsur dalam naskah video pembelajaran

5. Mengetahui istilah-istilah dalam video

6. Menjelaskan cara mengembangkan dan membuat naskah video

pembelajaran

D. Manfaat Penulisan
1. Secara teoritis
Makalah ini diharapkan bermanfaat dan dapat dipermudah peserta didik
dalam menyerap pelajaran menggunakan media video.
2. Secara praktis
Merangsang kreativitas guru dalam mengembangkan multimedia
pembelajaran khususnya media video, meningkatkan perhatian peserta
didik dalam proses belajar mengajar menggunakan media video, dan
mengetahui bagaimana prosedur penggunaan media video dalam proses
pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Video Pembelajaran

Menurut Cheppy Riyana (2007) media video pembelajaran adalah media

yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik

yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk

membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Video merupakan

bahan pembelajaran tampak dan dengar (audio dan visual) yang dapat

digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran. Dikatakan

tampak dengar kerena unsur dengar (audio) dan unsur tampak (visual) dapat

disajikan serentak. Video yaitu bahan pembelajaran yang dikemas melalaui pita

video dan dapat dilihat melalui video atau VCD player yang dihubungkan ke

monitor televisi.

Menurut Azhar Arsyad (2011), media video yang digunakan dalam proses

belajar mengajar memiliki banyak manfaat dan keuntungan, diantaranya adalah

video merupakan pengganti alam sekitar dan dapat menunjukkan objek yang

secara normal tidak dapat dilihat siswa seperti materi proses pencernaan

makanan dan pernafasan, video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat

dan dapat dilihat secara berulang-ulang, video juga mendorong dan

meningkatkan motivasi siswa untuk tetap melihatnya.

Menurut Cecep Kustandi (2013) mengungkapkan bahwa video adalah alat

yang dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-

konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperlambat


waktu dan mempengaruhi sikap. Sedangkan Arief S. Sadiman (2009)

menyatakan video adalah media audio visual yang menampilkan gambar dan

suara. Pesan yang disajikan bisa berupa fakta (kejadian, peristiwa penting,

berita) maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif, edukatif

maupun instruksional.

B. Keuntungan dan Kelemahan Media Video Pembelajaran


1. Keuntungan
Video bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pebelajar,
dan setiap ranah: kognitif, afektif, psikomotorik, dan interpersonal.
Pada ranah kognitif, siswa bisa mengobservasi kejadian sejarah masa
lalu dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara
dan gerak mampu membuat karakter terasa lebih hidup. Selain itu
menonton video, setelah atau sebelum membaca, dapat memperkuat
pemahaman siswa terhadap materi ajar.
Pada ranah afektif, video dapat memperkuat siswa dalam merasakan
unsur emosi dan penyikapan dari pembelajaran yang efektif. Hal ini tidak
dapat dilepaskan dari potensi pengaruh emosional yang dimiliki oleh video,
di mana isi mampu secara langsung ke sisi penyikapan personal dan sosial
siswa. Membuat mereka tertawa terbahak-bahak (atau hanya tersenyum)
karena gembira, atau sebaliknya menangis berurai air mata karena sedih.
Lebih dari itu, menggiring mereka pada penyikapan seperti menolak
ketidakadilan atau sebaliknya memihak kepada yang tertindas.
Pada ranah psikomotorik, video memiliki keunggulan dalam
memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja. Misalnya dalam
mendemonstrasikan bagaimana tata cara merangkai bunga, membuat
origami pada anak-anak TK, memasak pada pelajaran tata boga, menari,
olahraga, dan lain sebagainya.
Sedangkan pada ranah meningkatkan kompetensi interpersonal, video
memberikan kesernpatan pada mereka untuk mendiskusikan apa yang telah
mereka saksikan secara bersama. Lebih dari itu, manfaat dan karakteristik
lain dari media video atau film dalam meningkatkan efektifitas dan
efesiensi proses pembelajaran, diantaranya adalah:
a. Ukuran video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai kebutuhan,
dan dapat diputar berulang-ulang
b. Bahan ajar non cetak yang kaya akan informasi dan lugas karena
dapat sampai ke hadapan siswa secara langsung
c. Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara
realistis dalam waktu yang singkat
d. Dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu ke negara
lainnya, dan dari masa yang satu ke masa yang lain
e. Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan
yang lebih realistik
f. Pesan yang disampaikan mudah diingat dan dapat
mengembangkan pendapat para siswa, sebagai storyteller, dan
mendokumentasikan realitas sosial.
2. Kelemahan
Di samping banyaknya kelebihan yang di miliki video sebagai media visual
juga memiliki kelemahan di antara kelemahan tersebut adalah:
a. Fine Details artinya media video tidak dapat menampilkan objek
sampa yang sekecil-kecilnya dengan sempurna.
b. Size Information artinya tidak dapat menampilkan objek dengan
ukuran yang sebenarnya.
c. Third dimention artinya gambar yang diproyeksikan oleh video itu
berbentuk dua dimensi.
d. Opposition artinya gambar yang kurang tepat dapat menimbulkan
keraguan penonton dalam menafsirkan gambar.
e. Setting artinya tempat yang sulit tersampaikan.
f. Material artinya membutuhkan alat proyeksi untuk dapat
menampilkan gambar.
g. Budget artinya biaya untuk program video membutuhkan biaya
yang tidak sedikit.

C. Tiga Cara Memvisualkan ide


1. Simbol gambar (pictorial) adalah diberikan dalam bentuk 3 dimensi.
2. Simbol grafis, bahwa menurut Modley simbol grafis berupa bayangan,
simbol ini memberi bayangan (silhouette) atau menunjuk profil benda
nyatanya.
3. Simbol verbal adalah berupa kata atau kalimat yang memberi label pada
benda nyatanya.

D. Unsur-unsur Dalam Naskah Video


1. Unsur visual
a. Pemain atau Orang
Pemain adalah orang yang tampil secara langsung ataupun tidak
langsung (tidak tampak dalam gambar) seperti narator, baik
memerankan sebagai dirinya maupun sebagai orang lain.
b. Setting (latar tempat, waktu dan suasana)
Merupakan tempat dimana kejadian atau adegan berlangsung. Setting
ini dapat digambarkan pada bagian awal program, berupa:
establishing shot, properties, action tertentu dari pemain, dan sound
effect. Bagian akhir program, dengan maksud untuk memancing rasa
ingin tahu penonton dan memberikan kejutan.
c. Properties (peralatan)
Merupakan segala benda atau perlengkapan yang dapat dipindah-
pindahkan untuk melengkapi, memperindah, dan memberikan ciri
pada set tersebut berada.
d. Lighting atau Pencahayaan
Sama halnya dengan mata manusia, kamera video juga membutuhkan
cahaya agar dapat melihat dan berfungsi sebagaimana mestinya.
e. Gerak
Gerak yang tampak dalam layar proyeksi belumlah sempurna kalau
tidak dilengkapi gerak.dalam video, gerak ini mencakup gerak fisik
yang terdiri dari:
1) Gerak primer yaitu gerakan segala macam benda, obyek atau
subyek yang berada di depan kamera.
2) Gerak sekunder yaitu gerakan yang terlihat dilayar yang
diakibatkan oleh gerak kameranya itu.
3) Gerak tersier yaitu kesan gerak yang ditimbulkan oleh pergantian
shot biasanya ada hasil editing.
4) Gerak psikis yaitu gerak yang timbul dalam hati atau jiwa
penonton sebagai akibat dari program yang kita sajikan.
2. Unsur Audio
Unsur ini ditampilkan apabila gambar sudah tidak mampu lagi menjelaskan
suatu informasi yang disampaikan melalui gambar dianggap kurang efektif
dan efisien, unsur audio mencakup:
a. Suara pemain, berupa dialog maupun monolog, komentar, maupun
narasi.
b. Sound effect, yaitu segala macam bunyi, selain musik dan suara
manusia yang mendukung suasana. Penggunaan sound effect dapat
memberikan suasana yang relistis pada gambar, bahkan
menimbulkan suasana dramatis.
c. Musik, yang terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1) Pembuka; untuk memperkenalkan atau membuka suatu
program.
2) Penutup; untuk mengakhiri program.
3) Bridge atau transitional; menjebatani atau scene dengan
scene berikutnya.
4) Background; untuk memberi latar belakang suasana.
5) Smash; untuk memberikan penekanan tertentu, menimbulkan
efek dramatis (suara besar tiba-tiba).
E. Istilah-istilah Dalam Naskah Video
1. Istilah pengambilan gambar dalam video, antara lain:
1) ES (Establishing Shot) adalah istilah pembuka dari suatu adegan
dimana memperlihatkan tempat dan waktu adegan itu berlangsung.
2) ELS (Extreme Long Shot) adalah istilah pengambilan gambar dari
jarak jauh dimana menonjolkan latar belakang dari objek dengan kata
lain untuk mengetahui lingkungan posisi objek tersebut.
3) VLS (Very Long Shot) adalah istilah pengambilan gambar yang
menunjukkan subjek yang berada di tengah lingkungan sekitarnya.
Dimana lingkungan sekitar objek akan lebih dominan terlihat dan VLS
akan menampilkan panorama yang akan memenuhi layar.
4) LS (Long Shot) adalah pengambilan objek secara keseluruhan misal
ya mengambil seluruh tubuh dari kepala hingga kaki. LS ini adalah
pengambilan gambar dari jarak jauh dan seluruh objek yang diambil
akan dapat termasuk latar belakang objek.
5) MLS (Medium Long Shot) adalah teknik yang hampir sama dengan
LS namun pada MLS gambar hanya diambil dari kepala hingga batas
kaki dan tentu saja ruang yang ditangkap lebih sempit dibandingkan
dengan LS.
6) KS (Knee Shot) istilah ini sama dengan MLS yaitu pengambilan
gambar dari kepala hingga lutut.
7) Sudut Lebar (Wide Angle) adakah istilah pengambilan gambar dengan
memasukkan keadaan sekeliling objek dengan objek terlihat jelas
namun memberikan pandangan atas keseluruhan keadaan.
8) MS (Mid Shot) adalah pengambilan gambar yang tujuan menunjukan
siapa yang sedang melakukan adegan dengan mengambil bagian
kepala sampai pinggul.
9) MCU (Medium Close Up) adalah istilah pengambilan gambar mulai
dari kepala hingga bahu.
10) CU (Close Up) adalah teknik pengambilan dari dekat tujuannya
mempertegas aksi yang tengah dilakukan sebuah objek. Jadi teknik CU
ini hanya memperlihatkan sebagian objek misalnya hanya muka saja
atau sepasang kaki yang bersepatu.
11) BCU (Big Close Up) istilah pengambilan gambar pada wajah yang
dekat memenuhi layar tujuannya untuk melihat ekspresi wajah saat
melakukan adegan.
12) ECU (Extreme Close Up) hampir sama dengan BCU namun ECU
pengambilan gambar yang terlihat lebih detail misalnya melihatkan
mata, bibir dari aktor atau ujung tumit dari sepatu.
13) 1S (One Shot) yaitu pengambilan gambar satu objek.
14) 2S (Two Shot) pengambilan gambar dua objek atau dua orang.
15) 3S (Three Shot) pengambilan gambar 3 orang.
16) GS (Group Shot) adalah istilah pengambilan gambar sekelompok
orang.
2. Istilah gerakan kamera, antara lain:
Setiap gerakan yang dilakukan kamera akan menghasilkan gambar yang
berbeda. Untuk itu gerakan kamera tersebut dibedakan dengan istilah-
istilah berikut:
a. Pan atau Panning yaitu gerakan kamera secara horizontal yaitu gerakan
kamera dari kiri ke kanan (pan kanan) atau kanan ke kiri (pan kiri).
b. Tilt atau Tilting gerakan kamera berputar atas atau bawah secara
vertikal dimana posisi kamera berada ditempat yang sama.
c. Track In adalah teknik pergerakan kamera dengan mendekati objek.
d. Track out adalah pergerakan kamera menjauhi objek.
F. Langkah-langkah Mengembangkan dan Membuat Naskah Video

Pembelajaran

Langkah-langkah umum yang lazim ditempuh dalam membuat naskah video

pembelajaran adalah:

1. Tentukan Ide

Ide yang baik biasanya timbul dari adanya masalah. Masalah dapat

dirumuskan sebagai kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan apa

yang seharusnya ada.

2. Rumuskan Tujuan

Rumusan tujuan yang dimaksud disini adalah rumusan mengenai

kompetensi seperti apa yang diharapkan oleh kita, sehingga setelah

menonton video pembelajaran ini siswa benar- benar menguasai

kompetensi yang kita harapkan tadi. Selain itu kita perlu menentukan

sasarannya siapa.

3. Melakukan Survey

Survey ini dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan informasi dan

bahan-bahan yang dapat mendukung program yang akan dibuat.

4. Buat Garis Besar Isi

Bahan, informasi, maupun data yang sudah terkumpul melalui survey tentu

harus berkaitan erat dengan tujuan yang sudah dirumuskan. Dengan kata

lain, bahan-bahan yang akan disajikan melalui program kita harus dapat

mendukung tercapainya tujuan yang sudah dirumuskan. Untuk itu susunlah

bahan-bahan tersebut dalam bentuk out-line garis besar. Tentunya dengan

memperhatikan siapa sasaran kita, bagaimana karakteristik mereka,

kemampuan apa yang sudah dan belum dimiliki mereka.


5. Buat Sinopsis

Sinopsis ialah ikhtisar cerita yang menggambarkan isi program secara

ringkas dan masih bersifat secara umum.

6. Buat Treatment

Treatment adalah pengembangan lebih jauh dari sinopsis yang sudah

disusun sebelumnya. Berbeda dengan sinopsis yang penuturannya masih

bersifat literature. Treatment disusun lebih mendekati rangkaian adegan

film. Rangkaian adegan lebih terlihat secara kronologis atau urutan

kejadiannya lebih terlihat secara jelas, dengan begitu orang yang membaca

treatment kita sudah bisa membayangkan secara global visualisasi yang

akan tampak dalam program.

7. Buat Storyboard

Storyboard sebaiknya dibuat secara lembar perlembar, dimana

perlembarnya berisi satu scene dan setting, namun bagi yang masih amatir,

dalam setiap lembarnya bisa diisi dengan 2 sampai 3 scenesetting.

Storyboard ini di dalamnya memuat unsur-unsur visual maupun audio, juga

istilah-istilah yang terdapat dalam video.

8. Menulis Naskah

Naskah pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan storyboard. Bedanya

ialah bahwa urutan penyajian visualisasi maupun audionya sudah pasti dan

penuturannya sudah bersifat lebih rinci. 44 Ada beberapa hal penting yang

perlu diperhatikan dalam menulis naskah yaitu:

a. Pergunakan gaya bahasa percakapan sehari-hari bukan gaya bahasa

sastra.

b. Kalimat harus jelas, singkat dan informatif.


c. Pergunakan perbendaharaan kata yang sesuai dengan latar belakang

audiens. Pengembangan naskah video pembelajaran merupakan proses

pengembangan selanjutnya naskah merupakan isi materi yang akan

ada didalam video pembelajaran, materi dipilih dan dibuat naskah

sesuia dengan kaidah bahasa yang baik dan benar, menentukkan

langkah sesuai dengan prosedur.


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang
berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur,
teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi
pembelajaran.
Media video merupakan media pembelajaran yang paling tepat dan akurat
dalam menyampaikan pesan dan akan sangat membantu pemahaman peserta
didik. Dengan adanya media video, siswa akan lebih paham dengan materi yang
disampaikan pendidik melalui tayangan sebuah film yang diputarkan.
Unsur-unsur yang terdapat dalam media video seperti suara, teks, animasi,
dan grafik. Dengan adanya media video siswa mampu mencapai kemampuan
dalam ranah kognitif, afektif, psikomotorik dan meningkatkan kemampuan
interpersonal.

B. Saran

Sebaiknya sebagai seorang pendidik dapat menggunakan media

pembelajaran salah satunya media video sehingga siswa lebih antusias dalam

mengikuti pelajaran yang disampaikan dan motivasi belajar jadi lebih

meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2016. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

Dwiyogo. 2015. Kelebihan dan Kekurangan Media Video Pembelajaran [online].

Tersedia:http://su28he12rm19an90.blogspot.com/2015/09/kelebihan-dan-

kekurangan-media-video.html [2 November 2019]

Warisin, Sri. 2016. Pengertian Media Video Menurut Para Ahli [online]. Tersedia:

http://www.rangkumanpustaka.com/2017/04/pengertian-dan-kelebihan-

kelemahan.html [2 November 2019]

Anda mungkin juga menyukai