Anda di halaman 1dari 22

Keimanan kepada Allah SWT

Melalui Pemahaman Sifat-


Sifat-Nya

Iman kepada Allah adalah meyakini sepenuh hati


bahwa Allah itu benar-benar ada dan Dialah yang
menciptakan, memelihara dan mengatur alam
semesta
Pengertian Iman Kepada Allah

 Secara bahasa iman berarti percaya atau yakin. Menurut


istilah iman adalah meyakini dalam hati, mengucapkan
dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan.
 Dengan demikian ada tiga unsur pengertian iman, yaitu hati,
lisan dan amal perbuatan.
 Namun, di antara ketiga indikator tersebut, iman lebih
menekankan pada aspek qalbu (hati) lalu akan tercermin
dalam perkataan dan perbuatan.
 Untuk meningkatkan iman kepada Allah, kita perlu
mengenal Allah. Adapun cara mengenal Allah adalah dengan
mengenal sifat-sifat-Nya.
Sifat Allah ada tiga

 a. Sifat wajib, yaitu sifat kesempurnaan yang pasti


dimiliki Allah. Jumlah sifat ini ada 13.
 b. Sifat mustahil, yaitu sifat-sifat yang tidak
mungkin atau mustahil ada pada Allah. Sifat ini
merupakan lawan atau kebalikan dari sifat wajib.
 c. Sifat jaiz, yaitu sifat mungkin bagi Allah untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Sifat ini
merupakan hak peroregatif Allah. Jumlahnya hanya
satu, yaitu wewenang Allah untuk berbuat atau
tidak menurut kehendak-Nya. Misalnya
menciptakan jenis pepohonan, jenis binatang, dan
sebagainya.
Klasifikasi sifat wajib bagi Allah

 1. Nafsiyah artinya diri atau dzat, yaitu sifat hakikat


dzat Allah itu sendiri mutlak ada.
 2. Salbiyah artinya bertentangan, yaitu sifat yang
hanya ada pada Allah semata dan bertentangan
dengan sifat makhluk yang Dia ciptakan.
 3. Ma’ani artinya hakikat, yaitu hakikatnya sifat
Allah, tetapi sebagian kecil darinya dianugerahkan
Allah kepada makhluk-Nya.
 4. Ma’anawiyah artinya hakikat yang sempurna,
yaitu sifat ke-maha-an yang mutlak milik Allah
semata tanpa diberikan kepada makhluk-Nya.
Sifat Wajib dan Mustahil

 Sifat wajib dan mustahil bagi Allah yang wajib


diketahui ada 13
 1 ٌ‫و ُج ْود‬Ada
ُ َ Tiada Sifat Nafsiyah
ٌ‫عدَم‬
 2 ٌ‫ق ِِدَام‬Terdahulu
ِ ٌ‫ ُحد ُْوث‬Baru Sifat Salbiyah
ٌ ‫ َب َق‬Kekal ٌ‫فَنَاء‬Binasa
 3 ‫اء‬
4 ‫ث‬ٌِ ‫ ُم َخالَفَ ٌةُ ِل ْل َح َوا ِد‬Berbeda dengan makhluk ٌ‫ث‬
ِ ‫ ُم َماثَلَةٌُ ِل ْل َح َوا ِد‬Serupa
dengan makhluk
ِ ‫قِيَا ُم ٌهُ بِنَ ْف‬Berdiri sendiri ‫قِيَا ُم ٌهُ بِغَ ْي ِر ٌِه‬Membutuhkan
 5 ‫س ٌِه‬
bantuan lain
Sifat Wajib dan Mustahil

 6 ٌ‫و ْحدَانِيَ ِة‬Esa


َ ٌ‫تَعَدُّد‬Berbilang
 7 ٌ‫قُد َْرة‬Kuasa ٌ‫ع َْجز‬Lemah Sifat Ma’ani
 8 ‫إِ َراد ٌَة‬Berkehendak ٌ‫ك ََرا َهة‬Terpaksa
 9 ٌ‫ ِع ْلم‬Mengetahui ٌ‫ َج ْهل‬Bodoh
 10 ٌ‫ َحيَاة‬Hidup ٌ‫ َم ْوت‬Mati
 11 ٌ‫س ْمع‬
َ Mendengar ٌ‫صم‬
ُ Bisu
 12 ٌ‫صر‬
َ َ‫ب‬Melihat ‫ي‬
ٌ ‫ع ُْم‬Buta
 13 ٌ‫ َكالَم‬Berfirman ٌ‫بُكْم‬Bisu
Tujuh sifat maknawiyah

 1 ‫قَد ًِرا‬Maha Kuasa ‫ع َِز ْي ًزا‬Maha Lemah Sifat


Maknawiyah
 2 ‫ ُم ِردًا‬Maha Berkehendak ‫ ُمك َْر ٌه‬Maha
Terpaksa
 3 ‫ع ِل ًما‬
َ Maha Mengetahui ً‫ال‬ ٌ ‫ َج ِه‬Maha Bodoh
 4 ‫ َحيًّا‬Maha Hidup ‫ َميِتًا‬Maha Mati
 5 ‫س ِمعًا‬
َ Maha Mendengar ‫ص َّما‬ َ َ‫ا‬Maha Tuli
 6 ‫بَ ِص ًرا‬Maha Melihat ‫ا َ ْع َما‬Maha Buta
 7 ‫ ُمتَك َِل ًما‬Maha Berfirman ٌ‫اَ ْبكَم‬Maha Bisu
Sifat-sifat Allah dan Dalilnya
1. Wujud

Allah itu bersifat wujud artinya Dia mutlak ada.


Adanya makhluk merupakan salah satu bukti
adanya Allah. Jadi mustahil Allah itu tiada.
 Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan
apa yang ada di antara keduanya, jika kamu
adalah orang yang meyakini. Tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang
menghidupkan dan Yang mematikan (Dialah)
Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang
terdahulu.(surat ad-Dukhan/44 ayat 7 – 8 )
Sifat-sifat Allah dan Dalilnya 2.
Qidam

Allah itu bersifat terdahulu atau tidak berawal, dan


mustahil ia baru atau berawal. Buktinya, segala sesuatu
yang ada ini memiliki asal. Asal mula dari segala sesuatu
itu adalah atas ciptaan yang Maha Pencipta,
 Dialah Allah yang terdahulu dari segala sesuatu dan
ada-Nya tersebut tidak berawal. Sebab, jika ia berawal,
lalu siapa pula yang mengawali Dia?. Ingat, jangan
samakan Allah dengan makhluk, termasuk kita sendiri
yang memiliki asal dan berawal dari sesuatu. Oleh
karena itu, sifat ini disebut salbiyah, karena berlainan
dengan sifat makhluk-Nya.
 Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang
Bathin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (al-
hadid/57 ayat 3)
Sifat-sifat Allah dan Dalilnya
3. Baqa

 Allah itu kekal, dan mustahil binasa. Semua makhluk,


seperti gunung, manusia, hewan, tumbuhan, termasuk
bumi ini pasti akan binasa. Hanya Allah yang kekal,
sebab Dialah yang akan menentukan akhir dari segala-
galanya.
 Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap
kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan
kemuliaan. (ar-Rahman/55: 26 – 27)
Sifat-sifat Allah dan Dalilnya
4. Mukhalafatu lil hawadits

 Allah itu berbeda dengan makhluk-Nya, sebab


Dialah yang menciptakan makhluk itu sendiri. Allah
sebagai khaliq pasti tidak sama dengan makhluk
(ciptaan-Nya). Dengan demikian, mustahil Allah
serupa dengan makhluk-Nya.
 Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia,
dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.
(as-Syura’/42 ayat 11)
Sifat-sifat Allah dan Dalilnya
5. Qiyamuhu bi nafsihi

Allah itu berdiri sendiri dan tidak membutuhkan


suatu apa pun dalam mengurus makhluk-Nya,
sebab segala sesuatu selain Dia adalah makhluk
(ciptaan)-Nya. Berbeda dengan manusia, pasti
membutuhkan bantuan dan pertolongan pihak
lain dalam kehidupannya. Jadi, mustahil Allah
membutuhkan pertolongan pihak lain.
 Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal
lagi terus menerus mengurus makhluk-
Nya.(Ali Imran/3 ayat 255)
Sifat-sifat Allah dan Dalilnya
6. Wahdaniyah

 Allah itu Esa dan mustahil Dia berbilang. Ke-esa-an Allah


menunjukkan kesempurnaan-Nya. Sebab jika tuhan lebih dari
satu, pastilah ia tidak sempurna. Agama lain juga mengakui
adanya tuhan yg maha esa, tetapi konsep keesaan tuhan mereka
masih mengandung unsur syirik, sebab adanya kekuatan lain
selain tuhan, apakah itu berbentuk ”anak”, ”dewa”, dan
sebagainya. Sementara konsep ke-Esa-an dlm Islam adalah
Allah mutlak Esa, tidak ada kekuatan apa pun yg ada apalagi yg
setara dg-Nya, sebab selain Dia disebut makhluk, yaitu ciptaan-
Nya sendiri. Oleh karena itu, jangan pernah mempersekutukan
Allah dg sesuatu apapun. Kemudian, Dia juga tidak beranak dan
tidak pula diperanakkan.
 Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan
yg bergantung kpd-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan
tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yg setara
dengan Dia".(al-Ikhlas/112 ayat 1 – 4)
Sifat-sifat Allah dan Dalilnya
7. Qudrat

Allah itu bersifat kuat atau berkuasa dan mustahil Ia


lemah. Terjadinya alam semesta, berbagai keindahan alam
yg kita saksikan, dan berbagai keajaiban yg menakjubkan
dlm pandangan mata merupakan bukti bahwa Allah itu
berkuasa atas segala sesuatu. Lalu kita merasa kuat dan
berkuasa dlm melakukan pekerjaan, hal ini juga dapat
terjadi karena Allah memberikan qudrat kpd manusia.
 Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (al-
Baqarah/2 ayat 20)
Sifat-sifat Allah dan Dalilnya
8. Iradat

Allah bersifat berkehendak atas segala sesuatu yang Dia


perbuat, dan mustahil Dia terpaksa. Kehendak Allah itu tidak
bisa dipengaruhi oleh pihak lain. Namun kehendak Allah itu
sangat adil.
 Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki
sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka
terjadilah ia.(Dalilnya surat Yasin/36: 82)
Sifat-sifat Allah dan Dalilnya
9. Ilmu

Allah itu maha mengetahui, mustahil ia bodoh. Buktinya,


keindahan alam semesta, berbagai fenomena yg muncul dan
beragam jenis makhluk yg ada merupakan sebagian bukti akan
pengetahuan Allah. Ilmu Allah itu tidak tergantung kpd masa
dan tempat. Kapan dan dimana pun Allah pasti mengetahui
segala sesuatu, masa lalu, sekarang dan yg akan datang pasti
diketahui Allah. Bahkan sekecil apapun yg terniat di hati kita Dia
pasti mengetahuinya.
 Katakanlah: "Apakah kamu akan memberitahukan kpd Allah
tentang agamamu, padahal Allah mengetahui apa yg di langit
dan apa yg di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu?“(al-Hujurat/49: 16)
Sifat-sifat Allah dan Dalilnya
10. Hayat

Allah bersifat hidup, dan mustahil ia mati. Buktinya, segala yang


hidup di muka bumi ini pastilah ada yang menghidupkan. Dengan
demikian, Allah itu hidup lagi menghidupkan dan akan tetap hidup
selamanya. Sementara manusia dan makhluk lainnya juga hidup
tetapi dihidupkan dan kehidupannya pasti akan berakhir dengan
kematian.
 Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia
Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya).
tidak mengantuk dan tidak tidur. (al-Baqarah/2 ayat 255 )
Sifat-sifat Allah dan Dalilnya
11. Sama


Allah itu bersifat mendengar dan mustahil Dia tuli.
Pendengaran Allah tidak terhalang oleh jarak, waktu, dan
tempat tertentu. Oleh karena itu, Allah senantiasa
mendengar segala gerak-gerik, ucapan dan bisikan
makhluk-Nya, termasuk ucapan dalam hati.
 Berkatalah Muhammad (kepada mereka): "Tuhanku
mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan
Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
(al-Anbiya’/21: 4)
Sifat-sifat Allah dan Dalilnya
12. Bashar

Allah itu bersifat melihat dan mustahil Dia buta.


Penglihatan Allah juga tidak terhalang oleh tempat, waktu
dan masa. Meskipun semut hitam berada di atas batu
hitam di tengah malam kelam, Allah juga pasti melihat.
Demikian juga setiap perbuatan makhluk-Nya, Allah pasti
melihatnya.
 Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang
Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah
Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.(Dalilnya surat
al-An’am/6 ayat 103)
Sifat-sifat Allah dan Dalilnya
13. Kalam

Allah itu bersifat kalam atau berfirman. Buktinya, Allah


menurunkan kitab kepada nabi-Nya, termasuk al-Qur’an
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dan
petunjuk bagi umat Muhammad yang ingin hidupnya
selamat dunia dan akhirat. Dengan demikian mustahil Allah
itu bisu.
 Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan
langsung.(an-Nisa’/4 ayat 164)
Perilaku yg ditampilkan sebagai cerminan
keyakinan akan sifat Allah

 Yg dpt kita petik dari adanya keyakinan terhadap sifat2 Allah


sehingga mempengaruhi perilaku kita. Seperti sifat nafsiyah, yaitu
wujud, mengajarkan kpd kita bahwa hanya Allah yg mutlak ada.
Adanya alam ini, termasuk adanya diri kita sendiri tentulah karena
adanya Allah.
 Pada hakekatnya yang ada hanyalah dua, yaitu: khaliq (Sang
Pencipta), dan makhluq (yg diciptakan). Adanya khaliq tidak
berawal dan tidak berakhir, sementara adanya makhluq karena
diciptakan oleh sang khaliq.
 Dengan keyakinan seperti itu, maka setiap mukmin mestinya
merasakan bahwa Allah senantiasa ada kapan dan dimana pun ia
berada.
Meskipun Allah memberikan berbagai potensi
kepada manusia, seperti kekuatan, kehendak,
pengetahuan, hidup, mendengar, melihat, dan
berbicara, namun pada hakekatnya semua itu ada
pada milik Allah secara sempurna. Dengan
demikian, manusia tidak boleh menganggap diri
paling baik apalagi sempurna. Manusia harus
senantiasa taat kepada aturan Allah secara ikhlas
dengan kesadaran diri sebagai hamba dan ciptaan-
Nya.

Anda mungkin juga menyukai