Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

1. Satuan Pendidikan : SMP Muhammadiyah 1 Berbah


2. Kelas / semester : VIII/2
3. Jumlah Pertemuan : 1X40 menit
A Komponen Layanan Layanan Dasar
B Bidang Layanan Pribadi
C Topik layanan Pemahaman diri
D Fungsi Layanan Pemahaman dan pengembangan
E Tujuan Umum Peserta didik mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik mampu menyebutkan bentuk potensi
2. Peserta didik mampu menyebutkan macam-macam potensi
3. Peserta didik mampu menganalisis potensi yang ada dalam dirinya
Sasaran layanan Kelas VIII
H Materi layanan 1. bentuk potensi diri
2. macam-macam potensi
I Waktu 1 X 40 menit
J Sumber Tim Paramitra. 2011. Kumpulan lengkap materi Bimbingan dan
Konseling bidang Bimbingan, sosial, pribadi, karir. Yogyakarta.
Paramitra Publishing.
L Metode/ Teknik Diskusi Kelompok
M Media/Alat Balon dan Peniti
N Pelaksanaan Guru BK
1. Tahap Awal/Pendahuluan
Pernyataan Tujuan
1. Mengucapkan salam dan berdo’a
2. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyapa peserta didik/konseli dengan
kalimat yang membuat siswa bersemangat
3. Guru bimbingan dan konseling atau konselor mengapresiasi kehadiran
4. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyampaikan tentang tujuan bimbingan
yaitu Peserta didik mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya Guru
bimbingan dan konseling atau konselor mengadakan ice breaking

Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan


Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyampaikan langkah-langkah sebagai berikut:
5. Guru bimbingan dan konseling atau konselor mendorong peserta didik untuk aktif dalam
kegiatan ini.
6. Guru bimbingan dan konseling atau konselor mengadakan brainstorming tentang
pertemuan sebelumnya yaitu menjadi memahami kelemahan dan kekuatan diri
7. Guru bimbingan dan konseling atau konselor mengaitkan kegiatan sebelumnya dengan
materi layanan BK yang akan dibahas

Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)


Guru menyampaikan poin-poin materi yang akan di bahas, meliputi:
1. bentuk potensi diri
2. macam-macam potensi
2.Tahap Inti
1. Peserta didik menyimak penjelasan guru BK tentang cara menggunakan permainan
menusuk balon dengan peniti
2. Peserta didik mulai menusuk balon dengan peniti
3. Peserta didik menyampaikan filosofi jika balonnya meletus dan jika balonnya tidak
meletus. Filosofi tersebut dikaitkan dengan materi yang akan disampaikan guru BK yaitu
mengembangkan potensi diri
1. Penutup

1. Guru BK mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah
dilakukan
2. Guru BK meminta perwakilan peserta didik untuk menyampaikan kesan dan pesan selama
proses kegiatan berlangsung
3. Guru BK bersama peserta didik membahas rencana tindak lanjut untuk masing-masing peserta
didik mengembangkan keterampilan baru.
4. Guru BK bersama peserta didik mengakhiri kegiatan
5. Guru BK menutup kegiatan dan mengucapkan salam

O Evaluasi
1. Evaluasi Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor melakukan evaluasi dengan
proses memperhatikan proses yang terjadi:
1. Mengadakan refleksi
2. Kesesuaian program
3. Keterlaksanaan Program
4. Peserta didik antusias
5. Kehadiran peserta didik
2. Evaluasi 1. Understanding ( Pemahaman)
hasil 2. Comfortabel ( perasaan Positiif)
3. Action ( Tindakan)
Lampiran
1. Materi layanan, 2. Lembar kerja , 3. Instrumen Evaluasi

Yogyakarta, 8 Juni 2018


Mengetahui
GURU PEMBIMBING PRAKTIKAN

Nurbowo Budi Utomo, S. Pd Nina Sa’diatul Gina


NIP. 197007191996011001 NIM. 1500001107
Lampiran 1 Materi Layanan

A. Bentuk – bentuk Potensi


Persis seperti yang anda bayangkan, potensi memang banyak unsur dan ragamnya.
*Potensi fisik misalnya, terdiri atas : keadaan jasmaniah, ukuran / bentuk dan
penampilan fisik, kualitas inderawi ( daya melihat, mendengar, dll ); dAya tahan tubuh,
kesegaran, kebugaran, kelenturan, kelincahan, kekuatan ( gerak / kerja ), keseimbangan, dan
kesehatan ( kesehatan gigi, mata, pernafasan, pencernaan, persendian, dll
*Potensi non fisik antara lain : Intelegensi ( kecerdasan, bakat, minat, hobi, ciri / sifat
kepribadian, kemantapan emosional, motivasi, sikap, kreativitas, daya tanggap, dan lain –
lain. Dewasa ini juga dikaji, tentang adanya potensi kecerdasan emosional ( emotional
qoutient ), kecerdasan ( kemampuan ) dalam mengatasi kesulitan – kesulitan ( adversity
qoutient ) dan potensi keimanan atau kecerdasan spiritual ( spiritual qoutient ).

B. Mengembangkan potensi diri


Kadang kita prihatin, melihat layu dan gugurnya kuncup bunga yang belum sempat
mekar. Karena si empunya lalai tidak menyiramkan air segar. Demikianlah kuncup – kuncup
potensi diri kita. Ia butuh siraman air pengembangan. Ia butuh upaya dan kerja keras. Ia perlu
kesabaran dan daya tahan. Lalaikah Anda, sang Empunya potensi itu ?
Sejenak telusurilah macam – macam potensi dan kekuatan Anda !!
1. Potensi Intelektual
Kemampuan intelektualnya adalah kecerdasan atau intelegensi. Satuan ukurannya ialah
Intellegence Qoutient (IQ). Intelegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk
berpikir dan bertindak secara terarah, serta mengolah dan menguasi lingkungan secara efektif
( Marthen Pali,1993 ).
Untuk mengetahui intelegensi dapat dilakukan dengan cara sekilas yakni mengamati hasil
belajar sehari – hari (nilai ulangan harian sampai nilai rapor); atau secara teliti melalui
pemeriksaan psikologis dengan tes intelegensi.
2. Kecerdasan Sosial
Tingginya taraf kecerdasan rasional (otak) terbukti belum menjamin gemilangnya prestasi
seseorang dalam kehidupan sehari – hari ketika belajar / bergaul dan berinteraksi sosial
secara nyata. Untuk itu, ada upaya mengidentifikasi jenis kecerdasan lain.
Dicobalah menemukan kecerdasan jenis lain itu, dan dinamai kecerdasan sosial.
Kecerdasan sosial ini, terdiri dari kepekaan sosial, komunikasi yang baik, empati, pengertian /
pemahaman terhadap orang lain (Munandir, 1995).
3. Kecerdasan Emosional (Emotional Qoutient)
Kecerdasan emosional adalah intelegensi dunia perasaan seorang individu. Seorang pakar
mengartikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan individu untuk mengenali emosi
(perasaan) diri sendiri dan emosi orang lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola emosi itu
dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain (Goleman, 1999
dalam Ramli, 2001).
Bisa terjadi seseorang yang cerdas (otaknya) namun dapat menjadi sedemikian tidak
rasional (menjadi “bodoh”). Mengapa ? Kcerdasan akademis (IQ) sedikit saja kaitannya
dengan kehidupan
4. Kecerdasan Emosional (Emotional Qoutient)
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar / bekerja dalam tempo yang
relatif pendek dibandingkan dengan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik.
Contoh : Seseorang yang berbakat melukis, akan lebih cepat bisa dan cepat menyelesaikan
pekerjaan melukis tersebut, dibandingkan dengan orang lain yang tingkat bakatnya
dibawahnya. Bakat (aptitude) juga bermakna potensi yang akan diwujudkan di waktu yang
akan datang. Maksudnya bakat menunjukkan adanya peluang saja, yakni peluang
keberhasilan (Munandir, 1995). Maka tidak heran ada istilah bakat terpendam.
Dengan kata lain bakat harus disemaikan, diwujudkan, dan dikembangkan. Kalau
tidak, lepaslah peluang keberhasilannya. Untuk mengembangkan potensi bakat perlu
menggerakkan seluruh aspek
5. Kecerdasan Spiritual
Suatu kecerdasan yang bersangkut paut dengan pengikatan diri dengan Zat Yang
Maha Tinggi yaitu Tuhan. Kecerdasan spiritual merupakan kepekaan batin seseorang
untuk melihat dan merasakan perbedaan antara suatu kebaikan dan keburukan, suatu
kemampuan diri untuk memilih dan berpihak kepada kebaikan dan merasakan nikmatnya
seseorang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi akan tidak mudah cepat
putus asa, pantang menyerah, hidupnya akan penuh dengan harapan dan ketenangan hati.
Ia sadar bahwa dirinya itu milik Tuhan Yang Maha Kuasa dan Tuhan adalah sumber
kebaikan.
6. Minat ( Interest )
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu.
Orang yang berminat pada suatu hal akan memberi perhatian, mencarinya,
mengarahkan diri, berusaha mencapai / memperoleh sesuatu itu. (Munandir, 1995). Minat
dapat membangkitkan “power”, kekuatan, dorongan yang mengarahkan kepada
optimalisasi pendakian objek tertentu. Dengan minat, seseorang dapat menghadapi hal
yang berat menjadi ringan, yang jauh akan terasa dekat, pelajaran yang sulit terasa
mudah.
Guilford, 1956, membedakan minat menjadi : minat vokasional menunjuk pada
bidang – bidang pekerjaan.
Minat vokasional yaitu minat untuk memperoleh kepuasan dari kegiatan tertentu,
misalnya petualangan, hiburan, apresiasi, artistik, ketelitian, dan lain – lain.
Minat Vokasional terdiri dari tiga faktor, yakni :
1. Minat profesional yakni minat dan keilmuan, ekspresi aestitis (seni), dan
kesejahteraan sosial.
2. Minat komersial yaitu minat pada pekerjaan dunia usaha / bisnis, jual beli,
periklanan, kesekretariatan, akuntansi dan sebagainya.
3. Minat kegiatan fisik yaitu minat mekanik (tata kerja mesin), kegiatan luar (out door).
Minat juga dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Sekelompok orang yang suka / berminat bekerja dengan benda – benda (mesin,
perkakas, tanaman di ruang terbuka).
2. Sekelompok orang yang berminat pada pekerjaan administrasi, mengolah angka dan
data, taat pada peraturan dan cermat.
3. Mereka yang suka bisnis dan berorganisasi, mengajak / mempengaruhi dan
mempresentasikan sesuatu.
4. Mereka yang berminat pada kegiatan sosial : mengajar, merawat komunikasi,
memberi informasi, dan lain – lain.
5. Mereka yang berminat pada kegiatan ekspresi seni, intuitif, imajinasi dan kreativitas.
6. Mereka yang berminat pada kegiatan mengamati, meneliti, menganalisis,
mengevaluasi, lebih banyak berpikir dari pada bertindak.

Sedangkan Kuder memilah minat menjadi : minat kegiatan luar (out door), mekanikal,
komputasional, ilmiah, persuasif, artistik, kesusastraan, musik, pelayanan sosial, klerikal.
Catatan : minat adalah hasil belajar, artinya minat dapat berubah – ubah sesuai dengan
perkembangan wawasan dirinya. Yang saat ini diminati, mungkin pada saat
mendatang tak disukai lagi.
Lampiran 2 Lembar kerja
Instrumen Evaluasi Proses

HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KETERANGAN
YA TIDAK
A Kesesuaiaan Program
1 Materi layanan sesuai dengan kebutuhan konseli
2 Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
3 Materi layanan sesuai dengan perkembangan konseli
B Keterlaksanaan program
1 Program terlaksana sesuai dengan satlan/RPP
2 Waktu pelaksanaan sesuai dengan satlan/RPP
3 Metode yang digunakan variatif dan menarik
4 Menggunakan media layanan Bk
5 Langkah-langkah pelaksanaan lengkap meliputi
pembukaan sampai evaluasi
C Konseli / peserta didik Antusias
Peserta didik bertanya pada guru
Peserta didik menjawab pertanyaan guru dengan jelas
Peserta didik mengerjakan tugas yg diberikan guru
Peserta didik mengemukanan pendapat dengan jelas
D Kehadiran Peserta didik
1 Peserta didik hadir semua
2 Peserta didik hadir lebih dari 75 %
3 Peserta didik yang Tidak hadir lebih dari 25 %

Lampiran 3 Instrumen Evaluasi

Instrumen Evaluasi Hasil


A. Understanding (Pemahaman Baru)
1. Sebutkan bentuk potensi diri
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

2. sebukan macam-macam potensi diri apa saja


....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

3. Comfortable (Perasaan Positif)


1. Bagaimana perasaan kamu setelah mengikuti kegiatan minggu ini?
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. Bagaimana perasaaan kamu ketika mengetahui potensi dalam diri?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

3. Bagaimana sikap kamu jika melihat teman yang potensi fisiknya tidak sempurna?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

4. Action (Tindakan/Keterampilan)
Coba amati diri sendiri:
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah keadaan jasmani kamu sehat?
2 Apakah kamu memiliki daya tahan
tubuh yang baik?
3 Apakah kesehatan gigi, mata,
pencernaan, persendian kamu baik?
4 Minat kamu apa?
5 Hobi apa yang kamu senangi akhir-
akhir ini?

Setelah menjawab pertanyaan diatas, silahkan meminta penilaian terhadap orangtua


kamu supaya orangtua kamu mengetahui bahwa kamu adalah pribadi yang mampu
mengembangkan potensi dirimu.

Anda mungkin juga menyukai